Merupakan kebaikan bisa
menghargai orang lain , namun bersamaan dg itu kita harus menghargai diri sendiri pula. Mengabaikan diri sendiri, berpotensi
menjadikan diri minder (enggan) berinteraksi dg orang lain. Bila tdk self respect (menghargai diri
sendiri), bagaimana kita berharap orang lain menghargai kita. Seberapa besarkah
kita menghargai diri sendiri? Bila terlalu fokus memikirkan berbagai kekurangan
yg ada dlm diri, mk berarti penghargaan diri akan menurun. Jadi bagaimana cara menghargai
diri sendiri? Pertama , kita pahami diri kita . Proses ini adalah
abstrak dan sulit digambarkan. Karena menyangkut banyak sudut. Bagaimana kita
bisa belajar memahami diri sendiri sebelum menilai orang lain. Mudah menilai
orang lain, tapi lebih sulit menilai ttg kadar diri kita sendiri. Saat anda berpikir tentang diri anda
, bisa positif , negatif atau bergerak antara dua titik itu. Faktor ini banyak menentukan
bagaimana menjalani hidup dan keputusan yg anda buat, dan bagaimana sudut pandang anda dlm melihat
orang lain juga. D’Arcy Lyness PhD, pakar psikolog (a licensed child and adolescent
psychologist) , juga editor redaktur majalah
Kidshealth , menyatakan bahwa We
all have a mental picture of who we are, how we look, what we're good at, and
what our weaknesses might be.
We develop this picture over
time, starting when we're very young. The term self-image is used
to refer to a person's mental picture of himself or herself. A lot of our
self-image is based on interactions we have with other people and our life
experiences. This mental picture (our self-image) contributes to our self-esteem.
Self-esteem (menghargai diri) is how you think and feel about
yourself, this may be positive, negative or move between the two points. This
usually dictates how you live your life and the decisions you make , and how
you view others too.
Mengapa perlu menghargai
Diri Sendiri ? Dengan menghargai diri
sendiri . Jika kita bisa menghargai diri, dengan sendirinya kita akan
menyayangi diri. Kita tidak akan melukai diri dengan hal-hal yg merugikan
kesehatan fisik, mental, maupun emosi kita. Dengan menghargai diri, kita bisa
menumbuhkan rasa percaya diri. Rasa percaya diri penting untuk berinteraksi
dengan orang-orang di sekitar kita dan untuk
mendedikasikan hasil karya kita bagi perbaikan kondisi orang-orang di
sekitar kita.
Keyakinan atau rasa percaya
akan diri akan menjadi semacam to be
statements of fact (keyakinan akan
fakta yg kita miliki tentang diri kita ) , meskipun sebenarnya hal
itu kadang hanya berdasar opini. Opini
ini bermula dari pengalaman yang telah
kita jalani selama ini , dimana pengalaman ini memberikan kesan mendalam
tentang seluk beluk kita. Jika
pengalaman itu negatif , maka akan tumbuh keyakinan bahwa diri kita cenderung negatif juga.
Pengalaman ini penting untuk
membantu membentuk keyakinan kita tentang diri. Apa yang kita lihat , dengar
dan kita alami alami di masa lalu didalam keluarga , di lingkungan masyarakat
dan di sekolah dst. Semua ini akan mempengaruhi cara kita memandang diri kita .
Contoh akibat menerima pengalaman
buruk dari suatu hal , maka ini bisa menjadi awal yang dapat menyebabkan Anda
berpikir buruk tentang orang lain bahkan
diri sendiri
D'Arcy Lyness, PhD , berkata
bahwa Self-esteem is not the same as self-centredness. It does not mean you are
selfish or egotistical but it does allow you to appreciate the qualities you do
have and respond to others in a positive and productive way. It can help you
feel better about yourself and better abut others around you.
Menghargai diri tidak selalu
mirip dengan egoisme . Punya harga diri tidak salalu berarti berarti egois atau
egosentris , namun lebih pada pengertian bahwa suatu pemahaman yang
memungkinkan anda untuk menghargai kualitas yang anda miliki dan menanggapi
orang lain dengan cara yang positif dan produktif . Ini dapat membantu Anda
merasa lebih baik tentang diri anda dan lebih nyaman dalam bergaul dengan
lingkungan sekitar Anda .
Contoh , komunitas yang
terdiri dari orang-orang yang mampu menjaga harga dirinya jauh lebih terhormat
dari komunitas lain yang terdiri dari orang-orang yang tidak pandai menjaganya.
Makanya, orang yang dinilai tidak punya harga diri sering disisihkan dari
lingkungan yang baik. Jadi menghargai diri sendiri itu bukan sekedar
mementingkan diri sendiri, melainkan bentuk penghargaan kita kepada lingkungan
dimana kita berada . Sekalipun demikian, harga diri seseorang tidak mungkin
terbentuk jika dia sendiri tidak menghargainya. Maka setiap orang perlu belajar
untuk menghargai dirinya sendiri.
Harga diri adalah semua tentang berapa
banyak kita merasa dihargai , dicintai , diterima , dan dianggap baik oleh
orang lain - dan berapa banyak kita nilai , cinta , dan menerima diri kita .
Orang dengan harga diri yang sehat mampu untuk merasa baik tentang diri mereka
sendiri , menghargai nilai mereka sendiri , dan bangga dalam kemampuan ,
keterampilan , dan prestasi . Orang dengan harga diri yang rendah dapat merasa
seolah-olah tidak ada yang akan menyukai mereka atau menerima mereka atau bahwa
mereka tidak dapat melakukannya dengan baik dalam suatu hal.
Kita semua pernah mengalami masalah dengan harga diri pada waktu ke waktu, terutama selama masa anak anak, saat kita sedang mencari bentuk siapa kita dan dan apa yang cocok dgn kita. Jadi perubahan citra diri bisa berubah setiap waktu , harga diri tidak tetap seumur hidup. Jadi, jika Anda merasa bahwa harga diri Anda adalah dinamis, Anda dapat memperbaikinya .
Perasaan lebih positif yang anda
miliki tentang diri anda , maka akan meningkatkan harga diri (citra diri) Anda
, atau sebaliknya . Upaya untuk
meningkatkan harga diri membutuhkan
waktu dan usaha . juga membutuhkan keberanian dan kejujuran untuk menghadapi
hal-hal dalam diri yang tidak Anda sukai , tapi jangka panjang itu akan
membantu Anda untuk merasa lebih baik tentang diri Anda dan kehidupan Anda .
Sebelum seseorang dapat
mengatasi masalah harga diri dan membangun harga diri yang sehat , perlu
diperhatikan dua hal yaitu
1. bagaimana orang lain melihat atau memperlakukan kita dan
2. bagaimana kita memandang diri kita sendiri
Orang tua, guru , dan tokoh-tokoh yang dekat dengan kita banyak mempengaruhi karakter pengembangan diri kita terutama diwaktu kita masih anak-anak . Jika orang tua menghabiskan lebih banyak mengkritik daripada memuji anak, itu bisa menjadikan kesulitan bagi seorang anak untuk mengembangkan harga dirinya dgn baik . Karena remaja masih membentuk nilai-nilai dan keyakinan mereka sendiri .
Jelas, harga diri seseorang
dapat rusak ketika seseorang ketika semenjak masa kanak-kanaknya sering
mendapatkan pernyataan-pernyataan buruk atau kritik negatif dari orang-orang
yang banyak berhubungan dengannya (seperti orang tua atau guru dst) .
Tapi kritik terkadang tidak
harus datang dari orang lain . Dalam
beberapa kasus ditemukan bahwa ada juga remaja yang memiliki " kritikus batin , "inner
critic," yang bisa dikatakan dominan.
Suara hati tersebut sering lebih
jitu dalam menemukan kesalahan
(mengkritik) atas beberapa
tindakan yang mereka lakukan . Dan seringterjadi
para remaja tersebut tajnpa sadar memodelkan suara hati mereka setelah orang tua
yang kritis atau orang lain yang mempunyai posisi penting dalam kehidupan mereka
.
Seiring waktu , mendengarkan
bisikan suara hati (nafsu) yg negatif
dapat membahayakan seseorang diri seperti halnya kritik yg datang dari orang
lain . Harapan yang tidak realistis juga dapat mempengaruhi harga diri seseorang.
Orang-orang memiliki citra yang mereka inginkan ( atau yang mereka pikir harus
bisa dicapai ) , seperti yang dipunyai orang lain sebagai model ideal yang ingin
ia miliki seperti keterampilan atletik , ketampanan , prestasi
akdemik dst. Hal ini juga bisa merusa
citra diri dalam memandang diri sendiri. Karena kita tentu tidak sama dengan
orang lain, dan orang lain tidak mungkin sama dengan kita.
Bersambung ......
Allahu a’lam
Allahu a’lam
Sumber : D'Arcy Lyness, PhD , mayoclinic.com , Dadang Kadarusman dlm Natural Intelligence Leadership Training ,
IndoTopInfo.com , pegasuscinta.blogspot.com
, beritaunik.net , successkingdom.googlepages.com dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar