Arafah berada diketinggian 750 feet DPL, berupa padang gersang dan tandus. Luas padang Arafah sekitar 3,5 x 3,5
km, Pemerintah kerajaan Arab Saudi terus membangun infrastruktur utk kemudahan dan kenyamanan jamaah ,misalnya : menghijaukannya dgn penanaman pohon
pelindung utk meredam panasnya udara
dan utk menambah kenyamanan . Dilokasi ini
juga dibangun tiang-tiang tinggi yg puncaknya dilengkapi spuyer-spuyer penyembur uap air. Sehingga kawasan tsb menjadi lebih sejuk dan
lebih nyaman , sehingga resiko heat stroke (sengatan matahari) dpt dikurangi.
Selain itu diklokasi juga sudah dilengkapi
fasilitas persediaan air untuk keperluan para jamaah.
Saudaraku,
hadir Arafah merupakan salah satu rukun haji, shg tidak sah ibadah haji
seseorang jika tidak hadir di Arafah. Jutaan anggota jemaah haji dari berbagai penjuru
dunia berkumpul di Padang Arafah, sebagai ritual puncak ibadah haji.
Asal
usul dinamai Arafah
Kata
Arafah kini sudah menjadi nama tempat. Ada beberpa pendapat tentan nama daerah
itu dinamai Arafa ;
1. Ada
yg mengatakan bhw ketika Nabi Adam dan Hawa diturunkan dari surga, keduanya
berpisah tempat.
Sebagaimana
firman Allah SWT, yang artinya : “Turunlah
kamu berdua dari surga bersama-sama. sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian
yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa
yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.”
(QS. Thaha: 123).
Nabi
Adam dan Hawa diturunkan berpisah tempat. Masing-masing berupaya untuk bertemu sehingga
berjumpa kembali di suatu tempat bernama Arafah atau Arafa setelah 200 tahun
terpisah.
2. Kisah
lain yg mengatakan bhw malaikat mengingatkan Nabi Adam dan Hawa, setelah
keduanya diturunkan ke bumi, yakni di Arafah. Ini dimaksudkan agar mereka
mengakui dosa-dosanya dan memohon ampunan kepada Allah.
Nabi
Adam dan Hawa mematuhi nasihat malaikat, seperti yang dipaparkan Alquranul
Karim tentang doa, pengakuan dosa dan permohonan ampun mereka: “Keduanya berkata: “Ya Rabb kami,
kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami
dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang
merugi.” (QS. Al-A’raf 23).
Kemudian
dikatakan bahwa Nabi Adam dan Hawa telah mengetahui (Arafa) dosanya. Mereka
juga mengetahui (Arafa) caranya bertaubat. Marilah pula kita simak kisah
Ibrahim, bagaimana Allah memberitahukan kepadanya (arrafahu) tempat Arafah itu.
3. Ada
yg berpendapat, bhw dinamakan Arafah karena berdasarkan riwayat Abdurrazaq, ia
berkata, “Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku, dari Ibnu Al-Musayyab bhw Ali
bin Abi Thalib berkata, ‘Allah telah mengutus Jibril menemui Ibrahim untuk
melaksanakan ibadah haji bersamanya. Ketika tiba di Arafah, Ibrahim berkata, “Araftu” (aku telah
tahu).’ Sebab dia pernah mendatanginya sebelum itu. Oleh karena itu, tempat ini
kemudian dinamakan Arafah.”
4. Ibnu
Mubarak meriwayatkan dari Abdul Malik bin Abu Sulaiman dari Atha’, dia berkata,
“Dinamakan Arafah karena Jibril pernah memperlihatkan manasik kepada Ibrahim.
Ibrahim lalu berkata, ‘Araftu,
araftu (aku tela tahu).’ Sebab itulah dinamakan Arafah.” Riwayat
yang sama disampaikan pula dari Ibnu Abbas, Ibnu Umar dan Ibnu Majlaz. Wallahu’alam.
Pada
saati itu Gema talbiyah (Aku datang
memenuhi panggilan-Mu. Tidak ada Tuhan selain Engkau...) berkumandang di
sepanjang jalur Mekkah menuju Arafah.Jemaah yang akan berangkat ke Arafah
bertemu dengan jemaah haji yang ingin keluar dari Masjidil Haram. Terjadi kemacetan memang, namun semua
mempunyai satu tujuan untuk memuji dan mengagungkan nama Allah SWT.
Keutamaan
Arafah maupun hari Arafah
Latar
belakang tersebut menjadikan Arafah maupun hari berkumpulnya jamaah haji di
Arafah atau hari arafah memiliki keagungan dan keistimewaan : di antaranya:
Pertama,
menjadi
hari pengampunan dosa dari Allah SWT karena banyaknya hamba yang beribadah
semata-mata untuk diri-Nya. Dari Abdurrahman
bin Ya'mar bahwasanya sekelompok orang dari suku Najd mendatangi Rasulullah SAW pada
saat beliau di Arafah. Kemudian mereka
bertanya kepada beliau, sehingga Rasulullah SAW memerintah mereka seraya
menyeru, "Haji adalah (hadir) di Arafah." (HR. Tirmidzi).
Arafah jatuh dihari kesembilan di bulan Dzulhijjah. Arafah yg berarti mengetahui, memiliki pengertian bhw mimpi yang terjadi pada Nabi Ibrahim AS adalah benar berasal dari Allah SWT. Sebelumnya, Ibrahim mengalami fase keraguan (hari tarwiyah) apakah mimpinya berasal dari Tuhan atau tidak.
Setelah melalui proses pemahaman, Nabi Ibrahim meyakini kebenaran mimpinya di hari Arafah. Tibalah keesokan harinya Yaum An-Nahr (hari penyembelihan) yang menjadi tonggak pelarangan pengorbanan manusia dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Arafah merupakan miniatur Alam Mahsyar, tempat seluruh manusia dibangkitkan dari alam kubur untuk dihitung amal kebaikan dan keburukannya (hisab). Maka pengertian Arafah memberikan kesadaran bagi manusia dalam hubungannya dengan Tuhan, sesamanya dan alam semesta, sehingga mereka mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk kehidupan abadinya di akhirat.
Peristiwa monumental yang terjadi di hari Arafah antara lain turunnya wahyu terakhir kepada Rasulullah SAW, penegasan tidak diperkenankannya kaum musyrikin melakukan ibadah di sekitar Ka'bah, dan penegasan deklarasi hak asasi manusia (HAM) pertama di dunia yang menjadi tonggak sejarah bagi berkembangnya penghormatan prinsip-prinsip HAM pada saat ini.
Dari Jabir RA, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya "Jika hari Arafah tiba, Allah SWT turun ke langit dunia dan berfirman kepada para malaikat, ‘Lihatkan kepada para hamba-Ku, mereka datang kepada-Ku dengan bersusah payah, mereka datang dari berbagai penjuru yang jauh. Saksikanlah! Bahwa Aku telah mengampuni dosa-dosa mereka.’
Para Malaikat berkata, ‘Wahai Tuhanku, (diantara manusia itu) ada lelaki yang senantiasa mensucikanmu, mengagungkanmu dan lain sebagainya.’
Arafah jatuh dihari kesembilan di bulan Dzulhijjah. Arafah yg berarti mengetahui, memiliki pengertian bhw mimpi yang terjadi pada Nabi Ibrahim AS adalah benar berasal dari Allah SWT. Sebelumnya, Ibrahim mengalami fase keraguan (hari tarwiyah) apakah mimpinya berasal dari Tuhan atau tidak.
Setelah melalui proses pemahaman, Nabi Ibrahim meyakini kebenaran mimpinya di hari Arafah. Tibalah keesokan harinya Yaum An-Nahr (hari penyembelihan) yang menjadi tonggak pelarangan pengorbanan manusia dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Arafah merupakan miniatur Alam Mahsyar, tempat seluruh manusia dibangkitkan dari alam kubur untuk dihitung amal kebaikan dan keburukannya (hisab). Maka pengertian Arafah memberikan kesadaran bagi manusia dalam hubungannya dengan Tuhan, sesamanya dan alam semesta, sehingga mereka mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk kehidupan abadinya di akhirat.
Peristiwa monumental yang terjadi di hari Arafah antara lain turunnya wahyu terakhir kepada Rasulullah SAW, penegasan tidak diperkenankannya kaum musyrikin melakukan ibadah di sekitar Ka'bah, dan penegasan deklarasi hak asasi manusia (HAM) pertama di dunia yang menjadi tonggak sejarah bagi berkembangnya penghormatan prinsip-prinsip HAM pada saat ini.
Dari Jabir RA, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya "Jika hari Arafah tiba, Allah SWT turun ke langit dunia dan berfirman kepada para malaikat, ‘Lihatkan kepada para hamba-Ku, mereka datang kepada-Ku dengan bersusah payah, mereka datang dari berbagai penjuru yang jauh. Saksikanlah! Bahwa Aku telah mengampuni dosa-dosa mereka.’
Para Malaikat berkata, ‘Wahai Tuhanku, (diantara manusia itu) ada lelaki yang senantiasa mensucikanmu, mengagungkanmu dan lain sebagainya.’
Allah
SWT berfirman,yang artinya ‘Aku telah
ampuni dosa-dosa mereka.’ Rasulullah SAW bersabda, "Maka sungguh tiada
hari yang lebih besar pembebasannya dari api neraka dari pada hari
Arafah." (HR. Ibnu Huzaimah).
Kedua,
dilipatgandakannya
amal kebajikan yang dilakukan oleh para jamaah haji di Makkah dan disunahkannya
bagi yang tidak haji untuk melakukan puasa Arafah. Dari Abu Qatadah bahwa
Rasulullah SAW bersabda, "Puasa Arafah dapat menghapus dosa-dosa yang
telah lalu dan dosa tahun depan.” (HR. Ibnu Huzaimah).
Ketiga,
Ketiga,
banyaknya
rahmat yang dilimpahkan oleh Allah kepada manusia, hingga setan berkecil hati
pada hari Arafah tersebut.
Dari
Talhah bin Abdullah bin Kariz RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Setan
tidak melihat bahwa suatu hari dirinya merasa kecil, hina, teraniaya dan
teremehkan daripada hari Arafah. Hal itu tidak lain karena ia melihat banyaknya
rahmat dan ampunan dosa besar yang diberikan Allah kepada manusia, sebagaimana
pada saat Perang Badar."
Demikianlah keagungan hari Arafah, semoga Allah SWT memberikan keringanan kepada kita dalam mengagungkan hari mulia-Nya dengan memperbanyak kebajikan dan berpuasa, sehingga kita dijadikannya sebagai hamba agung nan mulia. Wallahu a'lam.
Demikianlah keagungan hari Arafah, semoga Allah SWT memberikan keringanan kepada kita dalam mengagungkan hari mulia-Nya dengan memperbanyak kebajikan dan berpuasa, sehingga kita dijadikannya sebagai hamba agung nan mulia. Wallahu a'lam.
Imam
Ahmad dan para penulis kitab Sunan meriwayatkan melalui sanad yang shahih dari
Ats-Tsauri, dari Bukair bin Atha’ bin Abdurrahman bin Ya’mar Ad-Daili, dia
berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, “Haji itu adalah wukuf di Arafah. Maka barangsiapa yang
mendapatkan Arafah sebelum fajar berarti dia telah mendapatkan haji. Hari-hari
di Mina itu ada tiga. Namun, siapa pun yang ingin mempercepat (di Mina) menjadi
dua hari, maka dia tidak berdosa. Dan siapa saja yang ingin berlama-lama, dia
juga tidak berdosa.”
Rasulullah
bersabda, “Hendaklah kalian
mengerjakan manasik sepertiku.”
Dalam
hadits ini beliau juga bersabda, “Siapa
saja yang berada di Arafah sebelum terbit fajar, niscaya telah mendapatkan
haji.”
Sementara
Imam Ahmad berpendapat bahwa wukuf itu dimulai dari awal hari Arafah.
Mereka
berhujjah dengan hadits riwahyat Asy-Sya’bi dari Urwah bin Mudhras bin Haritsah
bin Lam Ath-Thaiy’, dia berkata, “Aku datang menemui Rasulullah di Muzdalifah
saat beliau keluar untuk mengerjakan shalat. Aku berkata, ‘Wahai Rasulullah,
saya datang dari Gunung Thayy’, saya telah membuat lelah tunggangan saya dan
tubuh saya penat. Demi Allah, tidaklah saya melintasi sebuah gunung melainkan
saya berhenti (wukuf) di atasnya, maka apakah saya telah berhaji?’ Rasulullah
bersabda, “Siapa saja yang
menyaksikan shalat kami ini, lalu dia wukuf bersama kami hingga kami selesai,
dan dia pernah melakukan wukuf sebelum itu di Arafah pada waktu malam atau
siang hari, berarti telah sempurna haji dan ibadahnya.” (HR. Imam
Ahmad dan Ahlus Sunnah).
Keutamaan hari Arafah
menurut Ibnu Rajab Al Hambali
Hari Arafah adalah hari yang amat mulia bagi umat
Islam. Hari tersebut adalah hari mustajabnya do’a. Hari tersebut juga adalah
hari diampuninya dosa dan pembebasan diri dari siksa neraka.
Ibnu
Rajab Al Hambali dalam Lathoif Al Ma’arif, menyatakan
bebarapa keutamaan hari Arafah antara :
Pertama: Hari Arafah adalah hari disempurnakannya agama dan nikmat. Dalam shahihain
(Bukhari-Muslim), ‘Umar bin Al Khattab ra berkata bhw ada seorang Yahudi
berkata kepada ‘Umar,
آيَةٌ فِى كِتَابِكُمْ تَقْرَءُونَهَا لَوْ عَلَيْنَا مَعْشَرَ الْيَهُودِ
نَزَلَتْ لاَتَّخَذْنَا ذَلِكَ الْيَوْمَ عِيدًا . قَالَ أَىُّ آيَةٍ قَالَ (
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى
وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِينًا ) . قَالَ عُمَرُ قَدْ عَرَفْنَا ذَلِكَ
الْيَوْمَ وَالْمَكَانَ الَّذِى نَزَلَتْ فِيهِ عَلَى النَّبِىِّ - صلى الله عليه
وسلم - وَهُوَ قَائِمٌ بِعَرَفَةَ يَوْمَ جُمُعَةٍ
“Ada ayat dalam kitab kalian yg kalian membacanya dan
seandainya ayat tsb turun di tengah-tengah orang Yahudi, tentu kami akan
menjadikannya sebagai hari perayaan (hari ‘ied).”
‘Umar bertanya , “Ayat apakah itu?”
Ia berkata, “(Ayat yang artinya): Pada hari ini
telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” ‘Umar berkata,
“Kami telah mengetahui hal itu yaitu hari dan tempat di mana ayat tersebut
diturunkan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau berdiri di ‘Arofah
pada hari Jum’at.” (HR. Bukhari no. 45 dan Muslim no. 3017). At Tirmidzi
mengeluarkan dari Ibnu ‘Abbas semisal itu. Di dalamnya disebutkan bahwa ayat
tersebut turun pada hari ‘Ied yaitu hari Jum’at dan hari ‘Arofah.
Kedua: Hari Arafah adalah hari ‘ied (perayaan) kaum muslimin.
Sebagaimana kata ‘Umar bin Al Khattab dan Ibnu ‘Abbas.
Karena Ibnu ‘Abbas berkata, “Surat Al Maidah ayat 3 tadi turun pada dua hari
‘ied: hari Jum’at dan hari Arafah.” ‘Umar juga berkata, “Keduanya (hari
Jum’at dan hari Arafah) -alhamdulillah- hari raya bagi kami.” Akan tetapi
hari Arafah adalah hari ‘ied bagi orang yang sedang wukuf di Arafah saja.
Sedangkan bagi yang tidak wukuf dianjurkan untuk berpuasa menurut jumhur
(mayoritas) ulama.
Ketiga: Hari Arafah adalah asy syaf’u (penggenap) yang Allah bersumpah
dengannya sedangkan hari Idul Adha (hari Nahr) disebut al watr (ganjil).
Inilah yang disebutkan dalam ayat,
وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ
“dan (demi) yang genap dan yang ganjil” (QS. Al
Fajr: 3). Demikian kata Ibnu Rajab Al Hambali. Namun Ibnul Jauzi dalam Zaadul
Masiir menukil pendapat sebaliknya. Yang dimaksud al watr adalah
hari Arafah, sedangkan asy syaf’u adalah hari Nahr (Idul Adha). Demikian
pendapat Ibnu ‘Abbas, ‘Ikrimah dan Adh Dhohak.
Keempat: Hari Arafah adalah hari yang paling utama. Demikian pendapat sebagian
ulama. Ada pula yang berpendapat bahwa hari yang paling utama adalah hari Nahr
(Idul Adha).
Kelima: Diriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata, “Hari ‘Arafah lebih utama
dari 10.000 hari.”’Atha’ berkata, “Barangsiapa berpuasa pada hari ‘Arofah, maka
ia mendapatkan pahala seperti berpuasa 2000 hari.”
Keenam: Hari Arafah menurut sekelompok ulama salaf disebut hari haji akbar. Yang
berpendapat seperti ini adalah ‘Umar dan ulama lainnya. Sedangkan ulama lain
menyelisihi hal itu, mereka mengatakan bahwa hari haji akbar adalah hari Nahr
(Idul Adha).
Ketujuh: Puasa pada hari Arafah akan mengampuni dosa dua tahun. Dari Abu Qotadah,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ
الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ
أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa
setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan
menghapuskan dosa setahun yang lalu” (HR. Muslim no. 1162).
Kedelapan: Hari Arafah adalah hari pengampunan dosa dan pembebasan dari siksa
neraka. Dari ‘Aisyah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ
النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ
الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ
“Di
antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari
Arofah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada
para malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?”
(HR. Muslim no. 1348).
Allah pun begitu bangga dengan orang yang wukuf di
Arafah. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, ia berkata bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُبَاهِى مَلاَئِكَتَهُ عَشِيَّةَ عَرَفَةَ
بِأَهْلِ عَرَفَةَ فَيَقُولُ انْظُرُوا إِلَى عِبَادِى أَتَوْنِى شُعْثاً غُبْراً
“Sesungguhnya Allah berbangga kepada para
malaikat-Nya pada sore Arafah dengan orang-orang di Arafah, dan berkata:
“Lihatlah keadaan hambaku, mereka mendatangiku dalam keadaan kusut dan berdebu”
(HR. Ahmad 2: 224. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya tidaklah
mengapa).
Selamat menunaikan ibadah haji saudaraku, semoga Aallah
meridhai kita semua.
Semoga bermanfaat
Allahu ‘alam
Sumber
: Buku Pintar Haji dan Umrah (HM Iwan Gayo), Lathoif
Al Ma’arif (Ibnu Rajab Al Hambali), Eramuslim , kompas.com , dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar