Saat bermesraan dg pacar, saat itu kita mempersempit pandangan kita terhadapnya. Kita hanya melihat sisi baik di
seluruh situasi dan kondisi pacar kita. Karena memang itulah yg ingin kita
lihat, kita tidak ingin melihat sisi yg lain. Bahkan yg lebih parah , kita
menyangkal bhw masih ada sisi lain yg
seharusnya juga kita lihat.
Setelah lama menikah, mengarungi pasang surutnya pernikahan. Atau di titik ekstrim, saat kita dan
pasangan sepakat utk mengakhiri ikatan pernikahan. Di saat itulah
, kita juga mempersempit pandangan terhadapnya. Kita hanya melihat sisi buruk (gelap)
di seluruh situasi-kondisi pasangan kita. Karena memang itulah yg ingin kita
lihat, dan kita tidak ingin melihat sisi yg lain. Bahkan yg lebih parah , kita
menyangkal bhw masih ada sisi lain (sisi
baik) yg seharusnya juga kita akui. (sbr : Ajahn Brahm - Opening the door of you
heart).
Itulah mengapa kasmaran sering terjadi di
keremangan cahaya pub, atau keintiman makan malam dg cahaya lilin. Mengapa
tidak di pagi hari yg indah atau siang hari
nan cerah?
Dalam keremangan itu fantasi dpt menipu, fantasi
bisa melayang mengembara, dalam
kegelapan fantasi lebih mudah menutupi kenyataan yg tidak ingin kita akui.
Dr Joy Browne peraih
penghargaan presiden American
Psychological Association tahun 1988 , menyatakan bahwa fantasi adalah tidak
nyata. Jika ada sesuatu yang tidak nyata, maka perlu cermat sebelum kita sampai
pada tahap mempercayainya. Namun kadang
kala situasi dan kondisi atau bahkan pihak-pihak tertentu mencoba mencoba untuk meyakinkan kita tentang
pandangan mereka. Cara meyakinkan itu kadangkala tidak melalui kata-kata
anlaisis yang kelihatannya rasional , namun bisa jadi membuat situasi atau kondisi sedemikian rupa
sehingga memperkuat alasan yang akan diungkapkan.
Pakar lain, menyatakan bahwa fantasi merupakan
kemampuan jiwa untuk membentuk
tanggapan-tanggapan atau bayangan-bayangan baru dengan pertolongan
tanggapan-tanggapan yang sudah ada dan tanggapan baru itu tidak harus sesuai
dengan benda-benda yang ada. Atau sebagai fungsi yang memungkinkan manusia
untuk berorientasi dalam alam imajinair, atau bahkan mengesampingkan kondisi riil.
Menurut Klein dalam The Development of a Child , bahwa fantasi memberikan sarana dasar untuk membentuk persepsi kita. Fantasi inilah yang menciptakan asumsi dasar dalam kehidupan sehari-hari , yang juga berpengaruh kepada bukan hanya pada perilaku yang dianggap aneh atau menyimpang namun juga pada perilaku umummnya.
Dari fantasi bisa muncul fenomena selanjutnya
yaitu sensasi.
Fantasi
juga
bisa
digunakan untuk memotivasi persepsi. Bahkan prestasi suat kerja juga dapat dimotivasi oleh fantasi tidak sadar tentang
bagaimana menjadikan dunia lebih baik, selain dimotivasi oleh fantasi sadar untuk memperoleh uang.
Fantasi
bisa muncul dalam
pikiran
kita setiap
waktu
tanpa kita ketahui.
Beberapa di antaranya bisa dilihat jelas
oleh orang lain, yang lainnya lebih tersembunyi. Fantasi ini menentukan minat kita
terhadap sesuatu , keyakinan
dan asumsi kita, fokus
perhatian, dan tindakan kita. Fantasi dimotivasi
kebutuhan dan keinginan
yang tersembunyi serta digunakan dalam menghadapi konflik dan kegelisahan.
Kita juga
bisa menggunakan
fantasi
untuk
menyangkal realita , sebagaimana contoh kejadian
diawal tulisan ini.
Jadi Fantasi bisa saja terjadi karena:
a. Secara disadari,
yaitu apabila individu betul-betul menyadari akan fantasinya, misalnya : seorang pelukis yang sedang menciptakan
lukisan dengan imajinasinya.
b. Secara tidak
disadari, yaitu apabila individu tidak secara sadar telah dituntun oleh
fantasinya, hal seperti ini banyak dijumpai pada anak-anak , atau bisa juga
ditujukan untuk orang dewasa, misalnya tempat kencan di pub-pub, atau karaoke diseting
untuk menjadi tempat yang romantis, para wanita yang sempurna, tersembunyi
kekurangannya dengan cahaya yang temaram, dst.
Ada
juga fantasi
yang
digunakan untuk memahami diri sendiri dan
orang lain adalah
fantasi
yang
dekat dengan realita. Semakin dekat
fantasi dengan realita
maka
semakin kecil kemungkinan kita tidak dihadapkan pada fakta yang tidak sesuai dengan harapan.
Tetapi ada juga
fantasi lain
yang susah
dirasionalisasi orang umum dan sama sekali
tidak realistik namun
rnernungkinkan kita menjalani
kehidupan dengan cara kita sendiri.
Ada alasan emosional yatau keyakinan tertentu yang cukup
kuat sehingga kita berpegang pada pandangan yang tidak realistis.
Sedangkan keyakinan seseorang tidak
tidak
selalu
rasional dan tidak sepenuhnya didasarkan pada persepsi
yang jelas atau realita. Namun hal tersebut seringkali sulit diterima. Konsep fantasi rnemberikan tempat bagi rasionalitas dan persepsi atas
realita. Tapi mungkin juga didasarkan pada kesalahpahaman kecil yang muncul dari ketidaktahuan.
Ada beberapa macam pengertian fantasi, misanya
a. Fantasi yang menciptakan, yaitu merupakan bentuk atau
jenis fantasi yang menciptakan sesuatu, misal, perancang busana dalam
menciptakan model pakaian.
b. Fantasi yang
dituntun atau yang di pimpin, yaitu merupakan bentuk atau fantasi yang dituntun
oleh pihak lain, misal, orang akan berfantasi kalau mendengarkan suatu berita.
c. Fantasi yang mendeterminasi, yaitu
cara orang berfantasi dengan mendeterminasi terlebih dahulu, artinya dalam
berfantasi itu sudah ada semacam skema tertentu, lalu diisi dengan gambaran
lain. Misal, anak kecil yang tidak tahu bentuk harimau, maka akn dijelaskan
bahwa bentuk harimau itu seperti kucing yang bentuknya besar.
d. Fantasi yang
mengkombinasi, yaitu orang yang berfantasi dengan cara memkombinasi
pengertian-pengertian atau bayangan-bayangan yang ada pada individu
bersangkutan. misal, ingin membuat rumah dengan mengkombinasi model Eropa
dengan atap model minangkabau.
Klein
juga
berpendapat bahwa hubungan kita dengan kenyataan adalah lebih baik . Bahkan untuk situasi realita yang
tidak menyenangkan, dalam jangka
panjang masih lebih
baik
dibandingkan berusaha menjalani hidup dalam
dunia fantasi yang tidak
nyata. Fantasi
untuk
berpura-pura dunia lebih sejalan
dengan keinginan kita , justru akan membingungkan diri
kita sendiri dan merupakan fantasi yang
merusak kemampuan
untuk melihat, merasakan, dan berpikir
dengan baik.
Kesimpulan tentang fantasi
a. Fantasi
memungkinkan orang menempatkan diri dalam hidup kepribadian orang lain, dengan
demikian maka dia dapat memahami sesame manusia.
b. Fantasi yang
memungkinkan orang untuk menyelami sifat-sihat kemanusiaan pada umumnya.
c. Fantasi yang memungkinkan orang untuk melepaskan diri dari ruang dan waktu.
d. Fantasi
memungkinkan orang untuk melepaskan diri dari kesukaran yang dihadapi, melupakan
kegagalan-kegagalannya dimasa lampau.
e. Fantasi memungkinkan orang untuk menyelesaikan konflik riil secara
imajinair.
f. Fantasi memungkinkan manusia untuk menciptakan sesuatu yang dikejar,
membentuk masa depan yang ideal dan berusaha merealisasikannya.
Bayangan
fantasi berbeda dengan bayangan persepsi. Bayangan persepsi merupakan hasil
persepsi, sedangkan bayangan fantasi merupakan hasil dari fantasi, dengan
kekuatan fantasi orang dapat menjangkau kedepan. Keburukannya ialah dengan
fantasi orang dapat meninggalkan alam kenyataan, lalu masuk ke dalam alam
fantasi. Fantasi juga dapat menimbulkan kedustaan, dll.
Melalui
fantasilah manusia melihat, menyatakan, dan memahami
dunia. Fantasi mewarnai dan membentuk perasaan, pikiran, dan perilaku.
Ia terus menerus berubah,
menjalar, dan berkembang, tercipta berkat hasrat, harapan, ketakuatan, konflik dan kecemasan kita. Dari pengalaman nyata yang dijalin dengan kenyataan
emosional,
dengan kebohongan
yang kita tuturkan pada diri
sendiri, dengan kebenaran yang niscaya,
fantasi
muncul: ia
mampu memperkaya maupun membingungkan
kita. Fantasi bukan hanya
memberikan kesenangan dan gema perasaan, melainkan juga ketakutan
dan kecemasan dalam pengalaman sehari-hari.
Fantasi adalah gagasan
esensial
dalam psikoanalisis, ia mernperjelas dialog antara diri kita dengan dunia.
Allahu a’lam
Sumber
: suaraatr2025.wordpress.com, Ajhan
Brahm - Opening the door of you heart , Klein - The Development of a Child , Julia Segal-Fantasi , wikipedia dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar