Saudaraku , kita harus harus berusaha untuk meningkatkan kualitas shalat dari waktu ke waktu. Mulai dari memperhatikan syarat dan rukunnya , juga terus berusaha menggapai kekhusyukan di dalam sholat, agar lebih optimal hingga mencapai apa yang telah difirmankan Allah tsb.
Pentingnya Khusyuk
Jika ditanyakan kepada kita, mengapa harus khusyuk dalam sholat ? Bukankah cukup bagi kita mengerjakannya dengan memenuhi syarat dan rukunnya saja, lalu kita terlepas dari kewajiban dan terbebas dari dosa?. Maka untuk menjawabnya bisa kita renungi beberapa dalil yang menunjukkan pentingnya kekhusyukan dalam sholat, diantaranya :
- Shalat Khusyuk adalah indikator keberuntungan seorang mukmin. Kekhusyukan dalam shalat adalah salah satu syarat keberuntungan seorang yang beriman. Allah SWT berfirman , yang artinya : “sungguh telah beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) yang khusyuk dalam shalat-shalat mereka “ (QS Al-Mukminun 1-2)
- Tergelincir dalam sifat munafik apabila lalai dan tidak khusyuk dalam shalatnya. Bukankah , bagi hamba yang lalai (sahun) dalam shalatnya, baik lalai dari sisi waktu maupun kekhusyukannya, diancam dengan kecelakaan di akhirat nanti. Sebagaimana Allah SWT berfirman , yang artinya : “ kecelakaan bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) yang lalai dari shalatnya “ (QS Al-Maun 4-5) Ayat diatas turun berkaitan dengan orang-orang munafik di Madinah yang menunda-nunda waktu shalat ashar hingga menjelang terbenamnya matahari.
- Shalat Khusyuk akan menggugurkan dosa-dosa kita. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, yang artinya , “ Barang siapa yang berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya, kemudian shalat dua rekaat dan tidak lalai di dalamnya, maka akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu “ (HR Abu Dawud)
- Khusyuk menjaga keutuhan pahala shalat . Meskipun kita shalat dengan berjamaah di masjid, tentu tidak semuanya mendapatkan pahala yang sama. Semua bergantung dengan kualitas kekhusyukan seseorang. Rasulullah SAW bersabda, yang artinya, “ Sesungguhnya seseorang yang keluar dari tempatnya shalat, dan tidaklah dicatat baginya pahala (shalatnya) kecuali sepersepuluhnya, sepersembilannya, sepertujuhnya ….. seperempat, dan setengahnya” (HR Abu Daud)
Tentu ini adalah perjuangan seumur hidup. Beberapa langkah untuk lebih khusyuk dalam sholat, secara umum telah dibahasa dalam beberapa kitab fiqh bab sholat, diantaranya sebagai berikut :
- Menyadari fungsi dan pentingnya shalat : sehingga ia tidak lagi merasa shalat sebagai sebuah kewajiban, tetapi sebagai sebuah kebutuhan yang justru bermanfaat bagi dirinya sendiri, di dunia maupun akhirat.
- Istihdhor al-Qalb ( Konsentrasi ) : yakni mengosongkan hati dari hal hal yang mengganggu dan mencampuri konsentrasi ketika sholat. Karenanya disyariatkan niat di awal shalat sebagai pintu awal menata hati dan menghadirkannya. Rasulullah SAW juga mengingatkan godaan syetan ketika manusia tengah sholat . Dari Utsman bin Abi Ash, ia mendatangi Rasulullah SAW dan mengatakan : “Wahai Rasulullah, sesungguhnya syaitan telah menghalangi shalatku dan mengganggu bacaanku”.Maka Rasulullah SAW berkata : “ itu adalah syaitan yang bernama Khonzab, jika engkau merasakan maka bertaawudzlah (minta perlindungan kepada Allah), dan meludahlah ka arah kiri tiga kali “ (HR Bukhori)
- Tafahum li ma’nal Kalam, mengetahui Arti lafal , Dengan memahami makna bacaan yang kita lafalkan, maka akan membantu kekhusyukan dalam sholat, karena kita menghayati sepenuhnya doa-doa yang ada di dalamnya.
- Ta’dzhiim lillah, Penghormatan & Pengagungan , Yaitu merasakan keagungan Allah dan sebaliknya kekerdilan kita sebagai hambanya. Hal ini akan memunculkan ketakutan saat sedang menjalani Shalat, sehingga tergerus sifat kesombongan saat kita shalat.
- Roja wal Khouf , harap-harap cemas, Yaitu berhati-hati dalam sholat, berusaha membaguskannya seoptimal mungkin karena kita berharap bahwa sholat kita ini bisa diterima oleh Allah SWT. Sebagaimana Allah SWT berfirman, yang artinya : “ Sesungguhnya yang dikabulkan oleh Allah SWT adalah amal orang-orang bertakwa “ (QS Al Maidah ; 27)
- Dzkirul Maut , kita merasa bahwa sholat kita ini adalah yang terakhir yang akan kita kerjakan, dimana setelahnya malaikat maut datang menjemput ajal kita. Perasaan ini menumbuhkan suasana kebatinan yang luar biasa, membantu sholat kita jauh lebih khusyuk dari sebelumnya. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, yang artinya ,"ingatlah mati dalam sholatmu , karena sesungguhnya jika orang mengingat mati dalam sholatnya tentu ia akan memperbagus shalatnya. Shalatlah seperti orang tidak yakin ia akan dapat melakukan shalat selainnya". (HR Dailami, dishahihkan oleh Albani)
Semoga bermanfaat
Wallahu a’lam bishhawab.
Sumber : dari beberapa sumber bacaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar