Kita merasakan apa yang kita kerjakan saat ini disebabkan oleh pikiran yang kita miliki. Ketika kita merasa tertekan, itu karena pikiran-pikiran kita didominasi oleh suatu pikiran negatif yang merajalela. Dan lebih buruk lagi saat kita mulai mempercayai bahwa segalanya benar-benar seburuk yang dibayangkan. Pikiran negatif memang selalu menjadi penyebab hampir semua penderitaan kita. Pikiran bagaikan ikan yang dikeluarkan dari air dan dilemparkan ke atas tanah, pikiran itu selalu menggelepar. Karena itu cengkeraman dari nafsu (pikiran negatif) harus dikendalikan.
Lalu apa yang harus kita lakukan. Dari riwayat Ibn Abbs, berkata bahwa Rasulullah bersabda , yang artinya,” Jagalah Allah niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah niscaya engkau akan mendapatkan-Nya dihadapanmu. Jika engkau meminta maka mintalah kepada Allah. Jika engkau minta tolong, mintalah tolong kepada Allah”,
Peliharalah selalu ingatan engkau kepada Allah, niscaya engkau akan mendapatinya dihadapanmu. Ingatlah selalu Allah diwaktu lapang, maka Allah akan mengenali engkau diwaktu sempit (susah). Benarlah bahwa sesungguhnya pertolongan itu selalu bersama kesabaran dan sesungguhnya kesenangan itu beserta kesusahan dan kesulitan itu ada bersama kemudahan. Sungguh hanya Allah-lah tempat memanjatkan doa, tempat mengadu, tempat mencurahkan kekecewaan hati dan tempat meminta pertolongan.
Abdullah a-Qarni dalam bukunya cambuk hati (terj), memberikan nasihatnya , bahwa janganlah anda bersedih menghadapi kekeruhan kehidupan. Karena sesungguhnya memang demikianlah kehidupan ini diciptakan. Kehidupan ini memang melelahkan dan menyusahkan, sedangkan kesenangan merupakan peristiwa yang sesekali terjadi , begitu pula kegembiraan merupakan sesuatu yang lebih jarang terjadi. Bila kehidupan ini bukan ajang ujian dan cobaan tentu tidak akan ada penyakit dan musibah.
Untuk itulah para Rasul dan Nabi diutus Allah untuk membawa kabar gembira dan keselamatan kepada umat manusia. Bahkan para Rasul dan Nabi adalah hamba-hamba yang paling keras mendapat ujian dari Allah.
Saudaraku, yakinlah Allah tidak akan membiarkan kita begitu saja. Sebagaimana Rasulullah bersabda, yang artinya , “ Allah Azza wa Jalla berfirman, “ Aku tergantung pada sangkaan hamba-Ku ketika dia mengingat-Ku. Jika dia mengingat-Ku didalam dirinya, maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku. Jika dia mengingat-Ku ditengah banyak orang, maka Aku mengingatnya ditengah banyak orang yang lebih baik daripada mereka. Jika dia mendekati Aku sejengkal, Aku mendekat sehasta kepadanya. Jika dia mendekat sehasta kepada-Ku, maka Aku mendekat sedepa kepadanya. Jika dia mendatangi Aku dengan berjalan, maka Aku mendatanginya dengan berlari “, (Hr Bukhari Muslim).
Tiada yang dapat memberikan ketenangan dan kedamaian hati selain dekat dengan Allah. Hanya kepada Allah-lah tempat berlindung orang-orang yang ketakutan, tempat mengadu orang-orang yang terdesak, tempat meminta pertolongan orang-orang yang meminta tolong dan tempat berlindung bagi orang-orang yangmemohon perlindungan.
Dengan menyebut-Nya , mendekati-Nya maka hati menjadi damai, jiwa merasa tenang, perasaan menjadi tenteram, pikiranmenjadi santai dan keyakinan makin mantap. Kebahagiaan tidak terletak pada waktu atau tempat, melainkan karena iman dan taat kepada-Nya.
Mari kita instropeksi diri dengan mengingat kembai apa yang telah kita pikirankan selama hari ini, mulai dari bangun tidur hingga sat ini. Berapa banyak pikiran negatif yang terlintas dan betapa sedikit pikiran positif yang terungkap.
Saudaraku, bila kita lebih fokus pada pikiran positif tentu dapat menimbulkan efek yang luar biasa, namun apabila kita selalu asyik bercengkerama dengan pikiran negatif maka justru akan merusak diri. Pikiran manusia mempunyai kekuatan yang luar biasa bahkan melebihi kekuatan fisiknya.
Memang mudah untuk memberi nasihat. Berpikir positif akan mudah dilakukan ketika berada dalam kondisi yang ringan, bahagia, dst. Namun ketika dihadapkan dengan peristiwa-peristiwa yang mengganggu, musibah dst, maka niat untuk berpikir positif tentu berat dilakukan.
Saudaraku, yakinlah kesulitan pasti akan berlalu. Semakin besar, semakin pekat dan semakin gelap kesulitan itu , maka sesungguhnya semakin dekat menuju titik terang kemudahan dan jalan keluar. Pasti datang pertolongan Allah saat kesulitan dan ujian mencapai titik puncaknya. Bukankah akhir dari kegelapan malam adalah munculnya sinar matahari pagi.
Ingatlah selalu, firman-Nya , yang artinya ,” Katakanlah : siapakah yang dapat menyelamat-kan kamu dari bencana didarat dan dilaut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan merendah diri dengan suara yang lembut : “ Sesungguhnya jika Dia me-nyelamatkan kami (dari bencana ) ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur, “ (Qs. Al-An’am : 63).
Saudaraku, perlu dipahami bahwa mudah saja bagi Allah untuk memenuhi keinginan hamba-Nya, dan Dia pasti memberikan apa saja yang diminta seoranghamba jika didalamnya terdapat kebaikan bagi orang itu.
Sebagaimana Rasulullah bersabda, yang artinya, “ Barang siapa dibukakan pintu doa untuknya, berarti telah dibukakan pintu rahmat. Allah menyukai orang yang berdoa meminta hidayah-Ny. Doa itu memberi menfaat terhadap apa yang telah diturunkan dan apa yang belum diturunkan. Dan tidak ada yang dapat mengubah ketetapan Allah, kecuali doa. Sebab itu berdoalah kamu sekalian “. (Hr Turmudzi).
Yakinlah, teruslah mengetuk pintu-Nya, maka suatu ketika pasti dibukakan pintu rahmat-Nya.
Allahu a’lam
Sumber : Hendra Setiawan, Agar selalu ditolong Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar