Saudaraku, banyak kejadian kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh kurang berfungsinya perangkat rem. Kadangkala penyebab rem blong adalah kurangnya pemahaman bagaimana cara kerjanya, juga pemakaian serta perawatan peranti ini.Memahami prinsip dasar yang melandasi sistem kerja rem juga sangat perlu diketahui setiap pengendara. Pemahaman ini sangat penting, demi mengurangi resiko cedera para penumpang.
Salah satu kesalahan persepsi yang sudah umum adalah anggapan bahwa rem adalah perangkat sakti untuk menghentikanlaju kendaraan dengan segera. Sehingga banyak diantara kita beranggapan apabila menginjak rem dalam-dalam maka mobil akansegera berhenti.
Namun sebaiknya kita mengetahui, bahwa reaksi pengereman mendadak justru menimbulkan resiko tinggi. Hal ini dapat mengakibatkan roda dan ban kendaraan menjadi terkunci atau berhenti berputar secara mendadak. Akibat terusannya adalah ban mobil menjadi selip, karena daya momentum gerak mobil dan arah kendaraan menjadi tidak terkendali.
Dalam teknologi ABS (antilock braking system), atau sistem rem anti terkunci mereupan jawaban dari permasalahan diatas. Namun banyak kejadian, pengendara justru sering lupa menginjak habis rem.
Namun sebaiknya kita mengetahui, bahwa reaksi pengereman mendadak justru menimbulkan resiko tinggi. Hal ini dapat mengakibatkan roda dan ban kendaraan menjadi terkunci atau berhenti berputar secara mendadak. Akibat terusannya adalah ban mobil menjadi selip, karena daya momentum gerak mobil dan arah kendaraan menjadi tidak terkendali.
Dalam teknologi ABS (antilock braking system), atau sistem rem anti terkunci mereupan jawaban dari permasalahan diatas. Namun banyak kejadian, pengendara justru sering lupa menginjak habis rem.
Banyak kejadian para pengguna rem ABS, justru melakukan teknik pengereman konvensional, seperti melakukan tekni lepas injak lepas injak, yang justru seharusnya diterapkan untuk perangkat rem konvensional.Maka hasilnya laju kendaraan tidak segera berhenti karena sensor ABS tidak mendeteksi kebutuhan untuk bekerja optimal.
Saudaraku, penggunaan rem kendaraan bisa dioptimalkan apabila anda menjaga jarak aman dengan kendaraan didepan anda. Anda bisa memperkirakan jarak dengan berpatokan pada bentuk rambu mata kucing.
Perlu menjadi perhatian anda, bahwa dengan peranti ABS, maka anda harus menjaga jarak pengereman yang lebih jauh daripada mobil dengan peranti rem konvensional.
Disamping itu ,prinsip dasar yang melandasi cara kerja rem juga wajib dipahami para pengemudi. Pemahaman ini merupakan langkah awal dari perawatan perangkat rem anda.
Perlu menjadi perhatian anda, bahwa dengan peranti ABS, maka anda harus menjaga jarak pengereman yang lebih jauh daripada mobil dengan peranti rem konvensional.
Disamping itu ,prinsip dasar yang melandasi cara kerja rem juga wajib dipahami para pengemudi. Pemahaman ini merupakan langkah awal dari perawatan perangkat rem anda.
Banyak pandangan umum menganggap bahwa daya perlambatan rem kendaraan disebabkan oleh adanya gaya gesekan mekanis antara kampas rem dan bagian yang berputar (baik itu piringan dalam sistem rem cakram maupun permukaan tromol pada sistem drum brake).
Anda perlu mengetahui bahwa yang melambatkan laju mobil anda bukanlah gesekan mekanis yang membuat gerakan piringan atau tromol menjadi tersendat. Namun secara fisika, saat kampas rem menekan dan menggesek piringan rem, maka saat itu terjadi konversi energi gerak (kinetik). Dimana energi gerak perputaran roda diubah menjadi energi panas.
Anda perlu mengetahui bahwa yang melambatkan laju mobil anda bukanlah gesekan mekanis yang membuat gerakan piringan atau tromol menjadi tersendat. Namun secara fisika, saat kampas rem menekan dan menggesek piringan rem, maka saat itu terjadi konversi energi gerak (kinetik). Dimana energi gerak perputaran roda diubah menjadi energi panas.
Dengan daya laju yang makin melambat, maka secara berangsur-angsur eneri kinetik itu makin kecil, sehingga perputaran roda menjadi melambat. Adapun energi panas yang terbentuk , disalurkan atau dibuang ke sekitar melalui mekanisme aliran udara.
Prinsip kerja ini membuat sistem rem menjadi sensitif terhadap panas. Apabila panas yang diterima sistem tersebut melebihi daya tahannya, rem tidak dapat berfungsi penuh karena tak ada tempat lagi untuk menyalurkan, atau membuang energi panas yang terbentuk.
Prinsip kerja ini membuat sistem rem menjadi sensitif terhadap panas. Apabila panas yang diterima sistem tersebut melebihi daya tahannya, rem tidak dapat berfungsi penuh karena tak ada tempat lagi untuk menyalurkan, atau membuang energi panas yang terbentuk.
Untuk perawatan rem kendaraan anda, sebaiknya diservis setiap 6 bulan, untuk dibersihkan dan dilakukan pengecekan ketebalan kampas rem. Selain itu , minyak oli rem sebaiknya diganti setahun sekali.
Semoga bermanfaat,
Allahu a’lam.
Allahu a’lam.
Sumber : Algooth.putrant0@bisnis.co.id,Edisi mingguan Bisnis Indonesia 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar