Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya : Setelah selesai wudhu, saya merasa seolah-olah mengeluarkan air kencing beberapa tetes. Apakah saya harus mengulangi wudhu? Perlu diketahui bahwa setiap kali mengulangi wudhu saya, saya selalu merasa mengeluarkan air kencing. Apa yang harus saya lakukan?
Jawaban.
Perasaan seperti di atas yang timbul setiap kali selesai wudhu, adalah merupakan was-was dari syetan. Maka dia tidak usah mengulang wudhunya, bahkan disyariatkan (diwajibkan) baginya untuk berpaling (membuang jauh-jauh) perasaan tersebut. Sebaliknya dia harus yakin, bahwa wudhunya tetap sah dan tidak batal. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau ditanya tentang seseorang yang merasakan sesuatu (di duburnya) ketika shalat.
Beliau menjawab.
“Artinya :Dia tidak usah membatalkan shalatnya sebelum dia mendengarkan bunyi kentut atau mencium bau (kentut)” [Hadits Riwayat Bukhari : 134, Muslim : 540,-pent]
Kita harus tahu bahwa syetan itu sangat gemar merusak ibadahnya seorang muslim, seperti shalat, wudhu dan lain-lain. Oleh karena itu kita wajib menentang dan melawan syetan, serta tidak tunduk dan tidak menuruti was-was yang dihembuskan oleh syetan dengan cara berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari godaannya dan dari tipu dayanya. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala sebaik-baik penolong.
“Artinya :Dia tidak usah membatalkan shalatnya sebelum dia mendengarkan bunyi kentut atau mencium bau (kentut)” [Hadits Riwayat Bukhari : 134, Muslim : 540,-pent]
Kita harus tahu bahwa syetan itu sangat gemar merusak ibadahnya seorang muslim, seperti shalat, wudhu dan lain-lain. Oleh karena itu kita wajib menentang dan melawan syetan, serta tidak tunduk dan tidak menuruti was-was yang dihembuskan oleh syetan dengan cara berlindung kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dari godaannya dan dari tipu dayanya. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala sebaik-baik penolong.
Allahu a’lam
Sumber : Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Catatan : Disalin dari kitab Al-Fatawa Juz Tsani, Edisi Indonesia Fatawa Bin Baaz, Penulis Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz, Penerjemah Abu Abdillah Abdul Aziz, Penerbit At-Tibyan – Solo]
Catatan : Disalin dari kitab Al-Fatawa Juz Tsani, Edisi Indonesia Fatawa Bin Baaz, Penulis Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz, Penerjemah Abu Abdillah Abdul Aziz, Penerbit At-Tibyan – Solo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar