Diantaranya, Allah memuji seseorang yang tidak suka membalas dendam dan lebih suka memaafkan. “Dan bagi orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji dan apabila mereka marah mereka memberi maaf.” [QS : Asy-Syura' : 37]
Dalam ayat lain disebutkan, orang yang mampu menahan amarahnya termasuk yang dapat mendapatkan kecintaan-Nya. Firman Allah : "Yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." [QS AH Imron : 134].
Dalam sebuah hadist, disampaikan. "Dari Mu'adz bin Anas Al Juhani, Rasulullah bersabda : "Barang siapa yang menahan amarahnya sedangkan ia mampu untuk mewujudkannya, Allah akan menyebutkan dan memujinya pada hari kiamat kelak di hadapan seluruh makhluk, hingga dia diberi pilihan untuk mengambil bidadari mana saja yang ia kehendaki" (HR. Tarmidzi 2021, Abu Daud 4777, Ibnu Majah 4186, Ahmad440).
Rasulullah mengatakan, orang yang dapat menahan amarahnya, maka Allah akan menjauhkan-nya dari murka-Nya. Berdasarkan hadits dari Abdullah bin amr bahwasannya dia bertanya kepada Rasulullah SAW : "Wahai Rasulullah, amalan apa yang dapat menjauhkan aku dari murka Allah ?" Beliau menjawab : "Jangan marah!" (HR. Ahmad)
"Abu Darda' ra. berkata : ada seseorang datang menemui Rasulullah SAW dan bertanya: "Wahai Rasulullah, tunjukilah aku sebuah amalan yang dapat memasukkanku ke dalam surga !" Rasulullah menjawab : "Jangan marah, dan bagimu surga". [Shahih li qharrihi HR Thabrani].
Temuan peneliti dari Yale University di New Heaven, Connecticut (AS) tentang efek marah ini, semakin menunjukkan, betapa nilai-nilai ajaran Islam lebih jauh melampaui batas akal manusia.
Allahu a'lam
Sumber kutipan : [hid/www.hidayatullah.com]
Sumber kutipan : [hid/www.hidayatullah.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar