Saudaraku, kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada hidup kita selanjutnya. Mungkin beginilah sebuah cerita yang dikutip dari Yusran Pora dalam Gagal itu Indah. Barangkali saat ini anda merasa kehidupan anda belum berpihak kepada anda, atau mungkin terasa kejam bagi anda. Barangkali anda merasa gagal. Atau anda merasa bahawa cobaan yang menimpa terasa terlalu berat untuk dihadapi. Namun Saudaraku, yakinlah akan penyataan “Semua Terjadi karena suatu alasan”. Sabarlah , semua cobaan hidup akan memiliki makna yang mendalam bagi pertumbuhan diri anda.
Kisah nyata ini diawali seorang guru (Fank Slazak) yang bercita-cita untuk menjadi seorang pengajar sekolah menengah yang berhasil menjadi astronot NASA. Diakhir kisah, disimpulkan bahwa tidak semua yang kita inginkan itu baik bagi kita, Tuhan Maha Mengetahui yang terbaik bagi kita. Semua ini dimulai dari impianku. Aku ingin menjadi astronot. Aku ingin terbang keluar angkasa. Namun aku hanyalah seorang guru. Aku tidak punya ketrampilan dan keahlian khusus. Dan aku bukan seorang pilot pesawat tempur. Namun aku tidak menyerah.
Hingga sutau ketika, Kantor Presiden Amerika Serikat mengumumkan bahwa NASA membuka kesempatan bagi seluruh warga Amerika, untuk ikut dalam penerbangan 51-L pesawat ruang angkasa ulang-alik Chalenger. Walaupun aku hanya seorang guru dan warga negara biasa, aku tertarik untuk ikut seleksi menjadi astronot.
Setiap hari aku menunggu dengan cemas. Akhirnya datanglah amplop surat resmi berlogo NASA. Doaku terkabulkan! Aku lolos seleksi pertama. Ini benar-benar mengagumkan. Selama beberapa minggu atau bulan selanjutnya, dari seleksi demi seleksi. Sepertinya impianku menjadi semakin dekat. Dan akhirnya tibalah saat untuk memasuki beberapa test fisik dan tes mental . Setiap tes aku lalui dengan baik, aku selalu berdoa dan berdoa.
Aku tahu aku semakin dekat dengan impianku. Beberapa waktu kemudian, astaga , aku menerima panggilan untuk mengikuti program pelatihan astronot khusus di Kennedy Space centre. Pembaca budiman, dari 43.000 pelamar yang ikut seleksi awa, aku lolos diantara 10.000 pelamar yang memenuhi syarat tertentu.
Selanjutnya dari test yang satu ke test yang lain, tinggal 100 peserta yang tersisa untuk seleksi tahap akhir. Ada test simulator, tset klaustrofobi, test ketangkasan, test mabuk udara. Ya Tuhan-ku , ijinkanlah aku terpilih, begitu doaku setiap hari.
Tuhan, biarkan diriku yang terpilih. Lalu tibalah saat pengumuman yang mengguncangkan diriku. NASA akhirnya memilih Cristina McAufliffe yang juga seorang guru.
Aku kalah, rasa percaya diriku lenyap, hidupku hancur. Amarah dan kekecewaan menggantikan kebahagiaanku. Aku mempertanyakan semua ini.
Kenapa ya Tuhanku?
Kenapa bukan aku?
Bagian diriku yang mana yang kurang?
Apa aku kurang berdoa dan memujimu ?
Mengapa , Ya Tuhanku, Engkau perlakukan aku dengan kejam ?
Aku tenggelam dalam kesedihan dan kemarahan.
Akhirnya ayahku , menasihatiku. Katanya ,” Sabarlah, semua ini terjadi karena suatu alas an”.
Alasan apa ?
Alasan yang bagaimana ? Aku masih meragukan kata-kata ayahku.
Akhirnya, pada hari Selasa 28 Januari 1986, aku berkumpul bersama teman-teman, dan keluarga besarku, untuk melihat langsung sata-saat peluncuran pesawan ruang angkasa Challenger. Aku masih protes kepada Tuhan, ya Tuhan-ku kenapa engkau tidak memilih aku ?
Saat pesawat itu melewati menara landasan pacu, aku menantang impianku untuk terakhir kali. Tuhan-ku , aku bersedia melakukan apa saja agar aku yang terpilih menjadi astronot di pesawat itu. Kenapa bukan aku , ya Tuhan-ku ?
Tujuh puluh detik kemudian, Tuhan menjawab semua pertanyaanku dan menghapus semua keraguanku. Pada detik itu pesawat meledak dan menewaskan semua penumpangnya.
Aku teringat kata-kata ayahku,”Semua terjadi karena suatu alasan “.
Aku tidak terpilih dalam penerbangan itu, walaupun aku sangat menginginkannya, karena Tuhan memiliki alas an lain untuk kehadiranku di bumi ini. Aku memiliki misi lain dalam hidupku ini. Aku tidak kalah, aku dimenangkan Tuhan. Aku menang karena aku telah kalah. Aku Frank Slzak, masih hidup untuk bersyukur pada Tuhan-ku, karena tidak semua doaku dikabulkan-Nya.
Saudaraku, pernahkah terlintas di pikiran kita, bahwa dalam segala situasi apapun yang kita alami pasti ada sesuatu yang tersembunyi dan tidak kita ketahui. Setiap masalah yang datang kepada kita, tidak datang begitu saja tanpa adanya sebuah alasan.
Yakinlah segala sesuatu yang terjadi , pasti memiliki alas an atas keberadaanya. Janganlah menyalahkan siapapun.
Saudaraku, marilah kita selalu bersyukur kepadanya. Kita tahu bersyukur sangat berat dan mungkin sangat tidak nyaman.
Ya Allah, tiada tuhan melainkan Dia, aku memohon kepada-Mu keteguhan dalam segala urusan dan aku memohon kepada-Mu sikap yang lurus dan terpimpin. Dan aku memohon kepada-Mu ya Allah agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu dengan sebaik-baiknya.
Allahu a’lam
Sumber kutipan : Yusran Pora, gagal itu indah
1 komentar:
halloww lam kenal yag ^^
q suka tulisan qm yang dikirim di surat pembaca =D
Posting Komentar