Seorang pakar, Dave Anderson, menyatakan bahwa Kegagalan sebenarnya adalah suatu tanda akan kesuksesan yang sedang anda kerjakan.
Ketika seseorang akhirnya kalah (gagal) dalam suatu kompetisi, ini menunjukkan seberapa jauh ia telah berusaha. Kegagalan ini menjadi titik awal dari usaha-usaha selanjutnya. Dan ini membuktikan bahwa kegagalan itu bukanlah akhir.
Marilah kita lihat, seorang bayi yang ingin belajar berjalan. Pertama kali yang dia alamai adalah jatuh, usaha lagi , jatuh lagi dan gagal. Namun kegagalan ini dianggapnya sebagai suatu permulaan, sehingga ia terus berusaha berjalan meskipun beberapa kali ia jatuh juga.
Bila sang bayi menganggap kejatuhannya merupakan akhir dari segalanya, maka ia tidak punya kemauan lagi untuk merjalan. Dan selamanya bayi itu tidak akan bisa berjalan.
Atau coba kita ingat ketika pertama kali kita belajar untuk bisa bersepeda. Berapa kali kita jatuh?
Sherman Finesilver, menyatakan bahwa anda telah banyak kali gagal , meskipun anda tidak ingat. Anda jatuh pertama kali sebagai usaha anda untuk berjalan. Anda hamper selalu tenggelam saat pertama kali anda mencoba berenang…jangan kuatir dengan kegagalan. Saran saya pada anda, yang anda khawatirkan adalah peluang-peluang yang anda lewatkan cengan cara anda tidak mencobanya”.
Suatu ketiak pesawat-pesawat NAZI Jerman mulai menghujani kota London dengan bom-bom di awal PDII . Sir Winston Churchill, di tengah maraknya pemboman , berkata kepada masyarakat London dalam siaran radionya bahwa , “Ini bukanlah kesudahannya. Bahkan ini bukanlah awal dari kesudahan tersebut. Tetapi, mungkin sekali, ini adalah kesudahan dari suatu permulaan tersebut.”
Churchill tidak melihat serangan tersebut sebagai awal dari kehancuran Inggris, tetapi sebaliknya justru dia melihat hal tersebut sebagai akhir dari kekalahan pasukan pasukan Nazi. Terbukti beberapa waktu kemudian, pesawat UA Inggris (RAF) menghujani bom ke kota Berlin Jerman, sebagai upaya untuk mengakhiri perang PD II.
Dalam kehidupan ini tidak ada satu pun manusia yang selalu dirudung kegagalan dan tidak ada manusia yang selalu sukses.
Dalam sebuah kesempatan yang lain, Winston Churchill mengatakan “Kesuksesan adalah berpindah dari suatu kegagalan ke kegagalan yang lain tanpa kehilangan antusiasme.”
Saudaraku, pembelajar sejati, adalah orang yang menganggap kegagalan adalah bagian dari proses pembelajarannya. Dan tidak menganggap kegagalan sebagai suatu kesalahan. Ia tidak menyalahkan dirinya karena ia gagal.
Kegagalan adalah anugerah yang luar biasa dari Allah, oleh karenanya itu ia dapat memanfaatkannya untuk terus tumbuh, berkembang dan terus belajar tiada henti. Seorang bijak menyatakan,’kita jauh lebih banyak belajar dari kegagalan daripada dari kesuksesan.’
Budayawan, Gde Prama menyatakan,’kegagalan membuat kita berubah dan kemudian berusaha lagi. Dan keberhasilan yang dicapai seseorang dapat menjadian ia dalam posisi sebuah kegagalan permanen. Dengan keberhasilannya , seseorang dapat mencapai karier dengan pesat, atau bahkan bergelimang harta. Dimana karena benda-benda itulah ia menjadi terikat dan terpenjara.
Saudaraku , sungguh benar satu hadits bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya ," Ada tiga hal yang dapat membinasakan diri seseorang yaitu :
- Kekikiran yang ditaati,
- hawa nafsu yang diikuti
- serta seseorang yang membanggakan dirinya sendiri". [Hadits ini disebutkan oleh Al-Mundziry dalam kitab At-Targhib wa Tarhib 1/162 yang diriwayatkan oleh Al-Bazzar dan Al-Baihaqi serta dibenarkan oleh Al-Albany].
Allahu a’lam
Sumber : Dr. Abdullah bin Umar Ad-Dumaiji , www.transformationoflife.org, Yusran Pora –gagal itu indah,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar