Disamping bahan bakar, tentu saja peran olie mesin kendaraan bermotor termasuk vital juga loh . Pemilihan spesifikasi olie atau minyak pelumas mesin yang tepat, akan berpengaruh pada penghematan biaya operasional kendaraan yang signifikan. Tentu saja tidak mengesampingkan dua hal penting, yaitu ;
a. kode viskositas, dan
b. klasifikasi mutu
tingkat ke-enceran olie
Viskositas adalah tingkat kekentalan pelumas mesin. Umumnya menggunakan angka standar SAE (Society of Automotive engineers). Ditunjukkan dalam bentuk angka. Makin kecil angka yang tertera dalam kemasannya, berarti juga makin encer olie tersebut.
Berkat kemajuan teknologi, yang mampu menghasilkan pelumas mesin dengan kekentalan yang makin rendah. Pelumas mesin dengan viskositas kecil ini, cocok untuk digunakan dalam mesin modern yang lebih banyak memiliki komponen dan lubang saluran olie yang lebih kecil atau lebih halus. Contoh : SAE 10W-40.
Karena ke-enceran-nya, jenis minyak pelumas ini lebih cepat dan lebih mudah mengalir dan tidak banyak merintangi kinerja mesin. Mesin dengan teknologi lebih modern , lebih disarankan untuk menggunakan olie dengan kadar tingkat viskositas lebih rendah.
API
Disamping itu, yang tidak kalah penting peranannya, adalah kode standar API (American Petroleum Institute) . yakni suatu lembaga independen di Amerika yang mengelompokkan tingkat pelumas mesin disandingkan dengan kemampuan kerja mesin. Tanda klasifikasi pelumas mesin bensin diawali dengan huruf S. Sedangkan pelumas mesin diesel dimulai dengan huruf C. Huruf kedua menunjukkan tingkatan mutu standar mulumas.
Mengkonsumsi pelumas mesin dengan klasifikasi lebih tinggi dari ketentuan, sebanarnya tidak menjadi masalah. Dan yang harus dihindari adalah , penggunaan pelumas mesin dengan klasifikasi lebih rendah. Bila dipaksakan digunakan akan cepat merusak komponen mesin.
Mineral atau sintetik
Perlu diperhatikan juga bahwa ada kriteria lainnya jenis pelumas, yaitu
a. mineral
b. semi sintetis
c. sintetis
Jenis peluas mesin atau olie mineral, lebih cocok untuk kendaraan/ mobil berteknologi konvensional, alias berteknologi lawas. Karena sifatnya yang tidak mudah menguap saat mesin beroperasi pada temperatur kerja.
Untuk jenis olie semi sintetis, lebih cocok digunakan untuk spesifikasi standar yang berusia kurang lebih 10 tahun. Gabungan unsur sintetis dan mineral diharapkan mampu menjaga mesin dan melindungi komponen dapur pacu.
Sedangkan pelumas jenis sintetis lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan mesin modern. Kandungan unsur kimianya mampu memenuhi kebutuhan mesin modern. Kelemahannya, jenis olie ini mudah menguap, sehingga memaksa pemilik mobil untuk lebih rajin dan rutin memeriksa voume olie.
Sumber : aneka tips merawat mobil. Otomotif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar