Suatu ketika Abu bakar bin abdullah ra berkata , “ Wahai anak cucu Adam, andaikan kamu ingin memasuki rumah tuan-mu tanpa ijin dan penterjemah, ternyata kamu berhasil masuk “.
Sahabat lain bertanya, “ Bagaimana hal itu terjadi ?”
“ Sempurnakanlah wudlu’mu dan masukklah ke mihrob-mu. Saat itu engkau benar-benar memasuki Tuhan-mu tanpa ijin dan berbicara dengan-Nya tanpa penterjemah.”
Khusyu’ menurut pengertian ulama adalah bagian dari pekerjaan hati, sebagaimana halnya kuatir dan takut. Juga diantara mereka ada yang berpendapat bahwa khusu’ merupakan pekerjaan anggota badan seperti diam, tidak menoleh atau bermain-main. Ada yang juga berpendapat merupakan bagian dari kewajiban shalat , atau sekedar keutamaan saja dari dua pendapat.
Pendapat pertama , memegang dalil hadits, yang artinya ,” Tidak diterima shalat seorang hamba kecuali sesuai apa yang dipikirkan” , Juga firman Allah SWT yang artinya ,” Dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku ...”. (Qs. Thaha : 14).
Sedangkan lalai adalah kebalikan dari ingat. Firman Allah SWT, yang artinya ,” Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai”. (Qs. Al A’raf : 205).
Imam baihaqi meriwayatkan hadits melalui Ibnu Sirin ra, bahwa ,” Diceritakan kepadaku bahwa Rasulullah ketika shalat mengangkat pandangannya ke langit.” Lalu turunlah ayat ini. Imam Abdur Razak menambahkan lafadz ,” Kemudian Allah Ta’ala memerintah shalat dengan khusu’ “. Dan beliau Rasulullah SAW pun langsung melempar pandangan kearah sujud.
Hadits riwayat Imam Hakim dan Imam Baihaqi, hadits Abu Hurairah ra , bahwa yang artinya ,” Rasulullah SAW ketika shalat pernah menghadapkan pandangannya ke langit, lalu ayat ini (diatas) turun, dan beliau SAW langsung menundukkan kepalanya”.
Diriwayatkan oleh Hasan ra, seungguhnya Nabi SAW bersabda yang artinya , “ Perumpamaan shalat lima waktu ialah seperti sungai mengalir di depan pintu rumah seseorang diantara kalian semua. Kemudian dia mandi disana lima kali dalam sehari, lalau apakah masih tersisa sesuatu yang kotor “.
Maksudnya, shalat lima waktu mampu menghapus semua dosa-dosa tanpa tersisa, kecuali dosa-dosa bensar. Demikian ini kalau mengerjakan shalat dengan khusyu’ dan menghadirkan hati.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya ,” Sesungguhnya aku mewajibkan shalat, memerintah haji, thawaf, dan syiarnya ibadah haji adalah untuk mengingat Allah Ta’ala. Andaikan dalam hatimu tidak ingat sedikitpun untuk mengagungkan Allah Ta’ala dan tujuannya apa kamu mengingat-Nya ; lalu bagaimana harga dzikirmu itu!”.
Sabda Rasulullah SAW yang artinya ,” Barang siapa yang shalatnya tidak mampu mencegah perbuaan keji dan munkar, maka tidak akan bertambah-tambah (dekat) kecuali semakin jauh,”.
Hadits dari Aisyah ra , bahwa ,” Rasulullah SAW berbicara pada kami dan kami berbicara dengan beliau, namun ketika beliau SAW shalat, maka beliau tidak mengenal kami, dan kami tidak mengenal beliau, sebab terlalu sibuknya tenggelam meng-agungkan Allah ‘Azza Wa Jalla.”
Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “ Allah tidak memandang shalat seseorang yang tidak menghadirkan hati bersama badannya”. Bahkan Nabi Ibrahim ketika shalat detak jantungnya terdengar hingga 2 mil. As’id At Tanukhi ketika shalat air matanya terus mengalir membasahi pipi hingga jenggotnya.
Dalam suatu riwayat dikatakan, Ali bila datang waktu shalat tubuhnya bisa terguncang dan wajahnya menjadi pucat pasi. Keluarganya bertanya ,” Wahai amiril mukminin, apa yang menimpamu ?”.
Dia menjawab, “ Sudah datang waktu, dimana amanah yang pernah Allah tawarkan kepada bumi, langit dan gunung, mereka semua menolak amanah itu karena khawatir tidak mampu memikiulnya , dan aku memikulnya.”.
Diriwayatkan juga melalui Ali bin Hasan, katanya , bila ia wudlu’ wajah dan kulitnya bertambah pucat. Istrinya bertanya,” apa yang terjadi ketika wudlu’ ?”. Ia menjawab ,” Apakah engkau tidak mengerti dihadapan siapakah aku hendak menghadap “.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya ,” Akan datang di akhir zaman umatku mendatangi masjid dan mereka hanya mengobrol, serta ingatan mereka hanya masalah duniawai dan cinta dunia. Maka janganlah duduk bersama mereka karena Allah tidak butuh mereka “.
Melalui hasan ra, sesungguhnya Nabi SAW bersabda yang artinya ,” Maukah kamu kukabarkan seorang pencuri paling jelek diantara manusia !”.
Mereka bertanya ,”Siapakah wahai Ya Rasulullah !”.
Sabda Nabi ,” Yakni orang yang mencuri shalatnya “.
Mereka bertanya ,” Bagaimana cara mereka mencuri shalat ?”.
Rasulullah SAW menjawab ,” Ialah tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya “.
Rasulullah SAW bersabda, yang artinya ,” Pertama kali dihisab amal seorang hamba di hari kiamat ialah shalatnya. Kalau ia menyempurnakan shalatnya maka hisab itu , dan kalau ia mengurangi ( mencuri ) sedikit saja dari shalatnya, maka Allah Ta’ala berfirman pada malaikat ; “Apakah hamba-Ku ini memiliki amalan sunnat ! Maka sempurnakanlah kewajiban-nya dengan amalan tersebut “.
Dikisahkan dari Kholaf bin Ayyub , waktu ia berdiri shalat, tiba-tiba lebah menyengatnya hingga darah mengalir. Namun ia tidak merasakan apa-apa, sampai akhirnya Ibn Sa’id yang menunjukkan lukanya.
Ia langsung membasuh pakaiannya, ada yang bertanya ,” Saudaraku , engkau disengat lebah sampai darahmu keluar, lalu kenapa tidak merasakan apa-apa”.
Ia menjawab ,” Apakah hal itu pantas bagi orang yang berdiri dihadapan Tuhan Maha Raja Maha Perkasa, malaikat maut ada ditengkuk-Nya, Neraka dikiri-Nya dan shiroth berada dibawah telapak-Nya.
Allhu a'lam
Sumber kutipan : Imam Ghozali dalam Rahasia Ketajaman Mata Hati , terjemahan dari Mukasyafatul Qulub dengan alih bahasa Fatihuddin Abul Yasin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar