Allah berfirman, yang artinya ,” Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan,’kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (Qs. Al-‘Ankabut : 2-3).
Kegagalan yang dialami seorang hamba, akan menunjukkan seberapa besar kualitas keyakinan yang dimilikinya terhadap misi yang dia bawa. Seringkali kita mendengar perkataan,”…oh saya yakin sekali dengan usaha saya, atau saya benar-benar yakin dengan langkah-langkah yang saya ambil”.
Saudaraku , perkataan semacam ini menjadi sama sekali tiada berarti (meaning less) bila seandainya ada badai menerpa atau ada tembok besar kuat yang menghadang usaha dan langkah kaki kita, maka dengan mudah kita akan melepaskan keyakinan itu.
Badang atau tembok yang menghadang, membuat keyakinan kita menjadi keraguan yang tiada berujung.
Saudaraku, dengan keyakinan yang teguh, kegagalan yang menerpa kita tidak akan mempengaruhi keseimbangan kita .
Anda mungkin pernag mendengar atau mengetahui bahwa, naskah buku yang pernah menjadi best seller internasional, “Chiken Soup for the Soul “, telah 33 ditolak penerbit karena dianggap tidak akan laku, sebeluum akhirnya meledak menjadi best seller.
Keyakinan yang kuat dari Jack Canfield dan Mark Victor Hansen yang begitu dalam akan kualitas buku karangannya, kegagalan yang mereka alami sebanyak 33 kali tak berarti apa-apa. Semangat yang tak surut dan terus-menerus mencari penerbit yang bersedia menerbitkan buku tsb. HAsilnya , sungguh luar biasa, karena buku ini masuk dalam international best seller.
Dengan keyakinan yang teguh , segala apapun kondisi yang melanda kita.Tidak akan membuat kita surut kebelakang. Keyakinan akan pertolongan Allah, keyakinan akan keberlimpahan, keyakinan akan keterbatasan yang selalu melingkupi keberadaan kita, membuat kita terbebas dari belenggu ketakutan , kegelisahan, kekhawatiran dan kekecewaan.
Saudaraku yakinlah, allah tidak akan pernah membuat kecewa hati seorang hamba, bahkan Allah menjamin kebahagiaan seorang hamba manakala seorang hamba tersebut menyerahkan dirinya secara totalitas terhadap keyakinan akan (keberlimpahan) kuasa Tuhan.
Allah berfirman, yang artinya ,” …..Dan barang siapa yang yang bertawakal (menyerahkan dirinya) kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) –nya.Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. …”. (Qs. At-Talaq : 3).
Kegagalan hanyalah sebuah ajang pengujian bagi seorang hamba terhadap keberlimpahan. Bila anda tidak meyakini keberlimpahan, maka secara otomatis, keberlimpahan itu menjauhi anda. Sehingga kita akan menjadi sempit. Segala urusan terasa menyesakkan dada.
Bila kita tidak meyakini akan keberlipahan dari Allah, bukankah itu sebuah siksaan yang menyesakkan dada? Pandangan kita akan tertutup oleh awan-awan masalah. Kits mrnjsdi lupa bahwa dibalik awan , ada sinar matahari cemerlang yang menyelimuti.
Sumber : Yusran Pora , gagal itu indah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar