Dr
Ibrahim elFiky dalam Quwwat al Tafkir, mengilustrasikan
bahwa apabila para dokter bedah melakukan operasi dan mengeluarkan semua
pikiran kita, lalu apa yang terjadi ? Apakah kita masih akan menghadapi
masalah?. Beliau menjawab tentu saja tidak. Karena masalah hanya ada dalam
pikiran. Situasi kantor yang mengecewakan, teman yang menyebalkan dan semua
masalah yang menghimpit kita, hanya ada dalam pikiran. Masalah yang kita hadapi
, kegagalan masa lalu hanya ada dalam pikiran. Kesimpulannya , segala sesuatu
masih akan tetap ada dalam pikiran , meskipun sudah terjadi sekian lama atau
yang diperkirakan akan terjadi dimasa datang, selama kita masih memikirkan
tentang hal itu. Sesuatu itu adalah pikiran. Pikiran inilah yang 75% diyakini
menyebabkan penyakit jiwa atau fisik.
Saudaraku,
jika anda ingin mewujudkan impian ,maka anda harus memikirkan sesuatu yang
mendukung anda untukmenggapainya. Jauhi pikiran yang membuat anda semakin jauh
dari impian anda serta yang menyebabkan kekhawatrian dan putus asa. Pilih, dan
seleksilah serta gunakan pikiran terbaik untuk akal sebagaimana anda memilih
makanan yang terbaik untuk tubuh.
Pikiran
mempunyai program yang jelas dan membuat file-file akal. Pikiran
mem-pengaruhi akal, tubuh , perasaan dan
perilaku hingga mendatangkan hasil yang sejenis. Selain itu , pikiran akan
berpengaruh besar dalam citra diri anda, penghargaan terhadap diri anda
sendiri, serta rasa percaya diri. Pikiran juga mempengaruhi kondisi jiwa dan
kesehatan.
Dan
yang kelihatannya agak lain, pikiran bisa melewati batas waktu dan jarak.
Pikiran juga melahirkan kebiasaan sejenis, menjadikan hukum akal bawah sadar
untuk berpihak pada kita atau justru memusihi kita sendiri. Pikiran dapat
meningkatkan atau menurunkan energi kita.
Pikiran
kita adalah cerminan dari perbuatan kita sendiri. Tak ada orang lain yang dapat
mengubahnya. Jadi kita sendirilah satu-satunya orang yang bisa mengubah
dan menjadikan pikiran kita berpihak
pada kita serta membantu kita untuk menuju kebahagiaan.
Syaikh
Muhammad Mutawalli al Sya’rawi dalam Al-Khawathir, menyatakan bahwa pikirana
dalah alat ukur yang digunakan manusia untuk memilih sesuatu yang dinilai lebih
baik dan lebih menjamin masa depan diri dan keluarganya. Hari ini adan tergantung pada pikiran yang
datang saat ini, besok anda ditentukan oleh kemana pikiran membawa anda. Dari pikiran akan mengalir ke
perasaan dan diujudkan dalam perbuatan. Pikiranlah yang menjadi pendorong
setiap perbuatan dan dampaknya. Jika kita ingin meletakkan sesuatu yang
bermanfaat bagi diri kita, sudah selayaknya kita mengisi pikiran kita dengan
hal-hal yang berpengaruh positif pada setiap aspek keseharian kita .
Salah
satu bentuk pikiran positif adalah berprangka baik . Barangsiapa yang
memikirkan halini dengan benar , maka ia
akan mengetahui bahwa berprasangka baik kepada Allah adalah perbuatan
yang bermanfaat bagi diri sendiri. Karena yang membawa seorang hamba berbuat
baik adalah prasangka baiknya. Ketika ia berprasangka baik kepada Tuhannya maka
perbuatannya akan baik. Jadai salah satu yang menjadi pendorong perbuatan/
perilaku baik adalah pikiran positif yang berupa prasangka baik. Jika baik
prasangkanya maka baik pula amalannya. Namun prasangka baik yang disertai hawa
nafsu adalah kelemahan.
Pikiran
mempunyai energi sehingga menentukan perjalanan seorang manusia. Karena itulah
, jika kita benar-benar ingin melakukan perubahan positif dalam diri kita, maka
mulailah melangkah dari langkah pertama. Yaiyu tawakal kepada Allah. Dengan
begitu kita akan mendapatkan kekuatan spiritual luarbiasa untuk melakukan
perubahan positif dalam keseharian kita. Mari kita ganti dengan pikiran-pikiran
negatif (pesimis) dengan pikiran-pikiran yang mendukung dan memberi semangat
yaitu pikiran positif
Allahu
a’lam
Sumber
: Dr Ibrahim elFiky ; Quwwat al Tafkir, Syaikh Muhammad Mutawalli al Sya’rawi ;
Al-Khawathir dll, Ibnu Qayyim al Jauziyah ; Al jawabul Kafi Dawa ad dawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar