Syaikhul Islam
Ahmad bin ‘Abdul Halim Ibn
Taimiyyah lahir pd tgl 10 Rabi’ul Awwal 661 H di distrik Harran, dipulau Ibn
Amr antara sungai Tigris dan Euprat , suatu wilayah di tenggara
negeri Syam (Syiria). Ia berada dlm keluarga religius. Ayahnya Syihabuddin bin
Taimiyah adl syaikh, hakim, dan khatib. Kakeknya Majduddin Abul Birkan
Abdussalam bin Abdullah bin Taimiyah al Harrani adl ulama yg alim dlm fiqih, hadits, tafsir, ilmu ushul dan hafidz Al
Qur'an. Saat kaum Tartar menginvasi negeri itu, orang tuanya membawanya ke
Damaskus. Salah satu kakeknya menulis kitab Muntaqa al-khyar min ahadits
al-Akhyar , yg disyarahi Imam
Syaukani dalam kitabnya Nail al
Authar(Menggapai cita-cita).
Pada
eranya Ibn Taimiyyah termasuk dalam ulama yang mempunyai kelebihan dalam
menyerap banyak disiplin ilmu. Ia juga
dianugerahi Allah, kemampuan menghafal yg luar biasa. Ciri lain yang juga menonjol
padanya adalah disiplin dalam mengisi waktunya, ketika anak-anak ia lebih suka belajar dibanding bermain-main
dengan anak-anak sebayannya. Sejak dini ia sudah belajar menghafalkan Al-Qur’an
dan belajar berbagai cabang ilmu pada
para ulama, hafizh dan ahli hadits negeri itu. Ketika umurnya belum mencapai
belasan tahun, ia sudah menguasai ilmu ushuluddin dan mendalami bidang-bidang
tafsir, hadits, dan bahasa Arab. Ia telah mengkaji Musnad Imam Ahmad hingga
Kutubu Sittah dan Mu’jam At-Thabarani Al-Kabir.
Ibn
Taimiyyah sejak keciltelah berada dalam lingkungan para ulama sehingga mempunyai kesempatan luas untuk
mengkaji kitab-kitab. Ia mencurahkan waktunya untuk belajar dan belajar dan
menggali ilmu, terutama tentang Al-Qur'an dan Sunnah Nabi.
Ketekunannya
yang tinggi dalam belajar , menjadikan beliau banyak menguasai ilmu pengetahuan
di zamannya. Beberapa ulama menyatakan bahwa beliau telah menulis
karya-karyanya lebih dari 500 kitab (buku) ada yang beperndapat lebih dari 300
buku.
Ulama
Ibn Kutubi menyebutkan beberapa karyanya yang dikategorikan dalam berbagai
disiplin ilmu yang berbeda, antara lain ;
1.
Di bidang ilmu
tafsir , Ibn Yaimiyyah juga banyak menulis risalah tentang ilmu tafsir
diantaranya,
a.
Risalah fi Mainhaj
al-Tafsir, yang berisi tentang risalah metode penafsiran (al-qur’an dan
Hadits),
b.
Tafsir Surat
al-Ikhlas, yang diterbitkan bersama dengan beberpa kumpulan fatwa,
c.
Jawabu Ahl al-Ilmu
wa al-Iman bi Tahqiqi ma Akhbara bihi Rasul ar-Rahman wa Akhbara bihi
Rasulallah min Anna Qul Huwallah hu Ahad Ta’dilu Tsulutsa al-Qur’an, yang
berisi risalah tentang jawaban para ahli ilmu dan ahli iman tentang hadits
Rasulullah bahwa membaca surat al-Ikhlas dapat membandingi sepertiga Al-Qur’an.
d.
Tafsir
Al-Ma’udzatain, dll
2.
Di bidang ilmu
akidah,karya-karyanya al ; Al-Iman, Al-Istiqamah,
Idtidha’ as-Shirat al-Mustaqim, Al-Farqu baina Auliya ar-Rahman wa Auliya
asy-Syaithan, Al-Tawashshul wa al-Washilah, Al-Risalah al-Hamawiyyah, Al-Risalah
al-Tadmiriyyah , Al-Risalah al-Wasithiyyah, Risalah Maratib al-Iradah, Al-Ihtijaj
bi al-Qadr, Bayan al-Huda min al-Dhalal , Al-Jawab al-Shalih , Mu’taqidat ahl
al-Dhalal , Ma’riju al-Wushul , Al-Sual ‘an al-‘Arsy , Bayan al-Firqah
al-Najiyah , Dar’ Ta’arudh al-‘Aql al-Naql , Minhaj al-Sunnah al-Nabawiyyah , Ibthal Qaul al-Falasifah bi Istbat al-Jawahir
al-‘Aqliyyah , Syarh Hadits al-Nuzul , Naqdh al-Manthiq , Al-Radd ‘ala
Manthiqiyyin , Raf’ al-Malam ‘an Al-Aimmah al-A’lam , Al-Wasithah baina al-Haq
wa al-Khalaq. dll
3.
Di bidang ilmu
Fiqh, karya-karyanya al : Risalah al-Qiyas , Al-Qawa’id , Risalah al-Hasbah , Al-amr
bi al-Ma’ruf , Al-‘Uqud , Al-Mazhalim al-Musytarikh , Haqiqah al-Shiyam dll,
4.
Kitab-kitabnya yang
lain , al : Majmu’ Al-Fatawa (30 jilid), Dar`u At-Ta’arudh
Al-‘Aql wa An-Naql (9 jilid) , Naqdhu
At-Ta`sis, Al-Jawaab Ash-Shahih liman Baddala Diin al-Masiih, Ar-Radd ‘ala
Al-Bakrie (Al-Istighatsah), Syarah Hadits Jibril (Al-Iman Al-Ausath), Kitab
Al-Iman Al-Istiqamah’ , As-Siyasah Asy-Syar’iyah , Iqtidha`
Ash-Shirath Al-Mustaqim , Al-Fatawa Al-Kubra (5 jilid) , Majmu’ah Ar-Rasaa`il Al-Muniriyah , Majmu’ah Ar-Rasaa`il
al-Kubra , Fatawa Al-Hamawiyah , At-Tis’iniyah, Syarah Al-Ashfahaniyah , At-Tadmuriyah
, Iqtidha` ash-Shirath al-Mustaqim
Mukhalifah Ashhab al-Jahim, Ash-Sharim al-Masyhur
'ala Syatim ar-Rasul, Al-Furqan baina
Auliya` ar-Rahman wa Auliya` asy-Syaithan , Al-Jawab ash-Shahih Liman Baddala
Din al-Masih, dua jilid, As-Siyasah
asy-Syar'iyyah li ar-Ra'i wa ar-Ra'iyyah, At-Tuhfah al-'Iraqiyyah fi al-A'mal
al-Qalbiyyah, Amradh al-Qulub wa Syifa`uha, Qa'idah Jaliyyah fi at-Tawassul wa al-Wasilah,
Muqaddimah fi Ilm at-Tafsir dll.
Ibn
Taimiyyah disamping amat memelihara shalat dan puasanya, juga dikenal dengan
kezuhudannya, dunia seakan tak menyibukkannya. Hafizh Al Bazzar dlm Al-a’lam al-aliyyah fi Manaqibi al-Imam
Ibn Taimiyyah menyoroti bagaimana beliau bersikap ramah, dermawan, zuhud dan
qanaah sehingga beliau tak mempermasalahkan makan dan minum. Bahkan juga tak
mempersoalkan bagaimana kehidupannya, melainkan lebih menekankan pembahasan
mengenai akhirat serta upaya perbuatan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Beliau
jugamenolak hadiah apapun dari penguasa,
walaupun banyak kerabatnya yg menduduki posisi dalam kerajaan. Ibn Rajab
menyebutkan bahwa Ibn Taimiyyah pernah ditawari menjadi hakim dan dosen , namun
beliau menolaknya.
Kualitas
keilmuan Ibn Taimiyyah, juga tercermin dari karya-karyanya yang tidak hanya
berkutat pada masalah tafsir, hadits maupun tauhid. Namun beliau juga penulis
dalam disiplin ilmu lainnya seperti fiqh, ushul, sejarah,nahwu, sharaf,
balaghah, bahasa , matematik , mantiq, filsafat dan berbagai cabang ilmu
lainnya.
Ibn
Taimiyyah tidak hanya berkecimpung dalam bidang keilmuan, namun juga aktif terlibat dalam perjuangan
jihad. Beberapa peperangan untuk menegakkan agama Allah
ia ikuti, antara lain yang terkenal adalah peperangan Syaqhab. Beberapa
peperangan lainnya seperti perang di tanah tandus, peperangan dengan orang
murtad, perang di padang sahara dst. Ia pernah memimpin suatu pasukan untuk melawan
pasukan bangsa Tartar di Syakhab, dekat kota Damaskus, pada tahun 1299 Masehi. Pada
Februari 1313, ikut bertempur di kota
Jerussalem.
Ibn
Hajr menukil dari Abu al-Fath al-Ya’mari Ibn Sayyid an-Nas tentang penggambaran
al-Hafizh al-Mazi, dikatakannya sebagai ‘aku mengenal Ibn Taimiyyah termasuk
orang yang mendalam ilmunya. Beliau betul-betul memeahmi dan hafal hadits dan
atsar, ia orang yang berkompeten dalam masalah tafsir. Jika ia berbicara
masalah fiqh, ia adalah orang yang fapah akan tujuannya. Jika ia menyebutkan
hadits , ia memahami ilmu dan riwayatnya. Dalam banyak bidang , ia selalu
memelibihi teman-teman seusianya. Maka aku tak pernah menyaksikan
orangsepertinya’.
Kesungguhannya
dalam mempelajari keilmuan , manarik para sejarahan untuk menulis tentang
kehidupannya, antara lain
1.
Umar al-Bazzar
dalam al-A’lam al’Aliyyah fi Manaqib Ibn Taimiyyah
2.
Ibn ‘Abd al-Hadi
dalam al-‘Uqud al-Durriyyah
3.
Ibn Nashiruddin
dalam al-Radd al-Wafir
4.
Mar’ie bin yusuf dalam al-Kawakib al-Durriyyah ,
juga dalam kitabnya al-Syahadah al-Zakiyyah fi Tsanai al-Aimmah ‘ala Ibn Taimiyyah
5.
Muhammad Syakir
al-Kutbi dalam Fawat al-Wafayat
6.
Hafizh Ibn Hajar
dalam al-Durar al-Kaminah
7.
Muhammad Bahjah
al-Baithar dalam Hayah Syaikh al-Islam Ibn Taimiyyah
8.
Muhammad al-Shibagh
dalam Ahdits al-Qisash
Semoga
Allah melipatgandangkan pahala perjuangannya menegakkan agama Allah dan
menganpuni sega adosa-dosanya.
Allahu
a’lam
Sumber
: beberapa sumber bacaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar