Kita umumnya mempunyai
motor kesayangan. Walau tiap tahun banyak merk motor hadir dipasaran dg asesoris
yg makin canggih, namun kita masih setia dgn motor lawas kesayangan, bahkan ada yg berumur lebih 20 th loh . Ada sesuatu yg bikin kita
setia dg motor lawas itu. Walaupun dari segi performance tak sebaik motor baru.
Banyak cara kita lakukan sbg ujud rasa sayang ke perangkat lawas ini seperti
merawatnya, pokoknya yg terbaiklah bagi motor ini. Namun dg berjalannya waktu, pemakaian dst,
performance motor menurun. Misalnya saja redupnya kemampuan lampu depan untuk penerangan.
Suatu ketika kita ingin touring malam hari, untuk itu perlu lampu motor yg
prima, alasan utama untuk Safety dan juga kenyamanan berkendaraan malam .
Untuk mengatasi masalah pencahayaan , ada baiknya
kita memahami dulu sistem kelistrikan
motor kita sehingga mengetahui kemungkinan apa yg menjadi penyebabnya. Bisa saja pada baterai , bisa jadi tidak
berfungsinya sistem recharge pada aki, atau sistem kelistrikan motor yg sudah usang. Untuk
itulah kita ngomongin dulu sistem kelistrikan pada motor.
Sistem Kelistrikan
pada sepeda motor merupakan modal agar bisa motor berfungsi sebagai alat
transportasi. Dengan adanya sistim kelistrikan tersebut maka fungsi mekanik lainnya
bisa bersinergi bergerak. Kelistrikan sepeda motor mempunyai dua
fungsi, yaitu untuk kelistrikan itu sendiri dan pengapian. Input dari dua
fungsi tersebut adalah sama, kemudian dibagi menjadi dua untuk menjalankan
fungsinya masing-masing dengan cara memisahkan kabel-kabel yang berwarna
tertentu.
Input
dari kelistrikan adalah arus listrik yang dihasilkan oleh Alternator. Alternator
ini bekerja seperti Generator arus AC. Arus dari Alternator akan diteruskan ke
Rectifier atau penyearah arus, arus AC dari alternator akan diubah menjadi arus
DC yang kemudian digunakan untuk fungsi kelistrikan dan pengapian dari sepeda
motor. Kelistrikan nantinya akan mengalir ke aki kemudian saklar dan akhirnya
ke lampu – lampu. Sedangkan Pengapian akan mengalir ke aki dan CDI/ECM kemudian
ke Coil dan akhirnya ke busi.
Komponen Kelistrikan Sepeda Motor
1. Spool Koil dan
Regulator,
Komponen
utama kelistrikan sepeda motor
terdiri atas spool (spuel, spul) koil yg ada dalam kumparan magnetic. Spool
koil ini biasanya terletak di sisi kiri dari mesin sepeda motor. Spool koil
juga biasa dinamai Alternator yg merupakan sumber arus listrik
pada sepeda motor yg bekerja berdasarkan magnet dan gaya gerak listrik. Pada
saat mesin dijalankan dengan bahan bakar bensin , maka putaran mesin akan juga
memutar alternator.
Jadi alternator merupakan satu komponen dari sistem pengisian yg
berfungsi untuk merubah energi mekanis yang dihasilkan dari mesin menjadi
energi listrik. Energi mekanik dari mesin disalurkan sebuah sebuah pully yg
memutarkan rotor dan menghasilkan arus listrik bolak–balik pada stator. Jadi pada
saat bekerja (beputar) , maka alternator akan berkerja untuk menghasilkan arus
listrik.
Arus yang dihasilkan
alternator berupa arus AC (Alternating Current), sedangkan yang bekerja pada
kelistrikan dan pengapian adalah arus DC (Direct Current).Jadi Fungsi spool koil ini adalah sebagai pembangkit
tenaga listrik sepeda motor.
Komponen selanjutnya adalah Rectifier atau regulator atau
dalam bahasa bengkel sering disebut kiprok. Adapun Tugas regulator ini adalah mengatur, menstabilkan
dan mengubah AC yang dihasilkan alternator menjadi 12 Volt DC. Sehingga dari
tegangan 12 volt DC ini kemudian dipakai untuk fungsi lampu penerangan,
klakson, flaser, CDI dan pengisian accu sebagai buffer sumber listrik sepeda
motor tersebut.
2. Baterai/Accu dan
Sekering
Komponen
berikutnya adalah baterai (accu, aki). Baterai
merupakan media elektro kimia yang berfungsi untuk mensuplai listrik ke
sistem starter, sistem pengapian, assesoris kendaraan, sistem kelistrikan
bodi dan peralatan lainnya, juga berfungsi menyimpan energi listrik ketika mesin berhenti.
Alat
ini menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia,
yang dikeluarkan bila terdapat sistem yang membutuhkan energi
listrik. Karena mensuplai kebutuhan listrik secara terus menerus,
maka energi kimia yang tersimpan dalam baterai juga akan berkurang,
atau bahkan bisa habis.
Jadi
Baterai ini berfungsi penyimpan suplai dari sumber listrik sepeda motor. Type
accu ini ada 2 macam. Ada accu kering
dan acuu basah. Untuk sepeda motor usia tua (sekitar 1990-an masih menggunakan
accu basah). Sedangkan sepeda motor tahun 2000-an ke atas sudah menggunakan
accu kering yang mempunyai keunggulan free maintenance. Untuk accu basah harus rutin melakukan
pengecekan berkala terhadap level air accunya ,jangan sampai habis
air accunya, karena jika sampai kering maka accu tersebut akan rusak.
Komponen
kelistrikan pendukung baterei adalah sekering.
Sekering ini dipasang sebelum daya masuk ke accu. Sekering berfungsi membatasi
daya yang masuk dari alternator lewat
regulator ke accu akibat over voltage atau konsleting komponen lain.
Jika terjadikelainan kelistrikan maka sekering akan putus.
3. Kabel
Komponen
utama kelistrikan lainnya adalah kabel. Kabel ini berfungsi menghubungkan
listrik dari komponen satu ke komponen kelistrikan lainnya. Pada setiap sepeda
motor mempunyai ciri-ciri warna tersendiri untuk membedakan antara muatan
positif dan muatan negatif. Di dalam kelistrikan, beda antara muatan positif
dan negatif ini sangat penting sekali, jika kita salah pasang bisa berakibat
kebakaran dalam kelistrikan sepeda motor tsb.
Bersambung
.......
Sumber
: imajiene.blogspot.com,
motordanmobil.blogspot.com ,iwansatkom.blogspot.com
, ocoel22.blogspot.com , syahrulariefx.wordpress.com , tabloid Otomotif (edisi 17/XVIII), dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar