Bagi
jamaah haji yg baru akan berangkat atau yg sdh berada di tanah suci
dpt segera berniat dan melaksanakan tertib haji, mulai dari persiapan ihram ( memotong kuku-rambut-bercukur, mandi sunat ihram dan memakai
wangi-wangian.
Miqat dilakukan di wilayah Arab Saudi, yaitu di Bier Ali, Rabiqh, Zatu Irqin,
Qarnul, Manazil maupun Yalamlam. Lau melakukan shalat sunnah Ihram 2
rekaat jika sempat, Melafazkan niat umrah : Labbaika Allahumma ‘umratan
dan meneruskan perjalanan ke Mekah dgn memperbanyak bacaan talbiah.
Diperbolehkan bagi yg ingin bermiqat di tanah air atau saat
di pesawat udara.
Setiba
di Mekah , jamaah segera kepenginapan dan istirahat.
Selanjutnya bersiap utk tawaf Qudum di Baitullah. Adapun
kegiatan ibadah selama di Mekah adalah Tawaf, Sa’i dan Tahallul.
Jadi
prinsip Haji Tamattu itu mendahulukan umrah baru ibadah haji.
Dg memakai ihram dari miqat niat umrah pada musim haji, setelah tahallul,
memakai ihram lagi dengan niat haji pada hari Tarawiah (8 Dzulhijah).
Bagi rombongan jamaah haji Indonesia :
a.
gelombang I ,jamaah menuju ke Madinah dulu utk melaksanakan ziarah dan Shalat arba’in. Setelah
itu baru ke Mekah utk melaksanakan Umrah lalu Haji.
b.
gelombang
II, Jamaah langsung menuju Mekah . Baru setelah selesai Haji dan Umrah, lalu melaksanakan ziarah dan Shalat Arba’in di Madinah.
Apabila
ketiga rangkaian ibadah tersebut telah dilaksanakan, maka selesailah
pelaksanaan ibadan umarh. Dan jamaah boleh mengganti pakaian ihram dengan
pakaian biasa yang dipakai sehari-hari yang tentu saja harus menutup aurat,
sambil menunggu pelaksanaan ibadah haji pada tanggal 8 Dzulhijah.
Salah satu kemudahan yang dimiliki jamaah haji tamattu’ adalah sudah boleh melakukan apa-apa yang dilarang selama ihram, nah atas kemudahan itu maka banyak menjadi pilihan para jamaah walaupun harus membayar dam atau denda.
Secara umum ada sedikit perbedaan tata cara pelaksanaan Haji Ifrod, Tamattu’ dan Qiron, al:
1.
Perbedaan pada niat.
2.
Tidak ada kewajiban menyembelih hewan hadyu bagi yg
melaksanakan haji ifrod. Adapun bagi yg melakukan haji tamattu’ dan qiron selain
penduduk Mekkah, wajib bagi mereka hadyu.
3.
Pada haji tamattu’, boleh melakukan tahallul setelah
melakukan umroh, sehingga halal bagi yang melakukan haji tamattu’ semua
yang diharamkan ketika ihram sampai masuk tanggal 8 Dzulhijjah.
4.
Pada haji tamattu’ terdapat dua kali sa’yu,
yang pertama ketika umroh dan yang kedua setelah melakukan thawaf
ifadhah pada tanggal 10 Dzulhijjah. Sedangkan dalam hajiqiron dan ifrod hanya
terdapat satu sa’yu, boleh dilakukan setelah thawaf qudum atau
setelah thawaf ifadhah pada tanggal 10 Dzulhijjah.
Adapun persamaan ketiga bentuk haji ini diantaranya,
terdapat 3 macam thawaf, yaituthawaf qudum (dilakukan
ketika pertama kali sampai ke Mekkah), thawaf ifadhah(dilakukan
pada tanggal 10 Dzulhijjah) dan thawaf wada’ (dilakukan
sebelum meninggalkan Mekkah).
Pelaksanaan
ibadah haji
Pelaksanaan
ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Dzulhijan. Adapun persiapan ihram dilakukan
di tempat penginapan di Mekah, sedangkan shalat sunnah dan niat ihram bisa
dilakukan di penginapan atau di Masjidil Haram. Dengan melafazkan Labbaika
Allahumma Hajjan.
Adapun
jurnal kegiatan Ibadah haji Tamattu adala sbb
Tempat
|
Tgl
(Dzul-hijah)
|
Kegiatan
|
Mekah
|
8
(pagi)
|
Berankat
Ke Mina atau langsung ke Arafah
|
Mina
|
8
(siang-
mlm)
|
Mabit
(menginap)di Mina sebelum berangkat ke Arafah sebagaimana dilakukan
Rasulullah
|
Mina-
Arafah
|
9
subuh siang-
Sore)
|
· Berangkat ke Arafah setelah matahari terbit, atau
setelah shalat shubuh
· Berdoa , zikir, tasbih sambil menunggu waktu wukuf
(di tengah hari)
· Shalat Dzuhur dan Ashar dijamak, dilakukan saat
Dzuhur
|
Arafah
|
9
(sore/
Mlm)
|
· Ketika matahari telah tergelincir, mk mulai waktu
wukuf
· Melasanakan wukuf dg berdoa, zikir, talbiyah,
istighfar hingga menjalang waktu Maghrib
|
Arafah-
Muzdalifah
|
9
(sore-
Mlm)
|
Setelah
matahari tenggelam , segera berangkat ke Muzdalifah. Shalat Maghrib
dilaksanakn di Muzdalifah, dijamak dg shalat Isya’ sebagaimana dicontohkan
Rasulullah.
|
Muzdalifah
|
9
(malam)
|
· Menjamak shalat maghrib dan Isya’ di waktu Isya’
· Mabit (berhenti sejenak) di Muzdalifah hingga lewat
tengah malam,
· mengumpulkan 7
kerikil untuk melontar jumrah Aqabah esok pagi
|
Mina
|
10
subuh
|
· Shalat subuh 10 Dzulhijah
· Melontar jumrah Aqabah 7 kali
· Tahallul awal
· Melanjutkan perjalanan ke Mekah untuk melakukan Tawaf
Ifadah, Sa’i dan disunnahkan tahallul Qubra.
· Sebelum Maghrib harus sudah kembali ke Mina
· Mabit di Mina, paling tidak hingga lewat tengah malam
|
Mina
|
11
subuh
|
· Melontar jumrah Ula, Wusta dan Aqabah masing masing 7
kali atau keseluruhan 21 kali.
· Mabit di Mina , mulai sebelum Maghrib hingga minimal
lewat tengah malam
|
Mina
|
12
subuh
|
· Melontar jumrah Ula, Wusta dan Aqabah masing masing 7
kali atau keseluruhan 21 kali.
· Bagi yang Nafar awal, kembali ke Mekah sebelum
Maghrib, lanjutkan dengan tawah Ifadah dan Sa’i serta tahallul Qubra bagi
yang belum
· Bagi yang Nafar Tsani , Mabit di Mina
|
Mina
|
13
subuh
|
· Bagi yang Nafar Tsani , Melontar jumrah Ula, Wusta
dan Aqabah masing masing 7 kali atau keseluruhan 21 kali.
|
Mekah
|
13
Siang-
mlm
|
· lanjutkan dengan tawah Ifadah dan Sa’i bagi yang
belum
· bagi yang sudah Sa’i sesudah tawaf Qudum , tidak
perlu Sa’i lagi, bisa langsung melalukan tahallul.
· Tawaf dan Sa’i yang dilakukan juga berfungsi sebagai
Tawaf dan Sa’i umrah.
· rangkaian Ibadah haji umrah selesai. Tawaf ifadah
boleh juga dilakukan pada tgl 10 , 11 Dzulhijah.
|
Bersambung...
Allahu
a’lam
Sumber
kutipan : Wikipedia, Buku Pintar Haji dan Umrah (HM Iwan Gayo), Jami’ul Manasik : Asy-Syaikh Sulthan bin AbdurRahman Al-‘Ied hafizhahullah, Tabshirun Naasik bi
Ahkaamil Manasik ‘ala Dhauil Kitab was Sunnah wal Ma’tsur ‘anis Shahaabah : Asy-Syaikh Abdul Muhsin bin Hamd Al-‘Abbad
Al-Badr hafizhahullah, ibadahhajidanumrah.tohasyahputra.com
, dll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar