Suatu
hari nan cerah menyelimuti Madinah. Di pintu gerbang kota tampaklah rombongan
orang asing berurutan memasuki kota. Ternyata mereka adalah rombongan Hurmuzan,
seorang panglima dan pangeran dari Persia. Rombongan ini ingin menemui amirul
mu’minin Umar Bin Khattab.
Mereka telah melakukan perjalanan yang jauh dari Persia menuju Madinah. Hurmuzan datang bersama rombongan yang besar, sebagai panglima dan pangeran kerajaan, tentunya mereka datang dengan segala kemewahan dan kebesaran layaknya seorang perwira sebuah negeri besar. Dikenakannya pakaian kebesaran , perhiasan yang gemerlap , baju – baju sutra Persia nan Indah.
Dalam perjalanan ini mereka didampingi dan diantar oleh sahabat Anas bin Malik. Dalam perjalanan ia bertanya dimana amirul mu’minin Umar bertempat tinggal. Ia sudah membayangkan, bhw Umar bin Khattab yang terkenal masyur ke seluruh negeri -negeri pasti tinggal di sebuah istana yg megah , luas serta dikelilingi pengawal-pengawal .
Mereka telah melakukan perjalanan yang jauh dari Persia menuju Madinah. Hurmuzan datang bersama rombongan yang besar, sebagai panglima dan pangeran kerajaan, tentunya mereka datang dengan segala kemewahan dan kebesaran layaknya seorang perwira sebuah negeri besar. Dikenakannya pakaian kebesaran , perhiasan yang gemerlap , baju – baju sutra Persia nan Indah.
Dalam perjalanan ini mereka didampingi dan diantar oleh sahabat Anas bin Malik. Dalam perjalanan ia bertanya dimana amirul mu’minin Umar bertempat tinggal. Ia sudah membayangkan, bhw Umar bin Khattab yang terkenal masyur ke seluruh negeri -negeri pasti tinggal di sebuah istana yg megah , luas serta dikelilingi pengawal-pengawal .