Rasulullah saw. telah mencontohkan pola hidup ini dengan segera tidur pada permulaan malam dan segera bangun sebelum fajar menyingsing atau tepatnya di akhir malam untuk bertahajjud (HR. Bukhari).
Segera tidur di permulaan malam dan segera bangun tidur sebelum fajar adalah pola hidup Islami. Islam menuntun manusia untuk menjalani hidup sesuai dengan sunatullah dan secara alami, Islam juga memberikan pedoman pola hidup yang sehat, dan bahkan mengajak manusia untuk hidup sehat.
Sebagaimana Dari ‘Aisyah ra., bahwa Nabi saw. biasa tidur pada permulaan malam dan bangun pada akhir malam, kemudian mengerjakan salat. (HR. Bukhari dan Muslim),
Di zaman yang sarat dengan teknologi , yang mampu membuat malam menjadi terang benderang, hidup dan meriah , kehidupan malam seolah telah menjadi kebiasaan, kebutuhan, bahkan kebanggaan bagi manusia modern. Tidak sedikit manusia modern termasuk kaum Muslimin yang melakukan berbagai aktivitas di malam hari yang membuat terlambat tidur atau bahkan tidak tidur sama sekali . sungguh ia dalam kerugian yang nyata karena telah kehilangan kesempatan untuk qiyamulail. Tidur optimal berdasarkan tuntunan Al-Qur’an dan sunnah di atas dapat dibuktikan kebenarannya. Dr Ray Meddis, profesor di Department of Human Sciences, England University of Technology, mengatakan bahwa manusia sebenarnya hanya perlu tidur malam selama tiga jam. Oleh karena itu, pengaturan waktu tidur yang baik haruslah sesuai kadar yang dibutuhkan dan dilakukan secara optimal.
Selain tidur di awal malam, Rasulullah menganjurkan untuk mematikan lampu ketika tidur. Sebagaimana Rasulullah bersabda, yang artinya ,"Matikanlah lampu-lampu diwaktu malam jika kalian hendak tidur, dan tutuplah pintu-pintu, bejana serta makanan dan minuman kalian.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadits tersebut dapat dijelaskan melalui mekanisme fisiologis pada manusia. Saat kondisi lingkungan mulai gelap, sintesis dan sekresi hormon melatonin oleh kelenjar pineal meningkat. Produksi hormon ini mempengaruhi aktivitas otak dalam menimbulkan rasa kantuk, sehingga semakin malam, orang akan merasa semakin mengantuk.
Fungsi dari rasa kantuk adalah sebagai sinyal positif tubuh agar segera mengistirahatkannya. Hormon yang mempengaruhi irama sirkadian ini kemudian akan menyesuaikan sehingga terjadi sinkronisasi antara siklus tidur dengan siklus pergantian siang dan malam di lingkungan. Tidur merupakan aktivitas yang bertujuan mengembalikan vitalitas tubuh, mengistirahatkan tubuh, dan memperbaharui sel-sel yang rusak. Inilah salah satu hikmah penciptaan siang dan malam. Allah ciptakan siang bagi manusia untuk bertebaran di muka bumi guna menebar kebaikan, dan Allah ciptakan malam untuk berkontemplasi dan rehat sejenak.
Sebagaimana firman Allah, yang artinya ," Dan diantara tanda-tanda (kebesaran) -Nya ialah tidurmu pada waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh , pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan ," (Qs. Ar-Rum 23) .
Tidur sebagaimana disunnahkan Rasulullah di malam hari merupakan upaya optimalisasi dalam detoksifikasi untuk menetralisir toksin yang mengontaminasi tubuh. Detoksifikasi tubuh, terjadi terutama pada hati, tercapai optimal saat tidur. Mekanisme tersebut berkaitan erat dengan diproduksinya antioksidan sebagai penetral toksin. Pada tidur yang berkualitas, detoksifikasi hati dapat berjalan optimal, khususnya dalam pembentukan asam amino glutathione sebagai antioksidan yang menetralisasi stres oksidatif dan radikal bebas . Beraktifitas hingga tengah malam, dini hari atau bahkan hingga terbit fajar adalah praktek melawan sunatullah kecuali bagi mereka yang melakukan tugas-tugas penting dan darurat yang menyangkut hajat dan keselamatan hidup orang banyak dan tidak bisa tidak harus dilakukan di malam hari seperti para petugas keamanan dan petugas kesehatan. Juga bukan praktek melawan sunatullah.
Tidur awal dan bangun awal untuk melakukan aktivitas-aktivitas positif dan bermanfaat seperti belajar bagi penuntut ilmu, menulis bagi penulis, dan “taqorrub ilallah” (mendekatkan diri kepada Allah) bagi ibadurrahman (hamba-hamba Allah) dengan bertahajjud, memohon ampun, berdo’a, membaca dan mengkaji Al-Qur’an, dan berdzikir. Sesungguhnya Manajemen waktu tidur optimal di malam hari telahmenjadi tuntunan dalam Islam .
Sebagaimana Firman-Nya dalam Qs. QS. Adz-Dzariyaat ayat 15-18 , yang artinya ," Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (surga) dan mata air. Mereka mengambil apa yang diberikan Tuhan kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu ( di dunia ) adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan pada akhir malam mereka memohon ampunan kepada Allah. " Allahu a'lam. Sumber : Kaifa Nuhfidzu 'alas Shalatil Fajri, Dr Raghib As-Sirjani, Hafriliantika R - Annisa Budiastuti - Megawati DI PEKAN ILMIAH MAHASISWA NASIONAL XXII 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar