Aktivitas minum merupakan aktivitas yang sangat sering dilakukan dalam keseharian. Sungguh ini merupakan kesempatan untuk memberikan pengajaran bagi keluarga , anak-anak kita , juga lingkungan sekitar dan melatih agar terbiasa minum sesuai dengan teladan Rasulullah. Semua itu kita lakukan untuk mengharapkan ridha Allah, dimana perkara mubah akan menjadi bernilai ibadah jika disertai dengan niat untuk beribadah dan mencontoh teladan Nabi. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah teladan sempurna perihal minum. Rasulullah sangat menyukai minuman yang dingin dan manis. Aisyah ra menuturkanbahwa , 'Minuman yang paling disukai Rasulullah ialah dingin dan manis. [1].
Penuturan Aisyah di atas menurut para ulama memiliki beberapa ihtimal (kemungkinan). Bisa jadi, yang dimaksud ialah air yang dicampur madu, rendaman kismis ataupun kurma, sebagaimana tercantum dalam riwayat Muslim berikut. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bernafas ketika minum sebanyak tiga kali dan beliau bersabda, yang artinya ,“ Sesungguhnya yang demikian lebih memuaskan, lezat, dan mudah ditelan, serta lebih selamat.” (HR. Muslim, Ahmad, Bukhari, Abu Daud, At Tirmidzi, Ibnu Majah,)
Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata,”Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah dibuatkan rendaman kismis dalam satu bejana, kemudian beliau minum rendaman tersebut pada hari itu, juga esok harinya dan keesokannya harinya. Pada sore hari ketiga beliau memberi minuman tersebut kepada yang lain, jika masih ada yang tersisa , beliaupun menuangnya.” [2]
Ibnul Qayyim rahimahullah mengungkapkan dalam kitab Zaaduul Ma’ad, jika dua sifat dingin dan manis terhimpun dalam satu minuman, akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi tubuh, membantu proses pencernaan dan penyaluran saripati makanan dengan sempurna, mencairkan dahak, mencuci dan membasmi bibit penyakit di lambung, menetralisir sisa-sisa makanan , serta menstabilkan kehangatan lambung. Di samping itu juga sangat bermanfaat bagi hati, ginjal dan kandung kemih.
Lebih jauh lagi beliau menjelaskan, air dingin yang telah dienapkan memiliki kelembaban yang mampu menetralisir panas tubuh, sekaligus menjaga kelembabannya, serta mengganti sebagian zat yang telah terurai dari tubuh. Karena itulah Rasulullah amat menggemarinya, sebagaimana tercantum dalam riwayat Bukhari, dari Jabir bin Abdillah ra, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam masuk ke rumah salah seorang laki-laki Anshar bersama seorang sahabatnya, seraya berkata kepadanya,”Adakah engkau mempunyai air yang telah diinapkan dalam bejana kulit? Jika tidak kami akan minum langsung dari mulut kami.”
Selain memberitahukan jenis minuman yang bermanfaat bagi tubuh kita, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga memberitahukan dan melarang kita mengkonsumsi semua jenis minuman yang memabukkan.
Sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar.Semua yang memabukkan itu adalah khamr, Dan semua khamr hukum haram [HR. Muslim no. 5185]
Walaupun menurut sebagian orang khamr itu ada bagian manfaatnya, akan tetapi bahaya yang diakibatkan jauh lebih besar. Itulah diantara petunjuk-petunjuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada umatnya. Memerintahkan mereka untuk mengkonsumsi yang jelas halalnya dan bermanfaat serta melarang selain itu.
Disamping memberitahukan jenis minuman, Rasulullah juga memberikan tuntunan tentang adab-adab minum serta hal lain yang berkaitan dengan minum. Diantaranya:
1. Minum dengan terlebih dahulu membaca Bismillah. Hal ini berdasarkan hadits yang memerintahkan membaca bismillah sebelum makan. Sebagaimana tasmiyah (membaca bismillah) di sunnahkan sebelum makan, maka demikian juga hal sebelum minum. (Syarah Shahih Muslim juz 13 hal. 189) Syaitan akan menjauhi makanan dan minuman yang dibacakan bismillah sebelum di konsumsi.
2. Minum dengan tangan kanan dan tidak menggunakan tangan kiri. Rasulullah bersabda, yang artinya ," Apabila salah seorang diantara kalian makan, maka hendaklah dia makan dengan tangan kanannya dan apabila salah seorang diantara kalian minum maka hendaklah dia minum dengan tangan kanannya, karena syaitan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya. "[HR. Muslim no. 5233]
Rasulullah bersabda, yang artinya ," Janganlah sekali-kali salah seseorang diantara kalian makan dengan tangan kirinya dan jangan pula minum dengannya. Karena syaitan makan dengan minum dengan tangan kirinya." [HR. Muslim no. 5236]
3. Minum dengan duduk, dan beliau melarang dengan tegas minum dalam keadaan berdiri.Dari Abu Hurairah ia berkata Rasullah bersabda,yang artinya , "Janganlah sekali-kali salah seorang dari kalian minum dengan berdiri, jika lupa hendaklah ia memuntahkannya." [3]
Adapun riwayat-riwayat yang menjelaskan bahwa Rasulullah pernah minum dengan berdiri juga merupakan riwayat yang shahih. Namun begitu semua riwayat tersebut merupakan perbuatan Rasulullah.
Sedangkan perkataan beliau lebih didahulukan daripada perbuatan beliau. Kerena perbuatan beliau terkadang menjelaskan, bahwa hal itu merupakan kekhususan bagi beliau sebagai Rasulullah. Wallahu a’lam.[4]
Imam Nawawi t ketika menjelaskan makna larangan minum dalam keadaan berdiri berkata, “Bahwa larangan yang terdapat dalam hadits-hadits tersebut dibawa pengertiannya kepada hukum makruh tanzih” [Syarah Shahih Muslim juz 13 hal. 192].
Berdasarkan adab-adab diatas, kita bisa mengambil satu faidah yaitu bathilnya kebiasaan yang disuguhkan orang diluar Islam berupa makan dan minum sambil berdiri, dengan menggunakan tangan kiri.
Adab lainnya yang perlu harus diperhatikan antara lain ;
1. Tidak bernafas di dalam gelas, dan dianjurkan untuk bernafas tiga kali ketika minum.Dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi melarang bernafas dalam bejana ataupun meniupnya.” [5] . Dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah bernafas tiga kali ketika minum.[6]
2. Tidak minum langsung dari mulut teko.
Dari Abu Hurairah ia berkata,”Rasulullah melarang minum lansung dari mulut teko ataupun qirbah (wadah minum dari kulit).” [7]
3. Tidak minum dengan menggunakan bejana dari emas ataupun perak, karena adanya larangan Rasulullah tentang hal tersebut. Dari Umu Salamah Radhiyallahu 'anha , ia berkata, bahwa Rasulullah bersabda,yang artinya ”Orang yang minum menggunakan wadah emas atau perak, sesungguhnya ia ibarat menelan api neraka ke dalam perutnya.” [8]
4. Menutup bejana air pada malam hari, tidak membiarkannya terbuka.
Dari Jabir bin Abdillah, ia berkata, aku mendengar Rasululah bersabda,” Tutuplah bejana-bejana dan wadah air. Karena dalam satu tahun ada satu malam, ketika itu turun wabah, tidaklah ia melewati bejana-bejana yang tak tertutup, ataupun wadah air yang tidak diikat melainkan akan turun padanya bibit penyakit.” [9]
Inilah beberapa adab yang diajarkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada umatnya. Sebagai seorang hamba beriman, kita berkewajiban untuk mengikuti adab-adab tersebut. Janganlah sampai kita terbawa dengan berbagai kebiasan yang tidak mengacu pada contoh-contoh dari Rasulullah . Dan hanya kepada Allah kita mohon petunjuk dan perlindungan. Semoga Allah meridhai kita semua hamba beriman.
Wallahu a’lam bish shawab. (Nur Hasanah)
sumber, : - Zaadul Ma’ad - Bahjatun Nazhrin, majalah As-Sunnah Edisi 01/Tahun VII/1420H/1999M , manhaaj.or.id
catatan
[1]. HR Ahmad 6/38 dan 40, At Tirmidzi dalam Al Jami’ (1896) dan dalam Asy Syamail 1/302 dengan sanad shahih. Dishahihkan oleh Al Hakim 1/337 dan disepakati oleh Adz Dzahabi.
[2]. HR Muslim
[3]. HR Muslim
[4]. Syaikh Salim Al Hilali dalam Bahjatun nazhirin 2/73-74
Tidak ada komentar:
Posting Komentar