Shalat merupakan saat-saat seorang hamba berkomunikasi secara langsung dengan Rabb Pencipta alam semesta. Tidak ada penghalang antara hamba dengan Rabb-nya. Sholat juga merupakan Halawatul Iman (manisannya iman). Akan terasa indah dan nikmat bila dilakukan dan dikerjakan dari mulai berwudhu sampai dzikir setelah solat. Sebuah kenikmatan yang tidak bisa di lukiskan.manakala ibadah shalat kita diterima oleh Allah swt.Artinya kita harus memperhatikan tartibnya shalat dari berwudlu sampai kepada pelaksanaan shalat itu sendiri.
Dengan shalat pengaruh cinta akan tampak semakin nyata karena tidak ada yang lebih nikmat bagi orang yang mencinta melebihi nikmatnya berkhalwat bersama yang dicintai dan diagungkan, agar bisa mendaptkan hasrat yang didambakannya , yaitu ridha Allah.
Allah berfirman dalam sebuah hadits qudsi, yang artinya ," Aku bersama hamba-Ku selama ia mengingat-Ku dan menggerakkan kedua bibirnya (berdzikir) untuk-Ku ,"
Suatu kebersamaan khusus yang hanya dimiliki hamba-hamba-Nya yang shalih, hamba yang dekat dengan-Nya, yang senantiasa mendapat ridha, pertolongan, dukungan, penjagaan , cinta dan taufik.
Allah berfirman dalam sebuah hadits qudsi, yang artinya ," Tidak ada yang lebih Aku senangi dari hamba-Ku daripada mendekatkan diri kepada-Ku dengan apa yang diwajibkan kepadanya. Masih saja hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan shalat-shalat sunnat sampai Aku mencintainya. Maka jika Aku mencintainya, maka Aku adalah pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, penglihatan yang ia gunakan untuk melihat, tangan yang ia gunakan untuk memegang, kaki yang ia gunakan untuk berjalan. Dan ketia ia meminta kepada-Ku sungguh Aku akan memberi kepdanya dan ketika ia meminta perlindungan kepada-Ku maka sungguh Aku akan melindungi-Nya …"
Abdullah bin Mas'ud pernah berkata, bahwa barang siapa yang mendirikan shalat maka ia mengetuk pintu sang Raja, dan siapa yang mengetuk pintu sang Raja , niscaya akan dibukakannya untuknya.
Saudaraku Allah mencintai hamba-Nya yang pasrah kepada-Nya , mengakui keagungan-Nya dan merendahkan diri karena keagungan-Nya. Sungguh beruntung hamba-hamba beriman yang banyak sujud dihadapan Sang Pencipta.
Sebagaimana firman-Nya, yang artinya ," Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman , yaitu orang-orang yang khusyu dalam shalatnya ," (Qs. Al-Mukminun : 1-2).
Mari kita terus berusaha dan berusaha apabila selama ini shalat kita belum mendatangkan kenikmatan. Jangan sampai kita termasuk golongan orang-orang yang merugi (celaka).
Sebagaimana Allah SWT berfirman, yang artinya ”Celakalah orang -orang yang shalat.Yaitu orang-orang yang melalaikan shalatnya (QS 107:4-5).
Sebagaimana Rasulullah saw bersabda, yang artinya ”Pada hari kiamat nanti ada orang yang membawa shalatnya kepada Allah swt.Kemudian dia mempersembahkan shalatnya kepada Allah swt.Lalu shalatnya di lipat-lipat seperti di lipatnya pakaian yang kumal kemudian di bantingkan ke wajahnya. Allah tidak menerima shalatnya.”
Allahu a'lam
Sumber : Adz Dzill wa al-Inkisar lil Aziz al-Jabbar al Khusyuk fi Ash Shalat, Ash Shalat! Ya ummati., Imam Zainuddin Abil Faraj Abdur Rahman bin ahmad bin Abdur Rahman Ibn Rajab al-Hambali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar