Bangsa Arab, saat masa diturunkannya Al-quran tentu tidak mampu menangkap dan memahami isyarat sumpah Allah SWT demi lautan yang di dalam tanahnya ada api ini. Karena bangsa Arab (kala itu) hanya mengenal makna "sajara" sebagaimana dalam ayat diatas sebagai menyalakan tungku pembakaran hingga membuatnya panas atau mendidih. Sehingga dalam persepsi mereka, panas dan air adalah sesuatu yang bertentangan. Air mematikan panas sedangkan panas itu menguapkan air. Lalu bagaimana mungkin dua hal yang berlawanan dapat hidup berdampingan dalam sebuah ikatan yang kuat tanpa ada yang rusak salah satunya?
Prof. Zaghoul dari Universitas of Petroleum, Dahran, Saudi Arabia, mengamati kandungan Al-Qur'an yang mengungkap misteri lautan. Menurutnya, ada sekitar 460 ayat yang mengungkap kandungan bumi dengan sangat rinci.
Pada masa periode pasca perang dunia ke 2, para peneliti menyelam kedasa laut dalam rangka untuk mencari alternative berbagai barang tambang yang makin hbis cadangannya di daratan. Tanpa diduga mereka menemukan rangkaian gunung berapi (vocanic mountain chain) yang membentang ribuan km di tengah-tengah seluruh samuder di bumi. Yang dalam perkem-bangannya dikenal sebagai gunung-gunung tengah samudera. Gunung-gunung ini terdiri dari bebatuan berapi (volcanic rocks) dan dapat meledak layaknya ledakan gunung berapi melalui retakan yang sangat besar di kedalaman mencpai 65 km. K edalaman jaring retak ini menembus lapisan bebatuan bumi secara penuh hingga menyentuh lapisan lunak bumi (lapisan bumi ketiga) yang memiliki unsur bebatuan yang sangat elastis, semi cair, dan memiliki tingkat kepadatan dan kerekatan tinggi.
Gunung laut, didunia dapat ditemukan pada semua cekungan di laut, dengan distribusi yang cukup bervariasi dalam ruang dan waktu, dan dapat ditemukan pada bagian kerak samudra. Hampir setengah dari gunung laut di dunia ditemukan pada Samudra Pasifik dan sisanya tersebar pada bagian Atlantik dan Samudera India.
Menurut Encyclopedia of Earth, memperkirakan sebaran gunung laut di dunia berkisar 100.000 gunung laut yang memiliki ketinggian diatas 1000 meter, dan ribuan lainnya jika dihitung di bawah ketinggian 1000 meter. Perkiraan ini didasarkan dengan penggunaan satelit dengan memeriksa altimetry anomali gravitasi di bawah permukaan laut. Namun keterbatasan cara ini untuk memperkirakan yang kecil dan di kedalaman laut, sehingga masih terbatas untuk memperkirakan jumlah yang sebenarnya.
Gunung Laut atau Sea Mount ,Menurut terjemahan bebas dari wikipedia, Sea Mount atau Gunung Laut adalah sebuah gunung yang naik dari dasar laut yang tidak sampai naik hingga permukaan air (permukaa laut), dan dengan demikian bukanlah juga sebuah pulau. Umumnya ditemukan terbentuk dari proses pembentukan gunung berapi dan muncul pada kedalaman mulai dari 1000-4000 meter dari kedalaman dasar laut. Setidaknya terdapat sebanyak 30.000 gunung laut yang tersebar di seluruh dunia, dan hanya beberapa saja yang telah dipelajari.
Harian Kompas, melalui liputannya mencatat bahwa Indonesia Memiliki 5 Gunung Api Bawah Laut, seperti yang dituturkan oleh Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Di perairan Sulawesi Utara yang dinyatakan masih aktif adalah Gunung Submarine yang berada di bawah laut sebelah barat Pulau Marore yang pernah meletus pada tahun 1922, juga Gunung Mahangetang (BanuaWalu) yang tidak jauh dari Pulau Mahangetang.
Selain itu, diperairan Banda ada Gunung Niuwewerker (1927) dan Emperor of China. Gunung Api bawah laut lainnya adalah Gunung Hobal (1999) di perairan Nusa Tenggara Timur, secara administratif gunung Hobal berada di Kecamatan Atedai, Kabupaten Flores bagian Timur, Nusa Tenggara Timur, Pulau Lembata (nama lain Pulau Lomblem)
Salah satu fenomena yang mencengangkan para ilmuwan saat ini adalah bahwa meskipun sebegitu banyak, air laut atau samudera tetap tidak mampu memadamkan bara api magma tersebut. Dan magma yang sangat panaspun tidak mempu memanaskan air laut dan samudera. Keseimbangan dua hal yang berlawanan: air dan api di atas dasar samudera bumi, termasuk di dalamnya Samudera Antartika Utara dan Selatan, dan dasar sejumlah lautan seperti Laut Merah merupakan saksi hidup dan bukti nyata atas kekuasaan Allah SWT yang tiada batas.
Laut Merah misalnya, merupakan laut terbuka yang banyak mengalami guncangan gunung berapi secara keras sehingga sedimen dasar laut inipun kaya dengan beragam jenis barang tambang. Atas dasar pemikiran ini, dilakukanlah proyek bersama antara Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia, Sudan, dan salah satu negara Eropa untuk mengeksploitasi beberapa kekayaan tambang yang menggumpal di dasar Laut Merah.
Kapal-kapal proyek ini melemparkan stapler barang tambang untuk mengumpulkan sampel tanah dasar Laut Merah tersebut. Stapler pengeruk sampel tanah itu diangkat dalam batang air yang ketebalannya mencapai 3.000 m. Dan jika stapler sampai ke permukaan kapal, tidak ada seorangpun yang berani mendekat karena sangat panasnya. Begitu dibuka, maka keluarlah tanah dan uap air panas yang suhunya mencapai 3.000 derajat Celcius. Dengan demikian, sudah terbukti nyata di kalangan ilmuwan kntemporer, bahwa ledakan gunung vulkanik di atas dasar setiap samudera dan dasar sejumlah laut jauh melebihi ledakan vulkanik serupa yang terjadi di daratan.
Kemudian terbukti pula dengan beragam dalil dan bukti bahwa semua air yang ada di bumi dikeluarkan oleh Allah SWT dari dalam bumi melalui ledakan-ledakan vulkanik dari setiap moncong gunung berapi. Pecahan-pecahan lapisan berbatu bumi menembus lapisan ini hingga kedalaman tertentu mampu mencapai lapisan lunak bumi. Di dalam pisan lunak bumi dan lapisan bawahnya, magma vulkanik menyimpan air yang puluhan kali lipat lebih banyak dibanding debit air yang ada di permukaan bumi.
Sungguh banyak rahasia Al-Qur'an yang baru terungkap ribuan tahun setelah diturunkan pertama di tanah arab. Jauh sebelum lahirnya pakar-pakar tsunami dan gelombang laut, Al-Qur'an secara detil dan menjelaskan akan keganasan gelombang laut.
Garry Miller, pernah bercerita, di Toronto, Kanada, ada seorang pelaut ulung yang menghabiskan waktunya di atas kapal dan seluruh hidupnya di atas lautan. Suatu ketika, seorang kenalannya meminjamkannya Al-Qur'an. Pria ini kemudian terkesima dengan Surah Al-Qur'an Surat An-Nur: 40, yang dianggapnya sebagai teori gelombang laut.
Gunung laut, didunia dapat ditemukan pada semua cekungan di laut, dengan distribusi yang cukup bervariasi dalam ruang dan waktu, dan dapat ditemukan pada bagian kerak samudra. Hampir setengah dari gunung laut di dunia ditemukan pada Samudra Pasifik dan sisanya tersebar pada bagian Atlantik dan Samudera India.
Menurut Encyclopedia of Earth, memperkirakan sebaran gunung laut di dunia berkisar 100.000 gunung laut yang memiliki ketinggian diatas 1000 meter, dan ribuan lainnya jika dihitung di bawah ketinggian 1000 meter. Perkiraan ini didasarkan dengan penggunaan satelit dengan memeriksa altimetry anomali gravitasi di bawah permukaan laut. Namun keterbatasan cara ini untuk memperkirakan yang kecil dan di kedalaman laut, sehingga masih terbatas untuk memperkirakan jumlah yang sebenarnya.
Gunung Laut atau Sea Mount ,Menurut terjemahan bebas dari wikipedia, Sea Mount atau Gunung Laut adalah sebuah gunung yang naik dari dasar laut yang tidak sampai naik hingga permukaan air (permukaa laut), dan dengan demikian bukanlah juga sebuah pulau. Umumnya ditemukan terbentuk dari proses pembentukan gunung berapi dan muncul pada kedalaman mulai dari 1000-4000 meter dari kedalaman dasar laut. Setidaknya terdapat sebanyak 30.000 gunung laut yang tersebar di seluruh dunia, dan hanya beberapa saja yang telah dipelajari.
Harian Kompas, melalui liputannya mencatat bahwa Indonesia Memiliki 5 Gunung Api Bawah Laut, seperti yang dituturkan oleh Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Di perairan Sulawesi Utara yang dinyatakan masih aktif adalah Gunung Submarine yang berada di bawah laut sebelah barat Pulau Marore yang pernah meletus pada tahun 1922, juga Gunung Mahangetang (BanuaWalu) yang tidak jauh dari Pulau Mahangetang.
Selain itu, diperairan Banda ada Gunung Niuwewerker (1927) dan Emperor of China. Gunung Api bawah laut lainnya adalah Gunung Hobal (1999) di perairan Nusa Tenggara Timur, secara administratif gunung Hobal berada di Kecamatan Atedai, Kabupaten Flores bagian Timur, Nusa Tenggara Timur, Pulau Lembata (nama lain Pulau Lomblem)
Salah satu fenomena yang mencengangkan para ilmuwan saat ini adalah bahwa meskipun sebegitu banyak, air laut atau samudera tetap tidak mampu memadamkan bara api magma tersebut. Dan magma yang sangat panaspun tidak mempu memanaskan air laut dan samudera. Keseimbangan dua hal yang berlawanan: air dan api di atas dasar samudera bumi, termasuk di dalamnya Samudera Antartika Utara dan Selatan, dan dasar sejumlah lautan seperti Laut Merah merupakan saksi hidup dan bukti nyata atas kekuasaan Allah SWT yang tiada batas.
Laut Merah misalnya, merupakan laut terbuka yang banyak mengalami guncangan gunung berapi secara keras sehingga sedimen dasar laut inipun kaya dengan beragam jenis barang tambang. Atas dasar pemikiran ini, dilakukanlah proyek bersama antara Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia, Sudan, dan salah satu negara Eropa untuk mengeksploitasi beberapa kekayaan tambang yang menggumpal di dasar Laut Merah.
Kapal-kapal proyek ini melemparkan stapler barang tambang untuk mengumpulkan sampel tanah dasar Laut Merah tersebut. Stapler pengeruk sampel tanah itu diangkat dalam batang air yang ketebalannya mencapai 3.000 m. Dan jika stapler sampai ke permukaan kapal, tidak ada seorangpun yang berani mendekat karena sangat panasnya. Begitu dibuka, maka keluarlah tanah dan uap air panas yang suhunya mencapai 3.000 derajat Celcius. Dengan demikian, sudah terbukti nyata di kalangan ilmuwan kntemporer, bahwa ledakan gunung vulkanik di atas dasar setiap samudera dan dasar sejumlah laut jauh melebihi ledakan vulkanik serupa yang terjadi di daratan.
Kemudian terbukti pula dengan beragam dalil dan bukti bahwa semua air yang ada di bumi dikeluarkan oleh Allah SWT dari dalam bumi melalui ledakan-ledakan vulkanik dari setiap moncong gunung berapi. Pecahan-pecahan lapisan berbatu bumi menembus lapisan ini hingga kedalaman tertentu mampu mencapai lapisan lunak bumi. Di dalam pisan lunak bumi dan lapisan bawahnya, magma vulkanik menyimpan air yang puluhan kali lipat lebih banyak dibanding debit air yang ada di permukaan bumi.
Sungguh banyak rahasia Al-Qur'an yang baru terungkap ribuan tahun setelah diturunkan pertama di tanah arab. Jauh sebelum lahirnya pakar-pakar tsunami dan gelombang laut, Al-Qur'an secara detil dan menjelaskan akan keganasan gelombang laut.
Garry Miller, pernah bercerita, di Toronto, Kanada, ada seorang pelaut ulung yang menghabiskan waktunya di atas kapal dan seluruh hidupnya di atas lautan. Suatu ketika, seorang kenalannya meminjamkannya Al-Qur'an. Pria ini kemudian terkesima dengan Surah Al-Qur'an Surat An-Nur: 40, yang dianggapnya sebagai teori gelombang laut.
Sebagaimana firman-Nya, yang artinya ," Atau (keadaan orang-orang kafir) seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh gelombang-demi gelombang, di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang berlapis-lapis. Apabila dia mengeluarkan tangannya hampir tidak dapat melihatnya. Siapa yang tidak diberi cahaya (petunjuk)oleh Allah , maka dia tidak mempunyai mempunyai cahaya sedikitnya." (QS. An-Nur: 40)
Menurut Garry Miller, karena kekaguman isi kandungan Al-Qur'an itu, sang pelaut lantas bertanya kepada si pemilik Al-Qur'an. "Apakah Muhammad itu seorang pelaut? Bukan, bahkan sesungguhnya Muhammad tinggal di tengah gurun pasir." Jawaban itu kontan membuat sang pelaut mengimani al-Qur'an dan segera memeluk Islam.
Bagaimana mungkin, ada sebuah kitab mampu menjelaskan teori ombak besar bertindih -tindih sedang penyampai risalah itu (Nabi Muhammad) justru tinggal di sebuah padang pasir cadas Mekah dan Madinah, yang jauh lebih dari 100 kilometer dari pesisir Laut Merah jika bukan sebuah kitab suci?
Ketika baru beberapa tahun belakangan para ilmuwan mampu membuktikan bahwa bola bumi tidak statis alias bergerak, melalui pengukuran geomagnetik, mereka bisa menjelaskan bahwa kulit bola bumi bisa berpindah-pindah dan bergerak.
Sebagaimana, dalam Surat an-Naml ; 88 , yang artinya ," Dan engkau akan melihat gunung-gunung , yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan. (Itulah) ciptaan Allah yang mencipta dengan sempurna segala sesuatu. Sungguh , Dia Maha Teliti apa yang kamu kerjakan ",.
Qs. At-Thur ayat 10, yang artinya ," dan gunung-gunung berjalan (berpindah-pindah),"
Saudaraku, masih banyak rahasia terpendam isi Al-Qur'an yang belum bisa diurai oleh manusia . Semoga dengan kemajuan telnologi, semakin terungkap lebar akan kebenaran Al-Qur'an.
Allahu a'lam
Menurut Garry Miller, karena kekaguman isi kandungan Al-Qur'an itu, sang pelaut lantas bertanya kepada si pemilik Al-Qur'an. "Apakah Muhammad itu seorang pelaut? Bukan, bahkan sesungguhnya Muhammad tinggal di tengah gurun pasir." Jawaban itu kontan membuat sang pelaut mengimani al-Qur'an dan segera memeluk Islam.
Bagaimana mungkin, ada sebuah kitab mampu menjelaskan teori ombak besar bertindih -tindih sedang penyampai risalah itu (Nabi Muhammad) justru tinggal di sebuah padang pasir cadas Mekah dan Madinah, yang jauh lebih dari 100 kilometer dari pesisir Laut Merah jika bukan sebuah kitab suci?
Ketika baru beberapa tahun belakangan para ilmuwan mampu membuktikan bahwa bola bumi tidak statis alias bergerak, melalui pengukuran geomagnetik, mereka bisa menjelaskan bahwa kulit bola bumi bisa berpindah-pindah dan bergerak.
Sebagaimana, dalam Surat an-Naml ; 88 , yang artinya ," Dan engkau akan melihat gunung-gunung , yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan (seperti) awan berjalan. (Itulah) ciptaan Allah yang mencipta dengan sempurna segala sesuatu. Sungguh , Dia Maha Teliti apa yang kamu kerjakan ",.
Qs. At-Thur ayat 10, yang artinya ," dan gunung-gunung berjalan (berpindah-pindah),"
Saudaraku, masih banyak rahasia terpendam isi Al-Qur'an yang belum bisa diurai oleh manusia . Semoga dengan kemajuan telnologi, semakin terungkap lebar akan kebenaran Al-Qur'an.
Allahu a'lam
Sumber : majalah Yatim, dan sumber bacaan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar