Firman Allah SWT, yang artinya ,” Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa “. (Qs. Al-Baqarah : 183). Takwa adalah tuntutan Allah pada para hamba-Nya, takwa sama dengan tazkiyatun nafs.
Rahasia Puasa
Puasa mempunyai tiga tingkatan yaitu puasanya
- orang awam. Puasa orang awam ini, adalah menahan perut dan kemaluan dari memperturutkan syahwat.
- orang khusus, Puasa orang ini juga mencakup menahan pendengaran, penglihatan, lisan , tangan, kaki dan semua anggota badan dari berbagai dosa. dan
- puasa orang super khusus, termasuk didalamnya puasa hati dari berbagai keinginan rendah dan dari pikiran-pikiran yang tidah berharag. Juga menjaga hati dari selain Allah secara total. Dan puasa ini menjadi batal karena pikiran selain Allah dan hari akhir. Ini merupakan tingkatan pada Rasul / Nabi , pra shiddiqin dan Muqarrabin.
Sedangkan puasa orang khusus ialah puasanya orang-orang shalih yaitu menahan anggota badan untuk berbagai hal dosa. Sedangkan kesempurnaanya ada enam perkara;
- 1. Menundukkan pandangan, dan menahannya dari berkeliaran memandang ke setiap hal yang dicela dan dibenci, kesetiap hal yang bisa menyibukkan hati dan melalaikan diri dai mengingat Allah ‘Azza wa Jalla.
- 2. Menjaga lisan dari bualan, dusta , ghibah, gunjingan , kekejian, perkataan kasar, pertengkaran dan perdebatan. Mengendalikannya dengan diam, menyibukkan diri dengan dzikrullah dan tilawah Al-Qur’an. Inilah yang dinamakan dengan puasa lisan. Sufyan berkata ,’Ghibah dapat merusak puasa”. Laits meriwayatkan dari Mujahid ,”Dua hal yang merusak puasa, ghibah dan dusta”.
- 3. Menahan pendengaran dari mendengarkan setiap hal yang dibenci (makkhruh) , karena setiap yang diharamkan , diharamkan pula mendengarnya. Oleh sebab itu Allah menyamakan antar orang yang mendengarkannya dengan orang yang memakan barang yang haram . Firman Allah SWT, yang artinya,” Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar cerita bohong, banyak memakan makanan yang haram ,” (Qs al-Maidah : 42).
- 4. Menahan berbagai anggota badan lainnya dari berbagai dosa, seperti menahan tangan dan kaki dari hal-hal yang dibenci, menahan perut dari berbagai subhat pada waktu tidak berpuasa.
- 5. Tidak memperbanyak makanan halal pada saat berbuka. Karena tidak ada wadah yang paling dibenci Allah selain perut yang penuh dengan makanan halal. Jika saat berbuka perut dipenuhi oleh makanan lezat, maka syahwat yang sebelum berbuka terdam akan menjadi bangkit kembali, salah satu cara untuk menundukkan syahwat adalah mempersedikit makanan.
- 6. Hendaknya setelah berbuka puasa , hatinya tergantung dan terguncang antara cemas dan harap, sebab kita tidak akan tahu apakah puasa kita diterima Allah ? atao bahkan ditolak sehingga termasuk orang-orang yang dimurkai.
Diriwayatkan dari AL Hasan bin Abul Hasan al Basri , bawa beliau melewati suatu kaum yang tengah tertawa-tawa, lalu beliau berkata, “ Sesungguhnya Allah menjadikan bulan Ramadhan sebagai arena perlombaan ketaatan bagi makhluk-Nya, kemudian ada orang-orang berlomba-lomba hingga menang dan ada pula orang-orang yang tertinggal lalu kecewa. Tetapi yang sangat mengherankan ialah pemain yang tertawa-tawa disaat orang-orang lain berpacu meraih kemenangan”.
Hadits riwayat Hr Al-Khara’ithi, bahwa Rasulullah bersabda yang aartinya, “ Puasa adalah amanah maka salah seorang di antara kamu menjaga amanahnya”.
Sumber : Ash shohwah , kitab Al Mustakhlash fii-Taskiyatil-anfus Sa’id bin Muhammad Daib Hawwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar