Sudah sering kita yang tertimpa kesusahan dan kepedihan, merasa dadanya sempit karena gelisah dan duka. Bila kita merenung lebih jauh, maka penyebab terbesar adalah kita telah melupakan doa kepada Allah SWT. Kita lupa atau alpa untuk menghadap Allah SWT dengan memohon pertolongan-Nya.
Saudaraku, yakinlah Allah SWT tidak akan memupuskan harapan anda, harapan kita semua, bila kita berdiri dihadapan Allah SWT dengan merendahkan diri, khusyu, menharapkan rahmat-Nya dan berdoa kepada-Nya sesuka hati anda untuk segala urusan dunia dan akhirat.
Hal ini dapat terjadi bila kita berdoa dan berharap kepada Allah dengan penuh keyakinan akan dikabulkan .
Firman Allah , yang artinya ,” Dan Tuhanmu berfirman, “ Berdoalah kepada-Ku , niscaya akan Kuperkenankan bagimu ... “, (Qs Al-Mu’min : 60).
Dari riwayat hadits Hr Ahmad, At- Tirmidzi dan Al Haakim, bahwa Rasulullah SAW bersabda, yang artinya ,” Berdoalah kepada Allah dan bersama itu kalian merasa yakin akan dikabulkan”.
Doa itu sendiri adalah ibadah. Maka janganlah kita melupakan bahkan mengabaikan doa. Kita jadikan doa sebagai senjata ditangan dan jangan pernah meninggalkannya.
Rasulullah SAW telah mengajarkan kepada kita bagaimana doa mustajab, dan salah satu hal yang menjadikan doa musjatab adalah berdoa dengan menggunakan Ismullah al –A’zam.
Ismullah al-A’zham.
Banyak riwayat yang menyebutkan tentang ismullah al_Azham. Sebagian ulama mengatakan bahwa ismullah al-Azham ini bukan satu pengertian saja, akan tetapi banyak sekali sesuai dengan banyaknya riwayat yang menyatakannya.
Dari riwayat Abdullah bin Buraidah dari ayahnya, bahwa Rasulullah SAW mendengar seorang laki-laki berkata ,” Ya Allah, sungguh aku minta kepada Engkau bahwa Engkau adalah Allah yang tiada tuhan selain Engkau, Yang Maha Satu dan Mahakekal, yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, serta tidak ada satu pun yang setara dengan Dia “, Maka Rasulullah SAW bersabda, yang artinya ,” Kamu telah meminta kepada Allah dengan menggunakan Ismul A’zham yang apabila meminta dengannya akan diberi dan apabila berdoa dengannya akan dikabulkan “, (Hr Abu Dawud, at-Tirmidzi dan Ibn Hibban).
Sa’ad bin Malik ra berkata bahwa ia mendengan Rasulullah SAW bersabda , yang artinya ,” Bukankah aku tunjukkan kalian pada Ismullah A’zham yang apabila meminta dengannya akan diberi, dan apabila berdoa dengannya akan dikabulkan. Doa yang telah digunakan Nabi Yunus AS ketika beliau memanggil-manggil nama Tuhan-nya dalam kegelapan yang sangat yakni, “ Laa ilaaja illa Anta subhaanaka inni kuntu minadzdzaalimmiina (tiada tuhan selain Engaku, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dzalim).
’Maka seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW ,” Apakah doa ini khusus untuk Nabi Yunus saja atau untuk semua orang Islam secara umum ?’
Maka Rasulullah SAW menjawab ,” Tidakkah kamu mendengar bunyi firman Allah azza wa jalla ,” Maka Kami perkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman”. (Qs. Al-Anbiyaa’ : 88).
Rasulullah SAW bersabda , “ Setiap muslim yang berdoa dengannya (doanya Nabi Yunus AS) ketika dalam keadaan sakit selama 40 kali, lantas apabila ia mati di tengah sakitnya itu, ia akan diberi pahalanya orang yang mati syahid “. (Hr Al-Hakim).
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda, “ Doa Dzun Nun (Yunus AS) yang ia berdoa dengan doa itu ketika didalam perut ikan besar, yaitu ‘Laa Ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntuk minadzdzaalimmiina (Tiada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim).
Tidak diragukan lagi bahwa berdoa dengan menggunakan doa yang berasal dari Nabi Muhammad SAW, seperti
1. doa dengan menggunakan Ismullah al-A’zham
2. doa al-Ma’tsur
3. doa-doa lain yang berasal dari Rasulullah SAW
itu adalah doa-doa yang lebih baik dari doa-doa yang biasa, seperti yang diucapkan orang-orang yang terkadang ada yang bagus terkadang ada pula yang kurang. Disamping itu , hendaknya kta berpegangan pada doa-doa al-ma’tsur ketika hendak berdoa karena hal itu akan mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat.
Dalam berdoa pun , ada adab-adab yang perlu dipenuhi, antara lain :
1. tidak berdoa untuk perbuatan dosa, tidak memutuskan silaturahmi serta tidak tergesa-gesa. Dari riwayat Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, yang artinya ,” Seorang hamba doanya akan senantiasa dikabulkan selama tidak berdoa untuk perbuatan dosa, memutuskan silaturahmi dan selama tidak tergesa-gesa. Dikatakan oleh sahabat,”Wahai Rasulullah SAW apa yang dimaksud dengan tergesa-gesa ? Rasulullah SAW menjawab ,” Aku telah berdoa, aku telah berdoa, tapi aku tidak melihat doaku dikabulkan. Lantas ia merasa kecewa dengan hal itu maka ia pun meninggalkan doa “. (Hr Muslim).
2. Tidak berdoa hanya untuk urusan dunia. Dimata Allah , dunia sangatlah remeh dan hina, seperti sayap seekor nyamuk. Selain itu hanyalah orang kafir yang mengharapkan dunia. Berbeda dengan orang mukmin, yang ia mengenal balasan di akhirat sebagai sesuatu hal yang lebih baik dan lebih kekal. Seorang mukmin, bila berdoa untuk urusan dunia, harus menyertakan doa untuk meminta balasan di akhirat. Firman Allah yang artinya ,” ... Maka diantara manusia ada orang yang berdoa,’Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia, dan tiadalah baginya bagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan diantara mereka ada orang yang berdoa ,’Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan didunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka “, (Qs. Al-Baqarah : 200 -201).
3. Bersungguh-sunnguh dalam berdoa. Dari riwayat Anas ra mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda , yang artinya ,” Bila salah seorang kalian berdoa, hendaknya bersungguh-sungguh dalam berdoa dan hendaknya tidak mengatakan ,”Ya Allah , jika Engkau berkenan, maka berilah aku karena sesungguhnya allah tidak membencinya,” (Hr Bukhari-Muslim).
4. Tidak mengeraskan suara ketika berdoa. Ummu mu’minin Aisyah ra berkata,” Diturunkannya ayat ... “Dan jangan kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah diantara kedua itu “. (Qs. Al-Israa’ :110). Adalah mengenai doa. Karena sesungguhnya Allah SWT , dekat sekali dengan kita, para hamba-Nya. Oleh karena itu, kita tidak diminta mengeraskan suara dalam berdoa. Allah berfirman ,” Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku ...”, (Qs al-Baqarah : 186).
5. Memilih waktu yang mustajab. Doa memiliki waktu-waktu khusus apabila seorang hamba membacanya, maka doa tidak akan ditolah. Salah satu waktu itu adalah ketika sujud. Allah SWT tidak akan menolak doa seorang hamba yang menyujudkan wajah dan keningnya untuk merendahkan diri karena taut kepada-Nya. Rasulullah SAW bersabda, “ Seorang hamba menjadi lebih dekat dengan Tuhan-nya dalam keadaaan sujud. Maka perbanyaklah doa”. (Hr Muslim).
6. Salah satu waktu lain, dimana berdoa menjadi mustajab adalah ketika azan dan iqamat. Rasulullah bersabda ,”Doa diantara azan dan iqamat tidak akan ditolak”. (Hr abu Dawud dan at-Tirmidzi).
7. Begitu juga doa ketika turun hujan dan doa setelah shalat.
Allahu a’lam
Sumber :Adil Fathi Abdullah,”Isyriin nasiihah lit-takhllush min al-qalaq.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar