Kita tentulah berkeinginan untuk menjadi hamba yang penuh rasa syukur,bahagia atau penuh keceriaan. Inilah keadaan alamiah kita, beginilah kita seharusnya. Emosi positif semacam ini sungguh terasa nyaman dan meningkatkan frekuensi getara kita ke alam semesta. Anda akan menjadi magnet kebaikan.
Namun, perjalanan hidup kita tidak selamanya mulus. Perjalanan kita laksana kapal laut. Suatu ketika badai kehidupan pasti datang menyerang. Setiap kita pernah atau barangkali sedang mengalami masa-masa yang sangat sulit. Tetap dibutuhkan usaha keras dalam untuk bisa melihat kebaikan dalam setiap kejadian, apapun kondisinya (menyenangkan maupun menyedihkan). Pemahaman akan kebaikan atau kebenaran tak hanya mencapai keberkahan hidup, namun juga menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang tiada berakhir. Badai kehidupan, bisa menjadi sumber munculnya emosi negatif . Seperti kebencian, kemarahan, cemburu, rasa takut dst. Dalam sudut pandang “The Law of Attraction”, emosi ini akan menurunkan frekuensi getaran kita. Akibatnya membuat kita gelisah, marah , suntuk, sesak.
Rasulullah pernah bersabda, yang artinya ,” Aku mengagumi seorang mukmin karena selalu ada kebaikan dalam setiap urusannya. Jika ia mendapat kesenangan , ia bersyukur (kepada Allah) sehingga didalamnya ada kebaikan. Jika ditimpa musibah, ia berserah diri (dan menjalankan dengan sabar) bahwa didalamnya ada kebaikan pula “, (Hr Muslim).
Emosi negatif menimbukan rasa sakit dalam tubuh, menciptakan efek pemisahan, menghambat aliran emosi positif dan hanya akan menarik energi negatif lainnya ke dalam hidup kita. Saudaraku tidak ada seorangpung yang kebal terhadap segala peristiwa yang buruk.
Walaupun berat, namun sudah saatnya kita melepaskan semua perasaan marah, dendam, khianat, ketakutan dalam hidup kita. Keluarkanlah semua pikiran kotor dan semua tingkah laku yang tak berguna, dan memulai menjalani hidup yang ada. Biasakanlah untuk melihat bahwa pada akhirnya ada suatu kebaikan dalam sebuah peristiwa yang pada awalnya terlihat merugikan. Kita tidak selalu bisa melihat sisi positif yang muncul.
Bila kita terlalu fokus pada kesakitan dan kemarahan, anda hanya akan menciptakan keaadaan yang makin buruk dan tidak sehat dalam kehidupan anda. Kita harus berjuang untuk membuat ruang untuk perasan positif.
Cherie Carter-Scott, menyatakan kemarahan akan membuat kita semakin kecil, sedangkan pemberian maaf memaksa anda untuk tumbuh diluar diri anda sebelumnya.
Ya benar saudaraku. Pemberian maaf adalah tindakan penting dan merupakan proses menuju perubahan. Kita harus berusaha berkeinginan untuk memaafkan siapapun pada situasi yang menyebabkan kesakitan dan lepaskanlah semuanya.
Janganlah anda membahayakan diri sendiri, dengan mempertahankan pikiran-pikiran negatif dan emosi negatif. Pada saat kita bersikeras untuk tidak memaafkan seseorang, laksana kita minum racun dan menunggu orang lain sakit. Maafkanlah semuanya, lepaskanlah, dan yang paling penting maafkanlah diri kita masing-masing.
Jika anda belum pernah memaafkan diri sendiri, bagaimana mungkin anda bisa memaafkan orang lain? Demikian kata Dolores Huerta.
Pemberian maaf yang sejati, adalah benar-benar obat mujarab, yang membersihkan diri kita dan membebaskan diri kita. Proses benar dalam diri, yang mengubah anda dari situasi penderitaan dan kemarahan menjadi situasi dengang frekueni getaran cinta yang lebih tinggi. Banyakpakar motivasi, bahwa tidak ada yang lebih penting dari merasa baik.
Kita harus membuat keputusan yang disadari untuk memilih kebahagiaan. Pilihlah untuk hidup dalam keadaan selalu bersyukur dan bahagia. Pilihlah kecermelangan hidup anda dan energi positif membentuk masa depan kita.
Ingatlah selalu, firman Allah, yang artinya ,” Kami tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya, dan pada sisi Kami ada suatu kitab yang membicarakan kebenaran , dan mereka tidak dianiaya “, (Qs. Al-Mu’minuun).
Rasulullah saw, pernah bersabda , yang artinya ,” Setiap hamba muslim yang ditimpa musibah atau sakit dan sebagainya maka Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahannya, sebagaimana daun yang gugur dari pohonnya ,” (Hr Bukhari Muslim).
Rasulullah saw, pernah bersabda , yang artinya ,”Sederhanalah dan jangan terlalu berlebihan serta berusahalah melakukan yang benar. Setiap musibah yang menimpa orang-orang muslim adalah suatu pelebur kesalahan biarpun hanya sekedar tertusuk duri “, (Hr BukhariMuslim).
Saudaraku , kita tidak tinggal dimasa lalu.Ketika anda mengganti pikiran negatif dengan pikiran positif, anda mulai mendapatkan hasil yang positif (Willie Nelson).
Dengan memberi maaf , akan menimbulkan rasa bersyukur . Dan syukur memberikan kesadaran kepada kita tentnag betapa besarnya nikmat yang telah Allah berikan keapda kita. Janganlah terlalu larut dengan hilangnya satu kenikmatan yang sebelumnya Allah berikan , karena masih banyak sekali kenikmatan lain yang menunggu kita.
Allahu a’lam
Sumber :Cara Nabi menghadapi kesulitan hidup , Hendra S, The secrets law of attraction, Jack Canfield DD Watkins.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar