Firman Allah, yang artinya ,” Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat, “ Sujudlah kamu kepada Adam”, maka bersujudlah mereka kecuali iblis, ia enggan dan takabur, dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir “, (Qs. Al Baqarah :34).
Firman Allah, yang artinya ,” Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat, “ Sujudlah kalian kepada Adam”, maka mereka bersujud kecuali iblis. Ia membangkang “, (Qs. Ta-ha :116).
Allah berfirman, artinya: " Allah berfirman:' Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) diwaktu Aku menyuruhmu? Menjawab iblis: 'Saya lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan aku dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah." (Qs. Al A'raaf 12)
Dalam hal ini iblis mendahulukan logika daripada perintah Allah. Padahal apabila telah datang dalil perintah yang nyata jelas maka tidak dibutuhkan ijtihad, dan logika apapun
Yang ada hanya mentaati dan melaksanakan perintah Allah, akan tetapi dia tidak mentaati Allah karena logika yang salah sebagaimana ucapannya yang disebutkan di dalam
firman Allah, yang artinya: "Menjawab iblis: 'Saya lebih baik daripadanya Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah. "(Qs. Al A'raaf : 12)
Maka balasan yang adil atas iblis karena membangkang perintah Allah sebagaimana firman Allah, yang artinya: "Allah berfirman: 'Turunlah kamu dari Surga itu; karena kamu tidak sepatunya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina." (Qs. Al A'raaf : 13)
Pengetahuan dan keyakinan iblis terhadap wujud dan sifat-sifat Allah tidaklah bermanfaat dan siapa saja yang mengedepankan logika daripada perintah Allah sehingga ia bisa dengan leluasa menerima atau menolaknya atau berhukum dengan perintah Allah tetapi menolak putusan Allah, dalam hal ini maka ilmu dan kepercayaan tentang Allah tidaklah bermanfaat.
Iblis telah terusir dari Surga dan rahmat Allah sehingga mendapatkan laknat dan menjadi makhluk yang hina dina. Sehingga dendamnya itu dilampiaskan sesuai dengan tabiat jahatnya.
Allah berfirman, artinya: "iblis menjawab, beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan. Allah berfirman Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh. Iblis menjawab:'Karena Engkau menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka,dari kanan dan dari kiri mereka dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)." (Qs .Al A'raaf: 14-17)
Keinginan iblis yang kuat dan jahat untuk menyesatkan anak Adam menyingkap tabiat jahatnyas, dia makhluk yang murni jahat, pembangkang dan terkutuk.
Sehingga iblis menjadi makhluk terlaknat dan terkutuk serta memiliki sifat sombong dan jahat dan Allah memberikan kesempatan hidup yang sangat panjang. Terlaknat dan terkutuknya iblis dikarenakan maksiat dan sombong kepada Allah yang menjadikan ia makhluk terhina padahal sebelumnya ia termasuk makhluk yang terhormat. Karena penolakannya terhadap perintah Allah untuk sujud kepada Nabi Adam as mengakibatkan dia terusir dan terkutuk dari rahmat
Perbuatan iblis tersebut dilakukan karena adanya perasaan lebih baik dan lebih sempurna dari Adam. Merasa diri lebih, menjadikan iblis tidak mau tunduk atas perintah Allah.
Ketidaktundukan Iblis terhadap perintah Allah karena merasa diri lebih sempurna inilah yang sering kita sebut sombong.
Akibat dari kesombongannya, Allah menurunkan laknatnya hingga akhir zaman, pada diri iblis dan segala keturunannya. Padahal sebelum ada perintah untuk tunduk pada Adam, iblis adalah sosok yang sangat patuh dan tunduk pada Allah, beliau selalu bertasbih dan memuji Allah.
Kesalahan yang dilakukan Iblis tidak membuat dirinya merasa salah, bahkan ia meminta izin kepada Allah agar ia dapat menggoda Adam dan seluruh keturunannya sampai akhir zaman. Iblis dengan segala daya upayanya akan selalu mengajak manusia untuk keluar dari jalan yang lurus; untuk ingkar kepada Allah.
Ketidakpatuhan iblis terhadap perintah untuk sujud kepada Adam karena Iblis merasa bahwa dirinya yang diciptakan Allah dari api yang leboh sempurna dibandingkan Adam yang diciptakan dari lumpur yang menjijikan.
Padahal Allah memerintahkan untuk sujud kepada Adam AS diajarkan dalam terminologi Al-Qur’an. Hal tersebut menunjukkan bahwa sujud tersebut bukan pada “fisik” Adam yang terbuat dari lumpur, tetapi penghormatan terhadap “keilmuan” yang telah diajarkan kepada Adam ; penghormatan terhadap ilmu pengetahuan.
Dari yang digambarkan Allah dalam Al-Qur’an , kita dapat mengambil pelajaran, bahwa penghormatan terhadap para pecinta ilmu telah dipertontonkan Allah sejak masa awal sejarah hadirnya makhluk yang bernama manusia.
Rasa takabbur dan sombong merupakan sifat yang sangat tercela. Pertama kali yang mempunyai sifat ini adalah Iblis. Seseorang yang mempunya sifat seperti ini akan dijauhkan dari syurga .
Rasulullah saw bersabda , yang artinya “ Tidak masuk syurga seseorang yang di dalam hatinya terdapat sebiji sawi dari perasaan sombong “.
Seorang sahabat bertanya : ‘ Wahai Rosulullah saw , seseorang senang memakai baju yang indah dan sandal yang indah, apakah yang demikian itu termasuk sombong ?’
Rosulullah saw bersabda : “Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan menyukai yang indah-indah, akan tetapi hakekat sombong itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia “.
Para ulama secara sepakat menyatakan bahwa siapa saja yang meremehkan perintah Allah dan Rosul-Nya, maka dia tergelincir dalam kekafiran, sebagaimana yang dilakukan Iblis.
Para ulamapun menyatakan bahwa dosa pertama kali yang dilakukan makhluk adalah rasa sombong, tamak dan iri .
Berkata Qatadah : ‘ Iblis merasa iri dengan Adam, karena dia merasa diberik kemulian oleh Allah SWT, maka ia berkata : ‘ Saya tercipta dari api, sedangkan dia dari tanah ‘ ,
Kemudian munculah dosa pertama kali yaitu rasa sombong.
Setelah itu muncul rasa tamak, sehingga Adam memakan buah dari pohon ‘ yang terlarang ‘ Kkemudian rasa iri, ketika anak Adam iri dengan saudaranya .
Kesombongan yang berawal dari perasaan lebih atas orang lain, yang selanjutnya memunculkan sikap takabur, sehingga timbul sikap gampang menganggap rendah orang lain adalah awal dari kerusakan .
Ibnu Abbas ra mengatakan juga : ‘ Jika seseorang terjerat di dalam kesombongan, maka jangan banyak diharap. Sebaliknya jika ia terjerat di dalam kemaksiatan, kemungkinan masih bisa diharapkan untuk bertaubat’
Saudaraku, apa yang dapat kita sombongkan sedangkan kita berasal dari barang yang hina.
Allahu a’lam
Sumber : dari beberapa sumber bacaan