Kita seharusnya lebih banyak belajar dari
kegagalan daripada kesuksesan. Karena ia memberikan kpd kita berbagai pintu keberhasilan. Bersyukurlah kpd Allah bila kita mendapat masalah dan
berujung kegagalan. Kegagalan ini tidak berarti anda tidak diberkati Tuhan,
namun kegagalan berarti anda bersedia untuk mencoba hal-hal baru. Anda benar,
kegagalan telah membuat kita berubah untuk selanjutnya berusaha lagi. Sering
kegagalan dipandang sbg akhir dari sebuah usaha lalu menyerah dan
berhenti menerima kenyataan. Kegagalan seharusnya membuat kita terus terus
mencoba . Apapun masalah yg dihadapi akan membuat anda hidup. Justru dgn
masalah ini membuktikan bahwa Tuhan masih mempercayakan kpd kita untuk tetap
hidup. Mau mencoba mrp metode sederhana untuk menghilangkan rasa takut
termasuk thd kegagalan. Bila anda takut akan kegelapan, cobalah anda masuk ke
ruangan yg gelap. Maka lambat laun ketakutan akan berkurang.
Kegagalan justru jadi pemicu upaya untuk sukses. Kegagalan justru akan membuat orang sukses matang dalam berbagai hal, sebagai bekal untuk sukses. Dalam terminologi agama, kegagalan justru adalah kasih sayang dari Tuhan untuk menunjukkan jalan yang lebih baik dari jalan yang sekarang kita tempuh. Jika Tuhan tidak sayang kita mungkin akan membiarkan kita melalui jalan yang kita anggap baik padahal itu salah dan tidak baik bagi kita. Maka jangan pernah menyerah dalam kegagalan kecil, agar tidak memperoleh kegagalan yang lebih besar.
Bukankah semakin banyak kita dicoba dengan kegagalan , menunjukkan semakin dekat dan semakin tinggi kasih sayang-Nya kepada kita.
Sebagaimana, dimuat dalam Riadhus
Shalihin oleh Salim Bahreisj, menyatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,
yang arti bebasnya , “ Tiada henti-hentinya bala’ menimpa orang mukmin
laki-laki maupun perempuan baik yang menimpa dirinya atau sanak keluar-ganya
atau harta kekayaanya, hingga menghadap kepada Allah sudah bersih dari dosa “.
Bukankah
ujian-ujian yang anda hadapi adalah salah satu sarana ampuh untuk meraih
keberlimpahan berkah Tuhan.
Saudaraku,
lihatlah sejarah orang-orang terdahulu,
Seringkali justru musibah ,penderitaan , kegagalan akan
menghalangi sifat sombong, angkuh, dan kebengisan.
Jikalau raja terkuat Namrud itu bukanlah seorang raja yang gagah , kuat
dan berkuasan namun hanyalah seorang yang fakir, sakit-sakitan, tuli atau buta, tentulah ia tidak akan membantah risalah
Nabiullah Ibrahim ‘alaihissalam tentang
Rabbnya. Namun keangkuhan kekuasaan itulah yang menyebabkan Namrud menentang risalah Tuhan .
Jikalau seandainya Fir’aun hanyalah seorang
yang fakir dan sakit-sakitan tentu ia
tidak akan mengatakan: ‘Sayalah tuhan kalian yang paling tinggi.’
Saudaraku, tidak ada kesia-siaan dalam kehidupan kita. Semua apa yang pernah kita miliki kontribusi dalam kehidupan ini. Peristiwa kegagalan akan menjadi bahan untuk membangun kualitas kehidupan kita menjadi lebih baik. Semua orang pasti pernah mengalami kegagalan. Baik itu kegagalan di dalam perdagangan, kegagalan dalam pernikahan, kegagalan dalam kuliah, kegagalan dalam pekerjaan dan lain sebagainya. Bahkan orang-orang besar yang terlihat bergelimang kesuksesan sekalipun pasti pernah mengalami kegagalan di dalam hidup mereka. Dengan kegagalan orang-orang biasa bisa menjadi maju dan menjadi jauh lebih baik dari hari-hari sebelumnya.
Saudaraku, tidak ada kesia-siaan dalam kehidupan kita. Semua apa yang pernah kita miliki kontribusi dalam kehidupan ini. Peristiwa kegagalan akan menjadi bahan untuk membangun kualitas kehidupan kita menjadi lebih baik. Semua orang pasti pernah mengalami kegagalan. Baik itu kegagalan di dalam perdagangan, kegagalan dalam pernikahan, kegagalan dalam kuliah, kegagalan dalam pekerjaan dan lain sebagainya. Bahkan orang-orang besar yang terlihat bergelimang kesuksesan sekalipun pasti pernah mengalami kegagalan di dalam hidup mereka. Dengan kegagalan orang-orang biasa bisa menjadi maju dan menjadi jauh lebih baik dari hari-hari sebelumnya.
Kegagalan, musibah dll akan menjadikan kita
menuluskan ibadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, memudahkan jalan
untuk memohon ampun , karena tiada
tempat untuk mengadukan petaka kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala dan tiada
tempat bersandar agar tersingkapnya derita kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dan barangkali kesuksesan demi kesuksesan
yang kita raih tidaklah menjadikan kita tergerak untuk memohon ampun, atas hal
itu. Minimal kita hanya bisa bersyukur,
atau barangkali justru terlupa untuk bersyukur.
Namun kegagalan , atau musibah bisa menjadikan mendapatkqan keduanya dimana
kita makan emohon ampun dan bersyukur sekaligus.
Sebagaimana Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
وَإِنْ كَانَ أَحَدُهُمْ لَيَفْرَحُ بِالْبَلاَءِ كَمَا
يَفْرَحُ أَحَدُكُمْ بِالرَّخَاءِ
“Dan
sungguh salah seorang dari mereka (orang-orang shalih) merasakan senang
terhadap bala` (musibah) seperti salah seorang kalian suka terhadap
kemakmuran.”
(Shahih Sunan Ibnu Majah, 3/318, no. 3266)
(Shahih Sunan Ibnu Majah, 3/318, no. 3266)
Kesuksesan yang anda raih saat ini akan
lebih nikmat disyukuri bila sebelumnya kita diterpa kegagalan atau kejatuhan
yang hebat. Dan kesuksesan yang diraih pun akan terasa hambar bahkan tak
memiliki makna apapun bila anda tak pernah merasakan sakitnya kegagalan.
Disamping itu, ada rahasia Tuhan , yang bisa jadi kita tak pernah mengetahuinya. Mungkin banyak dari kita berpikir mengapa Tuhan ”menghukum” seseorang untuk mengalami kegagalan. Padahal orang tersebut telah melaksanakan kesempatannya dengan maksimal, tetapi masih tetap mengalami kegagalan di akhir usahanya. Seringkali kita tak pernah mengetahui mengenai dampak yang akan ia dapatkan dari suatu kesuksesan yang akan ia peroleh. Padahal bisa jadi kesuksesan itu akan berakibat buruk bagi diri. Misalnya akan merusak rumah tangganya, atau akan mengganggu kesehatannya. Sehingga Tuhan memberikan kegagalan sebagai hasil terbaik untuk diri manusia tersebut.
Disamping itu, ada rahasia Tuhan , yang bisa jadi kita tak pernah mengetahuinya. Mungkin banyak dari kita berpikir mengapa Tuhan ”menghukum” seseorang untuk mengalami kegagalan. Padahal orang tersebut telah melaksanakan kesempatannya dengan maksimal, tetapi masih tetap mengalami kegagalan di akhir usahanya. Seringkali kita tak pernah mengetahui mengenai dampak yang akan ia dapatkan dari suatu kesuksesan yang akan ia peroleh. Padahal bisa jadi kesuksesan itu akan berakibat buruk bagi diri. Misalnya akan merusak rumah tangganya, atau akan mengganggu kesehatannya. Sehingga Tuhan memberikan kegagalan sebagai hasil terbaik untuk diri manusia tersebut.
Dalam
suatu kisah , ada seorang raja yang memimpin suatu negeri. Raja ini memiliki
seorang pembantu yang jika ia terkena musibah, ia selalu berkata “Al Khair
Mukhtarallah” (Yang terbaik adalah pilihan Allah). Suatu hari Raja tersebut
makan. Kemudian salah satu jarinya terpotong pisau.
Spontan
pembantunya berkata “Al Khair Mukhtarallah” (Yang terbaik adalah pilihan
Allah). Mendengar perkataan itu, sang Raja pun marah dan murka kepada
pembantunya.
Akhirnya
pembantunya dijebloskan ke dalam penjara. Tatkala akan dimasukkan ke dalam
penjara, pembantunya berkata lagi ; “Al Khair Mukhtarallah” (Yang terbaik
adalah pilihan Allah). Sang Raja pun semakin murka kepadanya.
Hari
pun berlalu. Sang Raja pergi berburu bersama pengawal dan anak buahnya hingga
mereka keluar dari wilayah kerajaannya. Tiba-tiba mereka bertemu orang-orang
penyembah Api (kaum Majusi). Mereka pun menangkap sang Raja beserta
rombongannya guna dijadikan persembahan untuk dewa mereka. Satu per satu mereka
dibunuh hingga tibalah giliran sang Raja.
Tatkala
raja tersebut akan dipenggal, salah seorang kaum Majusi itu melihat jari sang
Raja yang terpotong. Suatu persembahan haruslah sempurna sementara ada cacat
dalam tubuh sang Raja. Akhirnya sang Raja tidak jadi dibunuh dan ia dikeluarkan
dalam keadaan hidup.
Sang
Raja pun gembira luar biasa. Ia segera teringat pembantunya yang ia penjara.
Raja pun kembali ke istananya dan bertemu pembantunya untuk membebaskannya.
Setelah ia bebaskan, masih ada satu pertanyaan yang mengganjal dalam hati Raja.
Ia pun bertanya kepada pembantunya:
Mengapa
ketika kamu dipenjara, kamu mengatakan ; “Al Khair Mukhtarallah” (Yang terbaik
adalah pilihan Allah) ?
Pembantunya
menjawab ; “Jika aku tidak dipenjara, mungkin aku sudah dibunuh seperti
pengawal dan anak buah tuan di luar sana”
Ketahuilah
, ada hamba yang mempunyai kedudukan tinggi dihadapan Allah . Dimana hamba ini justru bersyukur kepada Allah atas
terjadinya kegagalan atau musibah yang menimpanya. Orang tersebut menyadari,
seberapapun ringan atau beratnya kegagalan atau musibah musibah adalah faktor
bagi terhapusnya dosa-dosa yang pernah ia lakukan. Bahkan terkadang bisa
menjadi sumber penambah amal kebaikan.
Syaikh Shalih Alu Syaikh Hafizhohullah dalam Syarah Arba’in An-Nawawi berkata bahwa ketika tertimpa musibah, di samping wajib untuk bersabar, juga disunahkan untuk ridho bahkan jika mampu, bersyukur.
Syaikh Shalih Alu Syaikh Hafizhohullah dalam Syarah Arba’in An-Nawawi berkata bahwa ketika tertimpa musibah, di samping wajib untuk bersabar, juga disunahkan untuk ridho bahkan jika mampu, bersyukur.
Yakinlah, saudaraku, bahwa kegagalan yg
anda alami saat ini adalah modal energi yang sangat kuat untuk langkah-langkah
selanjutnya menuju nikmatnya kesuksesan .
Allahu a’lam
Sumber : Syaikh Shalih Alu Syaikh Hafizhohulla, Yusran Pora, gagal itu indah.
Allahu a’lam
Sumber : Syaikh Shalih Alu Syaikh Hafizhohulla, Yusran Pora, gagal itu indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar