Keutamaan Al-Qur’an yang terbesar bahwa ia merupakan kalam Allah SWT. Al-Qur’an adalah kitab yg diturunkan dengan penuh berkah. Al-Qur’an memberikan petunjuk kpd jalan yg lurus. Tidak ada keburukan di dalamnya. Allah menurunkan Al-Qur’an utk diimani, dipelajari, dibaca, ditadabburi, diamalkan, dijadikan hukum, rujukan & obat dari berbagai penyakit & kotoran hati serta hikmah-hikmah lain yg Allah kehendaki.
Allah berfirman, yg artinya "Sesungguhnya orang-orang yg selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yg Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yg tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri". (Qs. Fathir :29-30).
Rasulullah SAW bersabda, yg artinya ”Sebaik-baik orang diantara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (Hr Bukhari,5027, Fat-hul Bari, 8/692).
Dalam suatu riwayat yang masyur, dikisahkan sebagai berikut :
pada suatu tengah malam itu suasana tenang dan hening . Usaid bin Hudhair duduk di beranda belakang rumahnya.Putranya, Yahya, yang masih balita sudah lama terlelap di sampingnya. Tidak jauh dari tempatnya duduk, seekor kuda tertambat. Sehingga bila sewaktu-waktu ada perintah perang fisabilillah dari Rasulullah keluar, dia dapat dengan sigap menunggangnya. Di keheningan malam itu, Usaid membaca Alqur an dengan khusyuk dan penuh penghayatan. Ayat demi ayat dia lantunkan dengan suara merdu. Ia membaca surah al-Baqarah ayat 1-4.
Ketika melantunkan ayat-ayat suci tersebut, kudanya lari berputar-putar hampir memutuskan tali pengikatnya. Sampai di ujung ayat keempat al-Baqarah tersebut, Usaid menghentikan bacaannya, ingin tahu apa yang terjadi pada kudanya. Usaid tidak melihat apa pun.
Bersamaan dengan berhentinya Usaid melantunkan ayat-ayat suci, kudanya kembali tenang. Usaid kembali melanjutkan bacaannya. “Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka dan merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS . al- Baqarah : 5).
Kudanya kembali meronta, berputar-putar lebih hebat dari yang pertama. Usaid pun kembali menghentikan bacaannya. Kudanya kembali diam. Demikianlah terjadi berulang-ulang. Setiap kali Usaid membaca Alquran kudanya meronta, setiap kali Usaid diam kudanya juga diam.
Khawatir dengan keselamatan anaknya, Usaid membangunkan anaknya. Ketika itulah dia melihat ke langit, terlihat awan seperti payung yang mengagumkan, belum pernah dia lihat sebelumnya. Esok paginya, hal itu dia ceritakan kepada Rasulullah SAW.
Rasul bersabda, yang artinya “Hai Usaid, itu malaikat yang turun mendengarkan engkau membaca Al-Quran. Seandainya engkau teruskan bacaanmu, pastilah banyak orang akan melihatnya pula. Pemandangan itu tidak akan tertutup bagi mereka.” ((HR. Muslim no. 1327)
Usaid sangat mencintai Alquran, bahkan sejak pertama kali mendengarkan ayat-ayat Alquran dilantunkan oleh Mush’ab bin Umair, dai yang dikirim Rasulullah SAW sebagai perintis dakwah di Kota Yatsrib. Saat itu, Mush’ab sedang menyampaikan tentang Islam kepada orang-orang yang sudah masuk Islam, tiba-tiba Usaid datang.
Usaid berkata dengan nada marah , “Apa maksud Tuan da tang ke sini? Tuan hendak mempengaruhi rakyat kami yang bodoh-bodoh. Pergilah Tuan sekarang, jika Tuan masih ingin hidup!”
Dengan wajah tenang karena pantulan iman, Mush’ab menjawab, “Wahai pemimpin, silakan duduk bersama kami, mendengarkan apa yang kami bicarakan. Jika tuan suka apa yang kami bicarakan, silakan ambil. Dan jika tuan tidak suka, kami akan meninggalkan Anda dan tidak kembali lagi ke kampung taun ini.”
Usaid setuju, lalu mulai mendengarkan Mush’ab menjelaskan Islam sambil membaca ayat-ayat Al- Qur'an. Rasa gembira terpancar di wajah Usaid. Dia langsung terpesona .
“Alangkah indahnya apa yang Tuan baca,” kata Usaid.
“Apa yang dapat saya lakukan jika aku ingin memeluk Islam?” katanya lebih lanjut.
Di bawah bimbingan Mush’ab, Usaid masuk Islam. Sejak itu Usaid men cintai Al-Qur'an seperti seseorang mencintai kekasihnya. Itulah Usaid bin Hudhair yang malaikat pun turun mendengarkan bacaannya.
Saudaraku , banyak sekali keutamaan membaca Al-Qur`an , antara lain
1. Jika kita ingin berdialog dengan Allah SWT, hendaknya membaca Al-Qur`an
2. Membaca satu huruf , baginya satu pahala. Dan satu pahala bernilai sepuluh kali lipat.
3. Sebaik-baik manusia ialah yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya.
4. Kita tidak akan sesat selama berpegang pada Al-Qur`an dan sunnah Rasulullah saw.
5. Akan mendapat rahmat dan kasih sayang dari Allah SWT
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah mempunyai 2 ahli diantara manusia”. Sahabat bertanya, ”Siapakah mereka itu wahai Rasulullah?”. Beliau menjawab, “Ahli Al-Qur’an adalah ahli Allah, dan orang-Nya khusus.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah) Dalam hadist yang lain, Rasulullah SAW bersabda: Dikatakan kepada orang yang berteman dengan Al-Qur’an, “Bacalah dan bacalah sekali lagi serta bacalah dengan tartil, seperti yang dilakukan di dunia, karena manzilah-mu terletak di akhir ayat yang engkau baca. “ (HR Tirmidzi)
6. Al-Qur’an akan menjadi penolong di hari kiamat
Setiap kali membaca al-Qur'an, seorang Mukmin akan naik derajatnya satu tingkatan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, yang artinya "Al-Qur’an akan datang pada hari kiamat seraya berkata, “Wahai Rabbku, hiasilah ia (penghafal al-Qur’ân).” Maka iapun dipakaikan mahkota kemuliaan. Lalu al-Qur'ân berkata, “Wahai Rabbku, tambahkanlah untuknya.” Maka iapun dipakaikan jubah kemuliaan. Lalu al-Qur'ân berkata, “Wahai Rabbku, ridhailah ia.” Maka Allâh pun meridhainya. Kemudian dikatakan kepadanya (penghafal al-Qur’an), “Bacalah dan naiklah, untuk tiap-tiap ayat akan ditambahkan bagimu satu pahala.". [HR Tirmidzi dari Abu Hurairah ra dan dihasankan oleh al-Albani dalam Shahihul Jami’ 8030.]
Rasulullah SAW bersabda, yang artinya “Sesungguhnya Al-Qur’an bertemu pembacanya pada hari kiamat saat kuburannya dikuak, dalam rupa seorang laki-laki yang pucat.
Dia (Al-Qur’a) bertanya, “apakah engkau mengenalku?
Dia menjawab, “aku tidak mengenalmu!”.
Al-Qur’an berkata, “Aku adalah temanmu, Al-Qur’an, yang membuatmu kehausan pada siang hari yang panas dan membuatmu terjaga pada malam hari. Sesungguhnya pedagang itu mengharapkan hasil dagangannya, dan sesungguhnya pada hari ini aku adalah milikmu dari hasil seluruh perdaganganmu, lalu dia memberikan hak milik orang itu Al-Qur’an dengan tangan kanan dan memberikan keabadian dengan tangan kirinya, lalu di atas kepalanya disematkan mahkota yang berwibawa, sedangkan Al-Qur’an mengenakan 2 pakaian yang tidak kuat disangga oleh dunia.
Kedua pakaian ini bertanya, “Karena apa kami engkau kenakan?”.
Ada yang menjawab: “Karena peranan Al-Qur’an.
Kemudian dikatakan kepada orang itu,”Bacalah sambil naik ketingkatan-tingkatan syurga dan biliknya, maka dia naik sesuai dengan apa yang dibacanya, baik baca dengan cepat, maupun dengan tartil.” (HR Ahmad).
Dari Abu Umamah ra, Rasulullah SAW bersabda,yang artinya “Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat, sebagai pembela pada orang yang mempelajari dan mentaatinya.” (HR Muslim).
Dari An Nawas bin Sam’an, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya ”Pada hari kiamat akan didatangkan Al-Qur’an dan orang-orang yang mempraktekan di dunia, didahului oleh surah Al Baqarah dan Ali Imran yang akan membela dan mempertahankan orang-orang yang mentaatinya.” (HR. Muslim)
Disamping itu, al-Qur'an juga akan menjadi pemberi syafa'at baginya pada hari Kiamat. Rasulullah SAW bersabda, yang artinya "Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi pembacanya". [Hr Muslim dari Abu Umamah ra]
7. Setiap huruf akan mendapat 10 hingga 700 pahala
Dari Ibnu Mas’ud ra, Rasulullah bersabda, yang artinya ” Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka akan mendapat hasanat dan tiap hasanat mempunyai pahala berlipat 10 kali. Saya tidak berkata Alif Lam Mim itu satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, dn Mim satu huruf.” (HR Tirmidzi)
8. Akan mendapat doa dari para malaikat
Dari Aisyah ra, Raslullah SAW bersabda, yang artinya ”Orang yang mahir dalam membaca Al-Qur’an akan berkumpul para malaikat yang mulia-mulia lagi taat. Sedang siapa orang yang megap-megap dan berat jika membaca Al-Qur’an, mendapat pahala 2 kali lipat.” (HR Bukhari dan Muslim)
9. Akan mendapat ketenangan
Dari Al Barra bin Azib ra, “ Ada seorang membaca surat Al Kahfi sedang tidak jauh dari tempatnya, ada kuda yang terikat dengan tali kanan kiri, tiba-tiba orang itu diliputi oleh cahaya yang selalu mendekat kepadanya, sedang kuda itu lari ketakutan. Dan pada pagi hari ia datang memberi tahu kejadian itu kepada Nabi SAW, maka bersabda Nabi SAW, ”Itulah ketenangan (rahmat) yang telah turun untuk bacaan Al-Qur’an itu.” (HR Bukhari dan Muslim).
10. Dan dengan membaca al-Qur'ân, seorang mukmin akan terbedakan dengan fasik,
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Perumpamaan seorang mukmin yang membaca al-Qur'an adalah seperti al-utrujjah (sejenis jeruk), aromanya harum dan rasanya enak. Dan perumpamaan seorang mukmin yang tidak membaca al-Qur'an adalah seperti buah kurma yang tidak memiliki aroma tapi manis rasanya. Perumpamaan seorang fasiq yang membaca al-Qur'an seperti ar-raihaanah, aromanya wangi tapi rasanya pahit dan perumpamaan seorang fasiq yang tidak membaca al-Qur'an seperti al-hanzhalah, rasanya pahit dan tidak memiliki aroma". (HR Bukhari dan Muslim Abu Musa al-Asy’âri ra)
11. Rasulullah SAW bersabda, yang artinya ," Ada dua golongan manusia yang sungguh-sungguh orang dengki kepadanya, yaitu orang yang diberi oleh Allah Kitab Suci Al Qur’an ini, dibacanya siang dan malam; dan orang yang dianugerahi Allah kekayaan harta, siang dan malam kekayaannya itu digunakannya untuk segala sesuatu yang diridhai Allah“ (HR. Bukhari - Muslim).
12. Rahmat Allah SWT terhadap orang yang membaca Al Quran sangat besar.seperti dijelaskan oleh Hadist „ kepada kaum yang suka berjamaah di rumah-rumah ibadah, membaca Al Qur’an secara bergiliran dan mengajarkannya kepada sesama, akan turunlah kepadanya ketenangan dan ketentraman, akan terlimpah kepadanya rahmat dan mereka akan dijaga oleh malaikat, dan Allah akan selalu mengingat mereka(Muslim dr. Abu Hurairah)
13. Allah menjanjikan pahala yang berlipat ganda bagi orang yang membaca Al Quran, seperti yang di katakan oleh Ali bin Abi Thalib: 50 x kebajikan dari tiap-tiap huruf yang diucapkannya, yaitu orang yang membaca Al Quran dalam shalat, 25x kebajikan, yaitu membaca Al Quran diluar sholat dengan berwudhu’, 10 x kebajikan, yaitu: membaca Al Qur’an diluar sholat dengan tidak berwudhu’)
Imam Nawawi dalam At Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur`an, disebutkan bahwa Hasan al Basri berkata,"Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian menganggap al Qur`an adalah surat-surat dari Rabb mereka. Pada malam hari, mereka selalu merenunginya, dan akan berusaha mencarinya pada siang hari."
Al Imam Ibnul Jauzi dalam Mukhtasar Minhajul Qasidin berkata,"Seseorang yang membaca al Qur`an, hendaknya melihat bagaimana Allah berlemah-lembut kepada makhlukNya dalam menyampaikan makna perkataanNya ke pemahaman mereka. Dan hendakya ia menyadari, apa yang ia baca bukan perkataan manusia. Hendaknya ia menyadari keagungan Dzat yang mengucapkannya, dan hendaknya ia merenungi perkataanNya.
Imam as Suyuthi dalam Al Itqan fi Ulumil Qur`an , menyatakan bahwa Ibnu Shalah berkata,"Membaca al Qur`an merupakan sebuah kemuliaan yang Allah berikan kepada hambaNya. Dan terdapat dalam riwayat, bahwa para malaikat tidak mendapat kemuliaan ini, tetapi mereka sangat antusias untuk mendengarkannya dari manusia."
Al Qur`an akan mengangkat derajat seseorang di sisi Allah. Orang yang menjaganya, berarti ia telah membawa panji agama Islam, sebagaimana dikatakan oleh al Fudhail bin Iyad : "Hamilul Qur`an adalah pembawa panji Islam. Tidak layak baginya untuk lalai bersama orang yang lalai, lupa bersama orang yang lupa, sebagai wujud mengagungkan Allah".[Mukhtasar Minhajul Qasidi]
Sungguh luar biasa keutamaan membaca Al-Qur'an . Apalagi ditambah dengan semangat mempelajari kandungan al-Qur'an. Para sahabat Rasulullah SAW juga selalu membaca Al-Qur’an. Ketika mereka menemukan ayat yang berkaitan dengan azab Allah, mereka membacanya berulang-ulang hingga berlinang air mata.
Ibnul Qayyim rahimahullah dalam Zaadul Ma'ad berkata,"Sebagian salafush shalih mengatakan, sesungguhnya al Qur`an turun supaya diamalkan. Maka jadikanlah membaca al Qur`an sebagai wujud pengamalannya. Oleh karena itu, Ahlul Qur`an adalah orang yang memahami al Qur`an dan mengamalkan yang terkandung di dalamnya, walaupun ia tidak menghafalkannya. Sedangkan orang yang menghafalnya namun tidak memahaminya, serta tidak mengamalkan kandungannya, maka dia bukan Ahlul Qur`an, meskipun dia mendudukkan huruf-hurufnya sebagaimana mendudukan busur panahnya ( sangat perhatian terhadap huruf-hurufnya, )
Beberapa sahabat berusaha untuk mendapatkan kecintaan Allah dengan membaca satu surat. Dia renungi dan dia cintai; yaitu surat al Ikhlash, yang mengandung sifat-sifat Allah. Dia selalu membacanya dalam shalat yang ia lakukan. Ketika ditanya tentang hal itu, ia menjawab : "Karena ia merupakan sifat Allah, dan aku sangat suka menjadikannya sebagai bacaan". Mendengar jawaban itu, Nabi bersabda :
أَخْبِرُوهُ أَنَّ الله يُحِبُّهُ
"Beritahukan kepadanya, bahwa Allah mencintainya".[Diriwayatkan Imam al Bukhari, no. 7375; Fat-hul Bari, 13/360, dan Imam Muslim, 1/55]
Orang yang mencintai al Qur`an, mestinya cinta kepada Allah Azza wa Jalla, karena sifat-sifat Allah terdapat di dalam al Qur`an. Dan semestinya, ia juga cinta kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, karena beliaulah yang menyampaikan al Qur`an.
Abdullah bin Mas'ud berkata,"Barangsiapa yang mencintai al Qur`an, maka ia akan cinta kepada Allah dan RasulNya." [At Thabrani, no. 8658; al Haitsami berkata,"Para perawinya tsiqah.]
Saudaraku, sesungguhnya di antara sebab yang bisa mendatangkan kecintaan Allah kepada seorang hamba adalah membaca al Qur`an dengan khusyu' dan berusaha memahaminya. Sehingga tidak mengherankan, apabila kedekatan dengan al Qur`an merupakan perwujudan ibadah yang bisa mendatangkan cinta Allah. Ibnul Jauzi berkata,"Barangsiapa yang memiliki mushaf, maka hendaklah membacanya setiap hari walaupun beberapa ayat, supaya mushaf itu tidak seperti ditinggalkan.”
Allahu a'lam
Sumber : As-Sunnah Edisi (07-08)/Tahun X/1427, Prof Dr Yunahar Ilyas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar