Syekh Muhammad Mutawalli al-Sya’rawi dalam al-Khawathir , menyatakan bahwa pikiran adalah alat ukur yang diginakan manusia untuk memilih sesuatu yang dinilai lebih baik dan lebih mnejamin masa depan diri dan keluarganya. Kita sering tidak menyadari apa pikiran-pikiran terdalam kita, tetapi kita dapat melihat apa yang telah kita pikirkan dengan melihat tindakan-tindakan yang telah kita ambil. Pikiran-pikiran terdalam kita tercermin dalam tindakan dan situasi di sekelilingnya.Ketika kita ingin menarik sesuatu kedalam hidup kita, pastikan bahwa tindakan kita tidak berlawanan dengan hasrat kita.
Suatu contoh sebagaimana dalam buku Levering the universe and engagging the magic , tentang kisah seorang wanitayang mendambakan pasangan yang iimpikan dalam kehidupannya. Ia sudah berusaha dan melakukan hal-hal yang benar. Ia sudah memiliki gambaran tentang pria yang didambakannya, dan memvisualkannya. Namun lama ditunggu belum juga muncul kehadirannya.
Kemudian pada suatu ketika ia pulang kerumah dan memarkir mobilnya ditangah garasi. Pikir punya pikir ia terkejut, jika ia memarkir mobilnya di posisi tengah garasi, maka tidak ada ruanguntuk mobil pasangan idealnya. Dalam pikirannya yang paling dalam, seakan ia tidak percaya bahwa ia sedang mennerima apa yang ia minta.
Selanjutnya ia segera membersihkan garasinya dan memarkir mobil di satu sisi, sehing-ga menyisakan cukup ruang disisi lainnya untuk meobil pasangan idealnya nanti. Kemudia ia masuk ke kamar tidur dan membuka lemari, yang penuh pakaian. Tidak ada ruang pakian untuk pasangannya. Ia segera pindahkan beberapa pakaian untuk menyi-sakan ruang. Semua ia juga selalu tidur ditengah ranjang, kini ia mulai tidur di sisi dan menyisakan ruang untuk pasangannya.Tidak lama berselang, ia benar-benar menerima kehadiran pasangan ideal yang telah ia nantikan.
Menurut seorang fisikawan Albert Einstein, “Energi mengikuti imajinasi”. Pernyataan ini mengandung arti bahwa imajinasi akan mengumpulkan seluruh energi untuk mewujud-kan impian kita. Dan Einstein telah membuktikan hal ini dengan mampu menghasilkan begitu banyak teori spektakuler yang semula hanya berawal dari sebuah imajinasi. Jadi dapat dikatakan bahwa imajinasi adalah energi. Energi yang kalau diolah terus-menerus akan terwujud dalam apa yang kita imajinasikan.
Pikiran kita seringkali bertindak sebagai magnet yang kuat untuk mengundang segala sesuatu yang kita pikirkan untuk terwujud. Pikiran menggerakkan energi seluruh bagian dari kita, fisik , emosi dan semangat untuk bergerak kearah yang kita pikirkan. Jika kita memusatkan pikiran pada kegagalan pasti akan mengundang datangnya kegagalan. Sebaliknya , jika kita memusatkan pikiran untuk meraih kebahagiaan / kesuksesan , maka hal itu juga akan segera terwujud. Jadi mengapa tidak mencoba memusatkan pikiran untuk meraih hal-hal yang membahagiakan.
Jadi, pikiran apa yang telah anda minta, dan pastikan tindakan-tindakan anda men-cerminkan apa yang ingin anda terima, serta tidak berlawanan dengan apa yang anda minta. Bersikaplah seakan-akan anda sedang menerimanya. Lakukan persis seperti apa yang akan anda lakukan jika anda menerimanya hari ini, ambil tindakan-tindakan untuk mencerminkan harapan itu. Siapkan ruang di pikiran dan perasaan anda dan ketika anda melakukan itu semua, anda mengirimkan sinyal harapan yang kuat.
Terlepas dari apakah anda berpikir bahwa anda bisa atau tidak bisa, anda benar dalam keduanya (Henry Ford).
Seseorang yang senang berbicara positif akan disenangi orang lain. Dia akan memberikan cahaya semangat kepda yang lainnya. Kesenangan berbicara positif akan membuahkan sikap positif pada dirinya.
Pikiran sangat sulit untuk dilihat, amat lembut dan halus, pikiran bergerak sesuka hatinya. Orang bijaksana selalu menjaga pikirannya,seseorang yang menjaga pikirannya akan berbahagia
Tidak ada batas yang dapat dilakukan hukum ini bagi anda, beranikah untuk percaya pada cita-cita anda sendiri, anggap cita-cita ini sebagai kenyataan yang sudah tercapai (Charles Haanel).
Inilah jenis berpikir positif yang paling baik dan paling kuat karena tidak terpengaruh oleh ruang , waktu dan pengaruh lainnya. Ia telah menjadi kebiasaan. Ada masalah maupun tidak , ia selalu bersyukur kepada Allah. Selanjutnya, ia berpikir mencari solusi dari segala kemungkinan hingga pikiran itu menjadi kebiasan hidupnya. Seorang hamba yang mempunyai kepribadian semacam ini akan menjalani hidup dengan damai, tenang dan bahagia.
Dr Wayne W dyer, menyatakan dalam bukunya bahwa di pintu spiritual terdapat jalan keluar dari semua persoalan. Seseorang yang mengutamakan aspek spiritual akan selalu bersikap positif dan tawakal kepada Allah dalam menghadapi persoalan. Benarlah siapa saja yang bertawakal kepada Allah, maka Allah akan mencukupi kebutuhan dan ke-inginannya. Sebagaimana firman-Nya, yang artinya ,” …barangsiapa yang bertawakal kepda Allah akan mencukupkan (keperluan)nya..,” (Qs. 65 : 3).
Allahu a'lam
Sumber : the secret , Rhonda Byrne
Tidak ada komentar:
Posting Komentar