Saudaraku, kehidupan kita mengikuti alur pikiran kita sendiri. Jika pikiran-pikiran itu mengarah kepada hal-hal yang bermanfaat di sisi kehidupan religi maupun duniawi, maka kehidupan kita adalah kehidupan yang indah lagi bahagia. Namun, jika tidak demikian, maka yang terjadi adalah sebaliknya.
Sebagaimana firman Allah dalam menceritakan sikap para hamba-Nya yang pilihan, yang artinya ," Sesungguhnya kami memberi makan kepada kamu hanyalah karena mengharap wajah Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih".[Qs. Al-Insan : 9]
Diantara sarana yang paling bermanfaat untuk mengusir kegundahan adalah hendaknya menata hati untuk tidak meminta ucapan terima kasih atau imbalan kecuali dari Allah. Jika berbuat baik untuk orang yang mempunyai atau yang tidak mempunyai hak atas diri kita, sadarilah bahwa itu adalah hubungan 'ubudiyyah kita dengan Allah. Karenanya, janganlah kita menaruh perhatian anda pada balasan terima kasih orang yang kita beri suatu jasa atau pemberian itu.
Masih banyak diantara kita yang sering hilang kendali dan menjadi kacau pikirannya saat menghadapi kritikan atau cercaan pedas dari orang-orang sekitarnya.
Anda tidak perlu terkejut manakala menghadiahkan sebatang pena kepada orang bebal, lalu ia memakai pena itu untuk menulis cemoohan kepada Anda. Bila orang yang Anda beri tongkat untuk menggiring domba gembalaannya justru memukulkan tongkat itu ke kepala Anda.
Itu semua adalah watak dasar manusia yang selalu mengingkari dan tak pernah bersyukur kepada Penciptanya sendiri yang Maha Agung nan Mulia. Begitulah, kepada Rabb-nya saja mereka berani membangkang dan mengingkari, maka apalagi kepada kita sesame manusia.
Sebagaimana Allah berfirman, yang artinya ,' Dan apabila mereka digulung ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru kepada Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya. Tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka samapai didaratan, lalu sebagian dari mereka tetap menempuh jalan yang lurus. Adapun yang mengingkari ayat-ayat Kami hanyalah penghianat yang tidak berterimakasih." (Qs. Luqman : 32).
Sebagaimana Allah berfirman, yang artinya , " Dan apabila manusia ditimpa bahaya , dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali (ke jalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang-orang yang melampui batas apa yang mereka kerjakan ," (Qs. Yunus : 12).
Apapun yg dilakukan kalau berupaya konsentrasi hanya kepada Allah, maka itulah ikhlas. Seperti yg dikatakan Imam Ali bahwa orang yg ikhlas adalah orang yg memusatkan pikiran agar tiap amal diterima oleh Allah. Seorang pembicara yg tulus tak perlu merekayasa kata-kata agar tapi mengupayakan tiap kata yg diucapkan benar-benar menjadi kata yg disukai oleh Allah. Bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Bisa dipertanggungjawabkan artinya. Selebih terserah Allah. Bagi seorang hamba yg ikhlas ia tak mengharapkan apapun dari siapapun karena kenikmatan bagi bukan dari mendapatkan tapi dari apa yg bisa dipersembahkan.
Prinsip ini lebih ditekankan dalam hubungan anda dengan keluarga, anak-anak dan orang-orang yang jalinan ikatan anda dengan mereka kuat. Maka, jika anda kuatkan hati anda untuk membuang jauh dari hati anda tindak buruk dari mereka, berarti anda telah membuat orang tenteram (tidak terganggu anda) dan sekaligus anda pun tenteram.
Ketidakikhlasan justru akan menjadikan kita banyak mengalami kecewa dalam hidup ini. Orang yg tak ikhlas akan banyak tersinggung dan terkecewakan krn ia memang terlalu banyak berharap. Karena itu mari kita biasakan kalau sudah berbuat sesuatu kita lupakan perbuatan itu. Kita titipkan saja di sisi Allah yg pasti aman. Jangan pula disebut-sebut diingat-ingat nanti malah berkurang nilai kebaikannya.
Allahu a'lam
Sumber : Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa'dy , Al-Wasailu Al-Mufidah Lil Hayatis Sa'idah, AA Gym dst
Sumber : Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa'dy , Al-Wasailu Al-Mufidah Lil Hayatis Sa'idah, AA Gym dst
Tidak ada komentar:
Posting Komentar