Imam Ghazali dalam Mukasyafatul Qulub ,menyatakan bahawa, Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Sesungguhnya Allah punya beberapa makhluk yang tugasnya (kegiatannya) memenuhi kebutuhan sesama manusia. Dia bersumpah demi Dzat-Nya, tidak akan menyiksa mereka di neraka. Bila datang hari kiamat diletakkan mimbar yang dibuat dari cahaya, mereka mampu berhubungan dengan Allah, padahal yang lainnya tengah di-hisab.”
Rasulullah juga bersabda, yang artinya ,” Barangsiapa yang berjalan (berusaha) demi kebutuhan sesama muslim, padahal akhirnya dia mampu memnuhi kebutuhan tersebut atau tidak mampu, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa masa lampau dan dosa yang akan datang, juga akan diberi dua kebebasan, bebas dari neraka dan bebas dari sifat munafik,”
Hadits riwayat Anas ra, bahwa Rasulullah pernah bersabda, yang artinya, “ Barangsiapa yang berusaha memenuhi kebutuhan saudara muslim, maka Allah mencatat setiap langkahnya ditulis 70 kebaikan dan dihapus 70 kejahatan. Jika kebutuhan itu terpenuhi, maka ia lepas dari dosa-dosanya laksana baru lahir dari ibunya. Bila ia mati pada saat itu, maka dia masuk surga tanpa hisab”.
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas , bahwa Rasulullah bersabda ,” Barang siapa yang berjalan ke sesama saudara muslim untuk memenuhi kebutuhan saudaranya dengan i’tikad baik, maka Allah akan menjauhkan neraka darinya di sejauh 7 buah parit, dimana jarak setiap paritnya sejauh langit dan bumi “.
Dari Ibn Umar, Rasulullah bersabda , yang artinya ,” Sesungguhnya Allah memiliki banyak kenikmatan yang diberikan pada beberapa kaum. Dia tetap memberikan pada mereka selama mereka memenuhi kebutuhan sesama manusia dan tidak bosa-bosan untuk itu. Bila mereka sudah bosan (membantu sesamanya) , maka Allah akan memindahkan (kenikmatan) kepada selain mereka”.
Dari Abdullah bin Umar ra , Rosulullah saw bersabda :“Orang islam itu saudara orang islam lainya, maka janganlah ia menganiaya, dan tidak boleh ia membiarkannya (kepada yang membahayakan). Barang siapa yang menolong (memenuhi) keperluanya, maka Allah menolong (memenuhi) apa yang menjadi keperluanya. Dan barang siapa yang memudahkan (memberi jalan keluar) dari kesulitanya, maka Allah akan memudahkan dari kesulitanya di hari qiamat.dan barang siapa yang menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah akan menutupinya di hari qiamat.( HR.Bukhari,Muslim,Abu Dawus, Nasa’I dan Turmudzi dinyatakan bahwa hadits ini Hasan Shahih )
Imam Ghazali dalam Mukasyafatul Qulub (rahasia ketajaman mata hati) menyatakan bahwa, Rasulullah bersabda, yang artinya ,” beruntung sekali orang yang masih mampu melaksanakan kebajikan buat orang lain, dan amat celaka orang yang masih suka melakukan kejahatan disekitar mereka.”
Salah satu contoh membantu sesama adalah memberi sedekah. Di dalam hadist HR.Ibnu Majah, Nabi SAW pernah menyampaikan bahwa di dalam perjalanan Isra, beliau melihat di pitu surga tertulis bahwa infaq shodaqoh diganjar 10 kali lipat sedangkan memberi utang diganjar 17 kali lipat. Nabi pun pernah bertanya kepada malaikat jibril perihal tersebut, dan jibril menjawab bahwa orang yang diberi infaq belum tentu mereka membutuhkan sedangkan orang yang berhutang pasti memerlukan bantuan.
Sangat banyak hikmah dan kebaikan (kenikmatan) yang justru lebih banyak kembali kepada kita daripada biaya atau kesulitan yang didapat saat kita membantu sesama.
Saudaraku, marilah kita berupaya sekuat tenaga, janganlah bosan sehingga menghentikan kebiasaan berbuat baik terhadap orang lain selagi kita mampu. Jadilah kita sebagai hamba yang suka mengentaskan kesedihan orang lain. Sebaik-baik seseorang adalah ketika ia bisa memenuhi kebutuhan orang lain.
Allahu a’lam
Sumber : Imam Ghazali dalam Mukasyafatul Qulub (rahasia ketajaman mata hati), alih bahasa Fatihuddin abul Yasin
Diriwayatkan oleh Ibn Abbas , bahwa Rasulullah bersabda ,” Barang siapa yang berjalan ke sesama saudara muslim untuk memenuhi kebutuhan saudaranya dengan i’tikad baik, maka Allah akan menjauhkan neraka darinya di sejauh 7 buah parit, dimana jarak setiap paritnya sejauh langit dan bumi “.
Dari Ibn Umar, Rasulullah bersabda , yang artinya ,” Sesungguhnya Allah memiliki banyak kenikmatan yang diberikan pada beberapa kaum. Dia tetap memberikan pada mereka selama mereka memenuhi kebutuhan sesama manusia dan tidak bosa-bosan untuk itu. Bila mereka sudah bosan (membantu sesamanya) , maka Allah akan memindahkan (kenikmatan) kepada selain mereka”.
Dari Abdullah bin Umar ra , Rosulullah saw bersabda :“Orang islam itu saudara orang islam lainya, maka janganlah ia menganiaya, dan tidak boleh ia membiarkannya (kepada yang membahayakan). Barang siapa yang menolong (memenuhi) keperluanya, maka Allah menolong (memenuhi) apa yang menjadi keperluanya. Dan barang siapa yang memudahkan (memberi jalan keluar) dari kesulitanya, maka Allah akan memudahkan dari kesulitanya di hari qiamat.dan barang siapa yang menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah akan menutupinya di hari qiamat.( HR.Bukhari,Muslim,Abu Dawus, Nasa’I dan Turmudzi dinyatakan bahwa hadits ini Hasan Shahih )
Imam Ghazali dalam Mukasyafatul Qulub (rahasia ketajaman mata hati) menyatakan bahwa, Rasulullah bersabda, yang artinya ,” beruntung sekali orang yang masih mampu melaksanakan kebajikan buat orang lain, dan amat celaka orang yang masih suka melakukan kejahatan disekitar mereka.”
Salah satu contoh membantu sesama adalah memberi sedekah. Di dalam hadist HR.Ibnu Majah, Nabi SAW pernah menyampaikan bahwa di dalam perjalanan Isra, beliau melihat di pitu surga tertulis bahwa infaq shodaqoh diganjar 10 kali lipat sedangkan memberi utang diganjar 17 kali lipat. Nabi pun pernah bertanya kepada malaikat jibril perihal tersebut, dan jibril menjawab bahwa orang yang diberi infaq belum tentu mereka membutuhkan sedangkan orang yang berhutang pasti memerlukan bantuan.
Sangat banyak hikmah dan kebaikan (kenikmatan) yang justru lebih banyak kembali kepada kita daripada biaya atau kesulitan yang didapat saat kita membantu sesama.
Saudaraku, marilah kita berupaya sekuat tenaga, janganlah bosan sehingga menghentikan kebiasaan berbuat baik terhadap orang lain selagi kita mampu. Jadilah kita sebagai hamba yang suka mengentaskan kesedihan orang lain. Sebaik-baik seseorang adalah ketika ia bisa memenuhi kebutuhan orang lain.
Allahu a’lam
Sumber : Imam Ghazali dalam Mukasyafatul Qulub (rahasia ketajaman mata hati), alih bahasa Fatihuddin abul Yasin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar