*****Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yg sabar.(Qs.Al-Baqarah 2 : 155).*****Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga , padahal (cobaan) belum datang kepadamu seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yg beriman bersamanya , berkata, 'kapankah datang pertolongan Allah?' Ingatlah , sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.(Qs.Al-Baqarah 2 : 214). *****Dan sungguh, Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat sebelum engkau, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kemelaratan dan kesengsaraan , agar mereka memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati.(Qs.Al-An'am 6 : 42). *****Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yg baik-baik dan (bencana) yg buruk-buruk, agar mereka kembali (kepda kebenaran). (Qs. Al-A'raf 7 : 168). *****Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yg apabila disebut nama Allah gemetar hatinya , dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal, (yaitu) orang-orang yg melaksanakan shalat dan yg menginfakkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yg benar-benar beriman. Mereka akan memperoleh derajat (tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan serta rizki (nikmat) yg mulia. (Qs.An-anfal 8 : 2-4). *****Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), padahal Allah belum mengetahui orang-orang yg berjihad diantara kamu dan tidak mengambil teman yg setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Allah Mahateliti terhadap apa yg kamu kerjakan. (Qs. At-Taubah 9 : 16) *****Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yg sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan. (Qs. Al-Anbiya 21 : 35). *****Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sungguh , Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yg dusta. (Qs. Al-'Ankabut 29 : 2-3)

Minggu, 27 Juni 2010

Perasaan sial (tathayyur)

Seringkali kita masih terjangkiti perasaan bertathayyur. Perasaan sial (tathayyur) bisa menghapus rasa tawakkal kepada Allah SWT . Seperti kepercayaan nomor 13 penyebab kesialan dst .
tathayyur (perasaan sial) hukumnya haram dan bisa merusak tauhid. Rasulullah saw telah menafikan pengaruhnya, menjadikannya sebagai perbuatan syirik serta mem-beritahukan bahwa dia tidak akan mendatangkan sesuatu kepada orang muslim juga beliau menganggapnya sebagai jibt (sihir).
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, yang artinya "Tidak ada adwa, thiyarah, hammah dan shafar." (HR. al-Bukhari, 10/206 dan Muslim, no. 2220).
Syaikh Muhammad Shalih al-Utsaimin berkata, "Seseorang apabila membuka pada dirinya perasaan sial, maka dia akan merasakan dunia yang sempit...

Adwa: Penjangkitan atau penularan penyakit. Maksud sabda Nabi di sini ialah untuk menolak aggapan mereka ketika masih hidup di zaman Jahiliyah bahwa penyakit berjangkit atau menular dengan sendirinya, tanpa kehendak dan takdir Allah subhanahu wata’ala. Anggapan ini ditolak oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bukan keberadaan dan penularannya, sebab dalam riwayat lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk menjauh dari orang yang terkena penyakit kusta (lepra) sebagaimana menjauh dari singa (HR. al-Bukhari), -pent.

Rasulullah menjadikan thiyarah sebagai perbuatan syirik. Dari Abdullah bin Mas'ud ra, bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya ,"Thiyarah (kesialan) adalah syirik, thiyarah adalah syirik, thiyarah adalah syirik." (HR. Abu Daud, no. 3910 di kitab al-Thibb, at-Tirmidzi, no. 1614 di dalam kitab al-Siyar dan berkata, "Hadits Hasan Shahih”).

Rasulullah juga bersabda dalam hadits riwayat Abdullah bin Umar ra, yang artinya "Barangsiapa yang diurungkan dari hajatnya karena thiyarah (kesialan) maka dia telah melakukan kesyirikan." (HR. Ahmad, 2/220, Ibnu as-Sunni, no. 287 dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah, no. 1065).

Thiyarah dianggap syirik karena keyakinan mereka bahwa ia bisa mendatangkan manfaat atau menolak mudharat. Mereka seakan-akan menjadikannya sebagai sekutu Allah subhaanahu wata'ala.

Keyakinan seperti ini bertentangan dengan firman Allah SWT, yang artinya, "Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Qs. Yunus: 107)

Dialah Allah subhaanahu wata'ala yang memberi karunia dan menimpakan kemudharatan.

Imam Ibnul Qayyim berkata, "Thiyarah adalah merasa sial dengan sesuatu yang dilihat atau sesuatu yang didengar. Apabila seseorang memanfaatkannya sehingga ia mengurungkan diri dari kepergiannya atau tidak jadi melakukan sesuatu yang dia telah tekadkan sebelumnya, maka dia telah membuka pintu kesyirikan, bahkan telah memasukinya. Dia telah melepaskan diri dari tawakkal kepada Allah Subhaanahu Wata'ala dan membuka dalam dirinya pintu takut dan bergantung kepada selain Allah Subhaanahu Wata'ala.

Firman Allah subhaanahu wata'ala , yang artinya "Maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya." (Qs. Hud: 123)

Firman Allah subhaanahu wata'ala,yang artinya "Kepada-Nyalah aku bertawakkal dan kepada-Nyalah aku kembali." (Qs. Asy-Syura: 10)

Hati yang bergantung kepada selain Allah subhaanahu wata'ala dalam ibadah dan tawakkal, akan merusak hatinya, imannya dan keadaannya serta akan menjadi sasaran dari panah kesialan, akan menuntunnya menuju pintu keraguan, dikuasai oleh setan yang akan merusak agama dan dunianya.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin berkata, "Apabila seseorang merasa sial dengan apa yang dia lihat dan dia dengar, maka mereka tidak dianggap melakukan syirik yang dapat mengeluarkannya dari agama, namun dia syirik karena dia menjadikannya (perasaan sial) itu sebagai sebab yang tidak pernah dijadikan oleh Allah subhaanahu wata'ala sebagai sebab. Ini dapat melemahkan perasaan tawakkal kepada Allah Subhaanahu Wata'ala dan mengurangi semangat. Dari segi ini, maka ia dianggap syirik. Sebuah kaidah menyebutkan bahwa setiap orang yang bersandar kepada sebab yang syariat tidak pernah menjadikannya sebab, maka dia telah berbuat syirik."

Syirik kepada Allah subhaanahu wata'ala semacam ini, bisa terjadi pada tasyri' (penetapan hukum) apabila sebab tersebut adalah syariat, dan pada takdir apabila sebab tersebut adalah kauni (alami). Tetapi seandainya orang yang merasa sial ini berkeyakinan bahwasanya kesialan dengan sendirinya yang menjadikannya, bukan karena Allah subhaanahu wata'ala, maka dia telah melakukan syirik besar. Karena telah membuatkan untuk Allah subhaanahu wata'ala sekutu dalam penciptaan dan pengadaan." (Al-Qaulul Mufid 'Ala Kitabut Tauhid, 2/93).

Rasulullah SAW bersabda, yang artinya "Tidak termasuk golongan kami orang yang melakukan atau meminta dilakukan tathayyur, meramal atau minta diramalkan, menyihir atau meminta disihirkan. Barangsiapa mendatangi tukang ramal lalu mempercayai apa yang diucapkannya, maka sesungguhnya dia telah kafir (ingkar) dengan wahyu yang diturunkan kepada Muhammad." [HR. al-Baz-zar. Al-Mundziri berkata, "Sanadnya baik" (Tar-ghib, 4/33). Al-Hafizh Ibnu Hajar juga meng-anggap baik sanadnya (Fathul Bari, 10/213). Ath-Thabrani meriwayatkan awal hadits dengan sanad yang hasan dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani di dalam Shahihul Jami'].

Dari Urwah bin Amir al-Qurasyi ia berkata, "Thiyarah disebutkan di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau kemudian bersabda, yang artinya "Yang paling baik adalah optimis, Ia tidak akan mengurungkan (niat) seorang muslim." (HR. Abu Daud di ath-Thib, no. 3919. Urwah bukan seorang sahabat. Hadits ini dishahihkan oleh Imam an-Nawawi di dalam kitab Riyadush Shalihin dan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab di dalam Kitabut Tauhid)

Pemberitahuan Rasulullah bahwasanya tathayyur termasuk sihir, sebagaimana sabda beliau, yang artinya "Iyafah, thiyarah dan thurq termasuk sihir." (HR. Ahmad, 3/477, Abu Daud, no. 3904 dengan sanad jayyid (baik) dan dihasankan oleh Imam an-Nawawi).

(Al-Jibt adalah sihir sebagaimana yang ditafsirkan oleh Umar bin Khattab. Iyyafah: menerbangkan burung dan optimis dengannya. Thurq: Memukul dengan tongkat, atau membuat garis di pasir sebagaimana yang dilakukan oleh tukang tenung untuk mengeluarkan sesuatu yang tersembunyi dan lainnya.)

Hal ini disebabkan karena orang yang melakukan kesialan bersandar kepadanya untuk mengetahui sesuatu yang ghaib sebagaimana yang dilakukan oleh tukang sihir yang bersandar kepada pembalikan hakikat sesuatu dengan sesuatu yang tersembunyi

Dalam menghadapi kesialan manusia dibagi menjadi tiga kelompok:


  1. Pertama, Orang yang merasa sial dan mengikuti konsekwensinya. Mereka tidak urung melakukan sesuatu atau terus melakukannya karena didorong oleh perasaan sialnya. Orang ini telah melakukan sesuatu yang haram dan memasuki salah satu pintu syirik, sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya.

  2. Kedua, Orang yang apabila terjadi sesuatu yang membuat orang lain sial, maka dia tidak bisa meninggalkan sesuatu yang harus dia kerjakan, namun dia tetap bingung dan susah, dia takut dengan pengaruh kesialan. Orang ini lebih baik dari yang pertama karena dia tidak mengikuti perasaan sialnya, namun tersisa dalam dirinya pengaruhnya. Hendaknya dia melanjutkan (pekerjaannya) dengan bertawakkal kepada Allah Subhaanahu Wata'ala dan memasrahkan semua urusannya kepadaNya. Al-Hulaimi berkata, "Jika dia mengetahui bahwasanya Allah subhaanahu wata'ala Yang Maha Mengatur, namun dia khawatir dengan kejahatan, karena pengalaman membuktikan bahwa suara atau keadaannya sudah diketahui akan diikuti dengan kejahatan, jika dirinya tetap berperasangka demikian maka dia telah bersalah. Apabila dia memohon kepada Allah subhaanahu wata'ala kebaikan dan berlindung kepadaNya dari kejelekan dan melanjutkan pekerjaannya dengan bertawakkal kepada Allah subhaanahu wata'ala, maka apa yang ada pada dirinya tidak berpengaruh kepadanya. Kalau tidak demikian, maka dia akan dibalas dengannya. Terkadang apa yang dibenci tersebut terjadi pada dirinya sebagai hukuman bagi dirinya, sebagaimana yang banyak terjadi pada orang-orang Jahiliyah, wallahu a'lam." (Fathul Bari, 10/ 215).

  3. Ketiga, Tingkatan yang paling tinggi yaitu orang yang tidak melakukan tathayyur dan tidak memperdulikan pengaruh tathayyur. Bukan berarti tidak ada perasaan di dalam hatinya sedikit pun. Tetapi apabila ada perasaan sial di dalam hatinya, maka dia segera menolaknya dengan tawakkal kepada Allah Subhaanahu Wata'ala dan memasrahkan segala urusannya kepadaNya.

Mu'awiyah bin Hakam berkata, "Saya berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, 'Di antara kami ada orang yang merasa sial, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, yang artinya "Itu adalah sesuatu yang terlintas di hatinya, maka jangan dia terpengaruh dengannya." (HR. Muslim, 4/1748).

Diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas'ud ra, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, yang artinya "Thiyarah adalah syirik, thiyarah adalah syirik, thiyaroh adalah syirik, tidak ada di antara kita kecuali dia seorang manusia (yang memiliki perasaan itu) namun Allah menghilangkannya dengan tawakkal."

Kata "illa" maksudnya tidak ada seorang manu-sia yang selamat darinya (perasaan sial), namun Allah subhaanahu wata'ala menghilangkannya dengan tawakkal. Kalimat dalam hadits ini tambahan dari Abdullah bin Mas'ud ra sebagaimana yang disebutkan oleh beberapa ulama`. [Hadits ini telah disebutkan perawinya sebelumnya.

At-Tirmidzi berkata, "Saya mendengar Muhammad bin Ismail (al-Bukhari) berkata, " Sulaiman bin Harb berkata tentang hadits ini, menurutku ini adalah perkataan Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu."

Dari Buraidah bahwasanya Rasulullah saw tidak pernah merasa sial karena sesuatu. Apabila mengutus seorang pekerja, beliau bertanya tentang namanya. Jika namanya mengherankan beliau, maka beliau berbahagia dengannya dan hal itu tergambar di wajahnya. Apabila beliau membenci namanya, maka hal itu pun terlihat di wajahnya. Jika memasuki sebuah perkampu-ngan beliau bertanya tentang nama kampung tersebut, jika namanya mengherankan beliau, maka kegembiraannya itu tergambar di wajahnya. Apabila beliau membenci namanya, maka hal itu akan terlihat di wajahnya. (HR. Ahmad, 5/347, Abu Daud di ath-Thib, no. 3920 dan dihasankan sanad-nya oleh al-Hafiz Ibnu Hajar di Fathul Bari, 10/215).

Rasulullah saw menjelaskan bahwa seorang muslim tidak boleh memperdulikan perasaan sialnya sehingga mengurungkan dirinya dari keperluannya. Hendaknya dia meneruskannya sembari bertawakkal kepada Allah subhaanahu wata'ala dan membaca dzikir yang diajarkan (oleh Rasulullah saw) tentang hal itu.


Dari Abdullah bin Amru, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, yang artinya "Barang-siapa yang diurungkan dari keperluannya oleh perasaan sialnya, maka dia telah melakukan kesyirikan.

Para sahabat bertanya, ’Apa kafarahnya?’ Beliau bersabda, "Hendaknya membaca,
"Ya Allah tidak ada kebaikan kecuali kebaikan dari Engkau, tidak ada kesialan kecuali kesialan dari Engkau dan tidak ada Sesembahan yang haq kecuali Engkau." (HR. Ahmad, 2/220, Ibnu as-Sunni, no. 293 dan ath-Thabrani di al-Majma', 5/105).


Di dalam hadits Urwah terdahulu disebutkan bahwa perasaan sial disebut di hadapan

Rasulullah saw, lalu beliau bersabda, "Paling baik adalah fa'l, tidak boleh menggagalkan niat seorang muslim. Apabila salah seorang di antara kalian melihat sesuatu yang dia benci, maka hendaklah membaca, "Ya Allah, tidak ada yang bisa mendatangkan kebaikan kecuali Engkau, dan tidak ada yang bisa menolak kejelekan kecuali Engkau. Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan (pertolongan) Engkau." (HR. Abu Daud di al-Thib, no. 3919. Urwah bukan seorang sahabat. Hadits ini dishahihkan oleh Imam an-Nawawi di dalam kitab Riyadush Shalihin dan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab di dalam Kitabut Tauhid)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidak ada adwa (penularan penyakit) dan thiyarah, sesungguhnya kesialan itu ada pada tiga hal; kuda tunggangan, wanita dan rumah."
Dalam riwayat lain disebutkan, "Jika ada kesialan maka pada rumah, wanita dan kuda." (HR. al-Bukhari dan Muslim)


Para ulama` berselisih tentang maksud hadits ini. Imam Malik dan pengikutnya berkata bahwa ia sesuai dengan dzahirnya. Terkadang Allah subhaanahu wata'ala menjadikan rumah memberikan kemudharatan dan kebinasaan kepada penghuninya. Begitu juga dengan mengambil seorang wanita sebagai pembantu atau kuda atau pekerja. Kadang-kadang semua itu bisa mendatangkan kemudharatan dengannya atas takdir Allah subhaanahu wata'ala. Maksudnya kesialan bisa terjadi pada tiga hal tersebut.

Al-Khathabi dan banyak yang lainnya berkata, "Bahwasanya ia merupakan pengecualian dari thiyarah. Maksudnya kesialan dilarang kecuali pada rumah yang dia diami, wanita yang dia tidak suka bergaul dengannya, atau kuda dan pembantu, maka hendaklah berpisah dengan semuanya."
Imam Ibnul Qayyim berkata, "Pemberitahuan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang kesialan pada tiga hal tersebut, bukan berarti menetapkan adanya kesialan. Tetapi maksudnya adalah Allah subhaanahu wata'ala terkadang menjadikan sesuatu membawa kesialan kepada orang yang mendekatinya atau menempatinya. Atau sesuatu yang barakah dan tidak memberi kesialan dan kejelekan kepada orang yang mendekatinya."
Sebagaimana Allah subhaanahu wata'ala memberikan orang tua seorang anak yang barakah, keduanya bisa melihat kebaikan pada wajahnya, dan memberikan yang lainnya anak yang membawa kesialan dan melihat kejelekan di wajahnya. Begitu juga yang terjadi pada seorang budak dengan majikannya dan lainnya. Demikian pula halnya dengan rumah dan tunggangan. Allah subhaanahu wata'ala menjadikan kebaikan dan kejelekan juga kebahagiaan dan penderitaan. Sebagian dari benda ini dijadikan oleh Allah subhaanahu wata'ala membawa kebahagiaan dan keberkahan dan memberikan kebahagiaan kepada orang yang mendekatinya dan memberikan keberkahan dan keberuntungan kepadanya. Dan yang lain Allah subhaanahu wata'ala ciptakan membawa sial dan mem-berikan kesialan kepada orang yang mendekatinya. Semuanya itu atas qada' dan qadar Allah subhaanahu wata'ala. Sebagaimana Allah subhaanahu wata'ala menciptakan sebab dan mengikatnya dengan penyebabnya yang berbeda dan beragam. Perbedaan antara kedua hal ini bisa ditangkap dengan indera. Begitu juga halnya dengan rumah, wanita dan kuda. Ia merupakan satu masalah dan kesialan masalah yang lain."

Rasulullah SAWtelah memberikan tuntunan berupa do’a yang bermanfaat kepada seorang muslim untuk menolak kemudharatan ketika menikahi seorang wanita atau membeli budak (mendatangkan pembantu) dan tunggangan. Dari Abdullah bin Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Apabila salah satu di antara kalian menikahi seorang wanita atau mem-beli budak, maka hendaklah membaca,"Ya Allah, aku memohon kepadamu kebaikannya dan kebaikan yang diberikan kepadanya. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan yang diberikan kepadanya."

Apabila membeli onta, maka hendaklah memegang ubunnya dan mengucapkan yang demikian itu." (HR. Abu Daud, no. 2160, an-Nasa'i di Amalul Yaum wal Lailah, no. 240, Ibnu Majah, no. 1918 dan al-Hakim dan menshahihkannya. Ia disepakati oleh adz-Dzahabi dan dishahihkan oleh an-Nawawi di al-Adzkar)

Kami telah menjelaskan sebelumnya makna fa'l (perasaan optimis) dan perbedaannya dengan perasaan sial.


Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam selalu merasa optimis dan tidak pernah merasa sial. Diriwayatkan oleh Anas bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidak ada adwa dan tidak ada thiyarah, tetapi fa'l menyenangkan diriku. Para sahabat bertanya, ‘Apakah fa'l itu?’ Beliau menjawab, "Yaitu kalimat thayibah (kata-kata yang baik)."

Dalam riwayat lain disebutkan, "Kalimat yang baik dan kalimat yang tayyibah."

Al-Hulaimi berkata, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam senang kepada fa'l (optimistis), karena kesialan adalah buruk sangka kepada Allah subhaanahu wata'ala tanpa sebab yang pasti. Sementara optimistis adalah berbaik sangka kepada-Nya. Seorang mukmin diperintahkan untuk berbaik sangka kepada Allah subhaanahu wata'ala dalam segala hal."

Ath-Thibi berkata, "Maksud pembolehan fa'l dan larangan kepada kesialan bahwa seseorang seandainya melihat sesuatu dan menyangkanya baik dan bisa mendorongnya untuk mendapatkan hajatnya, maka hendaklah dia melakukannya. Apabila melihat kebalikan dari hal itu, maka janganlah dia memperdulikannya, tetapi dia melanjutkannya untuk mendapatkannya. Jika dia memperdulikannya dan berhenti untuk mendapatkan (hajatnya), maka itulah thiyarah yang dipergunakan untuk kesialan." (Fathul Bari, 10/215).

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin berkata, "Kata-kata yang baik menyenangkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, karena ia bisa menyenangkan jiwa dan membahagiakannya, serta melanjutkan sesuatu yang ingin dilakukan oleh manusia. Hal ini bukanlah kesialan, tetapi termasuk sesuatu yang bisa memotivasi seseorang, karena ia tidak mempengaruhinya. Bahkan dia menambah ketenangan, semangat dan kemajuan." (Al-Qaulul Mufid, 2/88).
Ibnul Atsir berkata, "Fa'l merupakan sesuatu yang diharapkan datangnya berupa kebaikan, dzahirnya baik dan menyenangkan. Kesialan tidak terjadi kecuali pada sesuatu yang menyakitkan. Rasulullah a senang kepada kata-kata yang baik, karena manusia apabila menginginkan keutamaan dari Allah subhaanahu wata'ala dan mengharapkan kembalinya pada setiap sebab yang lemah atau yang kuat, maka dia berada dalam kebaikan. Jika dia tidak mendapatkan apa yang dia inginkan, maka dia telah mendapatkan pahala raja' (berharap) kepada Allah subhaanahu wata'ala dan meminta apa yang ada di sisiNya. Dalam raja' ada kebaikan yang segera untuk mereka. Bukankah ketika mereka terputus keinginan dan harapannya kepada Allah subhaanahu wata'ala, mereka berada dalam kejelekan?
Adapun kesialan, maka ia termasuk buruk sangka kepada Allah subhaanahu wata'ala, terputusnya harapan, berharap datangnya bala' dan putus asa dari kebaikan. Semuanya itu tercela oleh semua orang yang berakal dan terlarang dalam agama. Di dalam hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika disebutkan kesialan di sisinya, beliau bersabda, "Yang paling baik adalah fa'l (kata-kata yang baik)."


Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin berkata, "Telah dijelaskan sebelumnya bahwasanya fa'l tidak termasuk thiyarah (kesialan), namun mirip dengan thiyarah dari segi kelangsungan. Ia akan menambah semangat dan motivasi kepada seseorang atas apa yang sedang dihadapinya. Dia menyerupai kesialan dari segi ini. Kalau tidak, maka antara keduanya terdapat perbedaan yang besar. Thiyarah membuat seseorang bergantung kepada apa yang membuatnya sial, melemahkan tawakkal kepada Allah subhaanahu wata'ala dan mengurungkan diri melakukan sesuatu disebabkan karena apa yang dia lihat. Adapun fa'l, akan menambah kekuatan, ketetapan hati dan semangat. Kesamaannya adalah pada pengaruh yang diberikan oleh kedua-nya." (Al-Qaulul Mufid, 2/89).



Untuk menambah pengetahuan seputar tathayyur bisa merujuk kepada kitab:
1. Kitabut Tauhid dan penjelasannya.
2. Al-Qaulul Mufid 'ala Kitabut Tauhid, Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin.
3. Al-Mausu'ah al-Fiqhiyah al-Kuwaitiyah, 5/328 dan seterusnya; 12/182 dan seterusnya.
4. Jami'ul Ushul, Ibnul Atsir, 7/628 dan seterusnya.
5. Ilmu al-Sihr wal Sya'wazah, Syaikh Sulaiman al-Asyqar.
Semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarga dan sahabatnya.

sumber kutipan : http://www.alsofwah.or.id , Dr. Muhammad bin Abdul Aziz Al-Khudhairi , "Khatharut tathayyur wat Tasyaa'um (Edisi Bahasa Indonesia, “Bahaya Sikap Pesimis”)".

Senin, 21 Juni 2010

Mulia karena kegagalan

Benarkah sebuah atau banyak kegagalan itu berarti tidak menghasilkan apa-apa? Failed is not to succeed in something ? Apakah kegagalan berarti musnah semua harapan ? Semua kegagalan yang anda alami , yang kita alami adalah sangat indah, karena ia dapat mencegah masuknya kotoran-kotoran sukses. Salah satu kotoran sukses yang amat berbahaya adalah keangkuhan.
Keangkuhan (kesombongan) ini membuat kita tidak dapat tumbuh lebih besar lagi. Keangkuhan membuat kita menutup hati dan pikiran kita terhadap orang lain. Seorang bintang kelas atau ilmuwan yang angkuh akan segera menjadi ketinggalan jaman , karena ilmu yang ia miliki makin tertinggal jauh , berkat penemuan-penemuan baru bidang keilmuan oleh ilmuwan lain. Karena ilmu yang menjadi andalannya dianggapnya merupakan suatu kebenaran yang absolute.

Keangkuhan membuat siapa saja menjadi stagnan dan layu. Air yang tidak bergerak , lambat laun akan mengalami pembusukan. Sehingga habitat yang ada didalamnya juga akan hancur. Inilah akibat dari keangkuhan. Keangkuhan menebarkan bau busuk, yang membuat orang-orang disekitar kita menjauhi kita.

Dalam kegagalan , kita akan betemu sosok kerendahatian. Dengan rendah hati seseorang akan lebih banyak belajar. Dan inilah pertumbuhan yang sebenarnya. Ia bisa terus hidup terus tumbuh. Kerendahatian, laksana keharuman bunga. Dimana aromanya menarik kumbang untuk menghampirinya.Orang yang berada di sekitarnya akan terpesona dan ingin menciumnya. Kerendahatian akan memancarkan daya magis dan daya magnetis yang menarik perhatian orang-orang disekitarnya.

Dalam kegagalan akan muncul juga sifat kewaspadaan. Dalam kewaspadaan anda akan terus terjaga dan bersiap-siap. Anda tidak hanya menjadi orang yang reseptif tetapi juga open minded. Anda akan senantiasa membuka diri bagi kebenaran yang datangnya dari manapun dan dari siapapun. Kewaspadaan membuat anda tidak tergelincir pada lubang yang sama. Dengan menyempurnakan kewaspadaan,dapat mencapai tingkat pemimpin
Sesungguhnya, kewaspadaan itu akan selalu dipuji, dan kelengahan akan selalu dicela.

Kotoran sukses yang lain, adalah senang pujian. Pujian yang berlebihan dan tidak pada tem-patnya akan berimbas buruk pada orang yang mendapat pujian. Rasulullah SAW, pernah memperingatkan sahabatnya bila ada orang yang sering memuji, maka lemparkanlah pasir pada wajahnya. Pujian adalah bagaikan madu yang diisi racun. Manis rasanya tetapi menghancurkan.

Pujian dapat merusak kreativitas dan pertumbuhan seseorang. Dengan pujian orang akan bisa berhenti belajar. Ia merasa telah mengetahui semuanya. Ia akan terlena.

Kotoran sukses lainnya, yang perlu diwaspadai juga adalah kesuksesan itu sediri. Kesuksesan yang kita raih , bisa menjauhkan kita dari keberlimpahan berkah Allah. Saorang ulama sufi Jalal ad Din ar-Rumi , menyatakan bahwa Ada dua hijab yang membuat kita jauh dari keberlimpahan (Tuhan) yakni ; kesehatan dan kekayaan.

Bila seorang merasa sehat, maka ia akan berkata,”Dimana Tuhan ? “.
Bila ia ditimpa sakit ia akan terus berbicara bahka berteriak ,” Oh Tuhan ! … Oh.. Tuhan-ku , dan terus berbicara tentang Tuhan.

Jadi kesehatan itulah yang membuat ia berjarak dengan Allah. tiada Tuhan melainkan Dia.

Sukses, sehat, kaya , unggul, nomor satu, berprestasi, mencapai posisi puncak……. Bisa meracuni kita sendiri. Dengan kesuksesan yang dicapai , bisa menjauhkan diri dari keberlimpahan (berkah) Tuhan.

Sentuhan kegagalan yang diberikan Tuhan harus kita sambut dengan memeluknya. Karena saat inilah yang paling tepat agar dapat bermesraan dengan-Nya. Tuhan selalu memiliki rencana besar dan hebat buat anda tepat setelah anda dilahirkan. Ambillah kenikmatan-kenikmatan sentuhan itu. Anda benar-benar dalam pelukan-Nya. Sentuhan kegagalan yang anda (kita) peroleh adalah rahmat-Nya.

Firman Allah yang artinya ,” Rahmat-Ku meliputi segala sesuatu,”. (Qs Al-a’raf ; 156).

Allahu a'lam

Sumber kutipan : Yusran Pora , gagal itu indah.

Minggu, 20 Juni 2010

Semua terjadi karena suatu alasan

Dari riwayat Bukhari, bahwa Saad bin Abi Waqqash berkata ,” Aku pernah berkata, ”Wahai Rasulullah. Siapakah orang yang paling berat cobaanya ?”
Beliau menjawab ,” Para Nabi, kemudian orang-orang shalih , kemudian yang sesudah mereka secara berturut-turut menurut tingkat keshalihannya. Seseorang akan diberi ujian sesuai kadar agamanya. Bila ia kuat, akan ditambah cobaan baginya. Kalau ia lemah dalam agamanya, akan diringankan cobaan baginya. Seorang mukmin akan tetap diberi cobaan, sampai ia berjalan dimuka bumi ini tanpa dosa sedikitpun ”.
Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada hidup kita selanjutnya . Barangkali kita berpikir bahwa kehidupan belum (tidak) berpihak kepada kita. Atau mungkin anda merasa gagal. Ataupun kita merasakan bahwa sekarang ini kita merasa terlalu berat akan cobaan hidup yang kita hadapi. Namun kita haruslah selalu ingat bahwa “Semua terjadi karena suatu alasan”.

Firman Allah yang artinya ,” Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu ? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan, sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang beriman bersamanhya : “Bilakah datangnya pertolongan Allah ?” Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat “. (Qs Al-Baqarah : 214).

Seorang ulama berkata , “Orang yang ditakdirkan untuk masuk syurga, pasti akan merasakan banyak kesulitan”.

Kita bisa menyatakan bahwa kita terlalu keberatan dan tidak suka dengan situasi yang kita hadapi saat ini. Namun kita juga harus terus berupaya untuk berpikir bahwa segala situasi yang kita hadapi ini pasti ada sesuatu yang tersembunyi dan tidak kita ketahui . Dan kita yakin bahwa masalah yang kita hadapi saat ini , tentu tidak datang begitu saja tanpa ada sebuah alasan.

Firman Allah yang artinya, “ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan ,”Inna lillahi wa inna ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. “ (Qs Al-Baqarah : 155- 157).

Yang kita perlukan dalam kondisi ini adalah kesabaran. Dari riwayat Bukhari – Muslim bahwa Rasulullah bersabda ,”Pasti akan diterima doa salah satu dari kamu selama tidak keburu, hingga berkata ; “Saya telah berdoa tetapi tidak diterima”.

Sebagimana dikatakan Benyamin Franklin bahwa orang yang memiliki kesabaran juga akan memiliki apa yang dikehendakinya.

Janganlah kita katakan, “Kenapa ,musibah ini menimpaku dan bukan menimpa orang lain “. Jangnalah kita kitakan ,” Tuhan , aku (merasa) sudah menjadi orang baik, dan taat kepada-Mu, tetapi kenapa Engkau timbakan kepadaku penderitaan ini”.
Perkataan-perkataan ini adalah perkataan orang yang tidak beriman. Sosok muslim yang benar adalah sosok yang mampu menanggung musibah-musibah yang dialami-nya dengan hati yang teguh, keyakinan yang mendalam dan kesabaran yang baik. Oleh karena itu, janganlah kita kuatir dan mengatakan sesuatu yang menjadikan Allah SWT marah.

Firman Allah yang artinya ,” Sesungguhnya aku membalas mereka pada hari ini dengan sebab kesabaran mereka. Sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang mendapat kemenangan “. (Qs Al-mukminun : 111).

Dari riwayat HR Muslim, bahwa Rasulullah bersabda, “ Alangkah mengagumkan keadaan orang mukmin karena semua urusan itu baik baginya. Bila ia ditimpa kebahagiaan, ia bersyukur dan itu menjadi kebaikan baginya. Bila ia ditimpa kesusahan, ia bersabar dan itu menjadi kebaikan pula baginya.”.

Tidak selamanya kesulitan itu adalah sesuatu yang harus dibenci. Terkadang kesulitan bisa menimbulkan efek positif. Jangan menyesali penderitaan dan jangan kuatirkan kesengsaraaan, penderitaan itu justru akan memberikan kekuatan pada anda untuk mencapai kebahgiaan Bersabarlah, karena pasti banyak hal yang tidak sesuai dengan keinginan kita.

Dalam Rahasia ketajaman hati terjemahan dari Mukasyafatul Qulub (Imam Ghazali), dinyatakan bahwa Rasulullah bersabda, “ Barang siapa ridho kepada Allah dengan sedikitnya rizki, maka Dia ridho dengan sedikti amalnya hamba itu”.

Dan Sabda Rasulullah ,” Ketika Allah mencintai seorang hamba, maka Allah akan menguji dengan bencana, bila sabar maka Allah akan memilihnya...”.


Saudaraku , semua terjadi karnea suatu alasan, yakinlah Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Allahu a'lam

Sumber bacaan : Adil Fathi Abdullah - Isyriin Nasiihah lit-Takhllush min al-Qalaq ,

Rabu, 16 Juni 2010

Pentingnya menghargai diri sendiri

Apa yang dimaksud penghargaan diri ? Penghargaan terhadap diri sendiri adalah perasaan seseorang terhadap dirinya sendiri , pendapat tentang dirinya , dan kepuasan pada dirinya sendiri (Quwwat al Tafkir, Dr Ibrahim elFiky) . Penghargaan diri merupakan pemahaman bagaimana cara kita merasakan tentang kondisi diri kita sendiri . Bagaimana sikap kita memandang diri sendiri serta bagaimana memperlakukan diri sendiri. Penghargaan diri merupakan salah satu faktor penting yang akan menentukan kesuksesan atau kegagalan dan kebahagiaan atau kesengsaraan dalam hidup Anda karena penghargaan diri akan mempengaruhi Anda baik Anda sadari maupun tidak.
Ketika kita merasakan nyaman dalam diri kira, maka performa kita naik, demikian juga hubungan kita, baik di rumah maupun dalam pekerjaan. Lingkungan sekitar terasa kelihatan lebih indah. Penghargaan diri memiliki tiga fondasi utama yaitu menerima diri sendiri, harga diri dan mencintai diri sendiri.

Penghargaan diri akan sangat menentukan sikap kita terhadap diri kita sendiri. Kita sendiri yang menaikkan dan menurunkan penghargaan terhadap diri kita. Mari kita tanya diri kita sendiri apakah kita merasa nyaman terhadap diri sendiri , mencintai diri atau sebaliknya merasa tidak nyaman atau bahkan membenci kondisi diri kita sendiri.
Ketika kita tidak menyukai diri sendiri , bagaimana perlakuan kita terhadap diri kita sendiri. Ketika Anda merasa baik dan mencintai diri Anda, bagaimana sikap dan perlakuan yang Anda berikan terhadap diri Anda.

Bagaimana kita membangun penghargaan diri secara positif?
Kita lihat dahulu 3 unsur utama sikap penghargaan diri.

1. Menerima diri sendiri,
Apakah kita menerima kondisi diri kita sendiri apa adanya? Menerima bentuk tubuh kita, paras kita sendiri dst. Bila kita sudah menrima kondisi diri sendiri kita maka berarti tidak ada sesuatu yang salah pada diri kita sendiri, baik secara jasmani maupun kejiwaan, atau keluarganya. Kita tidak perlu membenci diri kita, keluarga kita, semuanya adalah bagian diri kita dan menjadi kebanggaan kita. Bila kita tidak menghargai diri kita sendiri, maka akibatknya kita merasa tak berharga dihadapan orang lain.


2. Harga diri
Seseorang perlu merasa punya harga diri,sehingga merasa menjadi bagian penting dalam lingkungan keluarga, dan lingkungan yang lebih besar. Ia merasa mempunyai fungsi untuk berbuat kebaikan yang bermanfaan bagi diri dan lingkungannya. Kondisi ini menjadikan hidupnya lebih bermakna , bermanfaat dan penting.
Saudaraku , ketika seseorang hamba merasa tidak dihargai lingkungannya, maka jiwanya menjadi tidak stabil. Ia akan merasa dijauhi orang lain sehingga menjadi sensitif dan mudah tersinggung.


3. Mencintai diri sendiri,
Berarti seorang hamba menyukai (puas) terhadap anugerah Allah atas diri jasmani dan rohanin. Bila seorang hamba merasa tidak puas atau mengeluh atas anugerah Allah, maka ia juga tidak akan mencintai dirinya sendiri.
Saudaraku, akar semua masalah ini adalah sesuatu yang tertanam di dalam akal bawah sadar, yaitu di pikiran kita. Oleh karena itu untuk mengubah sikap terhadap diri sendiri harus dimulai dengan mengubah pikiran.

Sebagai ilustrasi :
coba kita bayangkan seseorang yang tidak kita sukai. Kemudian tanyakan kepada diri sendiri bagaimana perasaan, sikap, dan tindakan Anda terhadap orang tersebut. Pasti tidak baik bukan. Kita merasa tidak enak atau tidak nyaman dan bahkan kalau bisa menhindarinya.
Sebaliknya bayangkan kembali seseorang yang sangat kita sukai atau cintai, tentu situasinya akan berbeda.

Penghargaan diri yang lemah adalah faktor utama di balik kecanduan dan sebagian besar perilaku negatif. Penghargaan diri terhadap diri sendiri menjadi faktor penting penyebab kesengsaraan atau kebahagiaan seseorang. Penghargaan diri berkaitan erat dengan masalah perasaan, apakah ia menerima atau menghargai diri sendiri atau tidak.

Saudaraku,
jangan pernah berharap anda ingin menjadi orang lain. Anda ditakdirkan untuk menjadi diri Anda sendiri. jangan pernah anda katakan bahwa anda tidak menyukai dirim anda, ketika anda belajar mencintai diri anda. anda bisa menjadi apapun yang anda inginkan.
percayalah kepada dirimu, masuklah ke dalam cinta yang anda temukan akan membebaskan anda
percayalah, milikilah kepercayaan terhadap anda lakukan, anda bisa melakukannya

Banyak kejadian orang mengeluh bahwa mereka tidak cukup baik, tidak cukup kaya, tidak cukup menarik, jelek, pendek, kurus, terlalu tua/muda, tidak berbakat, bodoh, sial, tidak pantas dan tidak mungkin sukses, tidak bisa dan seterusnya. Seakan banyak alasan untuk tidak menyukai diri mereka. Mereka menggunakan alasan ini untuk menurunkan penghargaan diri yang selanjutnya menghambat mereka bertindak maksimal untuk meraih kesuksesan. Mereka selalu berharap mereka menjadi orang lain yang lebih baik dari diri mereka. Mereka terlalu malu dan tidak percaya akan kemampuan mereka.

Saudaraku, perasaan tidak menghargai diri sendiri timbul karena beberapa sebab. Penyebab yang paling sering adalah tidak merasakan cinta dan kasih sayang dari orang-orang sekitarnya. Ketika merasa tidak dicintai atau merasa tidak diterima oleh lingkungan , maka seseorang akan kehilangan keseimbangan mental. Selanjutnya di akan mencari sesuatu yang lain sebagai pengganti cinta tersebut. Bisa lari ke akohol. Narkoba atau berperilaku negatif lainnya. Orang-orang yang merasa tidak dicintai akan merasa terbuang dan kesepian, yang akhirnya dia tidak percaya pada diri sendiri bahkan orang lain.

Seharusnya Anda bisa mencapai hal-hal yang jauh lebih besar dari pada mereka. Anda mempu-nyai kemampuan untuk meraih apapun yang Anda ingin capai. Lakukanlah yang terbaik dalam hidup Anda. Suatu hari ketika Anda sukses Anda pasti akan percaya bahwa kekurangan Anda bukan halangan bagi Anda untuk sukses. Fokuskan kepada kekuatan dan kelebihan Anda untuk menjadi yang terbaik. Hasilkanlah sesuatu yang luar biasa untuk diri Anda. Yakinlah kalau mereka bisa melakukannya, Anda pasti lebih bisa. salam sukses

Saudaraku , anda setiap orang memiliki keunikan tersendiri. Apa yang kita miliki belum tentu dimiliki oleh orang lain, demikian pula sebaliknya. Menghargai diri sendiri merupakan tindakan bijaksana untuk menyadari bahwa diri kita sudah merupakan pribadi yang utuh seperti apa adanya sekarang. Keterbatasan yang kita miliki justru bisa menjadi sumber inspirasi untuk mengembangkan diri.

Hidup bahagia dan sukses tidak lepas dari penghargaan terhadap siapa diri Anda dan apa yang sudah Anda lakukan dalam hidup ini.
Tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa diri Anda merupakan orang yang paling penting dalam hidup Anda. Ini bukan ego. Tetapi sebaliknya, diri Anda merupakan sumber kebahagiaan bagi diri Anda sendiri. Anda adalah pelukis dan lukisan itu sendiri. Keyakinan terhadap hal ini memberikan energi, fokus dan kepercayaan diri. Terlepas dari kondisi apapun yang Anda alami saat ini, Anda selalu memiliki kesempatan untuk mengembangkan hidup Anda sesuai dengan tujuan yang ingin Anda capai.

Allahu a’lam
sumber : suhardi, http://successkingdom.googlepages.com, buku "You Can Win"

Selasa, 15 Juni 2010

Kenyataan adalah persepsi

Dr. Ibrahim Elfiky , menyatakan bahwa kenyataan adalah persepsi anda. Jika anda ingin mengubah kenyataan hidup anda , maka mulailah dengan mengubah persepsi anda.
Dari wikipedia dikatakatan bahwa persepsi merupakan proses saat individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Perilaku individu serin didasarkan pada persepsi mereka sebagai kenyataan, bukan pada kenyataan itu sendiri.
Dalam filosofi Jawa ada ungkapan “urip iku sawang sinawang” artinya kurang lebih adalah “kehidupan ini bergantung kepada persepsi siapa yang melihat ” . Yang me-ngandung pemahaman bahwa kenyataan yang dialami oleh seseorang yang mengalami akan menjadi lain dengan kenyataan bagi orang lain yang memandangnya.
Apakah kita masih ingin menjadi seperti orang lain yang kita persepsikan sebagai suatu kesejahteraan. Kita tidak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan kehidupan orang lain sementara kesimpulan yang kita buat sendiri kadang kita anggap sebagai kenyataan sebenarnya.

Melalui filosofi itu, Kita dapat bersyukur atas setiap detik yang kita lalu dengan kondisi kita sekarang. Kita akan bersyukur bahwa Tuhan menciptakan kita seperti sekarang ini dan bukan seperti yang kita pikirkan, sehingga kita tidak akan ingin menjadi orang lain.

Saudaraku , setiap masalah yang datang kepada kita dalam kehidupan ini membuat kita seakan keluar dari rasa tenang, damai dan nyaman. Masalah itu juga mempengaruhi pikiran, konsen-trasi , kekuatan dan perasaan kita sampai kita dapat melepaskan diri darinya dengan cara-cara tertentu.
Semoga kita menjadi hamba yang selalu berpikir positif, dan hal ini tidak terpengaruh oleh ruang, waktu dan pengaruh lainnya. Ada masalah atau tidak , ia akan sanggup bersyukur kepada Allah.

Syaikh Muhammad Muttawalli Al Sya’rawi dalam Allah wal al-Nafs al-Basyariyyah menyatakan bahwa anda tidak akan mampu menyelesaikan masalah dengan pikiran. Sebab pikiran inilah penyebab masalah itu. Untuk menyelesaikannya , anda harus berpikir dengan cara yang lain.
Seseorang dengan kepribadian positif akan memusatkan perhatian apada upaya mencari solusi dengan cara-cara rasional dan perasaan yang tenang. Maka ia mempelajari ma-salah yang ada dan memperbaiki sikapnya hinga dapat berperilaku positif, baginya masalah justru mengantarkannya kepada kondisi yang lebih baik.

Firman Allah, yang artinya ,” barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan menyediakan jalan keluar untuknya . Dan memberinya rizki dari jalan yang tiada terduga “, (Qs. Al-Thalaq : 2-3).

Saudaraku, setiap masalah selalu ada solusi spiritualnya. Setiap persoalan dan musibah yang kita alami akan menjadi pelajaran berharga . Marilah selalu kita jaga hubungan kita dengan Allah , dan yakinlah anda akan sembuh total. Sebab , segala cobaan hidup ada-lah anugerah Allah untuk menjadikan kita semakin dekat dengan-Nya. Dengan demi-kian kita menyadari bahwa selalu ada penyelesaian spiritual bagi setiap masalah.

Saudaraku, ketika kita tawakal maka sesulit apapun masalah kita selalu bisa diatasi. Alalh akan mencukupkan hamba-Nya yang bertawakal. Sungguh Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat kebaikan.

Mengubah pikiran berarti mengubah kenyataan.
Pikiran baru akan menciptakan kenyataan baru. Menurut Dr. Joe Dispenza dalam What the Cleep Do We Know dengan teori inovatifnya tentang hubungan antara pikiran dan materi, menyatakan bahwa setiap kali kita belajar atau mengalami sesuatu yang baru, ratusan juta saraf merespon secara otomatis .
Diakatannya bahwa dalam setiap pengalaman baru, maka hubungan sinaptik tercipta di dalam otak kita. Dimana setiap sensasi, pandangan, atau emosi yang tidak pernah diketahui sebelumnya, hubungan baru itu terjadi antara lebih dari 100 ribu juta sel otak .

Tetapi gejala ini bisa menghasilkan perubahan yang berarti apabila ada faktor penguatan yang terfokus untuk bisa. Jika pengalaman tersebut berulang lagi dalam waktu yang relatif pendek, hubungan akan menjadi lebih kuat. Jika pengalaman tidak terjadi lagi dalam waktu yang lama, hubungan bisa melemah atau hilang.

Penelitian tentang ilmu saraf juga menemukan bahwa pengaruh setiap pengalaman jasmani dalam organ berpikir manusia (dingin, ketakutan, kepenatan, kebahagiaan) semuanya bekerja membentuk otak manusia. Dalam "Evolve Your Brain, The Science of Changing Your Mind." Prosesnya tidak kentara, mungkin selama ini kita tidak pernah mencurahkan perhatian sebanyak itu hingga sekarang.

Otak kita sebenarnya tidak mampu membedakan sensasi fisik nyata dari sebuah pengalaman internal yang terjadi di tubuh. Sehingga, materi abu-abu kita bisa dengan mudah terpedaya mengubah diri sendiri ke dalam kondisi kesehatan yang buruk ketika pikiran kita terfokus secara kronis pada suatu pemikiran yang negatif.

Ilmuwan banyak mengamati cara di mana pikiran mendominasi materi. Dari efek plasebo (di mana orang merasa lebih baik sesudah mengonsumsi obat palsu) hingga praktisi Tummo (latihan dari Tibetan Buddhism di mana individu berkeringat ketika bersemadi pada temperatur di bawah nol ), pengaruh bagian "spiritual" manusia yang melampaui tantangan fisik di mana materi diatur oleh hukum fisik dan pikiran adalah sebuah hasil sampingan dari interaksi kimia di antara neutrons.

Penyelidikan Dr Dispenza berawal dari pengalamannya. Sesudah ditabrak mobil, dokter ini bersikeras bahwa tulang belakang Dispenza perlu dioperasi untuk bisa berjalan lagi - sebuah prosedur yang akan membuatnya merasa sakit kronis selama sisa hidupnya.
Tetapi Dispenza, memutuskan menantang ilmu pengetahuan dan merubah kondisi cacat tubuhnya melalui kekuatan pikiran, dan dia berhasil. Sesudah sembilan bulan menjalani program terapi secara fokus, Dispenza bisa berjalan kembali. Karena kesuksesan ini, dia memutuskan mendedikasikan hidupnya mempelajari hubungan antara pikiran dan tubuh.

Bermaksud menjelajahi kekuasaan pikiran untuk menyembuhkan tubuh, "brain doctor" sudah mewawancarai puluhan orang yang sudah mengalami "remisi spontan." Ada juga individu dengan penyakit serius yang memutuskan mengabaikan pengobatan konvensional, dan sepenuhnya sembuh. Dispenza menemukan bahwa semua subyek ini mempunyai pemahaman yang sama, yaitu pikiran mereka menentukan kondisi kesehatan mereka. Sesudah mereka memusatkan perhatian untuk mengubah pemikirannya, penyakitnya sembuh secara ajaib.

Dispenza juga menemukan bahwa manusia sebenarnya mempunyai ketagihan yang tidak disadari terhadap emosi tertentu, negatif dan positif. Menurut penelitiannya, emosi dapat mengikat orang melakukan tindakan secara berulang, berkembang menjadi "ketagihan" dengan kombinasi bahan kimia tertentu di otak dengan frekuensi tertentu.

Tubuh menanggapi emosi ini dengan bahan kimia tertentu dan pada akhirnya mempengaruhi pikiran untuk mempunyai emosi yang sama. Bisa dikatakan bahwa orang penakut adalah "ketagihan" terhadap rasa ketakutan.

Saudaraku, banyak masalah di dalam hidup kita yang terjadi karena kita terus-menerus memikirkan hal-hal yang tidak kita inginkan. Kehidupan adalah pantulan pikiran dan keyakinan anda . Untuk mengubah hidup maka , yang pertama kali dilakukan adalah mengubah pikiran dan keyakinan anda

Dalam The Aladdin Factor karya Jack Canfield dan Mark V Hansen, menyatakan bahwa setiap hari seorang manusia menerima lebih dari 60.000 pikiran. Dr. Shad Helmstetter , menyebutkan bahwa lebih dari 80% pikiran manusia bersifat negatif. Nafsu memang cenderung menyuruh pada keburukan (ammarah bi al-su). Semua ini punya andil besar mempengaruhi perasaan , perilaku, dan penyakit yang mendera jiwa dan raga.

Salah satu yang dibutuhkan dalam menyikapi berbagai pikiran itu adalah orientasi yang ditentukan oleh manusia sendiri. Jika ia memilih orientasi negatif maka hasilnya akan negatif atau sebaliknya. Kita harus ekstra hati-hati dalam memilih pikiran di benak kita. Karena itu kita harus memikirkan pikiran kita. Untuk melatih menumbuhkan pikiran positif memang perlu usaha dan kesabaran.

Saudaraku , kesabaran datang dari dalam diri sendiri. Namun kesabaran perlu dibang-kitkan dengan latihan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesabaran dalam diri adalah dengan berlatih . Salah satu latihan yang bisa dilakukan pagi dan sore , 15 menit sampai dengan 60 menit setiap kali latihan. Latihan ini bisa anda sebut sebagai meditasi. Meditasi yang dimaksud di sini adalah meditasi dalam arti berserah diri kepada Tuhan. Duduklah dengan tegak , santai dan tidak bersandar . Dengan duduk dan melepaskan semua masalah serta beban pikiran, lalu membiarkan Tuhan mengambil alih semua permasalah itu. Karena dengan pertolongan Tuhan, tidak ada yang tidak mungkin dilakukan atau dicapai.
Pusatkan perhatian pada obyek . Salah satu obyek meditasi yang mudah dipergunakan adalah ucapkan berulang-ulang dalam hati kalimat ‘dzikir' atau kalimat Al-Hamdulillah (segala puji bagi Allah) atau kalimat thayibbah lainnya . Apabila selama meditasi pikiran terganggu karena memikirkan hal lain, segera kembalikan pada pengucapan kalimat ini. Demikian dilakukan berulang-ulang sampai pikiran benar-benar terpusat pada pengucapan kalimat tersebut. Setelah beberapa waktu mengucapkan kalimat ini, maka yakinlah , Allah membuka batin kita sehingga selalu timbul harapan agar kita menjadi hamba yang bersyukur , tentram dan bahagia.
Namun sebenarnya, Allah telah menganugerahkan shalat sebagai puncak tertinggi ke-pasrahan seorang hamba kepada Rabb-nya. Dalam shalat terkandung bacaaan bacaan doa yang apabila kita memahaminya kalimat per kalimat kata per kata dengan khusyuk tentu merupakan suatu karunia yang tiada bandingnya. Tiada tindakan sebaik shalat.
Sikap mental yang baik dan kesabaran serta rasa syukur adalah faktor utama timbulnya kesehatan, keharmonisan dan kebahagiaan.

Allhu a’lam
Sumber : dari beberapa sumber bacaan.

Kamis, 10 Juni 2010

Seputar virus komputer

Dewasa ini, hampir semua orang akrab dengan komputer. Dirumah, disekolah, perkantoran, atau tempat lainnya , hampir selalu ditemui perangkat komputer. Selain sebagai pengguna biasa , perlu juga kiranya kita sedikit lebih tahu akan seluk beluk tentang komputer.
Dalam berinteraksi dengan kemputer , tentu ada istilah-istilah penting yang kita temukan. Nah sebaiknya kita juga perlu mengetahui maksud dari istilah itu lebih dari sekedar pengguna saja. Selama pemakaian komputer, seringkali kita tidak menyadari bahwa ada program yang dapat mengganggu kerja dari sistem komputer. Itu yang dinamakan virus komputer. Virus Komputer merupakan program yang mengganggu sistem kerja komputer kita , sehingga dapat menyebabkan komputer sering blank , lelet, bluescreen, bahkan sampai-sampai untuk mengatasinya kita harus melakukan install ulang komputer kita.


Nah sebenarnya apa sih virus itu, apa jenisnya. Nah agar tidak sering menginstal ulang kita dapat melakukan pencegahan, tentu saja sebelumnya kita harus tahu jenis virus yang me-nyerang komputer kita.

Jenis-jenis Virus komputer yang perlu anda ketahui :
1. Virus Compiler
,

virus yang sudah di compile sehingga dapat dieksekusi langsung. Ini adalah virus yang pertama kali muncul di dunia komputer, dan mengalami perkembangan pesat sekarang. Virus pertama ini sangatlah sulit dibasmi karena dibuat dengan bahasa baku , assembler. Memang bahasa ini cocok untuk membuat virus namun sangatlah susah menggunakannya. Keunggulan dari virus ini adalah mampu melakukan hampir seluruh manipulasi yang mana hal ini tidak selalu dapat dilakukan oleh virus jenis lain karena lebih terbatas.

2. Virus Bagle BC,
virus ini ini termasuk salah satu jenis virus yang berbahaya dan telah masuk peringkat atas jenis virus yang paling cepat mempengaruhi komputer kita. Beberapa jam sejak keluarnya virus ini, sudah terdapat 2 buah varian Bagle ( Bagle BD dan BE )yang menyebar melalui e-mail, jaringan komputer dan aplikasi P2P. Virus ini menyebar melalui e-mail dengan berbagai subyek berbeda. Menurut suatu penelitian dari Panda Software virus Bagle BC ini menyusup ke dalam e-mail dengan subyek antara lain : Re:, Re:Hello, Re:Hi, Re:Thank you, Re:Thanks. Attachment-nya juga bermacam-macam, antara lain : .com, .cpl, .exe, .scr. Virus Bagle BC juga mampu untuk menghentikan kerja program-program antivirus.


3. Virus File,
adalah virus yang memanfaatkan file yang dapat dieksekusi secara langsung. Biasanya file *.EXE atau *.COM. Tapi bisa juga menginfeksi file *.SYS, *.DRV, *.BIN, *.OVL dan *.OVY. Hasil dari virus ini dapat diketahui denganberubahnya ukuran file yang diserangnya. Jenis Virus ini dapat berpindah dari satu media ke semua jenis media penyimpanan dan menyebar dalam sebuah jaringan.


4. Virus Sistem,

atau lebih dikenal sebagai virus Boot. Kenapa begitu karena virus ini memanfaatkan file-file yang dipakai untuk membuat suatu sistem komputer. Sering terdapat di disket/tempat penyimpanan tanpa sepengetahuan kita. Saat akan menggunakan komputer(restart), maka virus ini akan menginfeksi Master Boot Sector dan System Boot Sector jika disket yang terinfeksi ada di drive disket/tempat penyimpanan.

5. Virus Boot Sector,
Virus ini sudah sering kita temui. Virus ini sanggup menggandakan diri dan memindahkan atau menggantikan boot sector yang asli dan menggantinya dengan program-program virus. Virus ini memanfaatkan hubungan antar komputer dan tempat penyimpanan untuk penyebaran virus. Apabila pada boot sector terdapat suatu program yang mampu menyebarkan diri dan mampu tinggal di memory selama komputer bekerja, maka program tersebut dapat disebut virus. Virus boot sector terbagi dua yaitu virus yang menyerang disket dan virus yang menyerang disket dan tabel partisi. Pada saat komputer anda booting maka virus akan di load ke memori, selanjutnya virus ini memiliki kemampuan mengendalikan hardware standar ( monitor, printer dst) dan selanjutnya menyebar ke seluruh drive.

6. Virus Dropper,

suatu program yang dimodifikasi untuk menginstal sebuah virus komputer yang menjadi target serangan. setelah terinstal, maka virus akan menyebar tetapi Dropper tidak ikut menyebar. Dropper bisa berupa nama file seperti Readme.exe atau melalui Command.com yang menjadi aktif ketika program berjalan. Satu program Dropper bisa terdapat beberapa jenis Virus.

7. Virus Script/Batch,
awalnya virus ini terkenal dengan nama virus batch seperti yang dulu terdapat di file batch yang ada di DOS.Virus script biasanya sering didapat dari Internet karena kelebihannya yang fleksibel dan bisa berjalan pada saat kita bermain internet, virus jenis ini biasanya menumpang pada file HTML (Hype Text Markup Language) dibuat dengan menggunakan fasilitas script seperti Javascript, VBscript,4 maupun gabungan antara script yang mengaktifkan program Active-X dari Microsoft Internet Explorer.


8. Virus Macro,
virus yang dibuat dengan memanfaatkan fasilitas pemrograman modular pada suatu program aplikasi seperti Ms Word, Ms Excel, Corel WordPerfect dan sebagainya. Walaupun virus ini terdapat didalam aplikasi tertentu tetapi bahaya yang ditimbulkan tidak kalah berbahanya dari virus-virus yang lain. Virus macro akan menginfeksi file MS Word dengan ektension DOT (Document template) dan DOC (document), dimana apabila kitas sedang menjalankan MS Word dan memanggil file-file tersebut maka macro dari virus akan dijalankan. Dalam program macro ini bergerak intruksi-instruksi untuk menyebarkan virus atau melakukan intervensi manipulasi data program.

9. Virus Polymorphic,
dapat dikatakan virus cerdas karena virus dapat mengubah strukturnya setelah melaksanakan tugas sehingga sulit dideteksi oleh Antivirus. Virus ini memang dirancang untuk dapat mengecoh program anti-virus. Prgram virus ini sanggup meengevolusi diri sehingga sulit dikenali oleh program anti-virus. Proramnya mampu mengubah strukturnya setiap kali selesai menginveksi file atau program lain.

10. Virus Stealth,
Virus jenis ini sanggup menguasai tabel interrupt pada DOS yang dikenal sebagai ‘interrupt interceptor.’ Viru ini mmpunyai kemampuan untuk mengendalikan instruksi-instruksi program level DOS dan juga bisa menyembunyikan diri sesuai namanya secara penuh maupun ukurannya. Virus pintar ini, dapat memodifikasi struktur file untuk meyembunyikan kode program tambahan di dalamnya. Kode ini memungkinkan virus ini dapat menyembunyika diri. Semua jenis virus lain juga memanfaatkan kode ini. Ukuran-ukuran file tidak berubah setelah virus menginfeksi file.


11. Virus Companion,
virus jenis ini mencari file *.EXE untuk membuat sebuah file *.COM dan menyalin untuk meletakkan virus. Alasannya, file *.COM berjalan sebelum file *.EXE.


12. Worm.
Worm ini sebenarnya bukan termasuk jenis virus , namun bisa dikatakan sebagai hasil dari evolusi dari perkembangan virus itu sendiri. Worm mempunyai karakteristik berkecepatan tinggi dalam menginfeksi komputer, terutama pada sistem jaringan. Jadi bisa saja ini adalah sebuah program yang bersifat parasit karena dapat menduplikasi diri. Namun bisa juga dikatakan i, worm tidak menyerupai virus karena tidak menginfeksi program komputer lainnya. Mainframe adalah jenis komputer yang sering diserang Worm. Penyebarannya pada komputer lainnya melalui jaringan. Keistimewaan worm dibanding virus adalah bahwa dia dapat menyebar dengan sedikit atau bahkan tanpa campur tangan dari penggunanya. Misalnya dengan satu klik pada file lampiran e-mail yang terinfeksi worm, maka satu adatu beberapa sistem yang terkoneksi melalui e-mail tersebut dapat terinfeksi. Dalam perkembangannya Worm mengalami “mutasi genetik” sehingga selain membuat suatu file baru, ia pun akan berusaha menempelkan dirinya sendiri ke suatu file, ini biasa disebut virus Hybrid.

13. Multi partition virus
Ini merupakan integrated antara virus boot sector dengan virus file. Dalam arti , akibat yang dihasilkan dari aktivitasnya akan berakibat di dua hal , dimana dia dapat menginfeksi file-file *.EXE atau *.COM dan juga menginfeksi boot sector.

14. Virus Hybrid,

virus ini merupakan virus yang mempunyai dua kemampuan biasanya dapat masuk ke boot sector dan juga dapat masuk ke file. Salah satu contoh virus ini adalah virus Mystic yang dibuat di Indonesia.

15. Trojan horse,
(Kuda troya). Trojan Horse tidak menyebar seperti yang lain. Karena itu, Trojan Horse tidak tergolong virus walaupun karakteristiknya sama.
Trojan adalah progrmam yang terdiri atas dua bagian, yaitu program yang disusupkan ke komputer target (korban) dengan segala taktik (tipu daya) dan program yang lain yang dijalankan komputer hacker. Apabila hacker telah menyusupkan program ke komputer korban, maka hacker akan mengendalikan aktivitas komputer itu dari komputer hacker.
Trojan menginfeksi komputer melalui file yang kelihatannya tidak berbahaya dan biasanya justru tampaknya melakukan sesuatu yang berguna. Namun akhirnya virus menjadi berbahaya, misalnya melakukan format hardisk.

16. Spyware
Program ini sanggup secara diam-diam masuk kedalam komputer dan mengambil data-data penting yang kita miliki seperti account dst. Tujuan awal dari virus ini , adalah dirancang untuk mencari data dari pemakai internet dan mencatat kebiasaan seseorang pengguna internet dalam menyusuri dunia maya.
semoga bermanfaat

Allahu a'lam

sumber: akhyar78.blogspot.com ,


optimalkan Kekuatan Pikiran (1)

Jika tak ada hukum, maka akan berlaku hukum rimba, dia kuat dia yang menang. Dalam keseharian kita, ada hukum yang harus dipatuhi. Namun masih ada saja yang berusaha melanggar dan berhasil. Misal ; menerobos lampu merah, menghindari pajak, merampas hak orang lain dst.
Saudaraku, ada hukum yang tidak dapat dikelabui, yaitu sunnatullah atau sebagian orang mengatakan hukum kehidupan, hukum alam. Atau para pakar menyatakan sebagai hukum akal bawah sadar dst. Hukum ini ada dalam diri manusia dan berjalan menuju arah yang ditentukan oleh pikirannya sendiri. Siapapun tidak akan dapat lari dari akibat perbuatanya. Seperti kata orang bijaksana, yaitu bahwa ‘tidak di langit, di tengah lautan, di celah-celah gunung atau di manapun juga, dapat ditemukan suatu tempat bagi seseorang untuk dapat menyembunyikan diri dari akibat perbuatan jahatnya.’ Ya , sistem ini berjalan dengan prinsip apapun yang kita pikirkan, negatif atau positif, pasti menyebar dan meluas pada hal hal yang sejenis dengan apa yang kita pikiran tadi.

Saudaraku, manusia memang harus bertanggungjawab atas semua perbuatan yang dia lakukan. Sudah menjadi hukum Allah, bahwa kebaikan akan mendatangkan kebaikan pula,begitu juga sebaliknya. Semua akankembali kepda dirinya sendiri.
Hampir tidak ada masalah sehari-hari yang terlepas dari jangkauan pikiran.Namun pikiran itu ada yang baik dan yang buruk. Pikiran adalah magnet luarbiasa yang mengundang segala sesuatu yang kita pikirkan sehingga terwujud.

Pikiran kita adalah salah satu anugerah Allah yang luar biasa kepada kita. Dengan kekuatan ini kita sesungguhnya dapat memperoleh dan menciptakan apa pun yang kita inginkan . Jika kita memikirkan kecemasan , maka kita akan menjadi sangat sensitif terhadap segala sesuatu yang mencemaskan atau melahirkan kecemasan. Selanjutnya kita akan mengamati hal-hal yang me-nyebabkan kecemasan, orang-orang yang dilanda kecemasan, atau orang-orang yang menye-babkan kecemasan kita bertambah , begitu seterusnya.

Luar biasa pengaruh pikiran bawah sadar , hingga banyak pakar di bidang neurosains mengata-kan lebih dari 85 % hidup kita dikendalikan oleh pikiran bawah sadar. Artinya hanya 15 % saja pengaruh pikiran sadar dalam hidup kita.

Anda mungkin pernah mengalami hal dimana ketika melakukan sesuatu anda merasa "Saya yakin hal ini pasti akan terjadi" atau hal - hal yang anda jalani kemudian terjadi persis seperti apa yang anda bayangkan sebelumnya?
Ini salah satu contoh bagaimana pikiran bawah sadar kita bisa menciptakan Keajaiban. Hal - hal sederhana yang terus menerus diyakini dan dibayangkan secara konsisten dan jelas akan direspon positif oleh pikiran bawah sadar kemudian akan tercermin dalam sikap dan tindakan. Yang kemudian menghasilkan kenyataan yang persis seperti apa yang kita bayangkan sebelumnya.
Karena itu potensi luar biasa yang telah built - in yang diberikan Tuhan kepada kita ini jangan disia - siakan. Karena ketika potensi ini dioptimalkan secara maksimal dan konsisten maka bersiap - siaplah KEAJAIBAN akan terjadi dalam hidup anda!

Didalam otak ada wilayah yang disebut wilayah logis, yang berada di wilayah akal analitik. Adapun tugasnya adalah memberi alasan logis apapun yang dipikirkan seseorang dan menjadi kekuatan konsentrasi pada segala sesuatu yang berhubungan dengan pikiran itu , langsung maupun tidak langsung. Akal ini memberi data-data yang sejenis dengan pikiran itu serta memperkuatnya dan tersimpan dalam memeori.

Sistem kerja akal ini (bawah sadar) bekerja mendukung kita ketika kita memikirkan sesuatu yang negatif. Dimana wilayah logika akan memberikan berbagai alasan uang kita inginkan untuk semakin memperkuat pikiran. Ia juga akan semakin memperkuat kepekaan terhadap segala informasi atau orang yang berhubungan dengan pikiran kita.

Sebagaimana diriwayatkan Ibn Hussain bahwa Rasulullah bersabda, yanga artinya ,” Allah berkata kepada semua penduduk langit dan bumi ,” Mintalah kepada-Ku . Aku pun memberikan kepada masing-masing orang, pikiran apa yang terpikir pada semuanya “.

Nabi SAW, pernah bersabda, yang artinya ,” Berdoalah kepada Allah dengan penuh keyakinan akan terkabulnya doa, dan ketahuilah bahwasanya Allah tidak akan mengabulkan doa dari orang yang hatinya lalai lagi lengah (ragu-ragu),” (Hr Tirmidzi,dihasankan oleh Al-Albani dalam shahihah).

Erbe Sentanu dalam Quantum ikhlas , dinyakan bahwa anda perlu waspada terhadap apa yang sedang anda pikirkan dan rasakan. Oleh karena pikiran (dan perasaan) anda esensinya adalah doa.

Misalnya kia memikirkan kegagalan dan kiat katakan kepada diri kita , “Aku telah gagal”.
Maka hukum ketetapan ini akan melakukan sesuatu agar kita melihat diri kita benar-benar gagal dan kekgagalan selalu berada di sekitar kita. Jika kita berpikir kesepian, sia-sia, cemas, dengki, benci, dendam, takut dan pikiran negatif lainnya, maka hukum akal bawah sadar akan mendukung kita. Sehingga cara ini akan tumbuh menjadi kebiasaan kita. Begitu juga sebaliknya jika kita berpikir positf, seperti keberhasilan, toleransi , cinta , khusyu’ dst.

Sebagaimana Ali bin Abi thalib berkata , ‘ engkau berpikir tentang dirimu sebagai seonggok materi semata, padaal dalam dirimu tersimpan kekuatan yang besar.’
Sebagaimana kata orang bijak bahwa ,pikiran sangat sulit untuk dilihat, amat lembut dan halus, pikiran bergerak sesuka hatinya. Orang bijaksana selalu menjaga pikirannya, seseorang yang menjaga pikirannya akan berbahagia.

Allahu a’lam
Sumber : Ibrahim Elfiky

Rabu, 09 Juni 2010

Seputar Hadits Mutawatir (4)

Salah satu fungsi hadits , sebagai penjelas terhadap ayat-ayat Al-Qur’an . Sebagaimana firman Allah , yanga artinya ,” (mereka Kami utus) dengan membawa keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan Az-Zikir (Al Qur’an) kepadamu, agar engaku menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan agar mereka memikirkan. “ (Qs. An-Nahl : 44).
Rentang waktu yang panjang antara Rasulullah dengan masa pengumpulan hadits, merupakan suatu tantangan yang perlu diperhatikan. Perjalanan waktu panjang itu membuka peluang adanya penambahan atau pengurangan terhadap materi hadits. Disamping itu , rantai perawi yang tidak sedikit juga merupakan suatu kendala yang harus terpecahkan dalam meneliti hadit sebelum akhirnya diputuskan keshahihannya .
Para muhaddisin , dalam upaya menentukan dapat diterimanya suatu hadits tidak hanya mencukupkan pada terpenuhinya syarat-syarat diterimanya rawi yang bersangkutan. Juga meneliti dengan cermat syarat-syarat lain yang memastikan kebenaran perpindahan hadits disela-sela mata rantai tsb. Bahasan ini, dicoba untuk menyajikan pengertian umum hadits Mutawatir.

Kata Mutawatir menurut lughat adalah mutatabi yang berarti beriring-iringan atau berturut antara satu dengan yang lain.
Menurut pengertian istilah , adalah suatu hadits tanggapanpancaindera, yang diriwayatkan oleh sejumlah besar rawi, yang menurut kebiasaan (logika) mustahil bila mereka berkumpul dan bersepakat untuk dusta. Artinya adalah bagwa hadist mutawatir adalah suatu (hadits) yang diriwayatkan sejumlah rawi yang menurut adat adalah mustahil mereka bersepakat untuk dusta, hal ini seimbang dari permulaan sanad hingga akhirnya, tidak terdapat kejanggalan jumlah dalam setiap tingkatan.

Dalam literatur lain, dikatakan bahwa hadits mutawatir adalah hadits yang diriwayatkan oleh sekelompok orang dari beberapa sanad dan tidak terdapat kemungkinan bahwa mereka semua sepakat untuk berdusta bersama akan hal itu. Hadits ini memeiliki beberapa sanad dan jumlah penutur pada setiap lapisan (tsaqabah) yang berimbang.

Ada perbedaan pendapat dari para ulama mengenai jumlah sanda minimum hadits mutawatir , ada sebagian yang menetapkan 20 hingga 40 orang pada setiaplapisan sanad.
Tidak bisa dikategorikan dalam hadits mutawatir , yaitu segala berita yang diriwayatkan dengan tidak bersandar pada pancaindera, seperti meriwayatkan tentang sifat-sifat manusia baik yang terpuji maupun tercela, juga segala berita yang diriwayatkan oleh orang banyak, namun mereka berkumpul dan bersepakat mengadakan berita-berita dusta. Dan tentu saja hadits yang dijadikan sebagai dasar hukum suatu perbuatan haruslah telah diyakini kebenarannya melalui berberapa pengujian dan analisa terentu.

Saudaraku, karena kita tidakmendengar hadits itu secaralangsung dari Rasulullah SAW, maka jalan penyampaian hadits itu dan orang-orang yang menyampaikan hadits itu , harus dapat memberikan keyakinan serta dapat diuji kebenarannya tentang kebenaran hadits itu. Dalam kajian sejarah para perawi diketahui bagaimana cara perawi menerima atau menyampaikan hadits .
1. Ada yang melihat atau mendengar
2. Ada yang tidak melalui perantaraan pancaindera, misalnya dengan lafaz diberitakan dll.
3. Dapat diketahui pula banyak sedikitnya orang yang meriwayatkan hadits itu.

Apabila yang meriwayatkan sedemikian banyak , dan diketahui bahwa sekian banyak perawi itu tidak mungkin bersepakat untuk berdusta, maka penyampaiannya itu adalah secara mutawatir.
Para ulama membagi hadits mutawatir menjadi 3 macam al

1. Hadit mutawatir lafzi
2. Hadits mutawatir maknawi
3. Hadits mutawatir amali.

Allahu a’lam
Demikian pengertian secara umum tentang hadits mutawatir, semoga bermanfaat. Adapun segala kesalahan maupun kekurangan dalam tulisan ini adalah karena kebodohan saya pribadi.

Sumber : http://qyonglee.multiply.com
Pustaka :
1. Emdang Soetari AD, Ilmu Hadits , Bandung
2. Mahmud Tohan dalam Taisir Mustalah Hadits.
3. Muhammad ‘ajaj al-Khatib, Qodirun Nur
4. Ahmad Musyafiq, Ushulul hadits
5. ‘ushul hadits ‘Ulumuhu wa musthalahuhu
6. Dll

Selasa, 08 Juni 2010

penderitaan popularitas

Popularitas sering dipandang sebagai kenikmatan yang dicari. Banyak orang mengor-bankan harta , untuk sebuah ketenaran. Berusaha tampil beda agar bisa menarik perhatian orang. Bahkan ada yang rela melakukan perbuatan yang diharamkan untuk memperoleh popularitas. Popularitas telah menjadi berhala psikologis yang hanya bisa dihancurkan dari dirinya sendiri. Keinginan akan popularitas justru akan menjadi tembok penghalang seorang hamba dalam perjalanan menuju Rabb-nya.
Nafsu popularitas telah menjadikan seorang hamba terjatuh dalam penderitaan ber-kepanjangan . Ia menjadi hamba yang tidak merdeka lagi. Berhala psikologis ini bisa berupa jabatan, reputasi, posisi, profesi, kekayaan, tempat tinggal, kendaraan, keluarga , pengetahuan, gelar, spiritualitas, kemasyhuran, popularitas, pengikut, jiwa, masa muda, kecantikan, ketampanan, intelektual, idiologi, filsafat kita dan lain-lain.
Penyakit cinta ketenaran tidak hanya menimpa orang awam saja, namun juga menimpa para ahli ibadah dan para penuntut ilmu syar’i. Walaupun dengan bentuk berbeda, hakekatnya adalah cinta popularitas.

Ahli ibadah yang ingin bahwa kesungguhannya dalam beribadah diketahui oleh para ahli ibadah yang lain, ataupun Ahli ilmu yang ingin orang lain tahu bahwasanya dia adalah seorang pandai, sehingga martabatnya lebih tinggi dihadapan manusia.
Penyakit inilah yang dalam kamus agama disebut penyakit riya’ (ingin dilihat orang) dan sum’ah (ingin didengar orang).

Rasulullah SAW pernah bersabda, yang artinya “Sembunyikanlah kebaikan-kebaikanmu sebagiamana engkau menyembunyikan keburukan-keburukanmu, dan janganlah engkau kagum dengan amalan-amalanmu, sesungguhnya engkau tidak tahu apakah engkau termasuk orang yang celaka (masuk neraka) atau orang yang bahagia (masuk surga)”. (HR Al Baihaqi

Manusia sering bersemangat untuk menutupi kejahatan, kejelekan sekecil apapun, dibungkus rapat jangan sampai ketahuan. Hal ini dikarenakan mereka menginginkan mendapatkan kehormatan dimata manusia.
Dengan terungkapnya keburukannya , ada ketakutan akan turun kedudukan mereka di mata manusia.

Seandainya mereka juga menutupi kebaikan-kebaikan mereka, (sekecil apapun kebaikan itu, jangan sampai ada yang tahu, siapapun orangnya ,saudaranya, sahabat karibnya, guru-gurunya, anak-anaknya, bahkan istrinya, tidak ada yang mengetahui kebaikannya) , tentunya mereka akan mencapai martabat mukhlisin (orang-orang yang ikhlas).

Mereka berusaha sekuat mungkin agar yang hanya mengetahui kebaikan-kebaikan yang telah mereka lakukan hanyalah Allah. Karena mereka hanya mengharapkan ridha dari Allah.



  1. Berkata Abu Hazim Salamah bin Dinar “Sembunyikanlah kebaikan-kebaikanmu sebagaimana engkau menyembunyikan kejelekan-kejelekanmu.” (Berkata Syaikh Abdul Malik Romadhoni , “Diriwayatkan oleh Al-Fasawi dalam Al-Ma’rifah wa At-Tarikh (1/679), dan Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah (3/240), dan Ibnu ‘Asakir dalam tarikh Dimasyq (22/68), dan sanadnya sohih”. Lihat Sittu Duror hal. 45).
  2. Diriwayatkan Al-Baihaqi dalam Syu’ab Al-Iman no 6500 beliau berkata, “Sembunyikanlah kebaikan-kebaikanmu sebagiamana engkau menyembunyikan keburukan-keburukanmu, dan janganlah engkau kagum dengan amalan-amalanmu, sesungguhnya engkau tidak tahu apakah engkau termasuk orang yang celaka (masuk neraka) atau orang yang bahagia (masuk surga)”.
  3. Berkata Syaikh Abdul Malik, “Namun mengapa kita tidak melaksanakan wasiat Abu Hazim ini? Kenapa?, hal ini menunjukan bahwa keikhlasan belum sampai ke dalam hati kita sebagaimana yang dikehendaki Allah” (Dari ceramah beliau yang berjuduk ikhlas).
    para imam salaf yang benci ketenaran.


Mereka senang kalau nama mereka tidak disebut-sebut oleh manusia. Mereka senang kalau tidak ada yang mengenal mereka. Hal ini demi untuk menjaga keihlasan mereka, dan karena mereka kawatir hati mereka terfitnah tatkala mendengar pujian manusia.



  1. Berkata Hammad bin Zaid: “Saya pernah berjalan bersama Ayyub (As-Sikhtyani), maka diapun membawaku ke jalan-jalan cabang (selain jalan umum yang sering dilewati manusia), saya heran kok dia bisa tahu jalan-jalan cabang tersebut ?! (ternyata dia melewati jalan-jalan kecil yang tidak dilewati orang banyak) karena takut manusia (mengenalnya dan) mengatakan, “Ini Ayyub” (Berkata Syaikh Abdul Malik Romadhoni: “Diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad (7/249), dan Al-Fasawi dalam Al-Ma’rifah wa At-Tarikh (2/232), dan sanadnya shahih.” (Sittu Duror hal 46)).

  2. Berkata Imam Ahmad: “Aku ingin tinggal di jalan-jalan di sela-sela gunung-gunung yang ada di Mekah hingga aku tidak dikenal. Aku ditimpa musibah ketenaran”. (As-Siyar 11/210).

  3. Tatkala sampai berita kepada Imam Ahmad bahwasanya manusia mendoakannya dia berkata: “Aku berharap semoga hal ini bukanlah istidroj”. (As-Siyar 11/211).

  4. Imam Ahmad juga pernah berkata tatkala tahu bahwa manusia mendoakan beliau: “Aku mohon kepada Allah agar tidak menjadikan kita termasuk orang-orang yang riya”. (As-Siyar 11/211).

  5. Imam Ahmad mengatakan kepada salah seorang muridnya (yang bernama Abu Bakar) tatkala sampai kepadanya kabar bahwa manusia memujinya: “Wahai Abu Bakar, jika seseorang mengetahui (aib-aib) dirinya maka tidak bermanfaat baginya pujian manusia”. (As-Siyar 11/211).

  6. Berkata Hammad, “Pernah Ayyub membawaku ke jalan yang lebih jauh, maka akupun perkata padanya, “Jalan yang ini yang lebih dekat”, maka Ayyub menjawab: ”Saya menghindari majelis-majelis manusia (menghindari keramaian manusia-pen)”. Dan Ayyub jika memberi salam kepada manusia, mereka menjawab salamnya lebih dari kalau mereka menjawab salam selain Ayyub. Maka Ayyub berkata: ”Ya Allah sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa saya tidaklah menginginkan hal ini !, Ya Allah sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa saya tidaklah menginginkan hal ini!.” Berkata Syaikh Abdul Malik: ”Diriwayatkan oleh Ibnu Sa’d (7/248) dan Al-Fasawi (2/239), dan sanadnya shahih”. (Sittu Duror hal 47).

inilah akhlak salaf ,berkata Syaikh Abdul Qoyyum, “Adapun orang-orang yang memerintahkan para pengikutnya atau rela para pengikutnya mencium tangannya lalu ia berkata bahwa ia adalah wali Allah maka ia adalah dajjal”.

Namun masih banyak orang yang malah menjadikan ketenaran merupakan kenikmatan yang sungguh nikmat sehingga mereka berusaha untuk meraihnya dengan berbagai macam cara.

dari Abu Hamzah Ats-Tsumali, beliau berkata: ”Ali bin Husain memikul sekarung roti diatas pundaknya pada malam hari untuk dia sedekahkan, dan dia berkata, ”Sesungguhnya sedekah dengan tersembunyi memadamkan kemarahan Allah”.
Ini merupakan hadits yang marfu’ dari Nabi, yang diriwayatkan dari banyak sahabat, seperti Abdullah bin Ja’far, Abu Sa’id Al-Khudri, Ibnu “Abbas, Ibnu Ma’ud, Ummu Salamah, Abu Umamah, Mu’awiyah bin Haidah, dan Anas bin Malik.

Seseorang bertanya pada Tamim Ad-Dari ”Bagus benar sholat malam engkau”, maka marahlah Tamim, sangat marah, kemudian berkata, “Demi Allah, satu rakaat saja sholatku ditengah malam, tanpa diketahui (orang lain), lebih aku sukai daripada aku sholat semalam penuh kemudian aku ceritakan pada manusia” (Dinukil dari kitab Az- Zuhud, Imam Ahmad).

Tidak seorangpun diantara kita yang meragukan akan kesungguhan para sahabat dalam beribadah. Namun walaupun demikian, mereka tidaklah ujub, atau memamerkan amalan mereka kapada manusia, jauh sekali dengan kita.

sedangkan kita (terutama pemulis sendiri) , walaupun amalannya hanya sedikit, namun diceritakan kemana-mana .Yang mendorong ini semua adalah karena keinginan mendapat pengakuan bahkan penghormatan dari orang lain.

Tamim Ad-Dari, dia bersedia mau menjawab apabila orang yang bertanya tentang ibadahnya.
Dan kita berusaha , jangan sampai hal ini justru menjadikan kesempatan pertanyaan seperti itu untuk bisa menceritakan seluruh ibadahnya, lebih parah lagi bahkan menanti-nanti untuk ditanya tentang ibadahnya, atau dakwahnya, atau perkara yang lainnya.

Ayyub As-Sikhtiyani sholat sepanjang malam, dan jika menjelang fajar maka dia kembali untuk berbaring di tempat tidurnya. Dan jika telah terbit fajar maka diapun mengangkat suaranya seakan-akan dia baru saja bangun pada saat itu. (Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah 3/8).

Berkata Muhammad bin A’yun, ”Aku bersama Abdullah bin Mubarok dalam peperangan di negeri Rum. Tatkala kami selesai sholat isya’ Ibnul Mubarok pun merebahkan kepalanya untuk menampakkan padaku bahwa dia sudah tertidur. Maka akupun (bersama tombakku yang ada ditanganku), menggenggam tombakku dan meletakkan kepalaku diatas tombak tersebut, seakan-akan aku juga sudah tertidur.

Setelah Ibnul Mubarok menyangka bahwa aku sudah tertidur, maka diapun diam-diam bangun agar tidak ada sorangpun dari pasukan yang mendengarnya lalu sholat malam hingga terbit fajar. Dan tatkala telah terbit fajar maka diapun datang untuk membagunkan aku karena dia menyangka aku tidur, seraya berkata “Ya Muhammad bangunlah!”,
Akupun berkata: ”Sesungguhnya aku tidak tidur, aku melihat shalat anda”.
Tatkala Ibnul Mubarok mendengar hal ini dan mengetahui bahwa aku telah melihat sholat malamnya , kulihat wajahnya menahan malu dan marah .
Selanjutnya semenjak itu aku tidak pernah melihatnya lagi berbicara denganku, dia menghindar dariku.

Dan tidak pernah juga ramah padaku pada setiap peperangannya. Seakan-akan dia tidak suka tatkala mengetahui bahwa aku mengetahui sholat malamnya itu, dan hal itu selalu nampak di wajahnya . Aku tidak pernah melihat orang yang lebih menyembunyikan kebaikan-kebaikannya daripada Ibnul Mubarok” (Al-Jarh wa At-Ta’dil, Ibnu Abi Hatim 1/266).

Ikhlas adalah sesuatu yang sangat berat, penuh perjuangan untuk meraihnya. Terlalu banyak pintu-pintu yang bisa dimasuki syaitan untuk bisa merusak keikhlasan kita . Tatkala kita sedang beramal maka syaitanpun berusaha untuk bisa menjadikan kita riya’, kalau tidak bisa menjadikan kita riya’ di permulaan amal, maka dia akan berusaha agar kita riya’ di pertengahan amal.
Kalau tidak mampu lagi maka di akhir amalan kita. Oleh karena itu kita dapati para salaf dahulu memngecek niat mereka ditengah amalan mereka, apakah masih tetap ikhlas atau sudah berubah?.

Diriwayatkan dari Sualaiman bin Dawud Al-Hasyimi: ”Terkadang saya menyampaikan sebuah hadits dan niat saya ikhlas, (namun) tatkala saya sampaikan sebagian hadits tersebut berubahlah niat saya, ternyata satu hadits saja membutuhkan banyak niat” Disebutkan oleh Al-Khotib Al-Bagdadi dalam Tarikh beliau (9/31), Al-Mizzi dalam Tahdzibul Kamal (11/412), dan Ad-Dazahabi dalam Siyar (10/625), lihat Jami’ul ‘Ulum wal Hikam hal 83, tahqiq Al-Arnauth).

Bagaimana hati-hatinya salaf dalam menjaga niat mereka, untuk bisa menyampaikan satu hadits saja (yang mungkin hanya beberapa buah kata) dia memperhatikan niatnya berulang-ulang.

1. Bagaimana dengan kita sekarang?
2. pernahkah kita mengecek niat kita disela-sela pembicaraan kita?

Mengobati penyakit cinta ketenaran

Berkata Abdullah bin Mas’ud, “Seandainya kalian mengetahui dosa-dosaku maka tidak ada dua orangpun yang berjalan di belakangku, dan kalian pasti akan melemparkan tanah di kepalaku, aku sungguh berangan-angan agar Allah mengampuni satu dosa dari dosa-dosaku dan aku dipanggil dengan Abdullah bin Rowtsah”. (Al-Mustadrok 3/357 no. 5382).

Oleh karena tidaklah suatu hal yang mengherankan jika Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam mewasiatkan kepada Abu Bakar yang Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam telah berkata tentangnya, “Jika ditimbang iman Abu Bakar dibanding dengan iman umat maka akan lebih berat iman Abu Bakar”,
Namun Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam mewasiatkannya untuk berdo’a di akhir sholatnya, “Robku, sesungguhnya aku telah banyak mendzolimi diriku dan tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali engkau maka ampunilah aku dengan pengampunanMu”.
Yang mewasiatkan adalah Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam dan yang diwasiatkan adalah Abu Bakar As-Shiddiq.


Semakin bertambah ma’rifat seorang hamba kepada Robnya maka ia akan takut kepada Allah, takut kalau ada yang mengikutinya dari belakang, khawatir ia diagungkan diantara manusia, khawatir diangkat-angkat diantara manusia, karena ia mengetahui hak-hak Allah sehingga dia mengetahui bahwa ia tidak akan mungkin menunaikan hak Allah, ia selalu kurang dalam bersyukur kepada Allah, dan ini merupakan salah satu bentuk dosa.



Diantara manusia ada yang merupakan qori’ Al-Qur’an dan tersohor karena keindahan suara-nya, keindahan bacaannya, maka orang-orangpun berkumpul di sekitarnya. Diantara manusia ada yang alim, tersohor dengan ilmunya, dengan fatwa-fatwanya, dengan kesholehannya, kewaro’annya, maka orang-orangpun berkumpul di sekelilingnya.

Diantara mereka ada yang menjadi da’i yang terkenal dengan pengorbanannya dan perjuangannya dalam berdakwah maka orang-orang pun berkumpul di sekelilingnya karena Allah telah memberi petunjuk kepada mereka dengan perantaranya.

Demikian juga ada yang terkenal dengan sikapnya yang selalu menunaikan amanah, ada yang tersohor dengan sikapnya yang menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar, dan demikianlah…

Posisi terkenalnya seseorang merupakan posisi yang sangat mudah menggelincirkan seseorang, oleh karena itu Ibnu Mas’ud mewasiatkan kepada dirinya sendiri dengan menjelaskan keadaan dirinya (yang penuh dengan dosa), dan menjelaskan apa yang wajib bagi setiap orang yang memiliki pengikut…

Dan diantara manusia ada yang merendahkan dirinya di hadapan manusia dan Allah mengetahui hatinya bahwasanya ia benar dengan sikapnya itu, ia takut pertemuan dengan Allah, ia takut hari di mana dibalas apa-apa yang terdapat dalam dada-dada, hari di mana nampak apa yang ada disimpan di hati-hati, tidak ada yang tersembunyi di hadapan Allah dan mereka tidak bisa menyembunyikan pembicaraan mereka di hadapan Allah.

Ini adalah pelajaran yang berharga bagi kita. Adapun pengikut maka hendaknya ia tahu bahwa orang yang diikutinya itu tidak boleh diagungkan, namun hanyalah diambil faedah darinya berupa syari’at Allah atau faedah yang diambil oleh masyarakat, karena yang diagungkan hanyalah Allah kemudian Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Adapun manusia yang lain maka jika mereka baik maka bagi mereka rasa cinta pada diri kita. Dan hendaknya orang yang tersohor untuk selalu takut, rendah, dan mengingat dosa-dosanya, mengingat bahwa ia akan berdiri di hadapan Allah, ingat bahwasanya ia bukanlah orang yang berhak diikuti oleh dua orang di belakangnya.

Oleh karena itu tatkala Abu Bakar dipuji di hadapan manusia maka ia berkutbah setelah itu dan riwayat ini shahih sebagaimana diriwayatkan oleh imam Ahmad dan yang lainnya ia berkata: “Ya Allah jadikanlah aku lebih baik dari apa yang mereka persangkakan dan ampunkanlah apa-apa yang mereka tidak ketahui”, ia mengucapkan doa ini dengan keras untuk mengingatkan manusia bahwasanya ia juga memiliki dosa sehingga mereka tidak berlebih-lebihan kepadanya.

Umar terkadang ujub dengan dirinya (dan dia adalah seorang khalifah, orang kedua yang dikabarkan dengan masuk surga setelah Abu Bakar), maka ia pun memikul barang di tengah pasar untuk merendahkan dirinya hingga ia tidak merasa dirinya besar.
Diantara kesalahan-kesalahan adalah sifat ujub (takjub dengan diri sendiri), yaitu seseorang memandang dirinya hebat.

Ada diantara salafus shalih yang jika hendak menyampaikan suatu (mau’idzoh) dan jika ia melihat orang-orang berkumpul maka iapun meninggalkan majelis tersebut,
kenapa ia berbuat demikian?,
karena keselamatan jiwanya lebih utama dibandingkan keselamatan jiwa orang lain, karena ia melihat ramainya orang yang telah berkumpul dan ia menyadari bahwa dirinya mulai merasa-kan bahwa dirinya senang karena kehadiran mereka, yang pada diam memperhatikannya, dan memperhatikannya, maka iapun mengobati dirinya dengan meninggalkan mereka maka merekapun membicarakannya akibat hal tersebut,
Namun yang paling penting adalah keselamatan jiwa dan hatinya dihadapan Allah. Dan keselamatan hatinya lebih utama dibandingkan keselamatan hati orang lain…”).


(Dari ceramah Syaikh Sholeh Alu Syaikh yang berjudul Waqofaat ma’a kalimaat li Ibni Mas’ud).

Sumber: http://muslim.or.id , Ikhlas dan Bahaya Riya, Ustadz Firanda
1. Fathul Bari, Ibnu Hajar Al-‘Asqolani, dar As-Salam, Riyadh, cetakan pertama Tahun 2000 masehi
2. Al-Minhaj syarh Sohih Muslim, Imam Nawawi, Dar Al-Ma’rifah
3. Jami Al-‘Ulum wa Al-Hikam, Ibnu Rojab, tahqiq Al-Arnauth
4. Sittu Duror min Ushuli Ahlil Atsar, Syaikh Abdul Malik Romadhoni, maktabah Al-Asholah
5. Tafsir Ibnu Katsir, tahqiq Al-Banna, dar Ibnu Hazm, cetakan pertama
6. Fawaid Al-Fawaid, Ibnul Qoyyim, tahqiq Syaikh Ali Hasan, Dar Ibnul Jauzi
7. Al-Ikhlash, Sulaiman Al-Asyqor, dar An-Nafais
8. Silsilah Al-Ahadits As-Sohihah, Syaikh Al-Albani
9. Aina Nahnu min Akhlak As-Salaf, Abdul Aziz bin Nasir Al-Jalil, Dar Toibah
10. Waqofaat ma’a kalimaat li Ibni Mas’ud, transkrip dari ceramah Syaikh Sholeh Alu Syaikh
11. Tazkiyatun Nufus, Ahmad Farid

Senin, 07 Juni 2010

Tips, hindari Shockbreaker aspal

Shockbreaker merupakan salah satu komponen mobil yang menentukan kenyamanan dalam berkendara. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita memperhatikan komponen ini agar nyaman dan awet digunakan. Masalah yang sering terjadi pada kendaraan kita adalah menurunnya performa dan kenyamanan kendaraan yang tak lagi prima. Setelah dipakai beberapa tahun, kerja Shockbreaker yang tak lagi senyaman dulu , keras dan kadang mentok.
Untuk meningkatkan kembali kenyamanan kendaraan kita , kadangkala perlu dilakukan penggantian suku cadang secara berkala. Tulisan ini , mencoba membahas trik penggantian perangkat hockbreaker. Walaupun anggaran keuangan terbatas , kita mencoba mendapatkan onderdil yang baik dan jangan sampai terjebak dengan barang aspal yang memang banyak bertebaran di pasaran.
Sepintas, memang sulit membedakan antara yang asli dan aspal. Bukannya kita suudzon kepada semua penjual onderdil , namun kadangkala ada saja pedagang yang main curang, jangan sampai tertipu dengan onderdil rebuilt sokbreker bekas.
Agar tidak tertipu saat membeli , ada bisa menggunakan beberapa tips berikut ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi anda pemilik dan pengendara kendaraan bermotor. Selamat mencoba.
1. Shockbreaker anyar gress (baru , pabrikan), umumnya tidak terdapat titik bekas las. Namun syarat ini tidak mutlak karena ada juga shockbreaker yang dindingnya memiliki titik las, seperti produk Monroe. Titik las di shockbreaker tersebut adalah bawaan dari pabrik . Perhatikan body/badan sokbreker, mulus apa nggak? catnya bagus dan tebal , seperti cat pabrik, bukan cat pilok . Coba kita lihat dari kondisi fisiknya. Salah satunya dengan cara menilik kondisi las pada permukaan,.

2. Cermati cat pelapis sokbreker. Cat asli sulit dikelupas karena tebal. Apabila terkelupas pun yang terlihat adalah logam bukan lapisan cat lain. Perhatikan apakah tercium bau cat semprot, bisa jadi sokbrekernya bekas dan telah dicat ulang. Walaupun kadang ada yang mengakalinya dengan vernis sehingga bau catnya bisa hilang.

3. Pada shockbreaker palsu umumnya terlihat lebih rapi karena dihaluskan terlebih dahulu dengan gerinda. Catnya sering terlihat lebih mengkilap karena telah dilapis ulang, dimana pada umumnya pada jenis yang asli cat seringkali justru terlihat tidak mengilap.

4. Selain itu, untuk mengelabui pembeli, orang menyuntikan oli pada bagian bawah atau dibalik ring penahan seal. Sehingga apabila ring dibuka, baru terlihat kalau shockbreaker pernah disuntik. Pada batang tengah, tidak boleh ada goresan atau irisan tipis. Jika ada, berarti batang tersebut telah berkali-kali naik-turun atau sudah pernah dipakai.Cek lubang baut pada bawah shockbreaker. Apabila sudah pernah digunakan jelas memiliki luka di sekitar lubang bautnya. Untuk menutupi-nya, lubang tersebut dilapis dengan dempul. Untuk mengetahuinya gampang saja, korek saja dengan kuku jika terlihat bekas dempul sudah bisa dipastikan itu barang bekas.Biasanya sokbreker bekas, cat di sekitar lubang bautnya terkelupas alias luka sehingga diakalin dengan dempul.

5. Ulir di batang shockbreaker juga tak boleh luput dari pemeriksaan. Ulir shockbreaker yang dipoles ulang biasanya memiliki ujung drat yang tidak sempurna, karena dibubut ulang. Setelah itu, periksa kinerja shockbreaker. Tarik dan tekan batang shockbreaker lalu pastikan jalannya batang tak tersendat. Jika tersendat, pertanda ada udara di dalamnya. Terlalu empuk atau terlalu keras berarti shockbreaker tersebut telah rusak, kemudian cobalah tekanlah shock-breaker tersebut. Jika terasa sedikit ringan kemudian memerlukan waktu hingga kembali ke kondisi semula, sbaiknya segera cari produk lainnya.

6. Cek warna batang shockbreaker. Jika tampak kebiruan, itu disebabkan panas akibat gesekan 'naik-turun' antara batang dan seal shockbreaker. Sehingga batang tak lagi tampak mengkilat. Sedangkan jika masih baru pasti berwarna mengkilap.Lihatlah batang tengah sokbreker. Pastikan tidak ada goresan, jika ada itu berarti sudah sering naik turun dengan kata lain sudah pernah digunakan.

7. Perhatikan huruf merek/kode pada bodi sokbreker. Untuk yang bekas secara tidak langsung kode tadi akan tertutup lapisan cat ulang. Cermati pula stikernya, seharusnya tidak berwarna buram,tidak kusut dan harus melekat sempurna. Perhatikan kode/stamp pada body sokbreker, pada body sokbreker terdapat merek yang biasanya diukir dengan laser, atau menggunakan alat khusus untuk membuat merek mereka terukir pada body sokbreker. Stiker yang menempel pada body sokbreker letaknya sempurna, karena dikerjakanmesin. Simetris , tidak mencong kiri atau kanan. Warna stiker juga tampak bagus karena diprint dengan alat yang berkualitas.

8. Dan yang penting ,jika anda mempunyai bengkel langganan atau kenalan yang punya pengetahuan tentang suku cadang yang anda cari, akan lebih baik jika anda menghubunginya.Jika perlu, mintalah garansi pada penjual untuk meng-hindari resiko jika suku cadang tersebut palsu atau barang seken (rekondisi). Kalo barang baru pasti ada garansinya.

Demikian sedikit trik untuk anda , semoga bermanfaat.

Sumber : duniabengkeldotcom.


the true Healer (2)

Rasa dendam ingin membalas , seringkali didasari oleh pembenaran-pembenaran sebagai alasan penguat. Pikiran akan mencari pembenaran, bahwa saya berbuat demikian karena dia telah melakukan ini melakukan itu kepadaku, dia terlah berlaku aniaya kepadaku... dst. Pembenaran ini membuktikan bahwa kita semakin jauh dari kedamaian. Pembenaran inilah sebagai satu-satunya alasan bahwa kita sulit atau bahkan tak mau memaafkan orang lain. Pembenaran inilah ego kita.
Dr. Frederic , dalam Forgive for Good , menjelaskan sifat pemaaf sebagai resep yang telah terbukti bagi kesehatan dan kebahagiaan. Buku tersebut memaparkan bagaimana sifat pemaaf memicu terciptanya keadaan baik dalam pikiran seperti harapan, kesabaran dan percaya diri dengan mengurangi kemarahan, penderitaan, lemah semangat dan stres. Menurut Dr. Luskin, kemarahan yang dipelihara menyebabkan dampak ragawi yang dapat teramati pada diri seseorang.

Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Said Alkhundri r.a. berkata Nabi Muhammad s.a.w. bersabda, yang artinya : "Marah itu bara api maka siapa yang merasakan demikian, jika ia sedang berdiri makan hendaklah duduk, bila ia sedang duduk hendaklah bersandar (berbaring)."

Benarlah bila dikatakan bahwa kemarahan adalah salah satu bentuk penderitaan. Permasalahan tentang kemarahan jangka panjang atau yang tak berkesudahan adalah kita telah melihatnya menyetel ulang sistem pengatur suhu di dalam tubuh. Ketika Anda terbiasa dengan kemarahan tingkat rendah sepanjang waktu, Anda tidak menyadari seperti apa normal itu. Hal tersebut menyebabkan semacam aliran adrenalin yang membuat orang terbiasa. Hal itu membakar tubuh dan menjadikannya sulit berpikir jernih – memperburuk keadaan.

Sebuah tulisan berjudul "Forgiveness" [Memaafkan], yang diterbitkan Healing Current Magazine [Majalah Penyembuhan Masa Kini] edisi bulan September-Oktober 1996, menyebutkan bahwa kemarahan terhadap seseorang atau suatu peristiwa menimbulkan emosi negatif dalam diri orang, dan merusak keseimbangan emosional bahkan kesehatan jasmani mereka. Artikel tersebut juga menyebutkan bahwa orang menyadari setelah beberapa saat bahwa kemarahan itu mengganggu mereka, dan kemudian berkeinginan memperbaiki kerusakan hubungan. Jadi, mereka mengambil langkah-langkah untuk memaafkan. Disebutkan pula bahwa, meskipun mereka tahan dengan segala hal itu, orang tidak ingin menghabiskan waktu-waktu berharga dari hidup mereka dalam kemarahan dan kegelisahan, dan lebih suka memaafkan diri mereka sendiri dan orang lain.

Agar dapat memahami makna memaafkan, kita perlu merenungkan situasi hidup tanpa permaafan. Kita coba tinjau dari sudut psikologi memaafkan ? Mengapa memaafkan?. Hidup tanpa permaafan akan memerlama penderitaan psikis yang berawal dari sikap permusuhan dan keinginan mengalahkan.
Umumnya sikap dan keinginan ini berlatar belakang amarah, suatu emosi yang menghabiskan energi mental dan stres.
John Monbourquette dalam How to Forgive (2000), menyatakan bahwa dendam , merupakan keadilan instinktual yang mencuat dari alam bawah sadar. Derita menghendaki derita atas nama keadilan instinktual. Akibatnya, kita terikat rantai derita, berbalut kekerasan yang tiada putus. Rantai derita mesti diputus oleh sikap memaafkan.

Seringkali kita menfasirkan memaafkan sebagai melupakan, ini dinamakan sebagai . proses permaafan yang menyesatkan. Seorang penulis berkebangsaan Rusiaan , Madame Swetchine , menyatakan bahwa sangat jarang kita memaafkan dan sangat sering kita melupakan. Melupakan masih tersimpan potensi untuk upaya membalas tindakan agresif.

Benarlah bahwa walaupun mudah diucapkan, memaafkan bukanlah perbuatan yang mudah dilakukan. Ketika seseorang telah atau akan terzalimi , maka yang tertanam biasanya ingin membalas. Perasaan seperti itu adalah wajar dalam diri orang biasa. Namun, sikap memaafkan hanya ada pada diri orang yang luar biasa.
Memaafkan butuh kematangan diri dan kecakapan spiritual. Kematangan diri hanya bisa didapatkan melalui keterbukaan hati dan pikiran akan segala pengalaman hidup yang dialami. Sementara kecakapan spiritual hanya bisa diperoleh ketika telah memiliki rasa penghambaan yang tinggi hanya kepada Allah SWT semata.

Bukankah Allah SWT menyediakan pahala utama sebagai balasan atas kemuliaan sikap mereka. ''Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.'' (QS Asy-Syuura : 43).
Dan bagi yang mempunyai keluhuran akhlak, mereka bukan hanya mampu memaafkan kesalahan orang lain, melainkan sekaligus membalas kesalahan tersebut dengan kebaikan yang tak pernah terbayangkan oleh sang pelaku.

Sebagaimana firman-Nya, yang artinya “Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolak-lah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.” (Qs Fushshilat: 34).

Coba kita simak , sebuah Jurnal ilmiah EXPLORE (The Journal of Science and Healing), edisi Januari/Februari 2008, Vol. 4, No. 1 “New Forgiveness Research Looks at its Effect on Others” (Penelitian Baru tentang Memaafkan Mengkaji Dampaknya pada Orang Lain).

Dijelaskan banyak bukti bahwa perilaku memaafkan mendatangkan manfaat kesehatan bagi orang yang memaafkan. Lebih jauh dari itu, penelitian terbaru mengisyaratkan pula bahwa pengaruh memaafkan ternyata juga berimbas baik pada kehidupan orang yang dimaafkan.
Worthington Jr, psikolog Virginia Commonwealth University, dalam “Forgiveness in Health Research and Medical Practice”, di jurnal Explore, Mei 2005, Vol.1, No. 3, Worthington dkk memaparkan dampak sikap memaafkan terhadap kesehatan jiwa raga, dan penggunaan “obat memaafkan” dalam penanganan pasien.

Penelitian dengan teknologi pencitraan otak seperti tomografi emisi positron dan pencitraan resonansi magnetik fungsional berhasil mengungkap perbedaan pola gambar otak orang yang memaafkan dan yang tidak memaafkan.
Orang yang tidak memaafkan terkait erat dengan sikap marah, yang berdampak pada penurunan fungsi kekebalan tubuh. Mereka yang tidak memaafkan memiliki aktifitas otak yang sama dengan otak orang yang sedang stres, marah, dan melakukan penyerangan (agresif).

Demikian pula, ada ketidaksamaan aktifitas hormon dan keadaan darah si pemaaf dibandingkan dengan si pendendam atau si pemarah. Pola hormon dan komposisi zat kimia dalam darah orang yang tidak memaafkan bersesuaian dengan pola hormon emosi negatif yang terkait dengan keadaan stres. Sikap tidak memaafkan cenderung mengarah pada tingkat kekentalan darah yang lebih tinggi. Keadaan hormon dan darah sebagaimana dipicu sikap tidak memaafkan ini berdampak buruk pada kesehatan.
Raut wajah, daya hantar kulit, dan detak jantung termasuk yang juga diteliti ilmuwan dalam kaitannya dengan sikap memaafkan. Sikap tidak memaafkan memiliki tingkat penegangan otot alis mata lebih tinggi, daya hantar kulit lebih tinggi dan tekanan darah lebih tinggi. Sebaliknya, sikap memaafkan meningkatkan pemulihan penyakit jantung dan pembuluh darah.

Kesimpulannya, sikap tidak mau memaafkan yang sangat parah dapat berdampak buruk pada kesehatan dengan membiarkan keberadaan stres dalam diri orang tersebut. Hal ini akan memperhebat reaksi jantung dan pembuluh darah di saat sang penderita mengingat peristiwa buruk yang dialaminya. Sebaliknya, sikap memaafkan berperan sebagai penyangga yang dapat menekan reaksi jantung dan pembuluh darah sekaligus memicu pemunculan tanggapan emosi positif yang menggantikan emosi negatif.
Harry M. Wallace dkk dari Department of Psychology, Trinity University, One Trinity place, San Antonio, AS dalam Journal of Experimental Social Psychology, Vol 44, No. 2, March 2008, hal 453-460 , “Interpersonal consequences of forgiveness: Does forgiveness deter or encourage repeat offenses?” ,menyimpulkan bahwa menyatakan pemberian maaf biasanya menjadikan orang yang mendzalimi si pemaaf tersebut untuk tidak melakukan tindak kedzaliman serupa di masa mendatang.

Nampaknya, ilmu pengetahuan semakin menyadari pentingnya memaafkan sebagai-mana diajarkan agama. Di dalam Al Qur’an, Hadits maupun teladan Nabi Muhammad SAW, memaaf-kan dan berbuat baik kepada orang yang mendzalimi merupakan perintah yang sangat kuat dianjurkan.

Sebagaimana firman-Nya , yang artinya ,“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barangsiapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim.” (Qs. Asy Syuuraa :40).

Semoga kita mendapat hidayah dari Allah untuk menjadi hamba yang mudah memaafkan.


Allahu a’lam
Sumber : http://republika .co.id, http://www. harunyahya.com ,www.hidayatullah.com