*****Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yg sabar.(Qs.Al-Baqarah 2 : 155).*****Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga , padahal (cobaan) belum datang kepadamu seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yg beriman bersamanya , berkata, 'kapankah datang pertolongan Allah?' Ingatlah , sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.(Qs.Al-Baqarah 2 : 214). *****Dan sungguh, Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat sebelum engkau, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kemelaratan dan kesengsaraan , agar mereka memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati.(Qs.Al-An'am 6 : 42). *****Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yg baik-baik dan (bencana) yg buruk-buruk, agar mereka kembali (kepda kebenaran). (Qs. Al-A'raf 7 : 168). *****Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yg apabila disebut nama Allah gemetar hatinya , dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal, (yaitu) orang-orang yg melaksanakan shalat dan yg menginfakkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yg benar-benar beriman. Mereka akan memperoleh derajat (tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan serta rizki (nikmat) yg mulia. (Qs.An-anfal 8 : 2-4). *****Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), padahal Allah belum mengetahui orang-orang yg berjihad diantara kamu dan tidak mengambil teman yg setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Allah Mahateliti terhadap apa yg kamu kerjakan. (Qs. At-Taubah 9 : 16) *****Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yg sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan. (Qs. Al-Anbiya 21 : 35). *****Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sungguh , Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yg dusta. (Qs. Al-'Ankabut 29 : 2-3)

Senin, 30 November 2009

Jangan Marah,

Keutamaan menahan marah sudah beribu kali disampaikan Rasulullah dan para ulama kita. Larangan ini masuk akal, sebab akibat amarah, seseorang dapat melakukan perbuatan-perbuatan yang diharamkan agama. Seperti memukul, berdusta, mencaci, berkata kotor, bahkan bisa lebih dari itu.
Diantaranya, Allah memuji seseorang yang tidak suka membalas dendam dan lebih suka memaafkan. “Dan bagi orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji dan apabila mereka marah mereka memberi maaf.” [QS : Asy-Syura' : 37]

Dalam ayat lain disebutkan, orang yang mampu menahan amarahnya termasuk yang dapat mendapatkan kecintaan-Nya. Firman Allah : "Yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." [QS AH Imron : 134].


Dalam sebuah hadist, disampaikan. "Dari Mu'adz bin Anas Al Juhani, Rasulullah bersabda : "Barang siapa yang menahan amarahnya sedangkan ia mampu untuk mewujudkannya, Allah akan menyebutkan dan memujinya pada hari kiamat kelak di hadapan seluruh makhluk, hingga dia diberi pilihan untuk mengambil bidadari mana saja yang ia kehendaki" (HR. Tarmidzi 2021, Abu Daud 4777, Ibnu Majah 4186, Ahmad440).


Rasulullah mengatakan, orang yang dapat menahan amarahnya, maka Allah akan menjauhkan-nya dari murka-Nya. Berdasarkan hadits dari Abdullah bin amr bahwasannya dia bertanya kepada Rasulullah SAW : "Wahai Rasulullah, amalan apa yang dapat menjauhkan aku dari murka Allah ?" Beliau menjawab : "Jangan marah!" (HR. Ahmad)


"Abu Darda' ra. berkata : ada seseorang datang menemui Rasulullah SAW dan bertanya: "Wahai Rasulullah, tunjukilah aku sebuah amalan yang dapat memasukkanku ke dalam surga !" Rasulullah menjawab : "Jangan marah, dan bagimu surga". [Shahih li qharrihi HR Thabrani].


Temuan peneliti dari Yale University di New Heaven, Connecticut (AS) tentang efek marah ini, semakin menunjukkan, betapa nilai-nilai ajaran Islam lebih jauh melampaui batas akal manusia.

Allahu a'lam

Sumber kutipan : [hid/www.hidayatullah.com]



Sabtu, 28 November 2009

selalu ada kesempatan yg baik

Saudaraku, hidup ini penuh kesempatan yang baik.Kehidupan ini tak pernah menghalangi kita untuk berupaya apa saja menuju kebaikan. Selama ada kemauan dan tekad,seorang hamba dapat meraih setiap kesempatan dengan cepat dan tepat. Hindarilah keraguan, sebab keraguan atau ketakutan menghadapi kegagalan, tak lain adalah faktor penyebab terbesar seoranghamba untukmeraih kesuksesan.
Sebagimana pepatah, ‘Siapa takut mendaki gunung, niscaya akan terus hidup diantara celah-celah bukit’.

Bangunkanlah kekuatan tersembunyi anda.Barangsiapa bersungguh-sungguh, ia akan sukses , dan orang yang rajin bangun malam akan berbeda dengan orang yang tidur saja.
Saudaraku, bukalah tabir yang selama ini menutupi diri dan kenalilah bakat dan potensi anda. Seorang hamba tak akan bisa menyingkap bakat dan potensi terpendamnya tanpa melakukan penjajakan, percobaan ataupun latihan.
Yang sering terjadi justru dimana cita-cita dan ambisi seorang manusia tenggelam oleh rasa rendah diri,minder dan tak meyakini bahwa dirinya bisa menangkap dan memanfaatkan suatu kesempatan .

Kita sering mengalami krisis kepercayaan diri dan penghargaan terhadap diri sendiri. Hal ini umumnya disebabkan oleh banyaknya rintangan yang harus dihadapi atau karena kegagalan-kegagalan di masa lalu. Bahkan kita juga menghakimi diri sendiri yang terkadang sadar atau tidak sadar sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang kita yakini lebih unggul dari kita dan merasa tidak mungkin bisa menyamainya.

Krisis kepercayaan ini sangat efektif menghilangkan keseimbangan seseorang, bahkan bisa menghapus kepercayaan diri.

Betapapun begitu, manusia memang sangat lemah apabila harus bersandar pada diri sendiri dalam menghadapi setiap kesulitan kehidupan. Oleh karena ini Rasulullah saw memberi contoh untuk selalu berdoa kepada Allah agar kita tidak menyandarkan diri kepada diri sendiri. Sebagaimana Rasulullah selalu berdoa, yang artinya ,” Ya Allah dengan rahmat-Mu kuberharap agar Engkau tidak membiarkan sedikitpun untuk menyandarkan diri pada diriku sendiri, dan perbaikilah semua keadaanku. Dan sungguh, tiada tuhan melainkan Engaku semata. “ (Hr Abu Daud 4264 dan Ahmad 19535).

Saudaraku , jangan biarkan diri ini terbelenggu masalalu sehingga membinasakan kepercayaan diri, janganlah meragukan diri sendiri dan merasa yakin tidak mampu berbuat dan memperbaiki kesalahan. Yang benar adalah memandang dan menempatkan kesalahan-kesalahan sebagai sumber pengetahuan, penyadaran dan pengalaman yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
Sebagaimana doa Rasulullah saw,

اللهم إني أعو ذبك من المأ ثم والمغر م

Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesalahan dan kerugian,”


Allahu a’lam
Sumber : Abdulaziz al-husaini ,Lii madza al-khauf min al mustaqbal



Pencuri yang paling buruk.

Firman Allah yang artinya ,” Sungguh amat beruntung bagi orang beriman, mereka adalah yang khusu’ dalam shalatnya “. (Qs Al – Mukminun : 1-2).
Suatu ketika Abu bakar bin abdullah ra berkata , “ Wahai anak cucu Adam, andaikan kamu ingin memasuki rumah tuan-mu tanpa ijin dan penterjemah, ternyata kamu berhasil masuk “.
Sahabat lain bertanya, “ Bagaimana hal itu terjadi ?”
“ Sempurnakanlah wudlu’mu dan masukklah ke mihrob-mu. Saat itulah engkau benar-benar memasuki Tuhan-mu tanpa ijin dan berbicara dengan-Nya tanpa penterjemah.”

Khusu’ menurut pengetian ulama adalah bagian dari pekerjaan hati, sebagaimana halnya kuatir dan takut. Juga diantara mereka ada yang berpendepat bahwa khusu’ merupakan pekerjaan anggota badan seperti diam, tidak menoleh atau bermain-main. Ada yang juga berpendapat merupakan bagian dari kewajiban shalat , atau sekedar keutamaan saja dari dua pendapat.

Pendapat pertama , memegang dalil hadits, yang artinya ,” Tidak diterima shalat seorang hamba kecuali sesuai apa yang dipikirkan” , Juga firman Allah SWT yang artinya ,” Dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku ...”. (Qs. Thaha : 14).

Sedangkan lalai adalah kebalikan dari ingat. Firman Allah SWT, yang artinya ,” Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai”. (Qs. Al A’raf : 205).

Imam baihaqi meriwayatkan hadits melalui Ibnu Sirin ra, bahwa ,” Diceritakan kepadaku bahwa Rasulullah ketika shalat mengangkat pandangannya ke langit.” Lalu turunlah ayat ini. Imam Abdur Razak menambahkan lafadz ,” Kemudian Allah Ta’ala memerintah shalat dengan khusu’ “. Dan beliau Rasulullah SAW pun langsung melempar pandangan kearah sujud.

Hadits riwayat Hr Imam Hakim dan Imam Baihaqi, hadits Abu Hurairah ra , bahwa yang artinya ,” Rasulullah SAW ketika shalat pernah menghadapkan pandangannya ke langit, lalu ayat ini (diatas) turun, dan beliau SAW langsung menundukkan kepalanya”.
Diriwayatkan oleh Hasan ra, seungguhnya Nabi SAW bersabda yang artinya , “ Perumpamaan shalat lima waktu ialah seperti sungai mengalir di depan pintu rumah seseorang diantara kalian semua. Kemudian dia mandi disana lima kali dalam sehari, lalau apakah masih tersisa sesuatu yang kotor “.

Maksudnya, shalat lima waktu mampu menghapus semua dosa-dosa tanpa tersisa, kecuali dosa-dosa bensar. Demikian ini kalau mengerjakan shalat dengan khusyu’ dan menghadirkan hati.

Rasulullah SAW bersabda yang artinya ,” Sesungguhnya aku mewajibkan shalat, memerintah haji, thawaf, dan syiarnya ibadah haji adalah untuk mengingat Allah Ta’ala. Andaikan dalam hatimu tidak ingat sedikitpun untuk mengagungkan Allah Ta’ala dan tujuannya apa kamu mengingat-Nya ; lalu bagaimana harga dzikirmu itu!”.

Sabda Rasulullah SAW yang artinya ,” Barang siapa yang shalatnya tidak mampu mencegah perbuaan keji dan munkar, maka tidak akan bertambah-tambah (dekat) kecuali semakin jauh,”.

Hadits dari Aisyah ra , bahwa ,” Rasulullah SAW berbicara pada kami dan kami berbicara dengan beliau, namun ketika beliau SAW shalat, maka beliau tidak mengenal kami, dan kami tidak mengenal beliau, sebab terlalu sibuknya tenggelam meng-agungkan Allah ‘Azza Wa Jalla.”

Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “ Allah tidak memandang shalat seseorang yang tidak menghadirkan hati bersama badannya”. Bahkan Nabi Ibrahim khololullah ketika shalat detak jantungnya terdengar hingga 2 mil. As’id At Tanukhi ketika shalat air matanya terus mengalir membasahi pipi hingga jenggotnya.

Dalam suatu riwayat dikatakan, Ali bila datang waktu shalat tubuhnya bisa terguncang dan wajahnya berubah pucat pasi. Keluarganya bertanya ,” Wahai amiril mukminin, apa yang menimpamu ?”.
Dia menjawab, “ Sudah datang waktu, dimana amanah yang pernah Allah tawarkan kepada bumi, langit dan gunung, mereka semua menolak amanah itu karena khawatir tidak mampu memikiulnya , dan aku memikulnya.”.

Diriwayatkan juga melalui Ali bin Hasan, katanya , bila ia wudlu’ wajah dan kulitnya bertambah pucat. Istrinya bertanya,” apa yang terjadi ketika wudlu’ ?”. Ia menjawab ,” Apakah engkau tidak mengerti dihadapan siapakah aku hendak menghadap “.

Rasulullah SAW bersabda yang artinya ,” Akan datang di akhir zaman umatku mendatangi masjid dan mereka hanya mengobrol, serta ingatan mereka hanya masalah duniawai dan cinta dunia. Maka janganlah duduk bersama mereka karena Allah tidak butuh mereka “.

Melalui hasan ra, sesungguhnya Nabi SAW bersabda yang artinya ,” Maukah kamu kukabarkan seorang pencuri paling jelek diantara manusia !”.
Mereka bertanya ,”Siapakah wahai Ya Rasulullah !”.
Sabda Nabi ,” Yakni orang yang mencuri shalatnya “.
Mereka bertanya ,” Bagaimana cara mereka mencuri shalat ?”.
Rasulullah SAW menjawab ,” Ialah tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya “.

Rasulullah SAW bersabda, yang artinya ,” Pertama kali dihisab amal seorang hamba di hari kiamat ialah shalatnya. Kalau ia menyempurnakan shalatnya maka hisab itu , dan kalau ia mengurangi ( mencuri ) sedikit saja dari shalatnya, maka Allah Ta’ala berfirman pada malaikat ; “Apakah hamba-Ku ini memiliki amalan sunnat ! Maka sempurnakanlah kewajiban-nya dengan amalan tersebut “.

Dikisahkan dari Kholaf bin Ayyub , waktu ia berdiri shalat, tiba-tiba lebah menyengatnya hingga darah mengalir. Namun ia tidak merasakan apa-apa, sampai akhirnya Ibn Sa’id yang menunjukkan lukanya.
Ia langsung membasuh pakaiannya, ada yang bertanya ,” Saudaraku , engkau disengat lebah sampai darahmu keluar, lelau kenapa tidak merasakan apa-apa”.
Ia mejawab ,” Apakah hali itu pantas bagi orang yang berdiri dihadapan Tuhan Maha Raja Maha Perkasa, malaikat maut ada ditengkuk-Nya, Neraka dikiri-Nya dan shiroth berada dibawah telapak-Nya.

Allahu a'lam

Sumber kutipan : Imam Ghozali dalam Rahasia Ketajaman Mata Hati , terjemahan dari Mukasyafatul Qulub dengan alih bahasa Fatihuddin Abul Yasin.



Walau sulit dilakukan

Setiap kebaikan adalah merupakan sedekah. Bahkan Rasulullah bersabda ,” Barang siapa menunaikan hajat (keperluan) saudaranya yang muslim, maka Allah SWT akan menyempurnakan tujuh puluh dua hajatnya, yang paling ringan adalah diampuni segala dosanya “ . (Kanzul ‘Ummal).
Abu Hurairah ra bertanya ,” Ya Rasulullah , sedekah manakah yang paling baik?” Rasulullah SAW menjawab ,” Sedekah yang dikeluarkan oleh seorang yang tidak mampu. Dan mulailah dari orang-orang yang menjadi tanggunganmu.” (Abu Dawud, misykat).
Seandainya ada orang yang miskin, sangat memerlukan bantuan dan tidak mempunyai apa-apa akan tetapi ia berusaha mencari nafkahnya sendiri, serta berusaha bersedekah maka sedekah itu lebih utama.

Menurut Basyar ra, ada tiga amalan yang sulit dilakukan :
1.Dermawan ketika miskin
2.taqwa dan takut kepada allah SWT ketika sendiri,
3.berkata benar dihadapan orang yang ditakuti atau diharapkan.

Firman Allah SWT, yang artinya,” ... Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka , dan mereka lebih mengutamakan (kaum muhajirin) daripada diri sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran darinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung .” (Qs al-Hasyr : 9).

Dengan sedikit saja kita ambil dari rezeki itu untuk kebaikan, dan dengan keikhlasan hati maka Allah SWT akan memberikan derajat pahala yang besar. Mengenai firman Allah ini , Rasulullah bersabda , “ Bersedekah satu dirham dapat menjadi seratus dirham dari segi pahalanya “. Jelaslah bahwa , sedekah tidak diukur hanya dari banyaknya saja , tetapi dari kesungguhan dalam bersedekah.

Ada hadits yang menyatakan bahwa ,” Sebagian orang ada yang menyedekahkan seluruh hartanya, lalu ia duduk meminta-minta kepada manusia. Sebaik-baik sedekah adalah sedekah dengan perasaan cukup “. Bersedekah tanpa perasaan cukup akan menjadi sia-sia karena tidak dapat dikatakan telah bersedekah. Perlu menjadikan perhatian kita agar apa yang kita lakukan ini menjadi kerugian.

Firman Allah SWT, yang artinya ,” Hendaklah orang yang mampu memberikan nafkah menurut kemampuannya. Dan barang siapa yang disempitkan rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari apa yang diberikan Allah SWT, kepadanya. Allah tidak membebani seseorang melainkan (sekedar kemampuan) yang diberikan Allah SWT kepadanya. Kelak, Allah SWT akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan ,”. (Qs. Ath-Thalaq : 7).

Namun , bagi kita yang lebih meyakini apa yang ada dalam genggaman Allah SWT daripada apa yang ada didalam genggamannya sendiri, maka menyedekahkan seluruh hartanya tidak menjadi masalah (diperbolehkan). Menurut ‘allamah Thabari ra, berkata ,”Inilah pendapat jumhur ulama bahwa seseorang dapat menyedekahkan seluruh hartanya dengan syarat ia tidak berutang, sanggup menahan kesusahan, dan tidak ada keluarga yang menjadi tanggungannya.Namun seandainya ada keluarga yang ditanggungnya, tetapi mereka juga memiliki kesabaran yang sama, maka men-sedekah-kan hartanya tidak menjadi masalah. Apabila salah satu dari syariat itu tidak terpenuhi, maka menyedekahkan seluruh hartanya makhruh hukumnya”. (Fathul Basri).

Hal ini dapat disimpulkan bahwa syarat mutlak dari sedekah adalah niat ikhlash dengan perasaan cukup kaya. yaitu kaya hati.

Tawakal kepada Allah SWT merupakan syarat mutlak untuk men-sedekah-kan seluruh harta. Sifat tawakah ini pernah dilakukan oleh sahabat Abu Bakar ra ketika hendak menyedekahkan seluruh hartanya di jalan Allah SWT. Sehingga Rasulullah SAW bertanya ,” Apa yang engkau tinggalkan untuk keluargamu .”
Ia menjawab ,” Allah SWT dan Rasul-Nya”.

Sumber kutipan : Sugeng D Triswanto, Keajaiban shodaqoh.


Ketika putus-asa melanda

Suatu ketika kita mengalami kekhawatiran tentang masa depan.Atau disaat merasa semua pintu telah tertutup untuk mewujudkan cita-cita. Maka tiada pilihan yang paling tepat kecuali kembali kepada Allah. Yaitu dengan berdoa memohon bantuan dan kemudahan dari-Nya.
Saudaraku, seorang hamba sangat membutuhkan Allah SWT. Terlebih disaat kerisauan datang melanda , sedang dilanda kebimbangan dalam memilih jalan yang harus ditempuh. Jalan pertama yang harus ditempuh adalah merendahkan diri di hadapan Allah SWT untuk mengadukan setiap kesulitan kepada-Nya. Yakinlah, bahwa pintu doa selalu terbuka dan tiada pernah tertutup.

Dengan doa seorang hamba , maka Allah akan menghilangkan kerisauan, melapangkan segala kesempitan, serta membukakan pintu harapan dan cita-cita.

Sebagaimana firman-Nya yang artinya ,” Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) , bahwasanya Aku adalah dekat.Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran ,” (Qs. Al-Baqarah : 186).

Doa adalah sarana yang paling efektif bagi seorang hamba yang tengah mengalami kebimbangan dalam menentukan jalan dan masa depan hidupnya. Seorang hamba bisa menggunakan doa istikharah dalam hal ini.

Saudaraku, setiap hamba adalah sangat terbatas pengetahuannya tentang masa depan, dan tidakmengetahui sediktipun tantang apa yang akan tejadi dimasa yang akan datang. Sehingga seringkali meyebabkan keraguan-keraguan dalam bertindak. Dengan doa, dengan keyakinan doa, seorang hamba senantiasa memohon kepada-Nya agar dipilihkan yang terbaik untuk dirinya.
Sesungguhnya hanya Allah yang Maha Tahu tentang apa yang terbaik bagi setiap hamba-Nya. Hanya Dia-lah yang mengetahui segala rahasia yang gaib , rahasia-rahasia kejadian dimasa yang akan datang.
Sebagaimana firman-Nya,yang artinya ,” Dan pada-Nya rahasia-rahasia alam gaib yang tidak bisa diketahui oleh selain-Nya,”.

Rasulullah, mengajarkan kepada kita semua agar selalu memohon kepada Allah untuk dipilihkan yang terbaik dalam segala urusan.

Sebagimana diriwayatkan Jabir ra, bahwa Rasulullah saw bersabda, yang artinya ,” Bila seorang dari kalian merasa bimbang dalam suatu urusan , hendaklah kamu shalat dua rekaat diluar shalat fardhu,lalu membaca doa


اللهم إني أستخير ك بعلمك وأ ستقدر ك بقدر تك وأ سألك من فضلك ١لعظيم فإنك تقدر ولا أقدروتعلم ولا أعلم وأنت علا م الغيوب اللهم إن كنت تعلم أن هذا الامر ٠٠٠ خيرا لي في ديني ومعا شي وعاقبه أمر ي فا قدره لي وإن كنت تعلمه شرالي في ديني ومعا سي وعاقبﺔ أمري فاصرفني عنه واصرفه عني واقر لي الخير حيث كان ثم رضني به

“ Ya Tuhanku,aku minta dipilihkan apa yang sesuai dengan diriku menurut ilmu pengetahuan-Mu.Dan aku minta diberikan kemampuan untukberbuat sesuatu dengan kodrat irodat-Mu. Dan aku minta semua itu, demi keutamaan-Mu Yang Maha Besar, karena Engkau adalah Maha Kuasa, sedangkan aku tidak kuasa. Dan Engkau adalah Maha Mengetahui, sedangkan aku tidak mengetahui. Dan Engkau Maha Tahu segala rahasia. Tuhanku, sekiranya dalam pengetahuan-Mu, bahwa soal ini ………. Memang baik untuk diriku dalam agamaku,kehidupanku dan kesudahan nasibku, maka berilah aku kepastian, kemudahan dan restu dalam aku mencapai cita-cita hidupku ini. Dan sekiranya dalam pengetahuan-Mu bahwa tuntutantu ini akan mengakibatkan keburukan pada diriku dalam agamaku, kehidupanku dan kesudahan nasibku, maka hindarkanlah hal itu dalam diriku dan hindarkanlah diriku dari hal itu, dan berilah aku kepastian untuk memperoleh kebajikan sebagaimana mestinya, dan restuilah aku dengan kebajikan itu,”.

Saudaraku, dengan disertai doa itu,tetaplah berusaha terus, dan yakinlah Allah akan membukakan apa yang sebenarnya terbaik bagi kita. Sungguh Allah Maha Mengatahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya.

Allahu a’lam
Sumber : Abdulaziz al-husaini ,Lii madza al-khauf min al mustaqbal


Rabu, 25 November 2009

Rela dengan ketentuan Allah

Dalam menghadapi sesuatu yang tidak disenangi, seorang hamba dapat bersikap, marah sabar, rela atau bahkan bersyukur. Sikap sabar adalah wajib bagi seorang hamba yang beriman, sedangkan rela (ikhlas) adalah sikap utama yang disunahkan.
Hamba yang ikhlas lebih mampu melihat hikmah dan kebaikan dalam cobaan yang ditimpakan Allah kepadanya, dan terhindar dari prasangka buruk terhadap ketentuan-Nya. Bahkan para ahli makrifat, dalam menghadapi musibah yang menimpa, dirasakannya sebagai suatu nikmat, lantaran jiwa bertemu dengan kecintaanya.

Diantara sabar dan ikhlas, dimana sabar adalah menahan diri dan mencegahnya dari kemarahan serta kesal pada saat merasakan derita, sakit dikala musibah. Sambil berharap , dan berdoa agar derita ini segera berakhir.
Sedangkan ikhlas (rela), adalah berlapang dada dalam menerima ketentuan-Nya dan menerimanya dengan sepenuh hati. Dan menjauhi keinginan-keinginan atau harapan agar derita ini segera berakhir.

Imam Tirmidzi mentakhrijkan hadits dari Anas ra, bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya, “ Jika Allah mencintai suatu kaum, Dia mengujinya (dengan musibah). Barangsiapa yang rela, maka mereka mendapat ridha Allah. Dan barang siapa yang tidak rela bahkan benci, maka mereka akan dibenci pula oleh Allah “, (Hr Tirmidzi dalam Az-Zuhd (7.77). Ia menyatakan ,’hadits ini hasan gharib.Assuyuthi menghasankan hadits ini dalam Jami’as Shaghir 3,459).

Sahabat Ibn Mas’ud, berkata bahwa ‘Allah SWT dengan keadilan dan Kemahatahuan-Nya menjadikan kebahagiaan dan kesenangan ada pada keyakinan dan kerelaan hati, dan menjadikan duka dan kesusajan pada keraguan dan ketidak relaan,’

Abdul Wahid bin Zaid, berkata, bahwa Rela itu pintu Allah yang paling agung surge dunia dan tempat istirahatnya para ahli ibadah ,.

Bahkan Khalifah Umar bin Abdul ‘Aziz , berkata ,’tak ada kebahagiaan bagiku kecuali menerima datangnya takdir,’ Dan ketika ditanya ‘Apa yang tuan sukai ?’ Dijawabnya ,’ Yang aku sukai adalah apa-apa yang ditakdirkan oleh Allah ‘azza wa jalla’.

Imam Hasan Basri berkata ,bahdwa barang siapa yang rela terhadap bagian (takdir yang telah ditentukan) untuknya niscaya Allah akan melapangkan jalan dan memberkahinya. Namun barangsiapa yang tidak rela, maka Allah tidak akan melapangkannya dan tidak akan member keberkahan baginya ,’

Saudaraku, semoga kita mendapat hidayah-Nya untuk menjadi hamba-hamba yang bersyukur.

Allahu a’lam
Sumber : Ibtihadj Musyarof, Rahasia sifat ikhlas



Tips hemat liburan di Jogja

Jogjakarta, kota besar, modern yang berpadu dengan suasana tradisional kental yang mungkin sulit ditemui di kota-kota lain. Ada sawah , sepeda ditengah kota dst. Anda bisa enjoy berkeliling kota dengan sepeda , becak ataupun kereta kuda. Anda juga bisa memilih transportasi murah meriah ala Jakarta (busway) untuk berkeliling kota. Bagi anda pecinta seni , akan terpuaskan dikota ini. Anda pecinta kuliner, anda bisa memilih banyak ragam makanan disini.
Namun tentu saja tidak ada gading yang tak retak. Dibalik keramahan dan kebersahajaan ini, tentu ada pihak-pihak atau oknum-oknum yang memanfaatkan keuntungan dari ketidaktahuan para wisatawan. Anda harus tetap waspada agar tidak terkuras kantong anda dengan trik mereka. Ada beberapa tips buat anda untuk menikmati suasana jogja dengan anggaran sehemat mungkin

Anda tak perlu berkantong tebal untuk menikmati liburan indah di Jogja . Bagi kita yang berkantong pas-pasan, tidak usah berkecil hati. Memang tidak semua penginapan yang bertarif murah itu nyaman atau sebaliknya tidak semua hotel yang bertarif dan berkelas sesuai dengan selera kita.

Yang murah meriah tersedia banyak di Jogja, tinggal kita sabar dalam mencermatinya. Ada beberapa tips untuk anda , semoga bermanfaat ;




  1. Pilih kawasan yang ingin dikunjungi dan cermati tarifnya. Semakin strategis wilayah dan makin mendekati kawasan favorit (misalnya malioboro) , tentu makin mahal. Anda bisa memilih hotel kelas melati, secara umum kamar standar dengan kipas angin berkisar Rp 100 ribuan , sedangkan dengan fasilitas AC berkisar Rp 150 ribuan. Harga tentu saja bergantung juga pada fasilitas kamar dan luasan kamar.


  2. Untuk hari-hari biasa, dalam arti bukan hari-hari liburan nasional atau musim liburan anak sekolah , biasanya ada harga khusus berkisar antara 30% sd 75% harga hari liburan. Jadi apabila anda ingin lebih berhemat , pilih saja cuti kerja di hari biasa untuk nikmati liburan.


  3. Bila anda berwisata dengan rombongan (10 orang atau lebih) , akan lebih hemat bila memilih wisma atau guesthouse. Wisma umumnya memapunyai fasilitas parker yang luas dan kamar-kamar nya umumnya bisa menampung 6 orang atau lebih.


  4. Cerrmati kebersihan kamar, terutama kamar mandi dan kamar tidur baru failitas lainnya. Di Jogja masih banyak ditemui penginapan dengan toilet model jongkok, dan tidak setiap kita menyukai toilet duduk.


  5. Bagi anda yang menginginkan hotel kelas maleti yang mempunyai fasilitas kolam renang, ada banyak penginapan yang dilengkapi fasilitas ini, seperti Chandra Dewi, Bintang Agung, Gajah , Delta, Sumaryo semua ini ada di jalan Prawirotaman.


  6. Banyak penginapan dengan suasana seperti rumah tangga biasa, bahkan ada yang berada di tengah perkampungan sehingga terasa sekali suasana kekeluargaan. Hotel dengan suasana seperti ini memang menjanjikan suasana wisata yang nyaman.


  7. Bagi anda yang ingin menyewa mobil atau motor , ada banyak pilihan perusahaan sewa mobil tour yogyakarta . Umumnya harga yang di tawarkan relatif sama , atau selisih sekitar 15.000 s/d 50.000. Carilah via internet atau informasi penerangan resmi seperti di wisata yogyakarta. Jangan terpengaruh dengan harga murah. Harga yang lebih mahal memungkinkan perawatan kendaraan yang baik, harga murah bisa jadi perawatan payah (misal suku cadang tidak asli, mesin berat, ban gundul, AC tidak dingin dst) . Pastikan perusahan sewa mobil itu memiliki alamat, kantor dan layanan telp yang jelas.


  8. Pastikan dengan jelas ke perusahan rental mobil tersebut tentang kira kira berapa yang akan anda keluarkan untuk keperluan sewa mobil, pastikan tidak ada hidden cost yang akan muncul nanti. Baca dengan jelas surat perjanjian ( lepas kunci ) atau surat jalan ( dengan sopir) tanyakan ke rental mobil tour wisata jika ada yang belum jelas atau diluar dari hal yang telah di sepakati bersama


  9. Bila anda menginginkan angkutan becak, anda harus hati-hati walaupun anda mendapat sambutan ramah tukang becak. Apalagi bila dia menawarkan harga murah (Rp 10.000 saja) untuk berkeliling. Banyak kejadian para wisatawan terjebak dengan paksaan untuk membeli souvenir di took-toko yang dikunjungi. Karena tukang becak juga mengejar komisi besar dari pemilik took yang anda kunjungi.


  10. Hindari warung lesehan yang banyak tukang ngamen-nya. Ketenangan Anda akan terganggu dengan tukang ngamen yang datang silih berganti.


  11. Usahakan anda berbahasa jawa dalam setiap trnasaksi belanja, untuk menghindari kenaikan harga sememena-mena dari penjual , karena dianggap anda datang dari luar daerah yang belum paham liku-liku Jogja.


Demikian beberapa tips berwisata dengan nyaman di Jogja. Semoga anda menikmati dan hemat anggaran.



Allahu a’lam

Sumber : dari beberapa sumber bacaan.



Selasa, 24 November 2009

Menjemput Rezeki

Menjelang Dzuhur, dari kejauhan terlihat sosok lelaki tua dengan pikulan yang membebani pundaknya. Dari bentuk yang dipikulnya, hapal betul seperti apa yang dijajakannya, penganan langka yang menjadi kegemaran saya di masa kecil. Segera kuhampiri dan benarlah, yang dijajakannya adalah kue rangi, terbuat dari sagu dan kelapa yang setelah dimasak dibumbui gula merah yang dikentalkan. Nikmat, pasti.
Satu yang paling khas dari penganan ini selain bentuknya yang kecil-kecil dan murah, kebanyakan penjualnya adalah mereka yang sudah berusia lanjut. “Tiga puluh tahun lebih bapak jualan kue rangi,” akunya kepada saya yang tidak bisa menyembunyikan kekaguman akan kesetiaan bapak ini dalam menjajakan jajanan ini. Rasanya sudah langka penjual kue ini, kalau pun ada sangat sedikit yang masih menggunakan pikulan dan pemanggang yang menggunakan bara arang sebagai pemanasnya.

Tiga jam setengah berkeliling, akunya, baru saya lah yang menghentikannya untuk membeli kuenya. “Kenapa bapak tidak mangkal saja agar tidak terlalu lelah berkeliling,” iba saya sambil menaksir usianya yang sudah di atas angka enam puluh. “Saya nggak pernah tahu dimana Allah menurunkan rezeki, jadi saya nggak bisa menunggu di satu tempat. Dan rezeki itu memang bukan ditunggu, harus dijemput. Karena rezeki nggak ada yang nganterin,” jawabnya panjang.

Ini yang saya maksud dengan keuntungan dari obrolan-obrolan ringan yang bagi sebagian orang tidak menganggap penting berbicara dengan penjual kue murah seperti Pak Murad ini. Kadang dari mereka lah pelajaran-pelajaran penting bisa didapat. Beruntung saya bisaberbincang dengannya dan karenanya ia mengeluarkan petuah yang saya tidak memintanya, tapi itu sungguh penuh makna.

“Setiap langkah kita dalam mencari rezeki ada yang menghitungnya, dan jika kita ikhlas dengan semua langkah yang kadang tak menghasilkan apa pun itu, cuma ada dua kemungkinan. Kalau tidak Allah mempertemukan kita dengan rezeki di depan sana, biarkan ia menjadi tabungan amal kita nanti,” lagi sebaris kalimat meluncur deras meski parau terdengar suaranya.

Tapi kan bapak kan sudah tua untuk terus menerus memikul dagangan ini?” pancing saya, agar keluar terus untaian hikmahnya. Benarlah, ia memperlihatkan bekas hitam di pundaknya yang mengeras, “Pundak ini, juga tapak kaki yang pecah-pecah ini akan menjadi saksi di akhirat kelak bahwa saya tak pernah menyerah menjemput rezeki.”

Sudah semestinya isteri dan anak-anak yang dihidupinya dengan berjualan kue rangi berbangga memiliki lelaki penjemput rezeki seperti Pak Murad. Tidak semua orang memiliki bekas dari sebuah pengorbanan menjalani kerasnya tantangan dalam menjemput rezeki. Tidak semua orang harus melalui jalan panjang, panas terik, deras hujan dan bahkan tajamnya kerikil untuk membuka harapan esok pagi. Tidak semua orang harus teramat sering menggigit jari menghitung hasil yang kadang tak


sebanding dengan deras peluh yang berkali-kali dibasuhnya sepanjang jalan. Dan Pak Murad termasuk bagian dari yang tidak semua orang itu, yang Allah takkan salah menjumlah semua langkahnya, tak mungkin terlupa menampung setiap tetes peluhnya dan kemudian mengumpulkannyas ebagai tabungan amal kebaikan.

Subhanallah

Sumber : Bayu Gawtama, http://auliamuttaqin.wordpress.com



Didunia luas, tak perlu persaingan

Didunia tanpa batas tidak diperlukan persaingan. Kita sering melihat suatu iklan, atau apalah namanya bahwa ada promosi suatu lembaga pendidikan berfasilitas internasional, mereka berpromosi bahwa dapat menyiapkan lulusannya untuk siap bersaing didunia yang kompetitif.Kenapa generasi ini dipersiapkan untuk selalu bersaing dan bersaing. Betapa tidak ‘bersaing’ itu artinya kita harus berperang. Harus menang. Artinya pula, didalam perang pasti akan ada yang menang dan ada yang kalah.Dan sadarkah kita kalau begitu caranya, yang menjadi pemenang hanya satu orang, sementara yang lainnya menjadai pecundang?

Dan tentu saja, yang kalah lebih banyak dari yang menang. Dan mereka yang kalah juga manusia , sesama kita juga, saudara kita juga.Mengapa dengan saudara sendiri kita dianjurkan untuk berperang?Sadarkah kita , bahwa hal semacam itu akan menimbulkan banyak sekali kemarahan, pertangkaran, sampai perang antar negara diplanet ini?Mengapa kita tidak menanamkan untuk siap dan bisa bekerja sama saling membantu menciptakan dunia yang kooperatif?Kita dalam hati kecil , meyakini bahwa "Kerjasama" , "Persaudaraan" akan jauh lebih baik dan bermanfaat dibanding dengan perang , yang justru akan menyengsarakan semua pihak.


Kita hidup dialam yang sangat kreatif yang otomatis menjawab setiap kebutuhan setiap orang yang hidup didunia ini.Rahasianya : anda harus smart memilih apa yang anda fokuskan.Kita perlu menanamkan jiwa penuh kerjasama dan kejujuran untuk mendapatkan hak yang sama dalam memperolah kesempatan mendapatkan penghidupan .


Kepedulian sosial dan gotong royong "tanpa terkecuali" itulah yang bisa menyelematkan dari kerusakan dan kemiskinan yang semakin parah. Kerjasama ini mewujudkan kemudahan financial kita masing-masing. Semua diawali dari diri kita sendiri dengan penuh kepercayaan dan tanpa prasangka, anda ingin dipedulikan orang lain?, tentu saja anda yang harus memulainya terlebih dahulu dan pasti orang lain akan peduli kepada anda

sumber: Erbe Sentanu

Senin, 16 November 2009

Gigih dalam gulita

Firman Allah , yang artinya ,” Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah), “ (Qs. Adz-Dzariyaat : 17-18).
Sungguh mulia hamba-hamba Allah ini, mereka senantiasa bertahajud dan bersungguh-sungguh dalam melakukannya. Mereka terus berusaha dan mengikhlaskannya. Dan segera memohon ampun bila mereka disaat lemah semangatnya.
Saudaraku, mari kita bangun dalam keheningan malam dan memohon ampun kepada Allah atas kemalasan kita dan banyaknya tidur kita. Menyendirilah dalam khalwat diatas hamparan kehinaan dan penyesalan. Bangunlah dimalam hari , karena bangun malam menjadi syafaat. Sesungguhnya dalam kenikmatan tidur yang berlebihan , tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali mimpi.

Firman Allah, yang artinya ,” Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka ,” (Qs. Al-Furqaan : 64).

Inilah salah satu motivasi penggugah semangat untuk melakukan qiyamullail dan bermunajat kepada Allah. Sungguh untuk dapat memahami , maka seorang hamba harus menyelaminya, dan siapa yang merasakan maka dia akan memahami.
Mereka adalah hamba-hamba yang melalui malam harinya dengan bersujud dan berdiri menghadap tuhan-nya semata. Mereka adalah kaum yang meninggalkan tidur nyenyak untuk mendapatkan sesuatu yang lebih berharga dan lebih nikmat, yaitu sibuk menghadapkan dirinya kepada Tuhan-nya.

Ali bin Abi Tahlib dalam Al-Bidayah wa An-Nihayah (Ibn Katsir) mengomentari dengan berkata tentang orang-orang yang bangun malam. ‘Ketahuilah , sesungguhnya Allah mempunyai hamba-hamba seperti orang yang pernah melihat penghuni surga didalam surga dan melihat penghuni neraka dalam neraka dalam keadaan diazab. Mereka adalah orang-orang yang kejahatannya tertahan, hatinya terjaga, dirinya terkendali, ekinginannya ringan, bersabar. Dimalam hari mereka mengencangkan kaki , air matanya berlinang membasahi pipi, menghadap Allah dengan penuh ketundukan. Disiang hari mereka adalah ulama yang bijak dan bertaqwa.

Ahmad shalihin dalam Rahbanullail (Al ’Afani) berkata tentang orang-orang yang bertahajud pada waktu sahur, ‘Demi Allah , ada suatu kaum yang menganggap kegelapan bagaikan siang hari seperti penggembala yang mengharapkan siang untuk gembalanya. Mereka merindukan tenggelamnya matahari bagaikan burung merindukan sarangnya ketika matahari tenggelam. Jika malam tiba dan berbaur dengan malam, orang-orang itdur, keluarga berkumpul dan setiap kekasih bercengkerama dengan kekasihnya. Mereka bangun menghadap Allah , bermunajat dengan alam kalam-Nya , mengharapkan nikmat-Nya, menangis dan mengadu, antara bangun dan duduk , antara rukuk dan sujud. Demi kecintaan mereka kepada-Nya, mereka tabah menerima cobaan dan tidak mengeluh’.

Al Qusyairi dalam Lathaif Al-Isyarat, bercerita tentang orang-orang yang bangun malam, ‘Qiyamullail biasanya dilakukan oleh bermacam-macam orang,


  1. Orang yang menginginkan selamat, yaitu mereka orang-orang yang bermaksiat lalu ingin bertaubat.

  2. Orang yang berderajat tinggi, yaitu mereka orang-orang yang taat dan bergegas melakukan kebaikan,

  3. Orang yang ingin bermunajat dengan kekasihnya ketika orang lain dalam keadaan lalai.

Ada yang mengatakan bahwa shalat malam dilakukan oleh dua kelompok manusia,
1. Orang yang taat, dimana shalat malam adalah sarana untuk menambah kualitas amalannya
2. Orang yang bermaksiat, dimana shalat malam sebagai sarana untuk meminta ampunan dari dosa-dosanya yang lalu.

Saudaraku, shalat malam adalah anugerah Allah yang tiada terhingga, dimana saat itu adalah saat berkhalwat dengan Tuhan, taman yang hening nan indah membahagiakan jiwa, menyemangatkan raga, menyejukkan hati dan menghilangkan kesedihan. Sungguh sayang bila kita meremehkannya, mengabaikannya .

Allahu ’alam
Sumber : Kaifa tatahammasu liqiyan al-lail, Muhammad bin Shalih ash-Shai’ari.



mengunjungi orang sakit

Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Tidaklah seorang muslim mengunjungi orang muslim lain ( yang sedang sakit) pada pagi hari (awal siang) melainkan ada 70 ribu malaikat yang bershalawat (mendoakan) kepadanya hingga sore hari. Jika ia mengunjunginya pada petang hari , maka ada 70 ribu malaikat yang bershalawat kepadanya hingga pagi hari, dan ia mendapatkan buah di surga ,” (Hr. At-tirmidzi dan Abu dawud, shahih at –Targhib wat Tarhib 3476).
Menjenguk orang lain yang sedang menderita sakit, adalah sunnah mulia yang sudah selayaknya untuk kita laksanakan. Bahkan menjenguk orang sakit menjadi wajib hukumnya apabila yang sakit adalah kerabat, saudara kandung atau tetangga. Hal ini adalah salah satu hak dari hak-hak orang yang sakit.

Dari Tsauban, bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Jika seorang menjenguk saudaranya sesama muslim (yang sedang sakit), ia berada dalam Khurfatul Jannah.” Ketika ditanya,” Apakah Khurfatul Jannah itu, wahai Rasulullah ?”, Rasulullah menjawab ,” Kebun buah yang siap dipetik “, (Hr Mulsim).

Saudaraku, tidak diragukan lagi bahwa menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya akan mendatangkan manfaat yang sangat mulia.
Sebagaimana Rasulullah bersabda dalam hadits Qudsi, yang artinya ,” Sesungguhnya , Allah berfirman pada hari kiamat, “ Wahai anak adam, Aku sakit. Mengapa engkau tidak menjenguk-Ku ?”
Berkatalah anak adam, ‘ Bagaimana aku menjenguk-Mu , padahal Engkau adalah Rabb semesta alam ?’
Allah menjawab, “ Apakah engkau tidak mengerti bahwa hamba-Ku si fulan sakit dan engkau tidak menjenguknya ?” Apakah engkau tidak mengerti bahwa seandainya engkau menjenguknya, niscaya akan engkau dapati Aku bersamanya ,” .(Hr Muslim).

Sungguh, begitu besarnya Kasih Sayang Allah kepada hamba-Nya. Allah turut sakit ketika seorang hamba menderita sakit. Allah memuliakan hamba-Nya yang sedang menderita sakit. Dan Allah tentu akan memuliakan juga seorang hamba yang sedang menjenguk orang yang sedang sakit.

Saudaraku, ketika mengunjungi saudara kita yang sedang sakit, kita bisa menghiburnya dan berlemah lembut, membuatnya gembira , meringankan bebannya, membuat harapan yang baik, serta menyingkirkan kekhawatirannya. Menyampaikan kepadanya bahwa sakit yang dideritanya bukanlah suatu kehinaan dihadapan Allah, akan tetapi sebaliknya, seorang yang sakit menjadi mulia dihadapan-Nya.
Sebagaimana Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau sesuatu selainnya (benda yang lebih kecil dari itu), kecuali akan ditetapkan untuknya satu derajad dan dihapuskan untuknya satu kesalahan “. (Hr Muslim).

Allahu a’lam.
Sumber : Risalah ila kulli maridh , dr Abdul Muhdi Abdul Hadi



Tiada pernah sempurna

Rasulullah pernah bersabda, yang artinya ,” Sesungguhnya seorang hamba melakukan shalat,tidak ditulis pahala shalat itu untuknya selain sepersepuluh, sepersembilan, seperdelapan, sepertujuh, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga dan seperdua, “ (Hr Ahmad, dishahihkan oleh Al-Albani dalam shahih al-Jami’ ,1626)
Saudaraku, betapa sulitnya meraih kesempurnaan shalat. Ibadah shalat merupakan ibadah yang telah diatur sedemikian rupa sehingga seorang hamba tidak bisa mengarang atau menambah tata cara, urutan,mengganti bacaan dan segala hal yang berkaitan dengan shalat. Sungguh suatu ujian yang sangat berat bagi kita untuk dapat meraih kesempurnaan shalat sebagaimana shalatnya para Nabi Allah.

Begitu agungnya ibadah ini , sehinga shalat merupakan hubungan secara langsung antara hamba dengan Sang Pencipta, dengan maksud mengagungkan-Nya, bersyukur kepada-Nya , memohon rahmat-Nya serta meminta ampunan-Nya. Shalat merupakan ibadah yang memberikan manfaat dan keuntungan yang tiada ternilai bagi diri seorang hamba.

Berangkat dari pemahaman ini, Rasulullah menganjurkan kepada kita untuk selalu meningkatkan kualitas shalat kita. Salah satunya adalah melaksaksanakan ibadah tambahan. Ibadah tambahan ini sebagai salah satu cara untuk dapat meraih kesempurnaan shalat , bisa berupa shalat sunnah.

Sebagaimana Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Pertama-tama yang akan dihisap dari seorang hamba adalah shalatnya. Apabila ia telah menyempurnakannya maka ia dicatat dalam catatan yang sempurna . Dan apabila dia belum meyempurnakannya , maka Allah SWT berfirman kepada malaikat, “ Coba lihat shalat sunnah hamba-Ku yang dapat untuk menyempurnakan shalat fardhunya! Zakat demikian juga. Kemudian amal-amal yang lain diperhitungkan demikian juag”, (Hr Ahmad, Abu Dawud, Ibn Majah dan Hakim dalam Al-Jami’ al-Shagir, 2844).
Shalat sunnah adalah salah satu bentuk karunia Kasih Sayang Allah , agar para hamba-Nya bisa memperbaiki nilai kualitas shalatnya. Shalat sunnah adalah penyempurna shalat wajib.

Shalat adalah alat bantu atau sarana utama untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Shalat adalah puncak piramida tertinggi diantara ibadah-ibadah lainnya. Karena shalat adalah satu-satunya ibadah dimana Allah sendiri yang memerintahkan langsung kepada Rasulullah tanpa harus melalui perantaraan malaikat. Tepatnya ketika Rasulullah melakukan isra’ mi’raj.
Sebagian ulama mengatakan bahwa perumpamaan seorang hamba yang shalat adalah seperti pedagang, dimana dia tidak akan medapat laba kalau tidak ikhlas ketika mengeluarkan modal.

Saudaraku kesempurnaan (kualitas) shalat kita tercermin dalam kehidupan keseharian kita. Oleh karena itu kita bisa menilai sendiri sampai dimanakah kualitas shalat kita. Cukuplah kita melihat sikap dan kepribadian (perilaku) keseharian kita. Semakin baik kualitas shalat kita maka semakin jauh kita dari kekejian dan kemungkaran dan begitu pula sebaliknya. Shalat yang selama ini belum mengubah perilaku keseharian kita menuju akhlak yang utama, berarti shalat kita belum mencapai kualitas yang dikehendaki. Kualitas shalat kita tercemin dalam perilaku hidup yang penuh rasa syukur, ikhlas, dan bisa menghindari pikiran-pikiran negatif.

Disamping itu , satu sarana untuk meningkatkan kualitas halat kita adalah ikhlas dan kepasrahan total. Artinya semua aktifitas kita ( termasuk shalat kita) hanya diperuntukkan untuk mengharap ridha Allah. Ikhlas , pasrah adalah apabila seorang hamba mengarahkan setiap ucapan, amalan, kegiatannya hanya tertuju kepada Allah dan mencari ridha-Nya tanpa memandang perolehan harta, pangkat, jabatan, sebutan atau kemasyuran. Selain itu tidak ada keterpaksaan , keculasan,kemalasan dalam melaksanakannya.

Sebagaimana firman Allah, yang artinya ,”Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan shalat) dihadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali, “(Qs. An-Nisaa’ :142).

Begitu istimewanya shalat , sehingga ibadah ini diwajibkan Allah kepada setiap hamba-Nya.
Ibnu Qayyim, menyatakan bahwa shalat mencegah perbuatan dosa,mengobati penyakit hati,menghilangkan penyakit jasmani, mendatangkan rizki dan menyehatkan jiwa.

Allahu a’lam
Sumber : Menyikap mukjizat shalat dhuha, Muhammad Makhdlori.



Kamis, 12 November 2009

Energi penyembuhan

Ketika kita mengamati alam di sekitar kita, maka kita menyadari bahwa setiap satuan atom itu bergetar dalam frekuensi tertentu, apakah atom itu adalah bagian dari metal, air, sel, atau apapun. Ini merupakan fakta ilmiah yang logis.
Struktur dasar alam semesta ini adalah atom, dan struktur dasar tubuh kita adalah sel. Setiap sel terbuat dari jutaan atom, dan setiap atom terbentuk dari nukleus positif dan elektron negatif yang mengelilinginya. Karena rotasi ini, medan elektromagnetik dihasilkan, seperti medan-medan yang dihasilkan oleh suatu mesin.
Atom merupakan struktur dasar pada alam semesta dan juga pada tubuh kita. Ia bergetar secara konstan, dan itu berarti setiap benda itu bergetar dengan sistem yang seksama. Sel-sel juga bergetar dengan sistem yang seksama, dan setiap getaran di sekitar kita mempengaruhi sel-sel kita.

Rahasia yang membuat otak ini berpikir adalah sebuah program akurat di dalam sel-sel otak kita. Program ini berada di setiap sel yang melakukan pekerjaannya secara seksama.

Penyimpangan terkecil pada pekerjaannya dapat mengakibatkan ketidak-seimbangan dan kekacauan pada sebagian organ tubuh. Terapi terbaik terhadap ketidak-seimbangan ini adalah merestorasi keseimbangan kepada tubuh. Para ilmuwan menemukan bahwa sel-sel tubuh itu terpengaruh oleh bermacam-macam gelombang seperti gelombang sinar, gelombang radio, gelombang suara, dan lain-lain. Tetapi, suara apa?

Masing-masing sel di tubuh kita bergetar dengan sistem yang seksama, dan perubahan sekecil apapun pada getaran itu akan mengakibatkan sakit pada sebagian organ tubuh. Itulah kenapa sel-sel yang rusak itu harus digetarkan untuk mengembalikan keseimbangan padanya. Kita tahu bahwa suara itu terbentuk dari gelombang atau getaran yang bergerak di udara dengan kecepatan 340 m/detik. Setiap suara memiliki frekuensi sendiri, dan manusia bisa mendengar suara dengan frekuensi antara 20/detik hingga 20.000/detik.

Gelombang-gelombang tersebut menyebar di udara lalu ditangkap telinga, lalu ia berubah menjadi sinyal-sinyal elektrik, dan bergerak melalui syaraf suara menuju acoustic bark di dalam otak. Sel-sel tersebut menyesuaikan diri dengan gelombang, lalu gelombang tersebut bergerak ke berbagai bagian otak, khususnya bagian depan. Semua organ itu bekerja secara bersama sesuai seirama dengan sinyal-sinyal tersebut, dan menerjemahkannya ke dalam bahasa yang dipahami manusia. Lalu, otak menganalisa sinyal-sinyal itu dan memberikan perintahnya kepada berbagai organ tubuh untuk menyesuaikan dengan sinyal-sinyal tersebut.

Suara terdiri dari getaran-getaran mekanik yang sampai ke telinga lalu ke sel-sel otak yang menyesuaikan dengan getaran-getaran tersebut, dan mengubah getarannya sendiri. Itulah mengapa suara itu dianggap sebagai energi obat yang efektif, tergantung pada sifat suara itu dan frekuensinya. Kita menemukan energi penyembuh di dalam al-Qur’an karena ia merupakan Kitab Allah.

Terapi Suara
Dari sinilah muncul terapi suara: Suara adalah getaran, dan sel-sel tubuh itu selalu bergetar, lalu suara memengaruhi sel-sel tersebut. Inilah yang ditemukan para peneliti akhir-akhir ini.
Di akhir abad 21 di Washington University, para ilmuwan menemukan bahwa kerja sel otak bukan hanya mentransfer informasi. Masing-masing sel adalah komputer kecil yang bekerja untuk mengumpulkan informasi, memprosesnya, dan memberikan perintah secara konstan. Ellen Covey, peneliti pada Washington University, mengatakan, ‘Untuk pertama kalinya kita menyadari bahwa otak tidak bekerja layaknya satu komputer besar, melainkan berisi sekian banyak komputer yang bekerja secara kooperatif. Ada komputer kecil dalam setiap sel, dan komputer-komputer tersebut dapat terpengaruhi oleh getaran di sekitarnya, khususnya suara
Berbagai eksperimen menunjukkan bahwa di dalam tiap-tiap sel dalam otak terdapat komputer supermini di mana Allah menginstal program akurat yang mengatur sel dan mengontrol kerjanya. Eksperimen juga menunjukkan bahwa suara dapat memengaruhi sel. Ini adalah gambar sel yang terpengaruh oleh suara, dan medan elektromagnetik terbentuk di sekitarnya.

Jadi, dapat kami katakan bahwa sel-sel tiap organ tubuh itu bergetar dalam frekuensi tertentu, dan membentuk sistem yang kompleks dan koordinatif, yang dapat terpengaruh oleh suara di sekitarnya. Penyakit yang menjangkiti suatu organ tubuh itu dapat mengakibatkan perubahan pada getaran sel-sel organ tersebut, dan pada kelanjutannya membuatnya menyimpang dari sistem tubuh secara umum. Itulah mengapa ketika tubuh dihadapkan pada suara tertentu, maka suara itu memengaruhi getaran sistem tubuh, khususnya pada organ yang tidak normal. Organ ini akan merespon suara tertentu untuk mengembalikan sistem getarannya yang orisinal, atau dengan kata lain, mengembalikan kondisi kesehatannya. Para ilmuwan menemukan hasil-hasil tersebut belakang ini.

Kronologi Terapi Suara:
Alfred Tomatis, seorang dokter warga negara Prancis, membuat eksperimen-eksperimen selama lima puluh tahun mengenai indera manusia, dan ia membuat kesimpulan bahwa indera pendengaran merupakan indera yang paling penting! Ia menemukan bahwa pendengaran mengontrol seluruh tubuh, mengatur operasi-operasi vitalnya, keseimbangan, dan koordinasi gerakan-gerakannya. Ia juga menemukan bahwa telinga mengontrol sistem syaraf!

Selama eksperimennya, ia menemukan bahwa syaraf pendengaran terhubung dengan seluruh otot tubuh, dan ini adalah alasan mengapa keseimbangan dan fleksibilitas tubuh, serta indera penglihatan itu terpengaruh oleh suara. Telinga bagian dalam terhubung dengan seluruh organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati, perut, dan usus. Hal ini menjelaskan mengapa frekuensi-frekuensi suara itu memengaruhi seluruh tubuh.

Pada tahun 1960, ilmuwan Swiss yang bernama Hans Jenny menemukan bahwa suara dapat memengaruhi berbagai Artikelal dan membentuk partikular-partikularnya, dan bahwa masing-masing sel tubuh itu memiliki suaranya sendiri, dapat terpengaruh oleh suara, dan menyusun ulang Artikelal di dalamnya.
Pada tahun 1974, peneliti Fabien Maman dan Sternheimer mengumumkan penemuan mengejutkan.

Mereka menemukan bahwa setiap organ tubuh itu memiliki sistem vibrasinya sendiri, sesuai dengan hukum fisika. Beberapa tahun kemudian, Fabien dan Grimal serta peneliti lain mengungkapkan bahwa suara dapat memengaruhi sel-sel, khususnya sel kanker, dan bahwa suara-suara tertentu memiliki efek yang lebih kuat. Hal ajaib yang ditemukan dua peneliti itu adalah bahwa suara yang memiliki efek paling kuat pada sel-sel tubuh adalah suara manusia itu sendiri!

Suara bergerak dari telinga ke otak dan memengaruhi sel-sel otak. Akhir-akhir ini para ilmuwan menemukan bahwa suara memiliki daya penyembuh yang ajaib dan afek mengagumkan terhadap sel-sel otak, dimana ia bekerja untuk mengembalikan keseimbangan ke seluruh tubuh! Bacaan al-Qur’an memiliki efek luar biasa terhadap sel-sel dan dapat mengembalikan keseimbangan. Otak merupakan organ yang mengontrol tubuh, dan darinya muncul perintah untuk relaksasi organ-organ tubuh, khususnya sistem kekebalan tubuh.

Fabian, seorang peneliti sekaligus musisi, meletakkan sel-sel darah dari tubuh yang sehat dan menghadapkannya pada berbagai macam suara. Ia menemukan bahwa setiap not skala musik dapat memengaruhi medan elektromagnetik sel. Ketika ia memotret sel ini dengan kamera Kirlian, ia menemukan bahwa bentuk dan nilai medan elektromagnetik sel itu berubah sesuai dengan frekuensi-frekuensi suara dan tipe suara orang yang membaca. Kemudian ia membuat eksperimen lain dengan meletakkan darah orang sakit, memonitornya dengan kamera Kirlian, dan meminta pasien untuk membuat berbagai macam suara. Ia menemukan, sesudah memproses gambar, bahwa not tertentu dapat mengakibatkan perubahan pada medan elektromagnetiknya dan menggetarkannya secara seutuhnya dengan merespon suara pemiliknya.

Akhirnya ia menyimpulkan bahwa ada not-not tertentu yang bisa memengaruhi sel-sel dan membuatnya lebih vital dan aktif, bahkan meregenerasinya. Ia menarik suatu hasil yang penting: suara manusia memiliki pengaruh yang kuat dan unik terhadap sel-sel tubuh; pengaruh ini tidak ditemukan pada instrumen lain.
Peneliti ini menyatakan, ‘Suara manusia memiliki nada spiritual khusus yang membuatnya menjadi sarana pengobatan yang paling kuat.’ Fabien menemukan bahwa beberapa suara dapat menghancurkan sel-sel kanker, dan pada waktu yang sama dapat mengaktifkan sel-sel yang sehat.

Sel kanker hancur hanya dengan frekuensi-frekuensi suara! Itulah mengapa bacaan al-Qur’an memiliki pengaruh yang besar terhadap kanker yang paling berbahaya dan penyakit yang sangat akut!

Tetapi, apakah pengaruh ini hanya terbatas pada sel-sel?

Jelas bahwa suara dapat memengaruhi segala sesuatu di sekitar kita. Inilah yang dibuktikan Masaru Emoto, ilmuwan Jepang, dalam eksperimennya terhadap air. Ia menemukan bahwa medan elektromagnetik pada molekul-molekul air itu sangat terpengaruh oleh suara, dan ada suara-suara tertentu yang memengaruhi molekul dan membuatnya lebih teratur.
Apabila kita mengingat bahwa 70% tubuh manusia itu adalah air, maka suara yang didengar manusia itu memengaruhi keteraturan molekul-molekul air pada sel-sel tubuh, dan juga memengaruhi molekul-molekul itu bergetar, sehingga dapat memengaruhi kesehatannya.

Para peneliti lain mengonfirmasi bahwa suara manusia dapat mengobati banyak macam penyakit termasuk kanker. Para terapis juga menyetujui bahwa ada suara-suara tertentu yang lebih efektif dan memiliki kekuatan penyembuh, khususnya dalam meningkatkan sistem kekebatan tubuh.

Bentuk molekul air berubah ketika dihadapkan pada suara. Jadi, suara itu berpengaruh sangat besar terhadap air yang kita minum. Apabila Anda membacakan al-Qur’an pada air, maka karakteristiknya akan berubah dan air itu akan mentransfer efek-efek al-Qur’an itu kepada setiap sel dalam tubuh, sehingga mengakibatkannya sembuh. Dalam gambar kita melihat molekul air yang didinginkan. Medan elektromagnetik di sekitar molekul ini berubah secara kontinu disebabkan efek suara.

Bagaimana dengan al-Qur’an mengobati
Sekarang, mari kita jawab pertanyaan penting: apa yang terjadi pada sel-sel tubuh dan bagaimana suara itu bisa mengobati? Bagaimana suara ini berpengaruh pada sel-sel yang rusak dan mengembalikan keseimbangannya? Dengan kata lain, bagaimana mekanisme pengobatannya?

Para dokter selalu mencari jalan untuk menghancurkan beberapa virus. Apabila kita berbicara tentang mekanisme virus ini, apa yang membuatnya bergerak dan menemukan jalannya kepada sel? Siapa yang memberi virus itu informasi sehingga bisa menyerang sel dan berkembang biak di dalamnya? Apa yang menggerakkan sel-sel untuk menyerang virus agar menghancurkannya, sementara ia lemah terhadap virus lain?

Virus dan kuman juga bergetar dan sangat terpengaruh oleh vibrasi suara, khususnya suara bacaan al-Qur’an. Suara al-Qur’an dapat menghentikan mereka, dan pada waktu yang sama meningkatkan aktivitas sel-sel sehat dan membangkitkan program yang terkacaukan di dalamnya agar siap bertempur melawan virus dan kuman.

Bacaan al-Qur’an itu terdiri dari sekumpulan frekuensi yang sampai ke telinga, lalu bergerak ke sel-sel otak, dan memengaruhinya melalui medan elektronik, lalu frekuensi-frekuensi tersebut mengaktifkan sel-sel. Sel-sel akan merespon medan itu dan memodifikasi vibrasi-vibrasinya. Perubahan pada vibrasi inilah yang kita rasakan dan pahami sesudah mengalami dan mengulangi.

Ini merupakan sistem alamiah yang diberikan Allah pada sel-sel otak. Ini merupakan sistem keseimbangan yang natural. Inilah yang difirmankan Allah kepada kita di dalam al-Qur’an al-Karim, ‘Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.’ (ar-Rum: 30)

Gambaran riil sel darah yang dihadapkan pada suara sehingga medan elektromagnetik di sekitarnya berubah. Suara bacaan al-Qur’an membuat sel menjadi lebih kuat untuk melawan virus dan kerusakan akibat penyakit menular.

Ayat-Ayat Obat
Perlu keyakinan yang mendalam bahwa dalam al-Qur’an memiliki daya penyembuh untuk penyakit. Tetapi yang ditekankan Rasulullah saw adalah beberapa surat dan ayat tertentu, seperti membaca al-Fatihah 7 kali, membaca ayat Kursi, dua ayat terakhir surat surat al-Baqarah, dan tiga surat terakhir al-Qur’an.

Anda juga memilih ayat-ayat yang sesuai untuk mengobati penyakit Anda. Sebagai contoh, jika anda merasa gelisah, maka fokuskan pada bacaan surat asy-Syarh. Dan jika Anda sakit kepala, maka bacalah ayat: ‘Kalau sekiranya Kami menurunkan Al Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir.’ (al-Hasyr: 21)

Nabi saw membaca ta’awudz ratusan kali setiap hari. Beliau memohon kepada Allah untuk melindunginya dari berbagai hal buruk, termasuk penyakit. Kita juga sangat dianjurkan untuk membaca surat al-Falaq dan an-Nas setiap hari. Semoga Allah menjadikan al-Qur’an sebagai obat bagi kita dari setiap penyakit, lahir dan batin.

Sumber : http://www.eramuslim.com


Selasa, 10 November 2009

Maksiat ,jauhkan dr bangun malam

Saudaraku, kemaksiatan yang kita lakukan akan menghalangi kita untk bangun malam , menggerus semangat untuk Qiyamullail. Kemaksiatan yang kita lakukan adalam racun dan penyakitn yang akan merusak dan melemahkan perjalanan menuju Allah. Sehingga menjadikannya lebih condong kepda kemungkaran dan dosa, semakin menjauh dari ketaatan dan amal shalih.
Jika seseorang ingin termasuk dalam hamba yang mendapatkan kemuliaan bermunajat kepada Allah dalam kegelapan malam, maka hendaknya berupaya untuk menjauhi dosa dan kemaksiatan. Seorang hamba yang melakukan kemaksiatan , maka hatinya tidak akan tergerak untuk bangun malam dan bermunajat kepada Allah.

Ibnu Al Jauziyah dalam bukunya At Tasbirah, menyatakan bahwa seseorang mengadu kepada Hasan Al- Basri, dengan mengatakan ,’Mengapa aku susah bangun malam ?’. Maka dia menjawab, ‘ Karena kesalahan-kesalahanmu telah mengikatmu’.

Hasan al Basri dalam Mukhtashar Qiyamullai (Muqrizi), mengatakan bahwa seorang hmba yang berbuat dosa, maka akan sulit baginya untuk bangun malam dan puasa di siang harinya.

Bahkan Sufyan Ats Tsauri dalam Tanbih Al-Mughtarin (Asy Sya’rani), mengatakan ,’Diharamkan bagiku bangun malam selama lima bulan karena dosa yang aku perbuat ,’.

Abu Sulaiman ad-Darani, dalam Shaid Al-Khatir (Ibnu Al Jauzi) , berkata, ‘Barangsiapa yang bersih maka dia dibersihkan, barang siapa yang kotor maka dia akan dikotorkan, barang siapa yang berbuat baik dimalam harinya maka akan dicukupkan baginya di siang harinya dan barang siapa yang berbuat baik di siang harinya dengan meninggalkan dosa maka akan diberikan taufik kepadanya di malam harinya sehingga bisa bangun malam ‘.

Saudaraku, ketika kita meremehkan Alah dengan melakukan perbuatan maksiat dan melanggar larangan-Nya maka sungguh diharamkan bagi kita akan nikmatnya bermunajat dihadapan-Nya. Sebaliknya apabila kita mengagungkan dan memuliakan perintah Allah, tentu Allah akan memuliakan kita, menjaga kita dari dosa, membangunkan kita di kegelapan malam untuk bermunajat.

Saudaraku, marilah kita berlogika, bahwa soerang raja hanya mau bercengkerama dengan bawahannya (orang) yang dia percayai kesetiannya padanya. Adapun orang yang menentang raja , tentu orang itu tidak akan dibiarkan mendekat padanya.

Saudaraku, marilah jika malam tiba , kita berjalan dalam keheningannya untuk bersimpuh dihadapan Allah, dan sujud sebagaimana orang-orang yang menyesal atas segala dosa yang kita perbuat. Allah telah menjanjikan keutamaan bagi setiap hamba yang bangun malam dan bersujud dihadapan-Nya.
Sebagaimana riwayat dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Allah Subhanahu wa Ta’ala turun ke langit dunia setiap malam ketika sepertiga malam pertama berlalu seraya berkata, “ Aku adalah Raja, Aku adalah Raja. Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya, barangsiapa yang meminta-Ku niscaya Aku akan memberinya, dan barangsiapa yang memohon ampunan kepada-Ku niscaya Aku akan mengampuninya. Keadaan akan tetap seperti itu hingga terbit fajar ,” (Hr Bukhari Muslim).

Allahu a’lam
Sumber : Kaifa Tatahammasu Liqiyan at-lail, Muhammad bin Shlaih ash-shai’ari.


Minggu, 08 November 2009

Konsentrasi dalam beribadah

Saudaraku, diantara penyebab keberkahan turunnya rizki dari Allah adalah beribadah dengan sepenuh hati kepada Allah. Mullah Ali al-Qari dalam Al Mirqat 9.26 menjelaskan hadits Rasulullah yang berbunyi , “ beribadahlah kepada-Ku (Allah) dengan sepenuh hati”, yaitu mengkonsentrasikan seluruh pikiran dan perasaan untuk beribadah kepada-Nya. Atau mencurahkan hati dan pikiran untuk beribadah kepada-Nya.
Dari Abu hurairah , bawa Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Sesungguhnya Allah berfirman,” Wahai manusia, kosongkan hatimu untuk beribadah kepada-Ku, maka akan Aku penuhi kekayaan dalam hatimu dan Ku-tutup kemiskinanmu, bila kamu tidak melakukannya, maka Aku akan memenuhi kedua tanganmu dengan kesibukan dan tidak Aku tutup kemiskinanmu ,” (1)

Al Munawi menjelaskan, bahwa berhentilah dari kesibukan-kesibukan duniawi saat (untuk) beribadah kepada-Nya dan janganlah menyibukkan diri untuk mencari kebutuhan yang melebihi keperluanmu dan orang-orang yang menjadi tanggunganmu. Bila seorang hamba mencukupkan diri dan sibuk dengan beribadah kepada-Nya, maka Dia akan penuhi hatinya dengan kekayaan. Inilah yang dimaksud dengan kekayaan yang sebenarnya. Dan Allah pasti akan menyelesaikan urusan-urusan hamba-Nya.
Namu apabila seorang hamba tidak melakukan hal tersebut, maka Allah akan membuatnya tenggelam dalam kesibukan-kesibukan urusanya sendiri. Sehingga hamba itu akan menjadi msikin dan bertambah miskin dengan segala kesibukan yang membelenggunya.

Sedangkan Al ’Ala’I menjelaskan dalam Faidh Al-Qadir 2/308, bahwa pada hadits tersebut Allah memerintahkan agar manusia beribadah dengan sepenuh hati, dan tidak disibukkan oleh pekerjaan yang lain.

Dari Ma’qil bin Yasar , bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya , “ Tuhan kalian Yang Maha Mulia berfirman, “ Wahai anak adam, konsentrasikan hatimu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku penuhi hatimu dengan kekayaan dan Aku penuhi tanganmu dengan rizki. Wahai anak adam, janganlah menjauhi-Ku, bila kamu lakukan niscaya Aku penuhi hatimu dengan kemiskinan dan Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan “, (Hr Hakim dalam As-Silsilah ash Shahihah ,1359,3/347).

Saudaraku, jelaslah bahwa mencurahkan hati dan pikiran semata-mata dalam beribadah kepada Allah, merupakan salah satu penyebab kuat terbukanya pintu rizki dan kekayaan.

Allahu a’lam

Sumber : Asbabur Rizki, Shalahudin Sa’id.
Catatan
(1). Hr Baihaqi dan Thabrani dalam Al Awsat, hadits ini hasan menurut As Suyuthi, sedangkan Adz Dzahabi berpendapat dalam musnadnya bahwa sanadnya baik (Faidh Al-Qadir 3/291). Albani berpendapat hadits ini lemah Wallahu a’lam.



Jumat, 06 November 2009

Tips antisipasi kerusakan LCD ponsel

LCD adalah media untuk menampilkan data, angka dan huruf pada ponsel. LCD pada ponsel mempunyai batas kemapuan efektif sekitar 2 tahun. Komponen LCD memerlukan tegangan sebesar 4,8 volt yang terdapat dalam power supply ponsel.
Secara umum tanda-tanda kerusakan LCD, adalah layar kelihatan mulai berubah warna. Bila diaktifkan akan menghasilkan tampilan gambar atau tulisan yang kurang cemerlang. Bisa juga ditandai dengan muculnya garis-garis pada layar. Bisa juga pada saat dihidupkan gambar lama muncul atau LCD mengalami blank atau tidak memunculkan sesuatu informasi.

Sebagaimana seperti monitor komputer, LCD juga terkoneksi dengan beberapa komponen, yaitu koneksi dari Central Procesor Unit dan hubungan LCD ke CPU melalui jalur khusus. Berupa jalur data yang berisi data hasil olahan dari CPU. Tegangan arus LCD diperoleh dari power supply ponsel.

Ada beberap modus kerusakan pada LCD ponsel, misalnya :
a.LCD blank . Tanda-tanda kerusakan ini hampir mirip dengan kerusakan pada software. Dimana biasanya gambar tidak muncul sama sekali dilayar ponsel, meskipun ponsel dalam keadaan normal. Biasanya ponsel juga tidak respon. Kerusakan LCD ini umumnya disebabkan terlalu sering-nya ponsel diletakkan ditempat yang panas atau terkena sinar matahari secara langsung. Bila LCD blank , masih ada kemungkinan untuk memperbaikinya. Anda bisa memeriksa atau mengganti sebuat alat yang bernama konektor LCD . alat ini terdapat di bagian belakang LCD dan ada perangkat kabel yang dinamakan Rubber. Rubber merupakan alat yang berfungsi mengalirkan arus dari mesin ponsel ke LCD sehingga menghasilkan tulisan atau gambar.

  • b. LCD bergaris. Tanda-tanda ini akan nampak bila ponsel diaktifkan, maka dilayar ponsel akan terdapat garis vertikal atau horisontal. Akibatknya gambar atau tulisan yang tertampil dilayar akan tempak seperti bergaris. Umumnya kondisi ini terdapat pada ponsel-ponsel LCD yang kualitasnya kurang bagus. Atau bisa juga karena ketidakseimbangan arus yang masuk dari mesin ponsel ke LCD ponsel tersebut. Bila ini terjadi pada ponsel anda, jalan terbaik adalah mengganti seperangkat LCD yang sesuai dengan type merk ponsel anda.
  • c. LCD pecah. Bisa jadi ini kerusakan yang terparah, karena tidak lain anda harus mengganti perangkat LCD tersebut.

Allahu a’lam

Sumber : Cepat & praktis betulin HaPe semua merk, Tim Kompulab, Multicom



Selasa, 03 November 2009

TAWADHU'

Kata tawadhu' berasal dari kata kerja lampau (fi'il madhi) wadho'a artinya menaruh atau meletakkan sesuatu. Kata tawadhu' secara etimologis berarti rendah hati lawan dari takabur. Secara terminologis, tawadhu' berarti orang yang merasa dirinya memiliki sejumlah kekurangan karena kesempurnaan hanya milik Allah semata.
Firman Allah , yang artinya ,” Dan, hamba-hamba Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati”. (Qs. Al-furqan : 63)
Tawadhu’ bisa diartikan sebagai tenang, rendah hati, tidak jahat, tidak tinggi hati.
Dari Ibn Mas’ud ra, berkata bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya, “ Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada kesombongan walaupun seberat dzarrah”. (Hr Muslim).

Al Hasan, mengartikannya sebagai orang-orang yang berilmu dan bersikap lemah lembut. Sedangkan menurut Muhammad bin Al Hanafiah , tawadhu’ adalah orang yang menjaga kehormatan diri dan tidak berlaku bodoh. Kalaupun mereka dianggap bodoh , mereka tetap bersikap lemah lembut.
Orang yang rendah hati tidak memandang dirinya memiliki kelebihan dari orang lain, sedangkan takabur merasa dirinya memiliki kelebihan dibanding orang lain dan menghargai dirinya secara berlebihan

Tawadhu’ dikatakan sebagi al-haun, maka artinya lemah lembut.
Sikap tawadhu' merupakan sikap terpuji. Orang yang tawadhu' merasa dirinya hanyalah sebagai hamba yang lemah di hadapan Allah yang senantiasa membutuhkan rahmat dan karunia Allah. Apa yang ia miliki baik rupa, ilmu, harta dan kekayaannya serta pangkat dan kedudukan semuanya adalah karunia Allah, maka tidaklah pantas bila ia sombong baik kepada sesama apalagi kepada Allah SWT.

Allah berfirman : Artinya: "Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allahlah (datangnya) dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan (QS. An-Nahl (16) : 53)

Tawadhu’ merupakan kerendahan hati yang menunjukkan sikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin tidak diartikan merendahkan diri yang menjadikan pelakuknya menjadi hina. Tetapi merupakan sikap lemah lembut yang membuat pelakunya penurut.

Dalam shahih Muslim disebutkan dari hadits bin Himar ra, dia berkata bawa Rasulullah saw bersabda “ Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku, agar kalian rendah hati, hingga seseorang tidak membanggakan diri terhadap orang lain dan seorang tidak berbuat aniaya terhadap yang lain “,

Rasulullah banyak mencontohkan sikap tawadhu ini, al :


  1. Beliau makan bersama dengan para pelayan, duduk bersama orang-orang miskin, berjalan dengan para janda dan anak-yatim, memenuhi keperluan mereka dan selalu mengucapkan salam terlebih dahulu kepada mereka.

  2. Jika berada dirumah, maka beliau mengerjakan tugas-tugas keluarganya.

  3. Beliau biasa menjahit sendiri sandalnya, menambal pakaian, memerah susu untuk keluarganya, memberi makan onta.

  4. Berakhlak lembut, wajah selalu berseri , dermawan tapi tidak boros. Dst.

Allah berfirman dalam surat al-Furqan ayat 63 : Artinya: "Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati “.

Saudaraku, takabur lebih jahat daripada syirik. Sebab orang yang takabur merasa dirinya hebat untuk beribadah kepada Allah. Sedangkan orang musryk masih mau beribadah kepada Allah dan walaupun masih mengangungkan kepada selain-Nya.


Sehingga, Allah menjadikan neraka sebagi tempat orang-orang takabur. Sebagaimana firman-Nya , yang artinya ,” Maka masukilah pintu-pintu neraka jahanam, kalian kekal didalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu “, (Qs. An-Nahl : 29).

Allahu a’lam

Sumber : Ibn Qayyim Al-Jauziyah, Madarijus Salikin , pendakian menuju Allah (terjemahan).



Senin, 02 November 2009

Bagai shalat semalam penuh

Saudaraku, mungkinkah kita melaksanakan shalat satu malam penuh ?
Diriwayatkan Muslim dari Ustman bin Affan, bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Barangsiapa yang shalat isya’ berjamaan maka seakan-akan dia telah shalat setengah malam. Dan barang siapa shalat subuh berjamaah maka seakan-akan dia telah melaksanakan shalat malam satu malam penuh ,” (Hr. Muslim).
Sungguh , Allah maha mengetahui segala apa yang tersembunyi di dalam hati. Mengetahui kelemahan hamba-Nya. Dengan karunia dan kemuliaan-Nya, Allah telah mencurahkan pahala mulia ini. Jika seorang hamba melaksanakan shalat isya’ dan subuh berjamaah. Bukankah ini suatu karunia yang sangat agung.

Saudaraku, sungguh suatu kerugian yang sangat besar bila kita tidak melaksanakan kesempatan ini. Bukankah suatu yang sangat membahagiakan bila setiap hari kita bisa melaksanakan secara istiqoamah. Kegiatan apa yang lebih menguntungkan daripada itu?

Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah bersabda, yang artinya , “ Kalau sekiranya manusia mengetahui apa yang tersembunyi dalam azan dan shaf pertama, maka mereka tidak akan mendapatkan bagian kecuali dengan jalan diundi di dalamnya, niscaya mereka akan ikut serta dalam undian (banyaknya yang berbondong-bondong guna mendapatkan shaf pertama). Dan jika mereka mengetahui apa yang didapatkan dalam awal kedatangan (shalat jamaah), niscaya akan berlomba-lomba. Dan jika mereka mengetahui apa yang tersimpan di dalam sahalat subuh dan isya’ maka mereka akan mendatanginya walau dengan merangkak “, (Hr Bukhari).

Dari Buraidah Al-Aslami, bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang di hari kiamat , “ (Hr Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibn Majah).

Begitu agungnya amalan ini, maka Rasulullah pun memberikan motivasi kepada kita, sebagaimana Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Apabila kalian mampu, janganlah kalian menyerah dalam melakukan shalat sebelum terbit matahari dan shalat sebelum terbenam matahari. Maka lakukanlah , “ (Hr Bukhari – Muslim).
Subhanallah, bukankah ini karunia yang tiada bandingnya. Begitu mulianya amalan shalat, sehingga shalat menjai andalan bagi manusia dalam mempertanggungjawabkan dihadapan Allah.
Sebagaimana Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Sesungguhnya amal manusia yang pertama kali dihisap pada hari kiamat adalah shalatnya “.
Beliau bersabda, “ Allah berkata kepada para malaikat-Nya – dan Dia Maha Mengetahui ,” Lihatlah amal shalat hamba-Ku, dia melengkapi atau menguranginya, kalau dia sempurna maka tulislah sempurna”.
“Kalau sedikit saja yang dikurangi, Allah berkata ,” Lihatlah apakah hamba-Ku melakukan shalat sunnah “. Kalau seorang hamba melakukan shalat sunnah maka Allah berkata ,” Sempurnakanlah shalat wajib hamba-Ku dengan shalat sunnahnya, lalu hitunglah amalnya sesuai dengan shalatnya ,” (Hr At Tirmidzi, Abu DAwud, An-Nasa’I, Ibn Majah, Ad Darimi dan Ahmad).

Saudaraku, lalu apa yang menghalangi kita untuk shalat subuh berjamaah?.

Allahu a’lam
Sumber : Kaifa Nuhafidzu ‘alas shalatil fajri , Dr Raghib As-Sirjani.


Mengenali ajakan nafsu

Ada pepatah Persia, yang menyatakan bahwa Bila anda bimbang untuk melakukan dua hal yang akan anda kerjakan dalam pandangan anda, dan anda ragu atau sulit menentukan mana yang paling benar? Maka sebaiknya anda perhatikan benar mana yang lebih sesuai dengan hawa nafsu anda, lalu tinggalkanlah itu.
Cara mengendalikan hawa nafsu adalah dengan bersabar untuk tidak melakukan maksiat dan atau dosa. Ibn Qoyyim, menyatakan bahwa Sabar adalah pertahanan akal yang paling kokoh dan agama adalah paling kuat dalam mengendalikan hawa nafsu dan keinginan syahwat.

Saudaraku, berusahalah untuk selalu instropeksi diri kita masing-masing sebelum bertindak dan berbuat. Kita perhatikan dan pertimbangkan keinginan dan niat. Karena bila seorang hamba yang mampu menghilangkan suatu keinginan sebelum mendapatkan tempat dalam hatinya, maka untuk menghilangkannya tentu akan lebih mudah. Karena tindakan dan perbuatan, bermula dari keinginan.

Al Hasan berkata, bila seorang hamba ingin bersedekah, maka hendaknya terlebih dahulu berpikir , jika sudah ikhlas karena Allah, maka dia akan melakukannya.
Dia juga mengatakan bahwa, Allah lebih menyukai hamba yang memikirkan cita-cita dan keinginannya terlebih dahulu, baru kemudian berpikir. Dan jika ia ikhlas karena Allah, maka ia akan melakukannya, jika tidak maka ia akan menahan diri. Berpikir ini dimaksudkan dalam arti untuk mencocokkan dengan al-Qur’an dan sunnah, sehingga kedua dasar itu selalu menjadi pedoman baginya.

Saudaraku, kalau seorang hamba tiada berpikir sebelum berbuat, maka hawa nafsu akan mengajaknya melakukan hal yang dia kira baik, kemudian setelah terjadi , baru tumbuh kesadaran apa yang sudah terjadi, dan ternyata merupakan dosa dan kejahatan.

Hajjaj dalam ‘uddatu ash-shabrin , menyatakan bahwa jagalah hawa nafsu, karena ia menyenangi semua hal yang buruk. Allah menyukai seorang hamba yang bisa membelenggu hawa nafsunya, dan mengarahkannya untuk melakukan ketaatan kepada Allah dan menjauhi maksiat. Saudaraku, sabar menahan diri dari yang haram tentu lebih ringan daripada sabar menahan murka-Nya.

Namun bagi kita yang sudah terlanjur memenuhi ajakan hawa nafsu dan berbuat keburukan, maka segeralah berinstropeksi , mencela diri dan bertobat kepada Allah.
Sungguh Allah Maha Pengampun, sebagaimana firman-Nya, yang artinya, “ Katakanlah, hai hamba-hamba-Ku yang melampui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang “ , (Qs. Az-Zumar : 53).

Semoga kita termasuk hamba yang ikhlas dalam mengerjakan kebaikan hanya karena Allah , dan bukan beribadah untuk selain Allah.

Allahu a’lam
Sumber : Al-Ikhlas , Dr Umar Sulaiman Abdullah al-Asygar


Menghindari meminta ke orang lain

Saudaraku, hamba yang buruk adalah hamba yang biasa meminta kepada hamba yang lain, padahal ia mengetahui bahwa Allah mempunyai apapun yang dikehendakinya.
Dari Abu Kabsyah Al-anmari , bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya , “ tiga hal yang aku bersumpah atas ketiganya. Pertama , tidak akan berkurang harta seseorang yang disedekahkan. Kedua, tidak ada seseorang yang dizalimi lalu dia bersabar, kecuali Allah menambahkan kemulian padanya. Ketiga, tidaklah seorang membuka pintu meminta-minta, kecuali Allah membukakan baginya pintu kemiskinan ,” (Hr Ahmad, Abu Daud dan Hakim, lihat shahih al-jami’ 6041).
Al Munawi menjelaskan, bahwa seorang hamba yang senang meminta-minta apapun bentuknya, maka Allah segera membukakan pintu kemiskinan padanya, sesuatu yang tidak pernah dia duga.

Bahkan Rasulullah , sebagaimana disebutkan dalam Ash Shahihain dari Ibn Umar, bersabda, yang artinya , “ Meminta-minta senantiasa dilakukan salah seorang diantara kalian hingga dia bersua Allah, sementara di mukanya tidak ada sekerat dagingpun ,”

Dalam shahih Muslim disebutkan Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Barang siapa meminta –minta kepada manusia karena menginginkan harta yang banyak, maka dia hanyalah meminta bara api. Maka hendaklah dia menganggapnya sedikit atau menganggapnya banyak,”

Saudaraku, masih banyak hadits Rasulullah yang menjelaskan kehinaan meminta-minta kepada sesama manusia. Dan tawakal dengan meninggalkan sifat meminta-minta merupakan ubudiyah yang murni.

Saudaraku, memelihara diri dari sikap meminta-minta, dapat diartikan sebagai al-‘iffah, makna kata ini adalah merasa cukup dengan yang sedikit .(Mufradat Alfadz Al Qur’an .351). Ibn al Jauzi menjelaskan sikap ‘iffah bahwa seorang hamba menyembunyikan keadaan yang sebenarnya dari orang lain dan menampakkan kecukupan darinya. Dia selalu menempatkan Allah SWT di hatinya ketika berinteraksi dengan manusia, sehigga ia memperoleh penghasilan yang membuatnya tidak terjerumus kepada sifat meminta-minta atau mendapatkan perasaan qana’ah (menerima) segala sesuatu yang dia miliki.

Tidak meminta-minta adalah pelajaran yang baik bagi setiap hamba, karena disamping untuk memelihara harga diri juga menjaga martabat kemanusiaannya. Sifat meminta-minta kepada selain Allah , bisa disebut kezaliman dalam hak Rububiyah, karena permintaan ini mengandung sifat ketundukan kepada selain Allah dan mengalirkan air muka kepada selain penciptanya. Mengalihkan permintaan terhadap Allah kepada permintaan terhadap hamba , akan mendaatngkan murka Allah, jika kebutuhan hidupnya masih tercukupi .

Semoga kita dijaga Allah dari sifat meminta-minta kepada sesama makhluk. Sebagaimana sebuah syair bahwa Allah murka jika engkau tidak meminta kepada-Nya. Dan anak Adam justru murka jika engkau meminta kepadanya.

Allahu a’lam
Sumber : Madarijus Salikin, Ibn Qayyim al-Jauzyah, Asbabur Rizki- shalahudin Sa’id.