*****Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yg sabar.(Qs.Al-Baqarah 2 : 155).*****Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga , padahal (cobaan) belum datang kepadamu seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yg beriman bersamanya , berkata, 'kapankah datang pertolongan Allah?' Ingatlah , sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.(Qs.Al-Baqarah 2 : 214). *****Dan sungguh, Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat sebelum engkau, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kemelaratan dan kesengsaraan , agar mereka memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati.(Qs.Al-An'am 6 : 42). *****Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yg baik-baik dan (bencana) yg buruk-buruk, agar mereka kembali (kepda kebenaran). (Qs. Al-A'raf 7 : 168). *****Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yg apabila disebut nama Allah gemetar hatinya , dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal, (yaitu) orang-orang yg melaksanakan shalat dan yg menginfakkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yg benar-benar beriman. Mereka akan memperoleh derajat (tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan serta rizki (nikmat) yg mulia. (Qs.An-anfal 8 : 2-4). *****Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), padahal Allah belum mengetahui orang-orang yg berjihad diantara kamu dan tidak mengambil teman yg setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Allah Mahateliti terhadap apa yg kamu kerjakan. (Qs. At-Taubah 9 : 16) *****Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yg sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan. (Qs. Al-Anbiya 21 : 35). *****Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sungguh , Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yg dusta. (Qs. Al-'Ankabut 29 : 2-3)

Selasa, 27 Oktober 2009

Allah Maha Penyayang

Dia-lah Ar-Rahim, Maha Penyayang. Kasih sayang-Nya kepada hamba tak terhitung nilainya. Dia memberikan pahala atas seorang hamba yang baru pada tahap punya niat bait, dan belum dicatat kejahatan bila seorang hamba baru berniat berbuat keburukan.
Dari riwayat Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, yang artinya ,” Allah berfirman “ Apabila hamba-Ku bekehendak untuk beramal buruk maka jangan kamu catat sehingga ia mengamalkannya. Jika ia mengamalkannya maka catatlah serupa itu. Jika ia meninggalkannya karena Aku, maka catatlah sebagai satu kebaikan. Jika hamba-Ku mau berbuat kebaikan namun tidak mengamalkannya maka tulislah satu kebaikan baginya. Jika ia mengamalkannya maka catatlah sepuluh kalinya sampai tujuh ratus lipat. Dan dalam sebagian riwayat ada tambahan sampai kelipatan banyak “. (Hr Bukhari).

Dari riwayat Ibnu Abbas ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda sebagaimana yang diriwayatkan oleh Allah SWT ,” Sesungguhnya Allah mencatat kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan” Kemudian Beliau menjelaskan hal itu ,” Barang siapa yang bermaksud namun tidak mengamalkannya maka Allah mencatat disisi-Nya sebagai kebaikan yang sempurna untuknya. Jika ia bermaksud baik lalu mengamalkannya maka Allah mencatat disisi-Nya sepuluh kebaikan samapi tujuh ratus kali lipat sampai banayk. Barang siapa yang bermaksud buruk namun tidak mengamalkannya maka Allah mencatat disisi-Nya suatu kebaikan yang sempurna. Jika ia bermaksud buruk lalu mengamalkannya maka Allah mencatatnya sebagai satu keburukan,” (Hr Bukhari).

Dari abu Hurairah ra, ia berkata bahwa Rasulullah SAW besabda ,yang artinya ” Allah yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman :” Apakah hamba-Ku bermaksud pada keburukan maka jangan kamu catat. Jika ia melakukannya maka catatlah satu keburukan. Apabila ia bermaksud pada kebaikan namun tidak melakukannya maka catatlah satu kebaikan. Jika ia mengamalkannya maka catatlah sepuluh kali lipat “. (Hr. Muslim).

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah , bersabda ,yang artinya ” Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman ;” Apabila hamba-Ku bermaksud pada kebaikan namun tidak mengamalkannya maka Aku catat sebagai satu kebaikan baginya sampai tujuh ratus kali. Apabila ia bermaksud pada keburukan dan tidak mengamalkannya maka Aku tidak mencatatnya. Jika ia melakukannya maka Aku catat satu keburukan. (Hr Muslim).

Sungguh , semoga kita tidak termasuk hamba yang menyia-nyiakan Kasih Sayang Allah.

Allahu a’lam.

Sumber : lembar tausiyah



Hal buruk yg menimpa orang baik

Saudaraku, masalah yang datang bertubi-tubi bisa menghancurkan motivasi kita, melemahkan semangat hidup. Barangkali kita merasa tidak berbuat apa-apa yang menjadikan penyebab kemalangan atau hal-hal buruk yang menimpa kita.
Upamanya, tiba-tiba saja toko kita dijarah orang, kebakaran, atau hal-hal buruk lain yang bisa kita sebut sebagai hal buruk yang menimpa orang (yang dianggap) baik.
Reaksi pertama, tentu menolak kenyataan ini. Kita tidak terima ini bisa terjadi, dan bentuknya bermacam-macam, menangis ,meratap, mogok beribadah, bahkan menghujat Allah, atau yang lainnya.
Reaksi selanjutnya, adalah mencari penyebab pada leveltransendental. Dalam tahap ini seorang hamba mencoba mencari perspektif Tuhan atas peristiwa buruk yang dialaminya.

Mencoba mencari kesalahan dan dosa-dosa yang telah (mungkin) diperbuatnya. Usaha ini akan lebih baik daripada harus mencari kambing hitam sebagai tudingan penyebabnya.
Bila seorang hamba, menimpakan kesalahan pada pihak lain , maka dia mulai mengeluh, protes. Dan benntuk protesnya bisa berupa :
merusak diri sendiri , bisa berupa : meninggalkan ibadah, lari ke khamr dst. Atau
merusak lingkungan sekitarnya , bisa berupa : memusuhi orang lain, merusak benda dst.

Seorang hamba yang telah melewati proses transendental, seharusny bisa menjadi lebih bijak.


  1. Langkah pertama , adalah menerima kenyataan. Ini adalah awal yang berat, karena kita merasa bahwa peristiwa yang menimpa diri ini sangat tidak adil menurut kacamata kita. Namun berupaya menerima dengan hati lapang dan memupuk keimanan bahwa peristiwa ini belum merupakan akhir dari segala sesuatu. Barangkali ini justru awal dari peristiwa-peristiwa yang akan terjadi.

  2. Saudaraku, hidup ini lebih besar artinya, daripada semua masalah yang kita hadapi, lebih besar dari semua kegagalan yang kita alami. Penerimaan secara total dengan hati lapang memang sangat berat, karena semua peristiwa yang terjadi adalah misteri Illahi.

Selanjutanya kita akan mulai masuk kedalam tahap kecemasan. Kecemasan ini timbul karena kita berupaya belajar untuk menerima kenyataan, walaupun sering kita masih tidak mengerti mengapa kesedihan dan kemalangan ini terus menimpa kita. Dan tidak ada jaminan peristiwa serupa akan menimpa di masa datang.

Saudaraku, sesungguhnya kecemasan itu mengandung rahmat yang besar, dan perlu diingat kecemasan tidak membunuh manusia. Kecemasan seakan adalah bagian dari takdir kita sebagai manusia. Kita terus berjalan dalam kecemasan-kecemasan yang silih berganti.

Allah dalam kitab-Nya telah memberikan contoh hamba-Nya yang mulia Nabi Ayyub as pernah ditimpa musibah (penyakit) secara terus-menerus selama 18 tahun. Seluruh kekayaanya dan apa yang dia pmiliki musnah. Mengapa ini justru terjadi pada Nabi yang dimuliakan Allah ? atau bagaimana bila ini justru menimpa pada hamba-hamba-Nya yang lemah iman?

Firman Allah, yang artinya ,” Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baiknya hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya) , “ (Qs. Shaad : 44).

Allah berfirman, yang artinya ,” Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu ? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraaan , serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya : ,’ Bilakah datangnya pertolongan Allah ?’ Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat ,” ( Qs. Al-Baqarah : 214).

Sekarang terjawab sudah, bahwa orang-orang baik, orang-orang shalih justru mendapat ujian yang lebih keras . Dan orang-orang yang yang mengaku dirinya beriman , belum teruji keimanannya jika dia belum berhasil melalui ujian dan cobaan yang Allah berikan kepadanya.

Sebagaimana firman Allah yang artinya ,” Dan (di waktu itu) mereka berkata : ‘Kami beriman kepada Allah ‘., bagaimanakah mereka dapat mencapai (keimanan) dari tempat yang jauh itu. Dan sesungguhnya mereka telah mengingkari Allah sebelum itu ; dan mereka menduga-duga tentang yang ghaib dari tempat yang jauh , “ (Qs. Saba : 52-53).

Allah selalu akan menguji kesabaran orang-orang yang beriman, sebagaimana firman Allah yang artinya , “ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan ,’inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun ‘. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk “. (Qs. Al-Baqarah : 157).

Saudaraku, kekecewaan , penderitaan yang dihadapi dengan kesabaran , menjadikan orang-orang biasa menjadi luar biasa.

Allahu a’lam
Sumber : La Tahzan, Ghalib AM.


Senin, 26 Oktober 2009

Tips atasi bunyi misterius pd mesin

Kenyamanan saat mengenderai mobil bisa terganggu dengan terdengarnya suara-suara tidak biasa pada mesin. Disamping mengganggu, jangan pula diremehkan bunyi-bunyi mencurigakan tersebut. Jangan abaikan keselamatan berkendara anda.
Namun anda tidak perlu terburu-buru bawa ke bengkel. Sebaiknya anda kenali dulu adanya bunyi tersebut. Barangkali anda bisa mengatasinya sendiri dan tentu saja tidak perlu merogoh kocek lebih dalam.

Kawan, ada beberapa bunyi yang bisa diidentifikasi yang umumnya muncul pada mesin kendaraan. Seperti bunyi berdecit saat anda menginjak rem, bunyi ketukan pada saat roda depan membelok, atau bisa juga bunyi berdesis ketika kemudi power steering diputar.

Cobalah anda lebih seksama memperhatikan jenis dan asal bunyi yang terdengar sebelum mengambil tindakan yang diperlukan.

Bunyi berdecit saat anda menginjak rem. Ini bisa terjadi walaupun rem mobil anda bekerja dengan baik (normal) dan kanvas rem mobil anda masih relatif baru. Secara umum tidak mempengaruhi kinerja rem mobil anda, namun bunyi ini bisa merusak kesnyamanan dan mengganggu pendengaran. Umumnya bunyi ini , muncul karena permukaan geseknya sudah kotor dan berdebu. Cara jitu mengatasinya,, yaitu anda bisa membersihkan atau mengganti kanvas rem dengan rancangan khusus untuk meredam bunyi.

Jika dan mendengar bunyi seperti suara ketukan saat roda ada membelok. Bisa diperkirakan bola-bola di CV Joint mengalami kerusakan karena pembungkus karetnya kering atau pecah. Biasanya bunyi akan timbul karena gemuk atau gel pelumas didalamnya telah kering. Segera perbaiki, karena tanpa pelumasan yang cukup, CV Joint akan bertambah rusak bila terus dipaksakan mobil anda berjalan.

Untuk mobil anda yang menggunakan teknologi power steering,kemungkinan suara berdesis timbul saat kemudi diputar. Selain itu , putaran setir terasa lebih berat dari biasanya. Hal ini bisa terjadi karena jumlah minyak power steering yang kurang atau sistem pompa power steering yang sudah tidak optimal kinerjanya.

Bila hanya karena minyak yang kurang, anda bisa menambahkan sendiri. Bila pompa yang kurang optimal, anda bisa bawa ke bengkel langganan anda.

Sekarang , apabila terdengar suara ketukan berat seperti suara besi yang dipukul, kemungkinan besar metal besar (rod bearing) atau setang piston mobil bermasalah. Sebaiknya segera bawa mobil anda ke bengkel untuk dilakukan perawatan seperlunya.

Allahu a’lam
Sumber : Kompas 241009



Minggu, 25 Oktober 2009

Memilih kesuksesan , jangan kegagalan

Saudaraku , mari kita belajar untuk memotivasi diri untuk mendapatkan kesuksesan . Anda mempunyai alat yang sangat efektif untuk mencapai kesuksesan , yaitu hipnosis diri. Anda bisa memotivasi diri anda sendiri untuk mencapai kesuksesan. Anda harus yakin dan percaya bahwa anda dapat berhasil. Dan harus membuat keputusan yang kuat. Anda sendiri-lah yang memutuskan untuk sukses.
Bisa jadi kedengarannya sedikit dangkal, namun sebenarnya tidak. Sebagian dari kita , mungkin ada pikiran bahwa setiap orang pasti menginginkan keberhasilan, karena inilah jenis ambisi yang paling sering kita dengar. Tetapi hal ini juga tidak benar. Banyak dari kita mempunyai kepribadian yang justru mengarah pada kegagalan.

Tipe ini adalah tipe yang mengarah pada pecundang, dan umumnya mereka berpikiran bahwa keberuntungan sulit untuk memihak kepada mereka. Mereka menemui masalah demi masalah lainnya. Dan sebenarnya mereka tidak mengeluh tentang kehidupan mereka. Karena fakta yang diinginkan orang-orang tersebut sesungguhnya adalah kegagalan.

Walaupun sebenarnya mereka mungkin mengatakan bahwa mereka ingin sukses, namun justru pikiran bawah sadar mereka memprogram diri untuk kegagalan. Dan program itu diperbaharui terus.

Sudah tentu , kita tidak dapat selalu menjadi pemenang. Namun apabila sering mengalami kegagalan., maka coba kita tanyakan pada diri sendiri, apakah kita, dari kesempatan-kesempatan yang telah ada, memiliki program untuk mengalami kegagalan ?
Jika jawabannya ‘ya’ , anda dapat segera mengubahnya.

Batasan anda, batasan kita, yang merupakan batasan yang paling kuat adalah pikiran kita sendiri. Saat kita mendobrak keterbatasan mental, maka kita mendobrak batas kesuksesan kita. Karena sesungguhnya tidak ada batas. Dengan berpikir besar , maka anda akan menjadi besar.

Dan yang utama, kita tetapkan tujuan untuk diri kita sendiri. Hal ini penting. Power memiliki tujuan yang sangay tegas adalah sangat besar. Tanpa tujuan , maka kita tidak tahu kemana arah yang akan kita tuju. Dan darimana kita harus memulai.

Kalau kita menetapkan tujuan kita, adalah mencari Ridha Allah. Maka jelaslah apa yang harus kita lakukan, darimana kita harus mulai. Ridha akan membuahkan rasa syukur, dan merupakan hakikat iman juga merupakan kedudukan iman yang tertinggi.
Jika kita ridha kepada Rabb-nya dalam setiap keadaan, maka niscaya akan mempertebal rasa syukur kita kepada-Nya.
Jika tidak ridha , maka dia akan termasuk orang-orang yang marah. Dan setan akan lebih berhasil memperdayai kita saat kita marah. Dan kemarahan adalah pangkal dari kegagalan.

Dengan menetapkan tujuan yang jelas , maka kita bisa lebih fokus dan konsisten. Tetapkan tujuan untuk diri sendiri, dan anda akan mendapatkannya. Anda akan meraihnya.

Saudaraku, kita harus terus-menerus menanamkan dalam pikiran anda tentang ide kesuksesan. Jangan biarkan keraguan mengaburkan tujuan anda. Anda dapat berhasil. Anda memiliki segala sesuatu yang anda perlukan, walaupun anda belum menyadarinya.

Anda memiliki potensi yang sangat besar, kekuatan bawah sadar anda dapat anda gunakan. Sekarang anda telah memasuki teknik hipnosis diri, dan anda telah dipilih untuk meraih keberuntungan. Hilangkanlah segala pikiran kegagalan dari pikiran kita.

Jangan pikirkan ide kegagalan memasuki bawah sadar anda. Jika pikiran anda menolak untuk memikirkan kegagalan, anda tidak akan mengalami kegagalan. Perlakukan segala sesuatu yang terjadi pada diri anda sebagai suatu proses belajar yang membawa anda ke arah kesuksesan.
Sebagaimana yang dikatakan seorang pakar Edmun Spencer , bahwa pikiranlah yang membuat baik menjadi jelek, bahagia menjadi sengsara , kaya menjadi miskin. Kita adalah apa yang dipikirkan. Kita semua bangkit dengan pikiran.

Jika anda menemui rintangan , cobalah dan tentukan sisi positifnya. Pelajaran apa yang bisa kita petik. Anda segera menjadi orang yang beruntung.

Yakinlah, saudaraku. Apa yang aanda pikirkan , anda akan percaya, apa yang anda percaya, anda akan mencipta, dan apa yang anda cipta, anda akan hidup dengannya.

Sumber : Kekuatan pikiran , gunakan pikiran positif untuk mengubah hidup anda CH Godefroy dkk, dan sumber bacaan lainnya.



Senin, 19 Oktober 2009

Hiburan yang paling indah

Rasulullah pernah bersabda, yang artinya ,” Dan dijadikan penyejuk hatiku dalam shalat ,” (Hr Ahmad dan an – Nasai dari Anas) .1.
Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Wahai Bilal ! Kumandangkan iqamat untuk shalat. Karena dengan shalat itu hati kita menjadi tenang, “(Hr Ahmad dan Abu Dawud ).2.
Ketika kita sedang dirundung kesedihan, rasa sakit, atau ingin membuat rileks dari lelah fisik , maka perlu suatu hiburan yang menyegarkan. Sebagaimana seorang yang sedang jatuh cinta dan hanya tenang setelah bertemu yang dikasihinya, sebagaimana orang yang sedang ketakutan , menjadi tenang hatinya dengan masuk ke tempat yang aman menetramkan.Shalat adalah hiburan yang sebenarnya dalam hidup kita. Dikala shalat , hati seorang hamba bisa terlepas dari segala permasalahan yang mencengkeramnya.

Shalat bagaikan ketenangan yang didapatkan ketika memasuki tempat yang membuat seorang hamba merasa lebih tenang daripada tempat sebelumnya. Semoga kita bisa merasakan sebagaimana yang telah dirasakan Rasulullah. Yaitu perasaan bahagia dan penuh kedamaian , seperti yang disabdakan dalam haditsnya, yang artinya ,” Kebahagiaan hatiku tercipta dalam shalat “.

Shuhaib meriwayatkan dari Rasulullah bahwa amalan para Nabi Allah adalah melaksanakan shalat setiap menghadapi kesusahan. Sahabat Abu Darda berkata, bahwa ‘jika terjadi angin topan, maka Rasulullah saw segera masuk ke masjid dan tidak akan keluar sehingga angin itu berhenti. Begitu juga apabila terjadi gerhana matahari atau bulan maka Rasulullah saw segera melaksanakan shalat ‘.

Saudaraku, sungguh shalat adalah kenikmatan yang sering terlupakan. Kadangkala kita tidak menyadarinya, menjadikan kita terhalang dari kenikmatan itu sendiri.
Padahal shalat adalah kenikmatan yang sempurna pada diri seorang hamba. Bagaimana tidak, pada saat shalat, pada saat itulah kita mennghadap kepada Allah, disaat itulah kita memuji-Nya, meminta belas kasih-Nya , pada saat itulah kita memohon ampunan-Nya.

Shalat adalah rahmat Allah yang sangat luas. Maka apabila seorang hamba yang melaksanakan shalat ketika sedang mengalami kesusahan yang luar biasa , berarti ia segera menuju kepada rahmat Allah. Dan apabila rahmat Allah datang menghampiri dan menolongnya dari kesusahan, maka kesusahan apa lagi yang tersisa?

Berapa banyak hamba-hamba terhalang untuk mendirikan shalat bahkan ingkar terhadapnya ? Berapa banyak hamba-hamba yang belum pernah tahu kelezatan shalat? Ini berarti sungguh telah kehilangan rahmat Allah.

Syaikh sa’id Hawa menjelaskan kenapa shalat dan sabar sangat tepat untuk dijadikan sarana meraih pertolongan Allah.
Sebagaimana telah dijelaskan dalam firman Allah, yang artinya ,” Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya (yang demikian itu) sulit , kecuali bagi orang-orang yang khusyu. (Yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhan-nya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya “ , (Qs. Al-Baqarah : 45).

Ya Allah, hamba adalah orang yang takut dan meminta perlindungan. Hamba adalah seorang fakir yang meminta-minta. Oleh karena itu , karuniai aku dengan rizki-Mu. Ya Allah
Aku bukanlah pendosa yang meminta maaf atau orang yang memiliki kekuatan dan meminta pertolongan. Akan tetapi hamba , hanyalah seorang pendosa yang meminta ampunan.

Kesabaran dapat mendatangkan berbagai kebaikan, sedangkan shalat mencegah dari perbuatan keji dan munkar, disamping tentu saja shalat dapat memberikan ketenangan dan kedamaian hati.

Saudaraku, mengapa kita harus mencari beraneka hiburan untuk mengobati kepenatan aktivitas kehidupan sehari-hari. Bukankah Allah telah menyediakan sarana yang sungguh indah bagi hamba-hamba-Nya yang beriman.

Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Shalat adalah sebaik-baiknya amalan yang ditetapkan Allah untuk hamba-Nya “ ,(Hr Muslim).

Allahu a’lam
Sumber : Awwal Marrah ‘Ushalli : wa kana li al-shalat tha’mun akhar , Dr Khlaid abu Syadi.

Catatan :
1. Hr Ahmad dan an – Nasai dari Anas, shahih sebagaimana disebutkan dalam Shahih al-Jami’ 3124
2. Hr Ahmad dan Abu Dawud dari seseorang, hadits shahih sebagaimana disebutkan dalam Shahih al-Jami’ ,7892)



Smile will help to you

Smile will help to you up in greater love for each other. Begitulah kata tokoh kaum miskin di India , Ibu Teresa. Senyum adalah salah satu bentuk kasih awal yang mengilhami atau mengajak orang lain untuk melakukan yang serba santun. Senyum adalah suatu bahasa universal , bila anda terseyum kepada seseorang yang berlainan bangsa sekalipun, mereka akan mengerti akan ketulusan anda.
Semua orang sebenarnya bisa melakukan . Ia tak membutuhkan kecerdasan IQ, tidak membutuhkan gelar akademis, tidak membutuhkan kriteria tertentu . Hanya yang berniat baik dan berusaha tulus bisa melakukan. Namun terkadang keangkuhan diri dan bisikan kesombongan menghambat anugerah ini. Senyuman tulus membuat hidup menjadi lebih indah dan membuat kita mensyukuri nikmat kehidupan . Senyuman akan menggerus rasa putus asa, kelesuan, dan peredam yang lembut untuk menaklukkan rasa amarah.

Dengan berusaha tersenyum tulus, maka kita mulai mengubah untuk menuju perilaku yang bisa diteladani. Keteladanan ini akan mengubah keluarga kita , lingkungan kita , sekitar kita. mengubah menuju kebaikan.

Melihat dengan hati lebih sakti ketimbang sekedar menatap dengan mata, dan senyuman tulus membuka nurani untuk melihat sesuatu dengan hati.
Rasulullah saw bersabda,yang artinya "Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah," (HR Muslim).

Seyum adalah sebagian dari sedekah. Semua perbuatan baik adalah sedekah, walaupunn tidak harus berbentuk materiil. Berbicara dengan nada tidak keras, senyum, ramah, dsb.

Senyum yang tulus akan muncul dari hati yang diliputi dengan kesabaran.
Sebagaimana firman Allah ,yang artinya ” Hai orang-orang yang beriman , jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Qs. Al-Baqarah : 153).


Saudaraku, mari hiasi wajah kita dengan senyum yang tulus, dan hanya berharap pada ridha Allah semata.


Allahu a’lam
Sumber : dari beberapa sumber bacaan



Kemuliaan itu bernama sakit

Saudaraku, ketika anda sedang sakit (kena musibah), bukan berarti karena kehinaan anda di hadapan Allah , namun sebaliknya , justru anda dimuliakan dihadapan-Nya. Melalui sakit (musibah) itu, Allah menghapus dosa-dosa dan mengangkat derajad kita. Ini adalah salah satu tanda kecintaan Allah kepada hamba-Nya.
Karena itulah , para salafus Shalih justru menikmati sakit yang dideritanya, agar tak kehilangan kesempatan emas untuk mendapatkan ampunan Allah. Seorang ulama bahkan mengatakan timbangan kebaikan sesorang hamba, kadang bukan saja dari amal shalih yang ia lakukan, namun juga buah dari kesabaran, buah dari bersikap baik, dan buah dari ridha akan ketentuan-Nya.
Laksana pohon yang menggugurkan daunnya sebagian hari-hari dalam setahun. Sebagaimana sakit menjadikan dosa-dosa berguguran hingga seorang hamba terbebas dari beban dosa.

Saudaraku, bagi Allah , seorang hamba yang mendertia sakit bukanlah orang hina. Rasulullah pernah bersabda dalam hadits qudsi , yang artinya “Sesungguhnya Allah SWT berfirman pada hari kiamat, “ Wahai anak adam, Aku sakit. Mengapa engkau tidak menjenguk-Ku ? “
berkata anak adam ,’Bagaimana saya menjenguk-Mu , padahal Engkau adalah Rabb semesta alam?’
Allah menjawab ,” Apakah engkau tidak mengerti bahwa hamba-Ku si fulan sakit dan engkau tidak menjenguknya ?
“ Apakah engkau tidak mengerti bahwa seandainya engkau menjenguknya, niscaya akan engkau dapati Aku bersamanya ? “. (Hr Muslim).

Saudaraku, dari hadits itu diambil pemahaman bahwa Allah turut merasakan sakitmketika seorang hamba-Nya sedang mendertia. Ini menunjukkan Allah memuliakan hamba-Nya yang sedang menderita, sekaligus bukti akan kedekatan allah dengannya. Maka sudak sepantasnya berbahagialah hamba yang sedang sakit.

Sakit (musibah) tidak akan datang kepada seorang hamba sebagai cobaan, kecuali dengan takdir Allah.

Ketika turun firman Allah, yang artinya ,” (pahala dari Allah) itu bukanlah menurut angan-anganmu (366) yang kosong dan tidak pula menurut angan-angan ahli kitab. Barang siapa mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu. Dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah“, (Qs. An-Nisa’ : 123).


Turunnya ayat ini, membuat para sahabat resah, mereka merasa bahwa diri mereka yang bergelimang dosa maka azab akan segera datang sebagai pembalasan akibat dosa-dosan mereka.
Sehingga sahabat Abu Bakar bertanya kepada Rasulullah, ‘ Wahai Rasulullah bagaimana nasib kebaikan kami setelah turun ayat ini? ‘
Maka, Rasulullah menjawab ,yang artinya “, Semoga Allah mengampunimu wahai Abu Bakar. Bukankah engkau (pernah) sakit , bukankah engkau bersedih, bukankah engaku susah dalam penghidupan ? “
Abu bakar berkata,’benar wahai Rasulullah “.
Maka Rasulullah saw bersabda, yang artinya , “ Itulah penghapus dosamu”. (Hr Ahmad –Ibnu Hibban, Al Albani menshahihkan dalam Shahih At-Targib wat Rarhib , 3430).

Yakinlah bahwa Allah menguji hamba-Nya dengan sakit (musibah) , beberapa hadits menjelaskan :


  1. Hadits riwayat Bukhari dan Muslim, menyatakan bahwa Rasulullah pernah bersabda, yang artinya ,”tidaklah seorang hamba muslim tertimpa derita dari penyakit atau perkaran lain kecuali Allah hapuskan dengannya (sakit tersebut) kejelekan-kejelakannya (dosa-dosanya) sebagaimana pohon menggugurkan daunnya “ (Hr Bukhari-Muslim).

  2. Rasulullah bersabda yang artinya ,” Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan pada dirinya, maka Allah akan memberikan cobaan padanya ,” (Hr. Bukhari).

  3. Rasulullah bersabda , yang artinya ,” Tidak akada yang menimpa seorang hamba muslim dari kepenatan, sakit yang berkesinambungan (sakit menahun), kebimbangan, kesedihan, penderitaan, kesusahan, sampai duri yang ia tertusuk karenanya, kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya , “( Hr Bukhari).

  4. Rasulullah bersabda , yang artinya ,” Sesungguhnya, Aku (Allah) jika memberikan cobaan kepada salah seorang hamba-Ku yang mukmin, kemudia ia bersyukur kepada-Ku terhadap apa yang Aku timpakan kepadanya, maka ia bangun dari tidurnya sebagaimana hari saat ia dilahirkan oleh ibunya tanpa dosa-dosa”. Lalu Ar-Rabb (Allah) SWT , berfirman kepada para malaikat , “ Aku telah mengikat hamba-Ku dan telah Ku-coba, maka berikanlah pahala kepadanya, sebagaimana kamu sekalian memberikan pahala kepadanya pada saat ia dalam keadaan sehat “, (Hr Ahmad. Al Abani menhasankan dalam shahih at Targhib wat Tarhib 3423,).

  5. Rasulullah bersabda , yang artinya, “ Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau sesuatu selainnya (benda yang lebih kecil dari itu), kecuali akan ditetapkan untuknya satu derajad dan dihapuskan untuknya satu kesalahan “, (Hr Muslim).

  6. Rasulullah bersabda , yang artinya ,” Sesungguhnya , ada orang yang mendapat kedudukan di sisi Allah, akan tetapi tidak ada satu amalpun darinya yang bisa menghantarkannya untuk mencapai kedudukan itu. Oleh karena itu, Allah SWT mencobanya dengan suatu hal yang tidak ia sukai, sehingga dengan hal itu ia mendapatkan kedudukan tersebut , “ (Hr Ibn Hibban. Al-Albani berkata, ‘hadits ini hasan shahih,’ lihat Shahih at Targhib wat Tarhib 3408).

  7. Rasulullah bersabda , yang artinya ,” Tidak ada sama sekali yang menimpa urat seorang mukmin kecuali Allah hapuskan untuknya dengan (cobaan) ini kesalahan, dan Allah tetapkan baginya kebaikan serta Allah angkat derajadnya , “ (Hr At Thabrani. Al Hafizh Ibn Hajar menjayyidkan hadits ini dalam Fathul Bari X/105. Al Albani men-dha’ifkan hadits ini dalam Dha’if At Targhib wat Tarhib 1996).

Allah menguji hamba-Nya dengan sakit , dan tidak hanya untuk menghapus dosa namun juga untuk mengangkat derajat hamba-Nya. Ada kalanya Allah menetapkan kedudukan yang tinggi disisinya kepada seorang hamba-Nya. Namun apabila hamba tersebut dengan amalannya saja tiada sanggup mencapainya, maka Allah timpakan kepadanya sakit (musibah) sebagai cobaan. Dengan sakit/ musibah itu hamba tersebut memperoleh kedudukan yang telah Allah tetapkan baginya.

Sudaraku, sesungguhnya Para Rasul (Nabi) juga banyak menderita musibah (sakit).
Sebagaimana Firman Allah , yang artinya ,” Dan ingatlah kisah Ayyub, ketika ia menyeru Rabb-nya , “ (Ya Rabb-ku), sesungguhnya , aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Yang Maha Penyayang diantara semua penyayang “. Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya padanya, dan Kami lipatgandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah “ (Qs. Al-Anbiya ‘: 83-84).

Rasulullah bersabda , yang artinya ,” Orang yang mendapat cobaan paling berat adalah para Nabi, kemudian para ulama, kemudian orang-orang shalih ,” (Hr Al-Hakim. Al-Albani menshahihkan dalam shahih at Targhib wat Tarhib, 995).

Saudaraku, jika ada yang masih menderita sakit janganlah bersedih. Sesungguhnya para nabi yang tinggi martabatnya disisi Allah, juga ditimpa sakit (musibah) jauh lebih berat daripada kita semua. Sedangkan mereka adalah golongan hamba-hamba yang paling dicintai Allah.

Saudaraku, bagi seorang hamba yang tidak pernah menderita sakit atau musibah, maka janganlah merasa bergembira. Dan janganlah berfikir bahwa itu adalah tanda bagi hamba yang beruntung. justru karena Allah memang belum berkehendak untuk membersihkan dosa-dosa hamba-Nya itu. Sehingga Allah biarkan saja ia tanpa cobaan apapun, sampai Allah mencabutnya. Jadi sehat terus menerus belum tentu menjadi bukti akan keridhaan Allah.

Sebagaimana Rasulullah bersabda , yang artinya, “ Perumpamaan orang mukmin itu ibarat sebatang tanaman yang mudah condong apabila ditiup angin. Dan ketika angin tidak berhembus, ia kembali tegak. Sedang perumpamaan orang fajir (selalu berbuat dosa) ibarat pohon ‘arzah’ yang berdiri tegak (kokoh) sampai Allah mencabutnya (menumbangkannya) jia Dia berkehendak” , (Hr Bukhari).

Allahu ‘alam



Sumber : Risalah ila kulli maridh ash-shihah wal maradh, Dr Abdul Muhdi abdul Hadi, Hamd bi Abdullah ad-Dausari


Kamis, 15 Oktober 2009

Dasyatnya keyakinan

Apapun yang anda yakini sebagai kenyataan, ia akan menentukan sikap dan perilaku anda, meski walau sebenarnya ia bukan kenyataan. (Dr Ibrahim Elfiky , Quwwat al Tafkir).
Henry Ford, menyatakan bahwa jika anda yakin mampu melakukan sesuatu dan anda yakin tidak mampu melakukan sesuatu , maka anda benar dalam dua keyakinan itu.
Saudaraku, keyakinan melahirkan perbuatan. Jika anda yakin mempu melaksanakan suatu kegiatan , maka anda terdorong bersikap seperti itu. Namun apabila anda tidak yakin, maka sikap anda akan sejalan dengan keyakinan itu.
Keyakinan adalah kekuatan luar-biasa yang mengukuhkan pikiran seseorang sehingga menumbuhkan perasaan , perbuatan, hasil dan membuat kehidupan kita persis seperti yang ada dalam pikiran kita. Kekuatan pikiran melahirkan keyakinan yang mendorong untuk berbuat .Anda pasti akan menemui rintangan, yakinlah hal itu adalah anugerah dari Allah.
Dibawah ini beberapa contoh kekuatan keyakinan dalam kehidupan sehari-hari.

Universitas Yale USA, pernah melakukan penelitian tentang kekuatan keyakinan pada diri seseorang. Dalam suatu kumpulan mahasiswa yang jadi obyek penelitian, dikatakan kepada mereka bawa “ mahasiswa bermata biru jauh lebih cerdas daripada yang bermata hitam “. Tidak ada penjelasan lebih lanjut, namun suatu hal menakjubkan terjadi. Hasil penilaian prestasi kuliah selama satu semester, menunjukkan kesimpulan bahwa prestasi hasil belajar siswa bermata biru berkembang pesat.

Sebaliknya nilai-nilai mahasiswa bermata hitam merosot tajam.

Para peneliti lalu mengumpulkan mahasiswa-mahasiwa obyek penelitian. Kepada mereka disampaikan bahwa telah terjadi kekeliruan dalam hasil penelitian sebelumnya. Sebab , ternyata mahasiswa bermata hitam jauh lebih cerdas dari mahasiswa bermata biru. Para peneliti lalu meminta maaf atas kekeliruan kesimpulan ini.
Dalam satu semester penelitian, dihasilkan kesimpulan data bahwa prestasi belajar mahasiswa bermata hitam melasat pesat. Sedangkan hasil prestasi belajar mahasiswa bermata biru merosot tajam.

Selanjutnya para peneliti mengumpulkan lagi mahasiswa-mahasiswa itu. Kepada mereka dikatakan bahwa warna mata tidak ada hubungannya dengan kecerdasan maupun prestasi hasil belajar.

Para peneliti juga menyampaikan bahwa yang mereka lakukan hanyalah meneliti tentang kekuatan keyakinan. Dijelaskan pula bahwa hasil yang diperoleh kedua kelompok mahasiswa tadi hanyalah meneliti tentang kekuatan keyakinan bahwa mereka lebih unggul. Karena keyakinan ini, terbentuklah citra diri yang kuat pada setiap mahasiswa yang membuat sikap mereka berjalan seperti keyakinan dan citra diri mereka. Itulah yang mempengaruhi hasil-hasil ujian yang mereka dapatkan.

Saudaraku, dengan keyakinan yang teguh, segala kondisi yang melanda kita, tak membuat surut kebelakang. Keyakinan terhadap keberlimpahan rahmat Allah, keyakinan akan ketrbatasan kita, membuat kita terbebbas dari segala belenggu, ketakutan, gelisah, kekhawatiran dan kekecewaan.

Firman Allah, yang artinya ,”….. Barang siapa yang bertakwa kepada Allah , niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya). Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu “, (Qs. At Talaq : 2-3)

Saudaraku Allah tak akan pernah mengecewakan kita, Allah menjamin kebahagiaan seorang hamba manakala ia menyerahkan dirinya secara totalitas dan keyakinan akan kepada-Nya.

contoh sebuah kekuatan keyakinan.

Ronne Scallion adalah seorang pemegang medali olimpiade 1980 untuk cabang olahraga karate. Dan anda perlu tahu bahwa dia seorang yang cacat di kedua kakinya.
Kecelakaan telah merenggut kedua kakinya ketika ia masih kecil.
Saat itu hatinya hancur seakan harapannya musnah. Kedua orangtuannya hanya bisa menghiburnya bahwa ini semua adalah kehendak Allah.

Akhirnya Ronne bangkit semangatnya dan mulai bersekolah lagi. Namun kawa, sungguh hal memilukan kembali terjadi, semua teman-teman disekolahnya mulai menjauh darinya, dia bahkan jadi sasaran ejekan… karena dia cacat. Akhirnya Ronne menyerah dan memutuskan keluar dari sekolah.

Agar tetap dapt belajar, orangtua Ronne memutuskan untuk memanggil guru ke rumah untuk mengajar Ronne (home schooling).

Suatu ketika Ronne tertatik untuk belajar karate , suatu olahraga yang mungkin sangat berbahaya bagi orang cacat seperti dia. Berbagai rintangan dia hadapi untuk dapat belajar kareate. Suatu ketika dia didaftarkan orangtuanya pada sasana latihan karete pimpinan Lez Lee. Dia bersedia membantu Ronne.

Pada awalnya ia memberikan materi pelatihan olah pikiran dan jiwa, latihan pernafasan, dan latihan trik bertarung. Ronne menjalani semua latihan dengan menggunakan kusrsi roda.
Setelah mahir Ronne meminta Lez Lee untuk ikut serta dalam pertandingan karate. Tidak semua pertandingan dapat ia menangkan, bahkan lebih banyak mengalami kekalahan. Tetapi ia pantang menyerah.

Akhirnya dengan perjuangan panjang, Ronne menjadi orang cacat pertama yang meraih kejuaraan tingkat dunia.
Dalam sebuah wawancara, ia menyatakan bahwa, aku yakin bahwa apa yang telah terkjadi padaku mempunyai alas an tertentu di sisi Tuhan. Aku percaya bahwa dengan keyakinan dan kemauan kuat anda pasti berhasil. Letakkan keyakinan dan kemauan kuat ini dalam perbuatan . Anda pasti takjub saat melihat hasil yang anda raih.

Ronne mendapatkan delapan penghargaan untuk tingkat sabuk hitam, dan kini membuka sebuah sekolah pelatihan karate yang siswanyakebanyakan para penyandang cacat yang memiliki keyakinan dan harapan besar.

Saudaraku kekuatan pikiran mengeluarkan keyakinan. Dan keyakinan melahirkan kekuatan energi pendorong untuk berbuat. Anda pasti akan mendapatkan banyak rintangan. Namun yakinlah janji Allah sebagaimana didalam Al-Qur’an.

Saudaraku, seiring dengan perjalanan waktu kita akan menyadari bahwa semua yang terjadi menimpa kita adalah untuk kebaikan kita sendiri. Yang harus kita lakukan adalah mengubah pikiran, menerima dan mensyukuri nikmat Allah. Selanjutnya berbuatlah, yakinlah Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala bagi orang-orang yang bersyukur.

Allahu a’lam
Sumber : Quwwat al Tafkir, Dr. Ibrahim Elfiky



Rabu, 14 Oktober 2009

Kabar gembira bagi hamba yg berdoa

Saudaraku, doa anda tidak akan pergi begitu saja dan sia-sia. Yakinlah akan dikabulkan dengan izin Allah . Masih adakah karunia yang lebih utama dari ini? Masih adakah kemurahan yang melebihinya ? Dia-lah Allah Yang Maha Agung, Maha Pemurah , Maha Mulia.
Saudaraku, mari kita sampaikan kabar dari Rasulullah yang menggembirakan jiwa, melapangkan dada, dan menentramkan hati. HAdits hasan riwayat Imam Ahmad, menyatakan bahwa Rasulullah bersabda , yang artinya ,” Tidaklah seorang muslim meminta sebuah permintaan kepada Allah, yang didalamnya tidak berisi dosa dan memutus tali (hubungan) silaturahim, kecuali Allah pasti akan memberikan kepadanya salah satu dari tiga hal : Doa permintaannya segera dipenuhi, atau menjadikannya sebagai simpanan baginya di akhirat, atau Allah melindunginya dari keburukan serupa (yang akan menimpa)”,
Sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, kalau begitu kami akan memperbanyak doa.”
Rasulullah menjawab, yang artinya ,” Allah Mahalebih “

Perbandaharaan-Nya selalu penuh dan karunia-Nya menyeluruh. Saudaraku , mari kita perbanyak doa kita dan mari terus meminta kepada-Nya dengan hati yang khusyu’ dan tangan yang penuh harap.
Doa adalah pintu yang sangat mulia. Bila seorang hamba mengetuknya, akan datang kepadanya kebaikan dan berkah yang melimpah.

Saudaraku, masih adakah karunia yang lebih utama dari ini? Masih adakah kemurahan yang melebihinya ?

Ibnul Qayim menyatakan bahwa doa adalah obat yang paling bermanfaat. Doa adalah lawan bala’ , yang akan menolak, membereskan dan menahannya agar tidak terjadi, serta mengangkat atau meringankannya bila benar-benar telah terjadi

Saudaraku , hadits diatas mencakup tiga inti pengertian yang didaptkan dari hamba yang senang berdoa : bahwa


  1. Allah akan mengakbulkan doa hamba dan akan menyegerakan didunia, atau

  2. Allah akan menjadikannya sebagai simpanan untuk hamba itu di hari kiamat. Dengan iti Dia akan member karunia, pahala dan imbalan yang sungguh menggembirakan hamba-Nya, atau

  3. Allah akan menghindarkan hamba itu dari keburukan (musibah) dan berbagai marabahaya yang serupa.

Saudaraku, dari riwayat Aisyah, bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Kewaspadaan tidak mampu memberikan manfaat terhadap musibah baik yang sudah menimpa maupun yang belum menimpa. Apabila bala’ turun, ia akan ditemuai doa, kemudian keduanya akan berbenturan hingga hari kiamat ,” (Hr Ath Thabrany – Hakim, dihasankan Al-albani).

Bahkan Imam Ghazali menyatakan bahwa , kalau anda mengatakan,’Apa gunanya berdoa kalau takdir tidak bisa diubah lagi ?’
Maka jawabnya adalah ,’ketahuilah bahwa termasuk bagian dari takdir iala menolak bala’ dengan doa. Doa adalah sebab yang dapat menolak bala’ dan mendatangkan rahmat, sebagaimana halnya perisai ialah alat penahan panah. Sebagaimana perisai menahan anak panah sehingga keduanya saling berbenturan, begitulah keadaan doa dan bala’ ‘.

Saudaraku, yang paling utama dalam berdoa adalah hanya kepada Allah saja kita meminta dan bukan kepada selain-Nya. Sebab didalamnya seorang hamba yang berdoa menampakkan ketundukan, kerendahan , kebutuhan , kefakiran serta pengakuan atas penghambaan dirinya hanya kepada Allah.

Saudaraku, masihkah kita menyangsikan kemurahan Allah ?

Allahu a’lam
Sumber : at tadawi bil istighfari, bis shadaqati, bid du’ai, bil qur’ani bis shalati bis shaumi , Hasan bin Ahmad Hamman




shalat yang istimewa

Rahasia shalat dan ruhnya adalah ketika seorang hamba dengan segala elemen yang ada di tubuhnya saat menghadap kepada Allah . Janganlah kita memalingkan wajah dan hati dari Allah. Shalat kita ibarat kotak yang terkunci rapat, yang tiada bisa terbuka kecuali dengan kunci keikhlasan dan kedekatan kepada Allah. Rahasia shalat hanya diberikan kepada hamba yang hanya punya satu tujuan dan satu keinginan yaitu mencari ridha Allah.
Saudaraku, ada shalat yang sungguh istimewa yaitu shalat subuh. Shalat subuh, menjadi garis pembeda antara hamba mukmin sejati dengan seorang yang mulai terjangkit penyakit di hatinya. Kita perlu untuk memahami keistimewaan ini, sehingga kita semakin termotivasi untuk memulai hari kita dengan shalat subuh berjamaah.

Dari hadits riwayat Ahmad dan an-Nasa’i , bahwa Rasulullah saw bersabda yang artinya, “ Sesungguhnya dua shalat ini (subuh dan isya’) adalah shalat yang berat bagi orang munafik. Sesungguhnya, apabila mereka mengetahui apa yang terkandung dalam shalat subuh dan isya’, maka mereka akan mendatanginya , sekalipun dengan merangkak,”

Saudaraku, besanrya kesungguhan seorang hamba dalam shalat, sebesar itu pula Allah menerima hamba tersebut. Jika kita berpaling dalam shalat, sungguh Allah juga berpaling dari diri kita.


Mengapa Allah Ta’ala mensyariatkan shalat subuh dengan waktu yang sempit mulai dari terbitnya fajar hingga terbit matahari ? Waktu dimana banyak hamba masih berat terlena dengan tidurnya.

Beberapa keistimewaan shalat subuh berjamaah (di masjid atau mushala) ;



  1. Pahala shalat malam satu malam penuh. Diriwayatkan Muslim dari Utsman bin Affan berkata, bahwa Rasulullah saw bersabda, yang artinya ,” Barang siapa yang shalat isya’ berjamaah, maka seakan-akan ia telah shalat setengah malam. Dan barang siapa shalat subuh berjamaah (atau dengan shalat isya’, seperti yang tertera dalamhadits Abu Dawud dan Tirmidzi) maka seakan-akan dia telah melaksanakan shalat malam satu malam penuh (Hr Muslim).

  2. Menjadi sumber cahaya di hari prmbalasan. Dari Burairah al-Islami ra. Ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, yang artinya,” Berikan kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang di hari kiamat,” (Hr Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibn Majah , sanad shahih).

  3. Surga yang dijanjikan, dari riwayat Abu Musa al-Asy’ari ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, yang artinya ,” Barang siapa yang shalat dua waktu yang dingin maka akan masuk surga” (Hr Bukhari).

  4. Melihat Allah. Ini merupakan keistimewaan paling tinggi diantara keistimewaan - keistimewaan lainnya . apakah ada yang lebih tinggi dari surga ? Rasulullah saw telah menggambarkan kepada kita dengan jawabannya. Ya, disana ada yang lebih tinggi dari sekadar surga, yaitu melihat Allah di surga. Anugerah yang sungguh luar biasa , sungguh agung. Siapakah yang mendapatkan kesempatan agung ini? Sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim dari Jabir bin abdullah ra, bahwa ia berkata,” Kami sedang duduk bersama Rasulullah, ketika melihat bulan purnama. Beliau berkata,”Sungguh kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan yang tidak terhalang dalam melihatnya. Apabila kalian mampu, janganlah kalian menyerah dalam melakukan shalat sebelum terbit matahari dan shalat sebelum terbenam matahari. Maka Lakukanlah,” (Hr Bukhari – Muslim).

  5. Berada dalam lindungan Allah.Dari riwayat Jundab bin Sufan ra, bahwa Rasulullah saw bersabda, yang artinya,” Barang siapa yang menunaikan shalat subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Maka jangan coba-coba membuat Allah membuktikan janjin-Nya. Barang siapa membunuh orang yang menunaikan shalat subuh, Allah akan menuntutnya, sehingga Ia akan membenamkan mukanya ke dalam neraka”. (Hr Muslim, at Tirmidzi , Ibn Majah). Jaminan Allah berarti dalam lindungan Allah. Inilah perlindungan Rabbani bagi orang yang melaksanakan shalat subuh.

  6. Berkah dari tiap langkah. Dari riwayat Shakr al-Ghamidi , ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, yang artinya,” Ya Allah berkatilah umatku di waktu pagi ,” (Hr at Tirmidzi, Abu Dawud, Ahmad dan Ibn Majah). Berkah Allah dalam segala bidang , mulai dari perdagangan hingga berjihad di jalan Allah.

Saudaraku masihkah kita berat untuk berjamaan subuh di masjid? Padahal inilah salah satu jalan pembuktian kecintaan kita kepada Allah swt. Bangunlah untuk segera mendirikan shalat taktala mendengar suara azan.

Allahu a’lam

Sumber : Ash showah, satu hati sejuta peduli.




Selasa, 13 Oktober 2009

Jangan sedih, kemudahan pasti datang

Allah berfirman , yang artinya “...Barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan mengadakan baginya jalan keluar.” (Qs At-talaq: 2) . Dalam hadits riwayat Tirmidzi disebutkan.” Ibadah yang paling utama adalah menunggu datangnya kelapangan.”
Firman Allah menyebutkan “Bukankah waktu subuh sudah dekat?” (Qs. Hud ;81)
Saat fajar menyingsing pasti akan datang bagi orang-orang yang dirundung oleh kesedihan dan kesusahan. Tunggulah pagi hari tiba dan sambutlah datangnya kelapangan dari Yang Maha Pemberi keputusan.
Saudaraku, kesulitan demi kesulitan terasa datang silih berganti...tiada berhenti. Yah , memang begitulah kenyataan yang kita alami setiap hari. Namun apapun yang menimpa kita , janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Orang-orang Arab mengatakan bahwa apabila ikatan tali makin mengencang, pasti akan terputus. Artinya apabila keadaan urusan sangat genting, maka tunggulah saat kelapangan dan jalan keluarnya


Firman Allah, yang artinya “.... Dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.”(Qs. At-talaq :4).
Dalam sebuah hadits qudsi disebutkan :”Aku menurut persangkaan hamba-Ku terhadap diri-Ku. Oleh karena itu, hendaklah dia bersangka terhadap-Ku menurut apa yang disukainya.

Allah berfirman, yang artinya :”Sehingga apabila para asul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan mereka) dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan (oleh kaumnya), datanglah para rasul itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan orang-orang yang Kami kehendaki.” (Qs Yusuf : 110)

Firman Allah, yang artinya “Sesungguhnya setelah ada kesulitan ada kemudahan. Sungguh setelah kesulitan itu ada kemudahan.” (Qs.Al-Insyirah : 5-6).

Sebagian ulama tafsir mengatakan hal berikut yang menurut sebagian ulama dianggap sebagai hadits : “Satu kesulitan tidak akan dapat mengalahkan dua kemudahan.”

Firman Allah, yang artinya ”kamu tidak mengetahui barangkali sesudah itu Allah menjadikan suatu hal yang baru.” (Qs.At-talaq :1).
Firman Allah, yang artinya “ Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu ? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya ,'bilakah datangnya pertolongan Allah ?' Ingatlah , sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat ", (Qs.Al-Baqarah : 214).

Fiemn Allah , yang artinya“Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang yang berbuat baik.”(Qs.al-a'raf :56)

Dalam sebuah hadits shahih disebutkan : “Ketahuilah bahwa pertolongan itu selalu bersama kesabaran dan kelapangana itu selalu bersama kesulitan.”

Jangan bersedih. Anda punya kesempatan untuk berdo’a, mempunyai kepandaian mengetuk pintu rahmat-Nya dan pandai merendahkan diri dihadapan pintu ampunan Allah Yang Maha Raja. Anda punya waktu mustajab sepertiga malam dan memiliki kesempatan untuk membenamkan kening anda dalam sujud.

Allahu a'lam
Sumber : LaaTahzan, Dr.Aidh bin Abdullah al-Qarni




Bacaan dalam shalat

Saat kita mulai mengucapkan bacaan-bacaan dalam shalat kita. Marilah kita rasakan bahwa kita sebenarnya sedang berdialog dan bermunajat kepada Allah. Namun, berhati-hatilah atas murka Allah , disebabkan kelalaian kita. Terkadang kita merasa sedang bermunajat kepada-Nya namun disudut hati kita, sebenarnya kita juga berpaling, bahkan kadang sibuk dengan selain-Nya.
Kita ambil contoh, bila kita sedang menghadap kepala kantor kita , namun disaat itu juga kita menolehkan pandangan kenana dan kekiri, apakah kepala kantor itu tidak akan tepancing kemarahannya?
Saudaraku, rasakanlah keagungan surah Al-Fatihah, sesungguhnya ia adalah surah dalam Al-Qur’an yang sangat agung. Karena ia adalah satu-satunya surat yang mana Allah membalas ucapan hamba-Nya didalam shalat.


Sebaiknya kita berhenti sejenak di setiap akhir ayatnya. Dan kita tunggu sejenak untuk mendengar jawaban Allah melalui telinga hati kita. Sebagaimana disebutkan dalam hadits ,”Hamba-Ku telah memuji-Ku”.
Taktala anda mengucapkan ,” Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah , Tuhan semesta alam “.

Lalu apa yang dimaksud dengan memuji ? dan apa perbedaan antara memuji dan bersyukur ?
Ya, memuji lebih luas daripada bersyukur. Memuji dan bersyukur adalah dua makna yang sama, yaitu memuji kepada Allah. Walaupun dilihat atas kenikmatan, bersyukur itu lebih besar daripada memuji, namun memuji lebih tinggi dari hal itu.

Karena memuji mencakup makna kebaikan terhadap Allah, karena Dia berhak menyandang pujian ini karena sifat-sifat-Nya Yang Mulia dan nama-nama-Nya yang Agung. JAdi memuji lebih luas daripada bersyukur, karena anda telah memuji atas sifat-sifat Allah dan pemberian-Nya. Sedangkan anda bersyukur hanya karena pemberian-Nya.

Ketahuilah bahwa memuji kepada Allah akan memenuhi timbangan amal kita. Jika kita menginginkan berat timbangan nya maka hendaknya kita memngucapkan pujian dengan sempurna.
Pujian yang sempurna, dimaksudkan adalah bahwa kita menyadari bahwa yang kita ucapkan kepada Allah adalah sebuah kenikmatan dari-Nya yang telah diberikan Allah kepada kita. Dan atas kenikmatan itu wajib bagi kita untuk memuji-Nya.

Jika anda telah memuji atas kenikmatan ini maka atas pujian ini harus ada pujian yang lain. Dan begitu seterusnya.

Buah pujian yang diulang-ulang,adalah pahala yang besar. Sebagaimana kabar gembira yang disampaikan oleh Sufyan al-Tsauri, bahwa tidak ada sesuatu yang memberatkan punggung iblis melebihi ucapan La illaha illallah. Dan tidak ada sesuatu yang dilipatgandakan pahalanya melebihi dari ucapan al-hamdu lillah’.

Bersaksilah atas kelemahan kita adalam memuji. Maka Allah sendiri akan mengilhamkan kepada kita untuk memuji-Nya. Melalui sarana shalat-lah kita akan terus memuji-Nya dan mengingat-Nya.

Yakinlah atas pujian yang anda ucapkan, sehingga pujian akan menyatu dalam seluruh sikap anda, lahir-batin, dan atas seluruh yang menimpa kitabaik yang kita benci maupun yang kita senangi.

Pujian harus menyatu dalam seluruh anggota tubuh, bukan hanya lisan yang mengucapkan kata pujian. Namun setiap ruas anggota tubuh juga mengucapkan pujian-pujian kepada Allah.

Ketika pengetahuan seorang hamba bertambah maka pujian kepada Allah pun meningkat besar. Sehingga dinding penutup yang ada di pintu hati pun akan terbuka. Seorang hamba akan melihat kenikmatan yang tiada terhitung, dia akan melihat sifat-sifat Allah yang tiada bisa diekspresikan dengan kata-kata.

Subhanallah

Allahu a’lam
Sumber :Awwal Marah ‘ushalli wa kana li al-shalat tha’mun akhbar, dr Khalid abu syadi





Kamis, 08 Oktober 2009

Ciri orang ikhlas

Firman Allah, yang artinya ,” Padahal mereka tidak disuruh supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama (dengan ) lurus “ (Qs. Al-Bayyinah : 5).
Rasulullah SAW bersabda,
إن الله لا يقبل من العمل إلا ما كان خالصا، وابتغى به وجهه (رواه النسائي بإسناد جيد
“Sesungguhnya Allah SWT tidak menerima suatu amal kecuali dengan ikhlash dan dengannya mengharap wajah-Nya.” (Hr Nasai)
Syaikh Yusuf al-Qaradhawy , menyatakan bahwa ikhlas adalah persoalan paling penting dalam amal dan ibadah seorang hamba kepada Allah SWT, bahwa Sebuah amal dari amal-amal hati, tetapi ikhlash merupakan amal hati yang pertama-tama, karena sesungguhnya diterimanya amal-amal itu tidak akan sempurna kecuali dengan ikhlash.

Imam Ghazali dalam Mizanul Amal menyatakan,’ sesungguhnya hakekat keikhlasan akan diketahui dengan satu kriteria, yaitu seorang yang menyampaikan nasehat, dia akan menyampaikan nasehat hanya karena Allah semata, bukan karena nasehatnya ingin diterima orang banyak, tujuan utamanya adalah untuk mengajak manusia untuk patuh dan ta’at menjalankan perintah Allah. Tanda-tandanya adalah , bila ia duduk, dia akan memberikan nasehat dengan perilaku baiknya. Ilmunya mengucur deras dan nasehatnya menyejukkan hati sehingga diterima banyak orang. Dia akan bersuka cita dan bersyukur kepada Allah , karena sudah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya,

Ketika bertukar pikiran pun, tujuan utamanya bukanlah untuk mengalahkan lawan bicara, bahkan mereka berharap agar Allah memperlihatkan kebenaran di pihak lawan bicaranya.
Imam Syafii , dalam Al-Majmu’ 1/46 berkata, ‘aku tidak pernah berdebat atau bertukar pikiran dengan seorangpun karena ingin menang, bila berdebat dan bertukar pikiran , aku ingin kebenaran tumbuh dari lawan bicaraku’.

Orang yang ikhlas tidak akan mempedulikan , walaupun semua kebencian ditujukan kepadanya, dia akan tetap mempertahankan hubungannya dengan Allah dan kurang menyukai bila orang lain mengetahui betapa dia beramal. Andaikata orang yang ikhlas mendapatkan dua tawaran sekaligus , untuk berbakti kepada Allah dan yang kedua untuk mendapatkan dunia, maka dia akan memilih berbakti kepada Allah.

Ibn Muhairiz berkata bahwa , ‘Jika bisa, hendaklah engkau mengenal tetapi tidak dikenal, berjalanlah sendiri dan jangan mau diikuti, bertanyalah dan jangan ditanya. Lakukanlah hal ini.’
Fudhail bin Iyadh berkata, ‘Jika engkau sanggup untuk tidak dikenal, maka lakukanlah.
• Apa susahnya bila engkau tidak dikenal ?
• Apa susahnya bila engkau tidak disanjung-sanjung?
Tidak mengapa engkau tercela di hadapan manusia selagi engkau terpuji di sisi Allah.’

Imam Ahmad berkata:’Aku ingin sembunyi tinggal di jalan-jalan di sela-sela gunung-gunung yang ada di Mekah hingga aku tidak dikenal. Aku telah ditimpa musibah ketenaran’

Brrkaitan dengan keikhlasan , para salafus shaleh banyak merahasiakan ketaatan dan berbagai perbuatan baik yang dianjurkan. Hal ini mereka lakukan sehinga tidak akan menimbulkan ujub atau kesombongan , sehingga kemuliaan dan harga diri tetap terjaga. Namun demikian, seorang hamba beriman tidak boleh berlebihan dalam menyembunyikan amal kebaikannya sehingga akan menyulitkan dirinya sendiri. Karena ada sebagian orang yang terlalu berlebihan mencela dirinya agar kebaikan yang mereka lakukan tetap tersembunyi.

Ibnul Jauzi menceritakan dalam sebuah kisah, Walid bin ‘Abdul Malik (seorang khalifah Daulah Umawiyah) ingin mengangkat YAzid bin Matsad sebagai gubernur.
BErita ini akhirnya sampai ke Yazid. Dan YAzid berusaha menghindari jabatan ini dengan berpura-pura menjadi gila , dia memakai baju terbalik, pergi keluar rumah tanpa baju dan peci, tanpa sandal maupun sepatu, dan pergi kepasar-pasar.
Sehingga banyak yang bertanya kepada Walid, mengapa engkau akan mengangkat Yazid sebagai gubernur ? Sedangkan banyak orang melaporkan bahwa Yazid sekarang telah hilang akal alias gila.

Maka Walid pun tidak jadi mengangkatnya menjadi gubernur.

Semoga Allah melindungi kita dari sifat Ujub (i'jab bin nafsi) yaitu penyakit membanggakan diri sendiri, membanggakan amalan kita dst. Karena inilah akan menjadi bibit penyakit yang lebih berbahaya yaitu ghurur. Ghurur adalah penyakit membanggakan diri sendiri disertai dengan merendahkan orang lain.
Iblis pun telah terkena penyakit ghurur, dan akhirnya menjadi takabbur .Sehingga dia menjadi makhluk terlaknat yang paling hina dihadapan Allah.

Wallahu a’lam bish shawab
Sumber : DR.Rinto Anugraha , Eramuslim



Rabu, 07 Oktober 2009

Seberapa tahan kita dihujat

dikritik, dicela, dihujat, dianggap selalu salah… seberapa sih kita bisa tahan?
“Bagaimana kita bisa bekerja dengan baik, kalau kamu selalu datang terlambat?”
“Mestinya anda bisa meningkatkan kinerja. Masa, dari dulu kualitas pekerjaan anda begini-begini saja?”
“Bagaimana kami mau bekerja dengan baik kalau anda sebagai manager tidak mampu memberikan fasilitas yang memadai ?”
“Sepertinya anda selalu saja meminta fasilitas lebih. Sekali-sekali, tunjukkan dong kualitas kerja yang seimbang!”
Suatu hari, anda mungkin akan mengeluarkan kritikan semacam itu kepada rekan kerja anda, termasuk bos kita. Suatu hari cepat atau lambat , di hari lain, bisa jadi kitalah yang akan menerima kritikan itu.

Kalau itu terjadi pada kita, bagaimana rasanya? dikecam, disindir atau dicerca di depan banyak orang, dalam rapat atau dalam perbincangan santai di kantor, bagaimanapun, bukan hal yang menyenangkan. Kesal, dongkol …bahkan marah? sangat mungkin terjadi.

Tetapi, seberapa dewasa seseorang untuk bisa mengakui bahwa kritik itu justru menjadi cambuk buat dirinya?
pernahkah kiya sedikit berpikir positif di tengah-tengah kemarahan anda ketika sedang dikritik, bahwa sebenarnya kritik mencerminkan perhatian orang lain terhadap diri kita
beberapa tips berikut ini berguna supaya anda ‘tahan’ kritik.

1. Jangan tergoda untuk marah
Siapa sih yang tidak kesal atau marah kalau mendapat kritikan menohok? Tapi jujur saja, tiap orang berhak untuk melontarkan pendapat tentang anda, begitu pula sebaliknya.
Dan kenyataannya, objektifitas selalu lebih besar bisa kita dapat dari kaca mata orang lain. Sebab itu, tahanlah amarah anda ketika seseorang mengkritik anda.
Dengarkan saja, bahkan kalau perlu catat dan lalu renungkanlah di rumah dengan pikiran yang dingin. Dengan marah, tak ada yang bisa anda lakukan dan tak sedikitpun anda maju ke tingkat yang lebih baik.

2. Terbuka untuk mengakui
Pernahkah anda lihat seseorang yang bebal —sudah dikritik berulang kali, tetapi tetap saja melakukan kesalahan yang sama?. Memang, ada banyak alasan mengapa orang tak mengacuhkan kritik orang lain terhadapnya.
Tetapi, salahsatu yang kerap menjadi sebab mengapa anda atau kita tak hirau dengan kritik, adalah karena kita menutup diri untuk secara terbuka mengakui bahwa kita salah. Atau minimal mengakui bahwa “Oh ya, dia benar. Itulah sebenarnya saya. Mestinya saya merubah sesuatu dalam diri saya,”.
Miranti marah ketika dikritik sering telat ke kantor sesudah jam makan siang. Padahal kenyataannya, ia kerap menghabiskan waktu istirahatnya bukan untuk makan siang, tapi untuk jalan-jalan ke mal. Ketika bos memerlukannya mengerjakan sesuatu, ia beberapa kali terlihat tidak ada di mejanya.
Dengan menyikapi kritik secara terbuka, anda akan terlihat lebih simpatik. Pahami ketidak cocokan orang lain terhadap perilaku atau sikap anda, sebagaimana kalau anda merasa tidak senang terhadap tindakan orang lain.
Dengan kata lain, bersikaplah empatif. Dengan demikian, anda akan cenderung bisa bersikap lebih tepat menghadapi kritik itu.

3. Minta dikritik secara spesifik
Belajarlah mengakui bahwa kemungkinan kritik yang dilontarkan orang lain terhadap diri anda itu benar. Dengan demikian, anda punya keinginan untuk belajar bagaimana orang lain ingin anda bersikap.
Tapi, ada baiknya anda meminta orang lain mengkritik anda lebih spesifik, agar anda benar-benar mengerti dimana sebenarnya masalah orang lain terhadap diri anda.
Sehingga, antara anda dan rekan yang mengkritik itu bisa saling memahami dengan jelas kondisi yang sebenarnya. Dengan begitu, akan lebih mudah jalan untuk memperbaiki apa yang tidak menyenangkan terhadap diri anda, di mata orang lain.

4. Jangan balas mengkritik.
Mensikapi kritik tidak berarti dengan balas mengkritik.Ketika kita dikritik, bersikaplah sungguh-sungguh akomodatif.
Membalas kritik dengan kritik lagi, sama saja menyulut perdebatan yang tidak perlu. Jangan biasakan diri anda menyukai debat kusir, mendramatisir kata-kata atau kondisi yang hanya akan memberi sinyal terhadap rekan kerja lain bahwa anda defensif.
Ibaratnya, kritik adalah api. Memadamkannya adalah dengan air, bukan dengan api lagi. Menghadapi rekan kerja, berusahalah selalu akomodatif dan hindari perdebatan yang tidak substantif.

5. Mintal saran konstruktif
Kadang, kita ingin merubah diri tapi tak tahu bagaimana caranya. Mungkin rekan anda punya jalan keluarnya. Jadi mengapa tak bertanya padanya? Satu hal, sering kita malu kalau orang lain tahu betapa kita bodoh dan tak tahu harus berbuat apa. Tapi dengan mengakuinya dengan jujur dan jiwa besar, orang lain pasti akan dengan senang hati membantu anda.
Memperlihatkan bahwa anda membutuhkan orang lain untuk perbaikan diri anda secara positif, justru akan menimbulkan reaksi yang simpatik dari lingkungan sekeliling anda. Kalau anda tak bisa membantu diri anda, berikanlah kesempatan orang lain melakukannya untuk anda.

Allahu a'lam

Sumber : CDC



Selasa, 06 Oktober 2009

Menumbuhkan keyakinan

Bagaimana doa kita akan dikabulkan Allah , jika kita sendiri tidak yakin kepada-Nya? Sesungguhnya keyakinan adalah modal utama datangnya pertolongan Allah. Sepahit apapun kesulitan kita, Allah pasti akan menolong jika kita meyakininya. Keyakinan akan terkabulnya doa kita, memberikan kekuatan dan cahaya pada hati sehingga tergerak untuk berupaya meraih pertolongan-Nya.
Janganlah membuat do’a kita tidak dikabulkan karena kita pesimis dengan hal itu. Sesungguhya Allah telah mengabulkan doa dari makhluk paling jahat (iblis), ketika ia memohon kepada Allah, ‘ Wahai Tuhan-ku berikanlah waktu kepadaku, sampai waktu mereka dibangkitkan ‘.
Allah berfirman ,” Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh” ,(Qs. Al-A’raf : 15).

Saudaraku, setiap kita tidak pernah luput dari noda dosa. Kita pasti mempunyai segunung dosa-dosa, dan sejuta permasalahan yang mendera kita. Marilah kita ketuk pintu Allah, memohon kebutuhan kita, memohon terselesainya persoalan kita dan menghilangkan semua kegelisahan yang kita rasakan.

Dalam sujud kita , dalam doa kita, kita rasakan keagungan Allah. Kita curahkan semua keinginan kita hanya kepada Allah. Serta tidak menundukkan diri selain kepada-Nya, tidak meminta pertolongan atau tawakal selain kepada-Nya. Seperti Imam Ahmad ketika berdoa, yang artinya ,’ Ya Allah, sebagaimana Engkau telah menjaga wajahku dari bersujud kepada selain diri-Mu… Jagalah aku agar tidak meminta-minta kepada selain diri-Mu.

Seorang hamba yang lemah keyakinannya dalam berdoa maka kekuatan doanya juga menjadi berkurang. Hal ini diibaratkan seperti panah yang jatuh sebelum mencapai sasaran, karena si pemanah lemah tangannya. Begitu juga dengan doa kita, jika kita tidak yakin kepada Allah Yang Maha Mengabulkan doa. Kekuatan sabar dan sholat kita pun menjadi pudar jika kita tidak yakin.
Sebagaimana Allah berfirman, yang artinya ,” Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesunguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’ , (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhan-nya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya , “ (Qs. Al-Baqarah : 45-46).

Sebagaimana firman Allah, yang artinya , “ Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (keukasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin “. (Qs. Adz-Dzariyat : 20).

Saudaraku, yakin adalah langkah pertama menuju pertolongan Allah. Jika kita tidak yakin, maka perjalanan menjadi tersendat oleh keragua-raguan kita.

Sumber : dari beberapa sumber bacaan


Senin, 05 Oktober 2009

Saat paling membahagiakan

Imam Muslim meriwayatkan hadits dari abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda, yang artinya ,” seorang hamba sangat dekat dengan Tuhan-nya saat ia sujud. Karena itu, perbanyaklah doa saat itu ,”
Saudaraku, saat manakah yang paling membahagiakan seorang hamba selain merasakan kedekatan dengan Rabb-nya?
Allah mendekat kepada hamba-Nya selagi hamba itu berupaya mendekatkan dirinya kepada-Nya dan kedekatan Allah dengan hamba-Nya tergantung sejauh mana kedekatan hamba tersebut dengan-Nya. Dan hanya berkat karunia dan rahmat-Nya sajalah, Allah lebih mendekat kepada hamba-Nya, daripada kedekatan hamba kepada-Nya.

Hadits diatas memberikan motivasi kepada kita akan sarana paling efektif dalam mendekatkan diri kepada Allah. Sarana itu adalah sujud dengan khusyu’ didalam shalat kita. Di saat itu seorang hamba berdoa kepada Allah ,saat ia berada dalam situasi paling dekat , di puncak merendahkan diri, ketundukan dan kepasrahan serta kelemahan seorang hamba di hadapan Rabb-nya.

Lalu apa saja doa-doa yang sebaiknya kita panjatkan .Diantara tempat-tempat didalam shalat yang disunnah untuk berdoa adalah ketika ia sedang bersujud, diantara doa-doa ma’tsurah yang biasa dibaca tatkala sujud, misalnya :

سُبْحَانَك اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِك ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي

(Muttafaq Alaihi)

سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّ الْمَلاَئِكَةِ وَالرُّوحِ
(HR. Muslim)

اللَّهُمَّ لَكَ سَجَدْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَلَكَ أَسْلَمْتُ سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ تَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
(HR. Muslim)

سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
(HR. Muslim)

سُبْحَانَ رَبِّىَ الأَعْلَى ;

dibaca tiga kali (HR. Ibnu Majah)

Kita diperbolehkan ketika tengah sujud didalam shalat-shalat kita yang wajib maupun sunnah untuk mengucapkan doa-doanya baik untuk urusan akherat maupun dunia. Diperbolehkan pula baginya berdoa dengan doa-doa yang matsur yang berasal dari Rasulullah saw maupun yang tidak ma’tsur
Sebagaimana sabda Rasulullah saw,yang artinya ”Kemudian hendaklah dia memilih suatu doa yang diinginkannya.” (Muttafaq Alaihi) dan sabdanya saw,”Kemudian hendaklah dia memilih suatu permintaan yang dikehendaki dan diinginkannya.” (HR. Muslim)

Selanjutnya bagaimana dengan doa-doa yang berasal dari ayat-ayat Al Qur’an ?
Memang terdapat larangan dari Rasulullah saw untuk membaca Al Qur’an pada saat ruku’dan sujud sebagaimana sabdanya,”… Ketahuilah, sesungguhnya aku dilarang untuk membaca Al Qur’an disaat ruku’ atau sujud. Adapun ruku maka agungkanlah Allah azza wa jalla didalamnya sedangkan sujud maka berupayalah untuk berdoa maka tentu kalian akan dikabulkan.” (HR. Muslim)

Hadits itu memberikan petunjuk kepada kita bahwa ruku’ adalah tempat tasbih dan mengagungkan Allah swt meskipun disini juga tidak dilarang bagi seseorang untuk berdoa sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim bahwa Nabi saw membaca pada saat ruku’
(Maha Suci Engkau Wahai Allah dan segala puji bagi-Mu. Wahai Allah ampunilah aku).

Selain itu hadits tersebut juga memberikan petunjuk kepada kita bahwa sujud adalah tempat untuk tasbih dan berdoa, sebagaimana penjelasan sebelumnya.

Tentang pelarangan membaca Al Qur’an saat ruku’ dan sujud ini, Imam Nawawi didalam “Syarh” nya mengatakan bahwa jika seseorang membaca selain surat Al Fatihah sewaktu ruku’ atau sujud maka itu adalah makruh dan tidaklah membatalkan shalat.

Sedangkan jika dia membaca al fathihah maka terdapat dua pendapat :


  • a. pertama mengatakan bahwa ia sama dengan membaca selain Al Fatehah sehingga makruh dan tidak membatalkan shalatnya,

  • b. sedangkan pendapat kedua mengatakan bahwa itu adalah haram dan membatalkan shalatnya, hal itu apabila disengaja sedangkan jika dia membacanya karena lupa maka hal itu makruh. (Shahih Muslim bi Syarhin Nawawi juz IV hal 262)

Memang tampak secara lahiriyah adanya pertentangan antara dua perintah Rasulullah saw diatas, yaitu antara perintah memperbanyak doa (termasuk dari ayat-ayat Al Qur’an) pada saat sujud dengan larangannya saw dari membaca Al Qur’an pada saat ruku’ dan sujud.

Untuk itu para ulama Hanafi berpendapat bahwa seseorang yang melaksanakan shalat dan hendak melakukan doa disaat sujudnya dengan doa-doa yang berasal dari ayat-ayat al Qur’an maka janganlah dirinya meniatkannya untuk membaca al Qur’an dikarenakan
larangan yang ada didalam hadits diatas.

Saudaraku, doa merupakan cerminan akhlak kita. Doa kita hadirkan dalam sujud kita , karena hati ini merindukan pertolongan-Nya , kasih sayang-Nya dan ampunan-Nya.
Kita merintih , memohon dan merendahkan diri pada saat kita berada dalam situasi yang paling dekat dengan Allah. Sungguh hal luar biasa membahagiakan. Karena Allah sangat dekat, maka seorang hamba beriman meyakini bahwa Allah akan mengabulkan doa-doanya.

Sebagaimana firman Allah, yang artinya ,” Dan apabila hamba-Ku bertanya kepadamu maka (jawablah), bahwa Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku “, (Qs. Al-Baqarah : 186).

Bahkan Allah sangat malu jika doa hamba-Nya tidak dikabulkan-Nya , sebagaimana Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Sesungguhnya Allah Mahahidup dan Mahamulia, Dia malu membiarkan orang berdoa sambil mengangkat kedua tangan dan menutup keduanya dengan tanpa hasil ,” (Hr. Tirmidzi).

Saudaraku, akankah kita masih menyia-nyiakan kesempatan emas ini ? Berapa kali sehari kita sujud dan berdoa disaat sujud ?
Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita untuk selalu berdoa dalam sujud.

Wallahu A’lam


Sumber : Ustadz Sigit Pranowo, Lc., eramuslim , Cara Nabi menghadapi kesulitan hidup, Hendra S



Minggu, 04 Oktober 2009

ahli ibadah yg jadi makhluk paling hina

Imam Ghazali dalam Mukasyafatul Qulub, meriwayatkan, bahwa ada makhluk yang dulunya cemerlang, tampan, bersayap empat, ahli ibadah, menjadi kebanggaan para malaikat. Didunia ia dijuluki ‘Abid (Ahli ibadah), dilangit ke-2 dijuluki Zahid (ahli zuhud), dilangit ke-3 dijuluki Al A’rif (ahli makrifat), dilangit ke-4 dijuluki Al Waali (kekasih), Dilangit ke-5 dijuluki At Taqoo (Ahli taqwa), dilangit ke-6 dijuluki Al Khoozin (bendahara), dilangit ke-7 dijuluki ‘Azaaziil .
Karena lalai akan perintah Allah, sebagaimana firman Allah, yang artinya: " Allah berfirman “ Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) diwaktu Aku menyuruhmu?” Menjawab iblis: 'Saya lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan aku dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah." (Qs. Al A'raaf 12).
Firman Allah , yang artinya : "Allah berfirman: 'Turunlah kamu dari Surga itu; karena kamu tidak sepatunya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina." (Qs. Al A'raaf : 13) .
Sejak itu dia menjadi makhluk paling dilaknat (hina) , karena tidak mentaati perintah Allah. Lalu bagaimana kita, sudahkah kita mentaati perintah Allah?

Iblis berpikir bahwa dirinya lebih mulia dari Adam. Iblis masih berdiri , sementara para malaikat lainnya mentaati perintah Allah untuk sujud (hormat) kepada Adam. Ketika para malaikat bangkit dari sujudnya, iblis tetap berdiri.
Malaikat melakukan sujud yang kedua sebagai sujud syukur karena telah mentaati perintah Allah. Iblis masih tetap berdiri tanpa perasaan menyesal.

Dalam Mukasyafatul Qulub, diriwayatkan bahwa Allah langsung mengubah bentuk iblis yang semula indah menjadi berwajah babi hutan, kepalanya seperti unta, dadanya seperti punuk unta besar, wajahnya antara dada dan kepala seperti kera, kedua matanya melotot seluas wajahnya, bibirnya seperti bibir lembu, taringnya seperti babi hutan dan janggutnya ditumbuhi tujuh helai rambut. Dan Allah mengusirnya dari surga, dari langit, dari bumi dan dari semua wilayah. Ia tidak bisa masuk bumi kecuali secara bersembunyi dan menjadi makhluk terlaknat sampai hari kiamat. Surga bukanlah tempat bagi orang yang dalam hatinya kena penyakit kesombongan dan berbangga diri.
Sebagaimana Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Tidak akan masuk surga orang yang hatinya terdapat kesombongan ,”

Sungguh iblis telah terjangkiti sifat ujub, dia membanggakan dirinya karena merasa bahwa bahan dia diciptakan dari bahan-bahan yang lebih baik dan membanggakan amal-amalannya yang terdahulu. Sehingga dia terjerumus dalam perangkap nafsu kesombongan diri dan membanggakan diri.

Firman Allah, yang artinya, “Padahal mereka tidak disuruh, kecuali supaya beribadah kepada Allah dengan ikhlas dalam menjalankan agama yang lurus ,” (Qs. Al Bayyinah : 5)

Firman Allah, yang artinya ,” Demikianlah akherat, Kami peruntukkan buat orang-orang yang tidak menyombongkan diri di muka bumi dan tidak membuat kerusakan di muka bumi … “ (Qs. Al-Qashash : 83)

Iblis telah membinasakan dirinya sendiri kedalam jurang kehinaan, sebagaimana Rasulullah bersabda, “ Ada tiga hal yang membinasakan, yaitu memperturutkan kekikiran, hawa nafsu yang diperturutkan dan ‘ujub terhadap dirinya sendiri ,” (Hr Baihaqi).

Imam Nawawi dalam Syarah Arbi’in 10, menyatakan bahwa siapa yang ujub dengan amalannya , maka amalnya akan terhapus, demikian juga orang yang sombong, amalnya akan terhapus. Dan ujub adalah penyakit yang menghapuskan amallan kebaikan seorang hamba.
Dalam sebuah hadits riwayat Abu Hurairah r.a, Rasulullah bersabda, yang artinya “Jika seorang berkata karena sombong. Celakalah manusia. Maka ia akan menjadi paling binasa “.(Hr.Muslim)

Karena kesombongan yang berawal dari perasaan merasa lebih atas orang lain, yang selanjutnya memunculkan sikap takabur, dan dari sana lalu timbul sikap gampang menganggap rendah orang lain , dan inilah awal dari kehancuran dirinya.

Saudaraku, mari kita selalu memohon perlindungan dari Allah sehingga terhidarkan dari sifat-sifat ujub dan kesombongan. Janganlah kita terperosok sehingga mengulangi kesalahan yang telah dibuat iblis.

Allahu a’lam
Sumber : Mukasyafatul qulub, Rahasia ketajaman hati, Imam Ghazali , dan beberapa bacaan lainnya.




Mengalirkan arus sungai

Sesungguhnya hawa nafsu seorang hamba manusia selalu mempunyai keinginan. Seperti air sungai yang selalu mengalir sepanjang hari yang pada suatu musim dapat meluap menjadi banjir. Bila penduduk suatu kampung , takut rumah-rumah mereka akan tenggelam , perkebunan mereka akan tersapu banjir. Maka solusi yang tepat bukan menghentikan aliran sungai atau menutup sumber mata airnya, karena mustahil bisa dilakukan. Solusi terbaik , mengarahkan atau membuat sistem pengairan yang baik.
Saudaraku, hawa nafsu kita tak mungkin dibendung atau dihilangkan. Nafsu selalu bergejolak mencari apa yang diinginkannya dan untuk menjaga kelestariannya. Seorang hamba tidak pantas untuk membuangnya, namun hendaknya kita bisa mengarahkannya menuju jalan yang mendatangkan manfaat, menyelamatkannya dari jalan yang hina menuju jalan yang baik dan terpuji.

Allah Maha Mengetahui kelemahan hamba-Nya, sehingga Dia tidak mengharamkan semua yang diinginkan syhwat. Sebagaimana Allah berfirman, yang artinya ,” Allah hendak member keringanan kepada kalian, dan manusia dijadikan bersifat lemah “, (Qs. An-Nisa : 28).
Hamba manusia memang lemah dan tidak kuasa membendung syahwatnya. Sehingga dia diberi keringanan (kebebasan) untuk melampiaskan pada hal-hal yang dibolehkan sehingga terhindar dari yang dilarang.

Imam Ghazali, membagi manusia menjadi 3 kelompok besar dalam kaitannya dengan hawa nafsunya,


  • a. Hamba yang dikalahkan hawa nafsunya,
    Dalam kondisi ini seorang hamba tidak mampu menguasai hawa nafsunya. Kebanyakan hamba dalam kategori ini.
    Firman allah, yang artinya, “ Apakah kamu tidak melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya “, (Qs. Al-Furqan : 43).
    Saudaraku, dari firman ini kita menjadi tahu bahwa seorang hamba yang diperbudak oleh keinginan nafsunya, sesungguhnya dia telah menjadikann hawa nafsunya sebagai tuhannya.

  • b. Hamba yang selalu berperang dengan nafsunya, terkadang dia menag dan pada kesempatan lain dia ditundukkan oleh nafsunya.
    Seorang hamba yang demikian termasuk orang yang berjihad. Semoga hamba ini selalu mendapat pertolongan Allah dalam peperangannya.

  • c. Orang yang sanggup menundukkan nafsunya.
    Dan hawa nafsunya tidak sanggup menundukkannya. Inilah raja yang paling berkuasa, kenikmatan yang disegerakan, dan mendapatkan kebebasan yang sempurna jauh dari perbudakan. Sebagaimana Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Setiap orang mempunyai dua syetan, dan Allah menolong aku untuk menghadapinya, sehingga aku mampu menundukkannya , (Misykatul Mashabih 2/223, Mizanul ‘amal 420).

Saudaraku, membebaskan diri dari pengaruh nfsu kita, bukanlah pekerjaan kecil dan ringan. Ini adalah usaha yang memerlukan perjuangan sepanjang hidup , pengorbanan yang panjang dan berliku, dan sangat membutuhkan pertolongan dan karuniaa Allah.

Saudaraku, bila kita ingin menundukkan atau mengobati hawa nafsu, maka jalan satu-satunya adalah kembali kepada agama Allah
Sebagaimana firman Allah, yang artinya ,” Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya tanpa mendapat petunjuk dari allah sedikitpun “, (Qs. Al-Qashash : 50).

Allahu a’lam
Sumber : Al-Ikhlas , Dr Umar Sulaiman Abdullah al-Asyqar



Jumat, 02 Oktober 2009

Dihinakan karena takabur

Firman Allah, yang artinya ,” Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat, “ Sujudlah kamu kepada Adam”, maka bersujudlah mereka kecuali iblis, ia enggan dan takabur, dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir “, (Qs. Al Baqarah :34).
Firman Allah, yang artinya ,” Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat, “ Sujudlah kalian kepada Adam”, maka mereka bersujud kecuali iblis. Ia membangkang “, (Qs. Ta-ha :116).
Allah berfirman, artinya: " Allah berfirman:' Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) diwaktu Aku menyuruhmu? Menjawab iblis: 'Saya lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan aku dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah." (Qs. Al A'raaf 12)
Dalam hal ini iblis mendahulukan logika daripada perintah Allah. Padahal apabila telah datang dalil perintah yang nyata jelas maka tidak dibutuhkan ijtihad, dan logika apapun

Yang ada hanya mentaati dan melaksanakan perintah Allah, akan tetapi dia tidak mentaati Allah karena logika yang salah sebagaimana ucapannya yang disebutkan di dalam
firman Allah, yang artinya: "Menjawab iblis: 'Saya lebih baik daripadanya Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah. "(Qs. Al A'raaf : 12
)

Maka balasan yang adil atas iblis karena membangkang perintah Allah sebagaimana firman Allah, yang artinya: "Allah berfirman: 'Turunlah kamu dari Surga itu; karena kamu tidak sepatunya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina." (Qs. Al A'raaf : 13)

Pengetahuan dan keyakinan iblis terhadap wujud dan sifat-sifat Allah tidaklah bermanfaat dan siapa saja yang mengedepankan logika daripada perintah Allah sehingga ia bisa dengan leluasa menerima atau menolaknya atau berhukum dengan perintah Allah tetapi menolak putusan Allah, dalam hal ini maka ilmu dan kepercayaan tentang Allah tidaklah bermanfaat.

Iblis telah terusir dari Surga dan rahmat Allah sehingga mendapatkan laknat dan menjadi makhluk yang hina dina. Sehingga dendamnya itu dilampiaskan sesuai dengan tabiat jahatnya.

Allah berfirman, artinya: "iblis menjawab, beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan. Allah berfirman Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh. Iblis menjawab:'Karena Engkau menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka,dari kanan dan dari kiri mereka dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)." (Qs .Al A'raaf: 14-17)

Keinginan iblis yang kuat dan jahat untuk menyesatkan anak Adam menyingkap tabiat jahatnyas, dia makhluk yang murni jahat, pembangkang dan terkutuk.
Sehingga iblis menjadi makhluk terlaknat dan terkutuk serta memiliki sifat sombong dan jahat dan Allah memberikan kesempatan hidup yang sangat panjang. Terlaknat dan terkutuknya iblis dikarenakan maksiat dan sombong kepada Allah yang menjadikan ia makhluk terhina padahal sebelumnya ia termasuk makhluk yang terhormat. Karena penolakannya terhadap perintah Allah untuk sujud kepada Nabi Adam as mengakibatkan dia terusir dan terkutuk dari rahmat

Perbuatan iblis tersebut dilakukan karena adanya perasaan lebih baik dan lebih sempurna dari Adam. Merasa diri lebih, menjadikan iblis tidak mau tunduk atas perintah Allah.
Ketidaktundukan Iblis terhadap perintah Allah karena merasa diri lebih sempurna inilah yang sering kita sebut sombong.

Akibat dari kesombongannya, Allah menurunkan laknatnya hingga akhir zaman, pada diri iblis dan segala keturunannya. Padahal sebelum ada perintah untuk tunduk pada Adam, iblis adalah sosok yang sangat patuh dan tunduk pada Allah, beliau selalu bertasbih dan memuji Allah.

Kesalahan yang dilakukan Iblis tidak membuat dirinya merasa salah, bahkan ia meminta izin kepada Allah agar ia dapat menggoda Adam dan seluruh keturunannya sampai akhir zaman. Iblis dengan segala daya upayanya akan selalu mengajak manusia untuk keluar dari jalan yang lurus; untuk ingkar kepada Allah.

Ketidakpatuhan iblis terhadap perintah untuk sujud kepada Adam karena Iblis merasa bahwa dirinya yang diciptakan Allah dari api yang leboh sempurna dibandingkan Adam yang diciptakan dari lumpur yang menjijikan.
Padahal Allah memerintahkan untuk sujud kepada Adam AS diajarkan dalam terminologi Al-Qur’an. Hal tersebut menunjukkan bahwa sujud tersebut bukan pada “fisik” Adam yang terbuat dari lumpur, tetapi penghormatan terhadap “keilmuan” yang telah diajarkan kepada Adam ; penghormatan terhadap ilmu pengetahuan.

Dari yang digambarkan Allah dalam Al-Qur’an , kita dapat mengambil pelajaran, bahwa penghormatan terhadap para pecinta ilmu telah dipertontonkan Allah sejak masa awal sejarah hadirnya makhluk yang bernama manusia.

Rasa takabbur dan sombong merupakan sifat yang sangat tercela. Pertama kali yang mempunyai sifat ini adalah Iblis. Seseorang yang mempunya sifat seperti ini akan dijauhkan dari syurga .

Rasulullah saw bersabda , yang artinya “ Tidak masuk syurga seseorang yang di dalam hatinya terdapat sebiji sawi dari perasaan sombong “.
Seorang sahabat bertanya : ‘ Wahai Rosulullah saw , seseorang senang memakai baju yang indah dan sandal yang indah, apakah yang demikian itu termasuk sombong ?’
Rosulullah saw bersabda : “Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan menyukai yang indah-indah, akan tetapi hakekat sombong itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia “.


Para ulama secara sepakat menyatakan bahwa siapa saja yang meremehkan perintah Allah dan Rosul-Nya, maka dia tergelincir dalam kekafiran, sebagaimana yang dilakukan Iblis.

Para ulamapun menyatakan bahwa dosa pertama kali yang dilakukan makhluk adalah rasa sombong, tamak dan iri .

Berkata Qatadah : ‘ Iblis merasa iri dengan Adam, karena dia merasa diberik kemulian oleh Allah SWT, maka ia berkata : ‘ Saya tercipta dari api, sedangkan dia dari tanah ‘ ,
Kemudian munculah dosa pertama kali yaitu rasa sombong.
Setelah itu muncul rasa tamak, sehingga Adam memakan buah dari pohon ‘ yang terlarang ‘ Kkemudian rasa iri, ketika anak Adam iri dengan saudaranya .

Kesombongan yang berawal dari perasaan lebih atas orang lain, yang selanjutnya memunculkan sikap takabur, sehingga timbul sikap gampang menganggap rendah orang lain adalah awal dari kerusakan .
Ibnu Abbas ra mengatakan juga : ‘ Jika seseorang terjerat di dalam kesombongan, maka jangan banyak diharap. Sebaliknya jika ia terjerat di dalam kemaksiatan, kemungkinan masih bisa diharapkan untuk bertaubat’
Saudaraku, apa yang dapat kita sombongkan sedangkan kita berasal dari barang yang hina.

Allahu a’lam
Sumber : dari beberapa sumber bacaan


Kamis, 01 Oktober 2009

Tujuan yg bercabang

Firman Allah, yang artinya, “ Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang 2 (dua) buah hati dalam rongganya ,” (Al-Ahzab : 4).
Hadits riwayat Tirmidzi-ad-Darimi, bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Siapa yang ingin mencari kebahagiaan di akhirat, maka Allah akan menjadikan kekayaan dalam hatinya, Allah akan mengumpulkan kekuatannya dan dunia akan mendatanginya, padahal dia tidak menginginkannya, dan siapa yang ingin mendapatkan kemegahan dunia, maka Allah akan menjadikan kefakiran selalu berada di pelupuk matanya, urusannya menjadi berantakan dan dunia yang menjadi tujuannya tidak akan dia dapatkan, kecuali sesuai dengan suratan yang sudah ditakdirkan baginya, “ (Hr Tirmidzi dan ad-Darimi).

Saudaraku , ketika tujuan yang hendak kita capai bercabang atau tidak hanya satu, maka ini akan mengantarkan kita menjadi hamba yang menuju kesengsaraan. Seorang hmba manusia hanya mempunyai satu hati, yang tidak mungkin akan mencapai dua tujuan akhir. Manusia tidak bisa mewujudkan dua tujuan dan membagi dua amalannya. Manusia hanya punya satu hati, yang seharusnya hanya tunduk menghadap Allah yang esa.

Saudaraku, bila masih ada tujuan yang diinginkan seorang hamba selain dalam rangka mencari ridha Allah, maka akan semakin sengsara amal dan dirinya sendiri. Jiwa kita diciptakan untuk beribadah dan berharap kepad Allah. Namun bila seorang hamba beribadah dan berharap kepada selain Allah, sesungguhnya dia telah menzalimi diri sendiri, sebagaimana firman Allah , yang artinya ,” Sesungguhnya syirik itu adalah kezaliman yang sangat besar ,” (Qs. Luqman : 13).

Sungguh merugilah hamba yang berharap kepada selain Allah, sebagaimana firman Allah, yang artinya ,” Sungguh, merugilah orang yang mengotori jiwanya ,” (Qs. Asy-Syams :10).

Bila seorang hamba berusaha menetukan arah perjalanannya menjauhi dari aturan Allah, sebenarnya hamba itu sedang berjalan makin mendekati kehinaan, karena cita-cita dan tujuan akhir yang hendak ia capai sebenarnya sudah bercabang. Dalam tujuan yang bercabang ia akan dibimbangkan kemana ia akan pergi dan jalan mana yang harus ditempuh serta bagaimana menyelusuri jalan itu.

Seorang hamba yang beriman, berusaha terus untuk hanya mempunyai satu arah tujuan. Yaitu selalu berupaya menelusuri jalan menuju ridha Allah dan berjalan sesuai dengan petunjuk-Nya.

Sebagaimana firman Allah, yang artinya ,” …… lalu barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku (Allah), niscaya ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya adalah kehidupan yang sempit dan Kami akan membangkitkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta ,” (Qs. Thaha : 123-124).

Saudaraku, yakinlah apabila segala perbuatan kita usahakan untuk selalu berpedoman dalam rangka untuk mencari ridha Allah. Niscaya kebahagiaan pasti datang menghampiri cepat atau lambat. Dan dunia akan datang menghampiri , walaupun kadangkala kita tidak terlalu menginginkannya.

Allahu a’lam
Sumber :Al-Ikhlas , Dr Umar Slaiman Abdullah al-Asyqar.