*****Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yg sabar.(Qs.Al-Baqarah 2 : 155).*****Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga , padahal (cobaan) belum datang kepadamu seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yg beriman bersamanya , berkata, 'kapankah datang pertolongan Allah?' Ingatlah , sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.(Qs.Al-Baqarah 2 : 214). *****Dan sungguh, Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat sebelum engkau, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kemelaratan dan kesengsaraan , agar mereka memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati.(Qs.Al-An'am 6 : 42). *****Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yg baik-baik dan (bencana) yg buruk-buruk, agar mereka kembali (kepda kebenaran). (Qs. Al-A'raf 7 : 168). *****Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yg apabila disebut nama Allah gemetar hatinya , dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal, (yaitu) orang-orang yg melaksanakan shalat dan yg menginfakkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yg benar-benar beriman. Mereka akan memperoleh derajat (tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan serta rizki (nikmat) yg mulia. (Qs.An-anfal 8 : 2-4). *****Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), padahal Allah belum mengetahui orang-orang yg berjihad diantara kamu dan tidak mengambil teman yg setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Allah Mahateliti terhadap apa yg kamu kerjakan. (Qs. At-Taubah 9 : 16) *****Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yg sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan. (Qs. Al-Anbiya 21 : 35). *****Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sungguh , Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yg dusta. (Qs. Al-'Ankabut 29 : 2-3)

Selasa, 29 September 2009

Mengapa dlm kesulitan justru bersyukur

Firman Allah, yang artinya , “ Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan; sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. Al-Insyirah [94]: 5 - 6)
Liku-liku kehidupan ini memang tidak bisa kita perkirakan atau diprediksi dengan hitungan matematis. Musibah sering datang silih berganti. Kegelisahan menjadi begian dari kehidupan yang tidak bisa ditanggalkan.
Mengapa kesulitan itu datang silih berganti?
Kesulitan, selalu hadir di hadapan kita , walaupun tentu kita tidak pernah menginginkan, atau bahkan benci dengannya. Kesulitan bak tembok yang hadir menghimpit dan membatasi ruang kita untuk berkembang dan bergerak menuju keinginan kita. Saudaraku, mengapa kita harus bersyukur dengan sesuatu yang kita benci ?

Syukur adalah tempat persinggahan paling tinggi dan lebih tinggi dari ridha. Ridha adalah salah satu tahapan dari syukur.

Ini bisa dilakukan oleh hamba yang tidak terpengaruh oleh berbagai keadaan, dan tetap ridha dalam keadaan bagaimanapun. Oran bersyukur semacam inilah yang pertama kali dipanggil masuk surga. Karena dia menghadapi sesuatu yang dibenci dengan syukur. Sementara kebanyakan dari kita, masih menghadapi musibah dengan amarah, ada juga yang menghadapi dengan sabar dan ada yang menghadapinya dengan ridha. Sedangkan syukur merupakan tingkatan yang palin tinggi.

Saudaraku, janganlah merasa sudah takut mendengar sesuatu yang berbau kesulitan .Ketakutan yang tidak proporsional bisa menghalangi orang untuk memperoleh kebaikan, juga kerap menjadi biang keladi munculnya keburukan-keburukan baru yang muncul.

Manusia adalah hamba Allah yang didesign untuk mampu berjuang menghadapi kesulitan. Banyak hal yang harus kita pahami dari kesulitan, memahami posisi kesulitan dalam rasa iman, insya Allah akan meringankan kita dalam menghadapi kesulitan itu.
Bagaimana menyikapi kesulitan itu?
Firman Allah, yang artinya ,” Dan, barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri.” (Qs. Luqman : 12)

“Barangsiapa yang menyerahkan urusannya kepada Allah niscaya Dia akan mencukupi apa yang dia inginkan.” demikian kata Imam Al-Qurthubi dalam Al-Jami’ Ahkamul Qur’an, 8/106.

Ada empat sikap yang bisa kita bangun dalam menghadapi kesulitan-kesulitan kehidupan :


  • Pertama, kita harus menyadari bahwa siapapun orangnya, di manapun dan dalam keadaan bagaimanapun, selama kita hidup pasti akan bertemu dengan berbagai macam kesulitan. Sebagian ada yang berhasil dan ada yang gagal melewatinya. Proses perjuangan untuk menaklukkkan kesulitan-kesulitan inilah yang kemudian disebut dengan hidup. Membenci kesulitan sama saja dengan membenci kehidupan itu sendiri.

  • Kedua, perlu disadari bahwa kesulitan adalah milik semua hamba.Setiap hamba pasti akan menemui kesulitan dalam kehidupannya, semua orang akan mendapatkan jatah/ agenda kesulitannya sendiri-sendiri. Kesulitan adalah sunnatullah, hukum yang telah Allah tetapkan. Firman Allah , yang artinya “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar” (QS. al-Baqarah ; 155).

  • Ketiga, memahami bahwa kadar kesulitan yang menimpa setara dengan kesanggupan untuk memikul kesulitan itu. Allah tidak akan pernah berbuat dzalim. Allah berfirman , “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya “. (Qs. al-Baqarah 286). Sungguh besar kasih sayang Allah kepada manusia. Allah telah berkenan memberi kesulitan yang banyak mengandung hikmah dan kebaikan, selain bahwa semua kesulitan iitu tidak pernah melampaui batas kekuatan manusia.

  • Keempat, yakinlah bahwa dalam setiap kesulitan tentu ada karunia kemudahan. Allah berfirman ,” Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan; sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Qs. al-Insyirah 5 – 6)

Dengan kesulitan kita akan mampu mengenal siapa diri kita. Ia akan memberikan gambaran yang jelas tentang siapa diri kita sebenarnya. Karena ia adalah cermin yang mampu memberikan gambaran utuh tentang kepribadian dan karakter kita. Kesulitan tidak akan dapat disingkirkan dalam perjalanan manusia.

Saudaraku, Allah mengabarkan bahwa orang-orang yang bersyukur adalah mereka yang dapat mengambil manfaat dan pelajaran dari ayat-ayat-Nya. Syukur dalam kesulitan akan menghantarkan orang-orang kepada Dzat yang disyukurinya.

Firman Allah, yang artinya ,” Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur, “ (Qs. Luqman : 31).
Kesulitan menjadi sarana seorang hamba untuk dekat kepada Tuhannya.
Allah menamakan Diri-Nya dengan Asy-Syakir dan Asy-Syakur , dan juga menamakan orang-orang yang bersyukur dengan dua nama itu. Dengan begitu Allah mensifati mereka dengan sifat-Nya dan memberikan nama kepada mereka dengan nama-Nya dan karunia Allah yang diberikan kepada orang-orang yang besyukur.
Ini adalah bukti penggambaran kecintaan Allah dan karunia Allah yang diberikan kepada orang-orang yang bersyukur.

Saudaraku, janganlah membenci kesulitan, karena melalui kehadirannya kita menjadi dekat kepada Pencipta kita, melaluinya kita menjadi manusia yang bersyukur.


Wallahu a’lam bish-Shawwab..

Sumber : Putut Sutarwan Mahasiswa MSI UII, http://alrasikh.wordpress.com




Kamis, 24 September 2009

Tips memilih sikat gigi

Saudaraku, sikat gigi adalah suatu alat untuk membantu membersihkan gigi yang berbentuk sikat kecil dan bergagang. Pada umumnya ditambabhkan pula diatas sikat gigi, berupa pasta gigi sebelum memngoosok gigi kita.
Betul memang, selain menjaga pola makan yang baik dan menyehatkan, sikat gigi termasuk pasta gigi juga merupakan perangkat penting dalam menjaga kebersihan gigi, mulut dan gusi. Dengan menggunakan sikat gigi, diharapkan kebersihan dan kesehatan mulut akan terjaga. Banyak ragam dan jenis sikat gigi yang ada dipasaran, mulai dari manual sampai elektrik. Lalu bagaimana sih, sikat gigi yang baik dan cocok untuk kita?

Penggunaan alat-alat kebersihan mulut memang telah dimulai semenjak berabad-abad lalu. Beraneka ragam peralatan sederhana dipergunakan untuk membersihkan mulut mereka dari sisa-sisa makanan, mulai dari tusuk gigi, batang kayu, ranting pohon, kain, bulu burung, tulang hewan hingga duri landak.
Diantara peralatan tradisional yang mereka gunakan dalam membersihkan mulut dan gigi adalah kayu siwak atau chewing stick. Hingga kini telah dipakai alat baru dalam kebersihan mulut, yaitu sikat gigi.

Umumnya patokan yang diterima adalah criteria bulu sikat dan lebar kepala sikat. Untuk menjangkau daerah-daerah gigi bagian belakang, umumnya ukuran ideal yang dipakai adalah 35 – 40 mm. Bahkan ada anjuran bagi orang dewasa untuk juga menggunakan alat sikat gigi anak-anak. Disebabkan oleh ukurannya yang kecil sehingga akan lebih membantu menjangkau bagian gigi yang paling dalam..

Ada beberapa tips kecil untuk anda, dalam memilih sikat gigi. Semoga bermanfaat bagi kita semua ;


  • a. Pilihlah sikat gigi yang ukuran kepalanya cukup kecil sehingga dapat digunakan lebih baik dalam rongga mulut. Untuk orang dewasa umumnya panjang kepala sikat gigi 2,5 cm sedangkan pada anak 1,5 cm.

  • b. Panjang bulu sikat hendaknya sama. Sikat gigi dengan bulu yang berbeda tidak dapat membersihkan permukaan datar tanpa menimbulkan tekanan pada beberpa bulu sikat.

  • c. Tekstur bulu sikat hendaknya memungkinkan digunakan dengan efektif tanpa merusak jaringan kulit (gusi), Hindari penggunaan bulu yang keras. Namun yang terlalu lunak pun juga kurang efektif membersihkan plak dengan sempurnan. Pilih yang medium.

  • d. Pilihlah sikat gigi dengan gagang yang lebar dan tebal serta tidak licin , sehingga dapat dipegang dan dikontrol dengan baik.

Tips memilih pasta gigi



  • a. Pilihlah pasta gigi yang cukup mengandung fluoride, yang merupakan zat yang berfungsi untuk menjaga agar gigi tidak berlubang. Untuk anak-anak dibawah usia 3 tahun sebiaknya dihindari penggunaan fluoride, karena justru menyebabkan gigi lebih mudah rapuh.

  • b. Pilihlah pasta gigi yang tidak mengeluarkan busa terlalu banyak. Busa ini menunjukkan kandungan deterjen dalam pasta. Hilangkan pendapat bahwa semakin banyak busa , semakin baik.

  • c. Hindarai langsung makan setelah anda menyikat gigi, usahakan 1 jam setelah gosok gigi baru makan.

Demikian tips kecil untuk anda, semoga bermanfaat.
Sumber : K-Link Global network



Mengisi waktu luang

Orang-orang yang tidak punya kegiatan dalam hidupnya berpotensi sekali untuk melakukan pergunjingan dan gosip, karena pemikiran mereka bercabang. “ Mereka merasa senang tinggal bersama orang-orang yang tidak diwajibkan ikut berperang.” (Qs.9 :87)
Kondisi yang paling kritis bagi pemikiran seseorang ialah manakala yang bersangkutan kosong dari kegiatan yang menyibukkannya, sehingga keadaannya seperti mobil yang digelandang menuju jalan menururn tanpa pengemudi.
Saudaraku, bila saat ini,hari ini,anda sedang mengalami kekosongan dalam hidup anda, maka bersiap-siaplah untuk menyambut datangnya kesedihan, kesusahan dan ketakutan. Sesungguhnya kekosongan anda ini akan menarik semua arsip masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang anda dari panggung kehidupan, sehingga menjadikan anda dalam posisi yang lebih rumit

Hendaklah anda isi kekosongan yang mematikan ini dengan kegiatan yang memberi hasil dan bermanfaat, karena kekosongan akan menggilas kreatifitas anda. Kita harus belajar mengisi setiap yang kosong dalam hidup ini, mengisi jiwa yang negative menjadi jiwa yang positif.

Kekosongan itu mirip dengan siksaan perlahan-lahan sebagaimana dipraktekkan di banyak penjara di negeri komunis dulu. Seorang narapidana disekap dalam tahanan sempit dibawah pipa yang meneteskan air setiap detiknya setiap menitnya. Lambat laun , si narapidana akan masuk dalam irama suara tetesan air.. terus menerus. Seakan dia dipaksa untuk mennatikan maut yang setiap saat menyergapnya.

Dalam penantiannya seraya mendengar suara tetesan itu, narapidana tersebut lama-kelamaan akan terserang penyakit gila.
Kesenjangan yang berkepanjangan mewariskan kelalaian dan kekosongan tak ubahnya seperti copet ulung, sedang mencari mangsa untuk menghancurkan pikiran anda dengan gempuran ilusinya.

Saudaraku ,bangkitlah mulai sekarang juga untuk memperbanyak berbagai kegiatan , seperti shalat sunnah, membaca (Qur’an), menelaah, menulis, ikuti kegiatan-kegiatan keagamaan (bermanfaat), memperbaiki rumah atau kegiatan lainnya yang bermanfaat , hingga kekosongan anda terisi.

Mari kita perhatikan para kuli bangunan, pedagang pasar, mereka mendendangkan nyanyian pengobar semangat bagaikan burung-burung pipit yang berkicau dengan hati riang gembira. Sedangkan kita yang berada di peraduan, menyeka air mata dan dirundung rasa gelisah. Itulah sengatan racun kekosongan.

Sumber : jangan bersedih, Terj. (Laa Tahzan) Bahrun Abubakar IZ,Lc


Rabu, 16 September 2009

Religion - Spirituality in Coping with Stress

Firman Allah, yang artinya “Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekadar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (QS. Ath-Thalaaq : 7)
Saudaraku , seringkali kita merasa malas dan hanya termenung. Pandangan sesekali hampa. Tidak ada yang berjalan sesuai harapan. Saya lelah, tegang dan benar-benar terganggu. Sudah kuusahakan mengatasi dengan bersantai sejenak, jalan-jalan, namun tetap saja semuanya sia-sia. Seperti seorang tawanan perang yang terus-menerus melarikan diri , hanya untuk menemukan dunia luar yang ternyata adalah juga penjara yang menakutkan. Tak ada rasa gairah yang menghampiri , tak jelas harus berbuat apa. Tak jelas harus berbuat apa.

Benarlah kiranya dikatakan bahwa sebenarnya kehidupan intinya ada di hati. Jika hati sedang gelap, sulit menerima kebenaran. Jadi, butuh cahaya Ilahi. Cahaya yang menuntun kita menemukan kebenaran. Namun , cahaya itu tak selalu menyala terang. Saat angin bertiup sangat kencang, cahaya itu bisa padam dan keadaan menjadi gulita. Saat seperti itu, kita takkan mampu memahami masalah sendiri dengan tenang. Maka yang muncul adalah stress

Allah menciptakan manusia dengan segenap keunikan. Sejak ia dilahirkan, manusia sudah mulai belajar mengenal sifat-sifat lingkungannya, bagaimana cara menghadapinya. Proses ini terus berputar menerus dalam kehidupannya. Dalam proses itu, ada tuntutan terhadap masalah yang mewarnai kehidupan emosional seseorang. Bisa jadi emosi positif, cinta, bahagia, dan senang; atau emosi negatif, rasa takut, cemas, marah, tertekan, dan rasa bersalah. Situasi yang menekan tersebut menjadi pemicu timbulnya stres.

Stres memang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Stres sudah menjadi bagian dari kehidupan itu sendiri. Ia datang akibat adanya situasi eksternal atau internal yang menimbulkan tekanan dan gangguan pada keseimbangan hidup seseorang. Stres biasanya menampilkan diri melalui berbagai gejala, seperti meningkatnya kegelisahan, ketegangan, dan kecemasan. Juga dapat tampil dalam perubahan pada perilaku: jadi tidak sabar, lebih cepat marah, atau menarik diri dari lingkungan sosial. Tentusaja lebih sering mengganggu, stres tidak perlu selalu dilihat sebagai hal negatif. Dalam hal-hal tertentu, stres memiliki Religion and Spirituality in Coping with Stress implikasi positif.

Dalam kajian psikologi , stres terjadi jika seseorang dihadapkan pada peristiwa yang dirasakan sebagai ancaman terhadap kesehatan fisik maupun psikologisnya. Karena itu, sebagian orang mendefinisikan stres sebagai tekanan, desakan, atau respon emosional.

Stres merupakan keadaan tertekan di mana beban yang dirasakan seseorang tidak sepadan dengan kemampuannya untuk mengatasi beban tersebut. Makanya, jika tidak ingin dirongrong stres terus menerus, kita perlu melakukan usaha-usaha untuk menguasai, mengurangi, menoleransi, dan meminimalkan tekanan-tekanan tersebut.

Allah ‘azza wa jalla telah memberi jalan pencerahan. Dia yang Maha Pengasih menganjurkan manusia untuk bersabar ketika menghadapi berbagai kenyataan hidup. Kesabaran dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menghayati realitas yang terjadi, menyadari bahwa realitas itu diciptakan oleh Allah, dan kesediaan untuk menerima kenyataan yang boleh jadi tidak menyenangkan secara fisik pun psikis. Istilah ini juga dikenal sebagai lapangdada (al-basith).

Mahabenar Allah dalam firman-Nya,yang artinya : “Bukankah kami telah melapangkan untukmu dadamu? Dan kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu namamu (derajatmu)? Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah : 1-5)

Terapi
Penelitian psikoneurologi menyebutkan bahwa masyarakat modern lebih banyak menjalankan aktivitas yang didominasi oleh keterlibatan otak kiri. Konsekuensinya adalah terbentuknya individu-individu yang mengedepankan :

• rasionalitas ,
• cenderung berpikir analistis praktis
• dan , mengesampingkan keterlibatan emosionalitas dalam pelbagai aktivitas mereka.

Walaupun menggunakan pendekatan analisis yang jitu, namun empatinya rendah. Retorikanya gegap-gempita, tapi penghayatannya akan masalah sunyi senyap.

Dalam Journal of Counseling and Values (2001) berjudul “Religion and Spirituality in Coping with Stress” menunjukkan bahwa semakin penting spiritualitas bagi seseorang, maka semakin besar kemampuannya mengatasi masalah yang dihadapi. Kesimpulan bahwa spiritualitas bisa memiliki peran yang penting dalam mengatasi stres. Dalam kondisi ini spiritualitas bisa melibatkan sesuatu di luar sumber-sumber yang nyata atau mencari terapi untuk mengatasi situasi-situasi yang penuh tekanan di dalam hidup.

Kesehatan spiritual mencakup penemuan makna dan tujuan dalam hidup seseorang, mengandalkan Tuhan atau suatu kekuatan yang lebih tinggi (The Higher Power), merasakan kedamaian, atau merasakan hubungan dengan alam semesta.

Bagi kita insan muslim , salah satu sarana pendekatan diri yang kerap dipraktekkan sebagai sarana pendekatan diri kepada Tuhan adalah shalat tahajud.

Shalat tahajud ternyata juga sangat bermanfaat untuk kesehatan. Dari sebuah riset. Adalah Dr. Mohammad Soleh dalam bukunya Terapi Shalat Tahajud mengungkapkan bahwa tahajud bisa mencegah stres dan meningkatkan daya tahan tubuh manusia. Apalagi ditegakkan secara teratur dan ikhlas.

Rasulullah SAW bersabda: “Setan mengikat pada tengkuk tiap orang di antara kamu, ketika ia tidur, dengan tiga ikatan (simpul). Setiap simpulnya ditiupkan ucapannya, ‘Bagimu malam yang panjang, tidurlah dengan nyenyak.’ Maka apabila ia bangun dan menyebut nama Allah, terurailah satu simpul. Bila ia berwudhu, terurailah satu simpul lagi. Dan ketika ia shalat, maka terurailah simpul terakhir; lalu di pagi hari, dirinya menjadi segar, bersemangat dan hatinya pun terang. Jika tidak, maka di pagi hari jiwanya dililit kekalutan dan malas untuk beraktivitas.” (HR. Muttafaq ‘Alaih).


Allahu a’lam bisshawab.

Sumber kutipan : Ardiman Adami Master of Advisor IMAMUPSI UII, http://alrasikh.wordpress.com


Tips membeli mobil bekas

Kawan, tidak semua diantara kita sudah sanggup membeli mobil baru. Untuk membeli mobil bekas memang perlu kiat-kiat tertentu agar kita tidak terjebak ternyata memilih mobil yang tidak sesuai keinginan kita. Anda perlu mengetahui trik-trik ringan untuk mendeteksi mobil bekas dengan panca indera. Memang mobkas (mobil bekas) bisa dianalogikan sebagai manusia, sehingga kita perlu mengatahui bahasa tubuhnya termasuk suara dan aroma.
Ya, anda betul. Love at first sight , namun hati-hati loh anda bisa terjebak dari cinta pandangan pertama. Body mulus bisa saja menipu, tapi ciri fisik suara dan performa, bisa menjadi dasar penilaian.
Kita bisa mengandalkan panca indera diantaranya body dan mesin yang umumnya jadi penyakit utama mobkas.
Bahasa Tubuh

Langkah awal yang perlu anda jalani adalah mengamati mobil secara keseluruhan. Ya amatilah dari jarak sekitar 2 – 3 meter. Coba anda luangkan waktu dan seksama untuk perhatikan kondisi keseluruhan. Lihat garis dan lekukan body, gril, lampu sein, celan antara pintu, bagasi, kap mesin, panel body.
Lakukan pengecekan awal di tempat terbuka disiang hari. Amati dan bandingkan dengan mobil sejenis yang pernah anda lihat . Coba suruh si penjual untuk menjalankan mobil ini,anda perhatikan maneuver mobil dari luar. Kalau fase ini tak masalah , anda bisa lanjut ke periode berikutnya.

Kondisi cat dan body
Ini langkah pengamatan kedua anda. Coba anda perhatikan apakah ada perbedaan warna antara bidang body dengan pintu atau kap serta bagasi. Ketok semua bagian dengan tangan , amati suaranya. Suara body tanpa dempul lebih nyaring, karena masih kaleng.
Bila anda belum yakin. Amati lagi pada lipatan pintu . Jarang sekali adan rekondisi yang bisa persis dengan lipatan besutan pabrik asal.
Coba buka semua pintu dan tutup kembali (semua jendela tertutup rapat) perhatikan adakah perbedaan suaranya atau ada pintu yang susah ditutup.
On kan kontak, tapi mesin jangan dihidupkan, ujilah power window, masih jalan dan kencang apa kagak.
Anda perhatikan dan ukur jarak antara telapak ban dengan bodi (spatbor) bandingkan antara roda kiri dan kanan sama nggak masing masing jaraknya. Kalau nggak sama, kemungkinan mobil ini pernah bermasalah (nabrak) misalnya.

Suara dan bau.
Anda bisa mendeteksi melalui kondisi suaranya, dari mesin, transmisi, dan suspense. Untuk ini anda harus lakukan test drive.
Hidupkan mesin, cium aroma knalpot dari jarak normal (1 meter) dasri corong. Bila terasa perih dimata, berarti ada masalah di system pembakaran.
Pindah ke mesin. Buka kap dan dengarkan suaranya. Bila terdengan suara tek-tek-tek. Coba palkai slang sebagai pengganti stetoskop untuk mencari sumber suara di mesin.
Bila sumber suara, berasal dari atas mesin, kepala silinder, berarti masalah tak terlalu parah.
Bila bumber suara berasal dari bagian bawah, (blok mesin) mendingan batalkan aja deh.
Coba anda amati lagi,saat mesin stasioner, normalnya mesin tak goyang atau tak bergetar saat stasioner.
Anda harus waspada bilasaat stasioner, rpm tiba-tiba turun per sekian detik, lalu normal lagi lau berulang lagi. Udah kagak jadi aja.
Selanjutnya, deteksi suara kompresor AC, bila terdengan suara kasar (ngorok), berarti mobil sudah minta ganti AC baru.
Aroma haram lain, adalah bau menyengat dari pelat kopling. Coba anda maju/ mundur masing-masing lima kali dengan jarak sekitar 5 meter dengan injakan setengah kopling, bila anda mencium bau menyengat, lebih baik nggak jadi beli aja.

Kondisi fluida
Utamanya olie, anda bisa mengamati lewat dipstick. Hidupkan mesin beberapa saat atau setelah test drive. Lalu cabut dipstick dan bersihkan deposit olie dengan kain putih. Coba anda perhatikan jejak di kain. Normalnya seh tak ada kotoran atau serpihan metal (gram) yang pertanda ada pengikisan part didalam mesin.
Setelah mesin hidup, coba anda buka tutup radiator, perhatikan airnya, normalnya adalah jernih tak ada jejak minyak didalamnya. Bila terlihat ada cairan minyak didalamnya, berarti kondisi mesin tak sehat.

Test drive.
Maksimalkan panca indera pada sesi ini. Mulai dari suara mesin, bunyi-bunyian di interior , suspense hingga aroma pelat kopling. Usahakan jalan dijalan yang bergelombang atau rusak, anda bisa merasakan adanya ketidakberesan.

Demikian beberapa kiat ringan, bagi anda yang mau membeli mobil bekas idaman. Semoga bermanfaat.

Allahu a’lam
Sumber : Andri K, otomotif



Selasa, 15 September 2009

Ngobrol yang tak bermanfaat

Hadits riwayat Abu Hurairah , menyebutkan bahwa Rasulullah pernah bersabda, yang artinya ,” Yang paling banyak memasukkan ke dalam neraka adalah dua lubang, yaitu mulut dan farji (kemaluan) (1) *
Saudaraku , marilah kita berupaya untuk selalu berkata-kata atau berbicara dengan kalimat atau kata-kata yang baik, tidak membuat lawan bicara meras terzalimi.
Rasulullah saw, mengisyaratkan bahwa lurus dan benarnya iman banyak bergantung kepada lurus dan benarnya hati. Dan kebersihan hati bergantung kepada lurus dan benarnya kata-kata yang kita ucapkan

Sebagaimana dalam hadits riwayat Abu Hurairah, menyatakan bahwa Rasulullah saw pernah bersabda , yang artinya , “ Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia mengucapkan kata-kata yang baik atau hendaklah ia diam ,” (Hr Bukhari Muslim). (2)*

Rasulullah saw juga bersabda, yang artinya “ Barangsiapa yang memelihara apa yang ada diantara janggutnya (llisannya) dan apa yang ada diantara kedua pahanya (kemaluannya) karena aku, niscaya aku jamin dia masuk surga “, (3)*

Allahu a'lam
Sumber : Rahasia Sifat Ikhlash , Ibtihajd Musyarof,


  1. Hadits shahih ,Hr Tirmidzi dalam Al-Birru wash-shilah. Ia menyatakan ; hadits shahih gharib (6/142), al-Hakim dalam al-Mustadrak dalam bab ar-Raqa’iq. Ia menyatakan isnadnya shahih, Bukhari Muslim tidak mentakhjikannya , pendapat ini disepakati adz-Dzahabi. Juga Hr Ahmad dalam Fathur Rabbaniy (19/75).

  2. Bukhari dalam ar-Riqaq (11/308), Muslim dalam al-Iman (2/18).

  3. Bukhari dalam ar-Riqaq (11/308) az-Zuhd (12/113) dari Sahal bin Sa’id. Bukan dengan lafs yatakaffal tapi dalam ar-Riqaq dengan lafadz yadhman dan dalam az-Zuhd dengan lafadz tawakkala.


Senin, 14 September 2009

Tips nambah power mobil diesel

Anda ingin meningkatkan performa tenaga mesin diesel, tak perlu pusinglah. Anda punya uang, tentu tersedia banyak pilihan komponen. Seperti pemanas solar, pengatur masuknya udara ke silinder, turbo dsb yang dipercaya meningkatkan performa mesin.
Namun anda jangan terburu-buru terbuai iklan dan asal pasang. Anda perlu sesuaikan dengan kemampuan mesin aslinya. Alih-alih justru bukan tenaga terdongkrak naik, justru malah menguras kantong.
Kawan, sudah menjadi rahasia umum bila kualitas solar lokal yang beredar kurang maksimal. Sehingga kendaraan diesel anda menjadi kurang maksimal kemampuan maksimalnya. Untuk itu banyak perodusen yang menawarkan peranti-peranti penambah tenaga. Konsumen perlu memahami bagaimana seh kinerja alat ini.

Kita bahas dulu , perangkat pemanas solar. Sebenarnya sih, tanpa alat ini bahan bakar solar mobil anda yang mengalir masuk ke injection pump sudah panas. Jika ditambah dengan peranti ini bisa membuat suhunya menjadi berlibih. Sehingga kinerja pelumasan didalam mesin menjadi berkurang. Dan dalam waktu lama ditengarahi justru bisa merusak komponen mesin.
Lalu bagaimana efeknya kalau tetap pakai ?
Menurut ahli mekanis , efeknya she tak terlalu signifikan. Memang betul, tarikan oke untuk kecepatan dibawah 80 km/jam. NAmun diats itu tenaganya semakin hilang, karena solar yang disalurkan terlalu panas.

Selanjutnya, umumnya komponen pompa injector yang kena getahnya adalah rotor head dan delivery valve. Sehingga delivery valve menjadi lebih cepat aus.

Perlu anda cermati juga untuk penambahan turbo pada mesin standar. Kita tahu bahwa mesin standar asli memang tidak dirancang untuk mendapatkan tarikan/ atau beban lonjakan mesin yang ekstrem. Jika kita terburu asal injak gas saja, jeroan mesin bisa berantakan. Misalnya saja ring seher, piston , setang piston jadi berantakan deh. Sudah beli turbonya saja pakai harga mahal, efek negatifnya juga akan berlanjut ke turun mesin.

Saudaraku, anda sebaiknya lebih mencermati cara kerja tiap alat yang ditawarkan iklan. Jangan pernah bosan dan ragu bertanya, untuk mendapatkan penjelasan teknis yang logis. Jika anda ingin menaikkan power bisa mengganti ukuran nosel dengan ukuran yang berbeda.

Selanjutnya , bisa dengan mengkalibrasi injection pump dan mengganti komponen didalamnya, dengan memaakai merk lain yang lebih gede ukurannya. Seperti pakai perangkat Toyota Rino untuk kijang diesel anda. Tapa jangan asal pasang ya.

Allahu a’lam
Sumber : aneka tips merawat mesin mobil anda, otomotif.



Minggu, 13 September 2009

Istighfar- lah

Istighfar diartikan memohon ampun kepada Allah, atas segala dosa dan berjanji untuk tidak mengulangi lagi. Istighfar adalah ungkapan taubat seorang hamba, untuk menjauhi segala larangan Allah dan mentaati segala perintahNya.
Allah Maha Indah, dan mencintai keindahan. Di antara tanda keindahan adalah kebersihan moral dari dosa-dosa yang merusak kemanusiaan. Istighfar adalah pembersihan diri seorang hamba, untuk kemudian mendengarkan seruan fitrah, dan menjalani kebaikan-kebaikan yang melahirkan kesejahteraan.
Allah berfirman, yang artinya : " Maka aku katakan kepada mereka : Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan kepadamu hujan dengan lebat ( terus menerus ), dan mem-banyakkan harta-harta, dan anak-anak, dan mengadakan untukmu kebun-kebun, pun mengadakan untukmu sungai-sungai ". (QS:71:10-12)

Imam Al-Qurthubi mengatakan bahawa ayat ini menunjukkan bahwa istighfar merupakan salah satu sebab untuk datangnya rezki dan hujan.
Imam Ibn Katsir ketika menafsirkan: Jika kalian bertobat kepada Allah, minta ampunanNya dan mentaatiNya, niscaya akan dibuka jalan-jalan rezki, dan akan mengalirkan air yang membawa keberkahan dari langit, dan menumbuhkan dari bumi segala keberkahannya, berupa tanaman-tanaman, serta menyuburkan air susu ( kaum ibu untuk anak-anak bayi mereka ), pun akan dianugerahkan kepada mereka harta dan anak-anak, kebun-kebun yang subur dengan segala macam buah-buahan, di tengah-tengahnya mengalir air sungai, tidak pernah berhenti.

Diriwayatkan bahwa Umar bin Khattab, r.a. ketika minta hujan, hanya mengulang-ulang baca istighfar. Dan ketika ditanya, mengapa kok hanya baca istighfar, sementara maksudnya minta hujan. Umar menjawab dengan membacakan ayat di atas.
Imam Hasan Al-Bashri, setiap kali datang kepadanya orang-orang mengeluh karena kefakiran, tidak adanya lapangan kerja, dan kesulitan untuk mendapatkan keturunan, ia menjawab tidak lebih dari anjuran untuk bertobat dari segala dosa, minta ampun kepada Allah dan memperbanyak baca istighfar.

Seorang ahli hikmah, Al-Hasan al Jadubah, (seperti diriwayatkan oleh Al-Qurthubi dari Ibn Shubiih) bila datang kepadanya seorang mengeluh karena sengsara, ia hanya menjawab : istaghfirillah (minta ampunlah kepada Allah).
Datang lagi yang lain mengeluh karena kelaparan, kemiskinan dan kefakiran ia hanya menjawab : istghfirillah.
Datang lagi yang lain, minta kepadanya supaya mendoakan agar dikaruniai anak, ia hanya menjawab : istagfirillah.
Datang yang lain lagi mengeluh karena kemarau panjang yang menyebabkan kegersangan kebunnya, ia hanya menjawab : istaghfirillah.
Ketika ditanya mengapa jawabannya tidak lebih dari istighfar?
Al-Jadubah menjawab : Saya tidak mengarang sendiri, ini adalah petunjuk dari Allah, lalu membacakan ayat di atas.

Demikian indahnya istighfar. Suatu amalan yang selamai ini sering kita abaikan dalam mencari jalan keluar dari berbagai masalah/ kesedihan yang kita hadapi. Allah SWT Maha Mengetahui, bahwa setiap musibah yang menimpa kita adalah kerena lumuran dosa-dosa kita sendiri.

Allahu a’lam.

sumber : http://www.alhikmah.ac.id , Amir Faishol Fath. , ( Doktor di bidang Tafsir, International Islamic University, Islamabad, dan Pengasuh Lingkar Studi Al-Qur'an LISAN )


Otogenik, pengulangan pernyataan +

Saudaraku, kita mengetahui bahwa pikiran bawah sadar tidak menyadari sesuatu, ia akan selalu melaksanakan perintah apa saja yang kita katakana kepadanya. Ketika kita mengulang-mengulang terus latihan , dan setiap kali ulangan kita melakukan perbaikan , maka pikiran bawah sadar menerima sebagai kebenaran. Ia langsung membuka file-file akal yang mendukungnya untk membantu mewujudkan impian anda.
Syekh Muhammad Mutawalli al Sy’rawi dalam al-Nafs al-Basyariyyah , menyatakan bahwa akal merupakan kelebihan yang hanya diberikan Allah kepada manusia. Pikiran inilah yang mendiktekannya untuk mensejahterakan dunia dan memajukan peradaban.

Kini sudah saatnya kita berupaya untu mengubah pikiran negative menjadi positif. Dengan strategi ini , semoga kita menjadi lebih bijaksana dalammenyikapi setiap masalah yang mendera kita setiap waktu. Sebagaimana Rasulullah bersabda, yang artinya , “Kebijaksanaan adalah barang yang hilang dari setiap mukmin “.
Kita mencoba menggunakan strategi otogenik. Strategi ini pertama kali diterapkan di negara matahari terbit (Jepang), khususnya dalam pengambilan keputusan.
Dr Ibrahim Elfiky menyebut strategi ini sebagai strategi segelas air, sbb

a. Konsentrasi
• Pilihlah tempat disekitar anda yang tenang dan jauh dari kebisingan, minimal untuk waktu 10 menit.
• Anda kenakan pakaian yang nyaman, lepaskan kacamata anda , matikan hanphone anda, dan segala sesuatu yang bisa menghambat ketenangan konsentrasi anda.
• Duduklah rileks di kursi anda atau bisa dilantai, usahakan punggung tegak. Bila anda lebih nyaman berbaring, maka lakukanlah.
• Siapkanlah setengah gelas air jernih (tawar).

b. Pelaksanaan


  • Mulailah pikirkan masalah tertentu yang sedang dihadapi

  • Tuliskan sebab-sebab yang menimbulkan masalah dalam keseharaian kita

  • tulislah berbagai dampak dari masalah ini

  • Tulis target yang anda inginkan terhadap masalah ini dan tulislah cara anda menyelesaikannya. • Tuliskanlah jenis kepribadian yang akan anda gunakan untuk menghadapi masalah ini. Misalny : kepribaian yang percaya diri.
    Tuliskan solusi yang anda inginkan terjadi dalam kehidupan kita : misalny bebas dari sikap emosional, dst
    Tuliskan sesuatu keinginan yang ingin anda perbaiki dalam hidup anda : misalnya kemampuan berbicara didepan umum, konsentrasi dst,

Minumlah sedikit air, tarik napas dalam-dalam perlahan hingga memenuhi dada. Hembuskan nafas perlahan melalui mulut. JAdikan hembusan itu lebih panjang daripada ketika menghirup. (4-2-8 , hirup-tahan-hembuskan). Semakin lama hembusan nafas daripada ketika menghirup, membuat anda semakin rileks. Teruskan hingga ketenangan menyelimuti anda.
  • Pejamkan mata nada, lalu bayangkan diri anda sedang mengahdapi masalah yang ada. Lihatlah diri anda yang begitu percaya diri, pasang ekspresi wajah, gerak tubuh, nafa, pikiran dan gaya yang anda inginkan.

  • Jadikan perasaaan anda terikat kuat dengan citra diri anda. Biarkanlah perasaan yang terhubung dengan citra diri anda itu selalu menguat di pikiran bawah sadar anda hingga menjadi keyakinan.

  • Bukalah mata anda dan lakukan kembali latihan ini. Atau minumlah air jernih, dan bayangkan and sedang menghadapi suatu masalah.

  • Bukalah mata anda , ulangilah latihan ini untuk ketiga kalinya. Ikatlah dengan perasaan anda.

  • Saudaraku , perubahan zaman berjalan makin cepat, dan persaingan kehidupan ini semakin rapat, menyebabkan banyak manusia merasa tidak nyaman dan aman. Pikiran negatif makin mudah menghinggapi kita. Sehingga kita perlu strategi untuk selalu menumbuhkan pikiran positif dan berupaya terus mendekat kepada Allah. Karena setiap permasalahan sulit yang kita hadapi , selalu bermula karena kita menjauh dari Allah.
    Sebagaimana firman allah, yang artinya, “ Ketika kamu telah membulatkan tekad maka tawakallah pada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tawakal pada-Nya “, (Qs. Ali Imran : 159).

    Allahu a’lam
    Sumber : Dr. Ibrahim Elfiky



    Kamis, 10 September 2009

    Mereduksi kesombongan diri

    Firman Allah, yang artinya ,” Dan hamba-hamba Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati ,” (Al-Furqan : 63).
    Dalam shahih Muslim , diriwayatkan dari Ibn Mas’ud bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Tidak akan masuk surga orang yang didalam hatinya ada kesombongan meskipun seberat zarrah ,” .
    Kebalikan dari kesombongan adalah tawadhu. Dinamakan tawadhu bila seorang hamba mau menerima kebenaran dari orang yang disukainya maupun dari orang yang dibencinya,dia menerima kebenaran dari musuhnya seperti dia menerima kebenaran dari orang yang dihormatinya.
    Ibnu timiyah mengatakan, bhw takabur lebih jahat dari syirik, karena merasa dirinya hebat untuk beribadah kepada Allah, sedang musyrik masih mau beribadah kepada Allah dan kepada selain-Nya.

    Dalam Manazilus Sa’irin , tawadhu adalah jika hamba tunduk kepada kekuasaan Allah, menerima kekuasaan Allah dengan penuh ketundukan, kepatuhan serta masuk kedalam penghambaan kepada-Nya, menjadikan Allah sebagai penguasanya.

    Saudaraku, kerendahan hati menunjukkan sikap lemah lembut bagi orang-orang mukmin, dan tidak diartikan sebagai merendahkan diri yang menjadikan pelakunya menjadi hina. Lemah lembut ini merupakan cerminan sebagai hmaba yang penurut. Sebagaimana disebutkan dalam sabda Rasulullah, yang a artinya ,” Orang mukmin itu seperti onta yang penurut, sedangkan orang munafik dan fasik itu hina. Empat hal yang menempel pada diri orang hina , yaitu pendusta, pengadu domba, bakhil dan semena-mena”.

    Rasulullah sendiri mencotohkan sikap tawadhu kepada siapapun. Jika beliau melewati sekumpulan anak-anak kecil, maka beliau mengucapkan salam kepada mereka. Jika beliau dirumah, maka beliaumengerjakan tugas-tugas keluarganya. Beliau biasa menjahit sandalnya, menambal pakaian, memerah susu untuk keluarganya, member makan onta,makan bersama pelayan,berjalan bersama para janda miskin dan anak-anak yatim, selau mengucapkan salam terlebih dahulu,memenuhi undangan siapapun yang mengundangnya sekalipun untuk keperluan yang sangat ringan. Wajahnya yang selalu berseri dan masih banyak akhlak terpuji beliau yang seharusnya kita tiru.

    Al Fudahil Iyadh berkata tentang makna tawadhu, bahwa ia artinya tunduk kepada kebenaran dan patuh kepadanya serta mau menerima kebenaran itu dari siapa pun yang mengucapkannya.
    Ada pendapat lainnya, bawha tawadhu’ berarti tidak melihat dirinya sendiri memiliki nilai, siapa yang melihat dirinya memiliki nilai berarti tidak memiliki tawadhu’.

    Saudaraku, dosa pertama yang menjadi kedurhakaan terhadap Allah adalah dua macam, yaitu
    a. Takabur, sifat ini merupakan dosa iblis yang terlaknat.
    b. Ambisi dan syahwat , ini adalah dosa bapak manusia ,Adam as.

    Benarlah apa yang disabdakan Rasulullah, yang artinya ,” Takabur itu penolakan terhadap kebenaran dan penghinaan terhadap manusia”.

    Saudaraku, apa yang kita banggakan dari diri kita bila dibandingkan dengan luasnya alam semesta ciptaan Allah. Sungguh kecil tiada berarti kita ini.

    Allahu a’lam
    Sumber : Madarijus Salikin, pendakian menujua Allah, Ibn Qayyim AJ



    Rabu, 09 September 2009

    Hakikat Ujian

    Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menjadikan ujian dan musibah bagi hamba-hamba-Nya sebagai rahmat dan penghapus dosa-dosa hamba itu sendiri. Sesungguhnya segala sesuatu yang menimpa segala makhluk di seluruh jagad raya, baik menyangkut rizki , umur, musibah, senang, sakit dst, semuanya telah ditetapkan Allah.
    Sehingga hamba beriman yang menyadari bahwa tidak ada seorang hamba pun yang tertimpa musibah kecuali dengan izin Allah, sehingga ia akan dapat menerima setiap perintah-Nya dan ridha terhadap segala ketetapan-Nya.
    Saudaraku, seringkali kita mengeluh (bahkan marah) ketika ditimpa cobaan atau musibah. Kita seakan melupakan bahwa hikmah dan faedah dibalik musibah, pada hakekatnya merupakan salah satu bentuk rahmat dan kasih sayang-Nya kepada hamba-hamba-Nya.

    Saudaraku cobaan dan ujian bisa berupa godaan nafsu (syahwat), kemiskinan, penyakit, kecemasan, kekeringan jiwa, bahkan keturunan, kesehatan. Cobaan atau ujian bisa berupa sesuatu yang kita senangi atau bisa juga sesuatu yang kita benci.

    Sebagaimana firman Allah, yang artinya ,” Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan “, (Qs. Al-Anbiya : 35).
    Sebagaimana firman Allah, yang artinya ,” Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran ),” (Qs. Al-A’raf : 168).

    Nikmat yang baik-baik, bisa berupa kelapangan dalam hidup, kemewahan, jabatan, rizki yang berlebih, dan kenikmatan lainnya yang menyenangkan hati kita. Sedangkan bencana yang buruk-buruk bisa berupa kesengsaraan , kesempitan, musibah, kemiskinan, dan segala hal yang kita benci kehadirannya.

    Allah menciptakan manusia untuk diberikan ujian dan cobaan, sehingga dapat diketahui siapa saja hamba-Nya yang beriman, pandai bersyukur dan siapa saja hamba-hamba-Nya yang ingkar.

    Dibawah ini beberapa karakteristik ujian atau cobaan yang menimpa manusia


    1. Ujian adalah kesulitan. Tidak dinamakan ujian bila tidak memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, sehingga dengan ujian dan cobaan akan tampak siapa saja hamba-Nya yang beriman dan siapa saja hamba munafik , siapa saja hamba pandai bersyukur dan bersabar. Sebagaimana Rasulullah bersabda, yang artinya “ Sungguh aneh orang mukmin itu, seluruh keadaan yang menimpa dirinya dianggap sebagai kebaikan bagi dirinya. Hal seperti ini tidak akan dapat ditemui pada siapapun kecuali pada seorang mukmin. Jika ia mendapatkan kesenangan kemudian ia bersyukur, maka hal itu mendatangkan kebaikan bagi dirinya. Jika ia mendapatkan kesusahan kemudian ia bersabar, maka hal itu akan mendatangkan sebuah kebaikan bagi dirinya “, (Hr Muslim).1.

    2. Ujian bukanlah sesuatu yang mustahil bisa dilaksanakan. Andaikata ujian itu mustahil dijalani , maka baik hamba beriman dan hamba munafik akan gagal menjalani ujian.
      Sebagimana firman Allah, yang artinya ,” Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertaqwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan “, (Qs. Ali Imran : 186).

    3. Ujian harus seimbang, dalam arti ujian ini bisa membedakan antara hamba beriman dangan hamba munafik. Ujian merupakan hal mustahil bagi hamba munafik bisa menjalaninya. Sehingga hanya orang-orang beriman saja yang sanggup menjalaninya.
      Sebagaimana diriwayatkan Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat isya’ dan subuh. Sekirangnya mereka mengetahui apa yang terkandung didalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya sekalipun dengan merangkak. Sungguh aku ingin menyuruh melaksanakan shalat, lalu shalat itu ditegakkan, kemudian aku perintahkan seseorang untuk mengimami shalat bersama orang-orang. Kemudian beberapa laki-laki berangkat bersamaku dengan membawa kayu yang terikat, mendatangi suatu kaum yang tidak menghadiri shalat berjamaan, sehingga aku bakar rumah mereka ,” (Hr Bukhari-Muslim).

    4. Ujian berlaku terus menerus, sepanjang kehidupan manusia akan selalu diiringi dengan ujian-ujian yang datang dan pergi silih berganti. Sebagaimana diriwayatkan Said bin Abi Waqash bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Ujian itu akan senantiasa menimpa seorang hamba hingga ia ditinggalkan berjalan diatas bumi ini tanpa membawa beban dosa”, (Hr Turmudzi).2.

    5. Ujian memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda, sebagaimana diriwayatkan Sa’id bin abi Waqqash bahwa ia bertanya , ‘Wahai Rasulullah, siapa manusia yang paling berat cobaanya ?’ Rasulullah bersabda, yang artinya , “ Para nabi, kemudian orang-orang terbaik setelah mereka dan orang-orang terbaik setelah mereka. Sesorang itu diberi cobaan sesuai dengan agamanya. Jika agamanya kuat maka cobaanyapun berat, namun jika agamanya lemah maka dia diberi cobaan sesuai dengan agamanya. Seseorang hamba tidak akan pernah lepas dari cobaan hingga cobaan itu menghapuskanseluruh dosa-dosanya dan dia dapat berjalan di muka bumi ini tanpa ada dosa sedikitpun”, (Hr Turmudzi dan Ibn Majah).3.
      Dari Fatimah binti Al Yaman ra, …… bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya , “ Sesungguhnya manusia yang palin berat cobaanya adalah para nabi, kemudian orang-orang yang setingkat dibawah mereka , kemudian orang-orang yang setingkat dibawah mereka , kemudian orang-orang yang setingkat dibawah mereka ”, (Hr Ahmad, An-Nasa’I dan Al-Hakim).4.

    Saudaraku, janganlah kita berputus asa , sebagaimana Rasulullah tidak pernah berputus asa walau bagaimanapun beratnya dan susahnya ujian yang dihadapi.
    Dari Ibn Abbas berkata bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Ketahuilah, sesungguhnya dalam sikap sabar terhadap sesuatu yang tidak engkau sukai terkandung kebaikan yang banyak, sesungguhnya kemenangan bersama kesabaran, pertolongan bersama kesusahan dan kesulitan bersama kemudahan”. (Hr Ahmad).5.

    Allahu a’lam
    Sumber :Kaifa Nuhafidzu ‘alas shalati Fajri, Dr Raghib As-Sirjani ,dst.



    Selasa, 08 September 2009

    Kegagalan membawa berkah

    Saudaraku, kita harus lebih menyadari bahwa segala yang terjadi di alam ini dan segala yang menimpa kita , akan memiliki sumbangsih bagi pertumbuhan diri kita. Tidak ada satupun yang sia-sia dalam penciptaan Allah SWT.
    Firman Allah , yang artinya , “ (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) ,”Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka “. (Qs. Ali Imran : 191).
    Dalam pelajaran Fisika-Kimia disekolah , tentang The Law of Conservation of Energy yaitu hukum kekekalan energi, dimana tidak ada energi yang hilang sedikitpun (sia-sia) pada saat terjadi transformasi (perubahan) dari satu bentuk ke bentuk energi lainnya.
    Demikian juga dengan kegagalan. Tidak ada yang sia-sia dari sebuah kegagalan.
    Kebanyakan manusia sering menyatakan bahwa kegagalan sebagai hantu yang menakutkan dan harus dihindari. Hampir semua orang tidak suka gagal. Namun benarkah demikian ?

    Padahal apabila , diperhatikan lebih jauh, anda akan menemukan jawaban dan tidak ragu untuk mengatakan , “ Syukurlah saya gagal”.
    Kenapa kita bisa bergembira pada saat kegagalan menghampiri. Bisa jadi kegembiraan ini sama dengan pada saat kita memperoleh kesuksesan (menurut kita).
    Firman Allah, yang artinya ,” Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu “ , (Qs al-Baqarah : 216).

    Jangan takut pada kegagalan, kegagalan yang menimpa anda bisa menjadi hal yang baik dan rahmat bagi anda.

    Tokoh sastrawan sekaligus ulama , Prof Dr Hamka, pernah menyatakan bahwa ,” jangan takut jatuh , karena yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh. Jangan takut gagal, karena yang tidak pernah gagal hanyalah orang-orang yang tidak pernah melangkah. Jangan takut salah, karena dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang lebih benar pada langkah kedua”.

    Thomas A Edison , berhasil menemukan alat lampu pijar setelah melakukan per-cobaannya yang ke 1.000. Apabila dia menghentikan percobaannya yang ke 999 , maka dia tidak akan pernah berhasil menemukan alat lampu pijar.

    Kegagalan adalah ajang / arena pengujian bagi keyakinan anda terhadap keber-limpahan kasih Tuhan dan kesuksesan anda. Bila anda tidak yakin, secara otomatis, keberlimpahan itu akan menjauhi anda.

    Firman Allah SWT, yang artinya ,” Apakah manusia itu mengira bahwa mereka di-biarkan (saja) mengatakan ,”Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi ?” . (Qs. Al-‘Ankabut : 2).

    Firman Allah, yang artinya , “ Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. “. (Qs. Al-Insyirah : 5-6).

    Kegagalan , hendaknya tidak dimaknai sebagai suatu kegagalan semata. Namun kegagalan adalah bagian tak terpisahkan dari kesuksesan. Tanpa kekagagalan , kita tidak akan pernah merasakan kesuksesan.

    Kehidupan ini ibarat perjalanan dari suatu lembah ke lembah lainnya. Saat kita berada di puncak bukit, maka sudah tidak ada jalan lain kecuali jalan yang menurun dan sebaliknya bila kita berada di posisi paling lembah, maka tak ada jalan lain kecuali naik lagi menuju bukit..

    Benarlah, Our perception of what is good, right or noble and what is bad, wrong, and filthy is influenced by our values. It is this difference in values and values systems that creates different valuations and perceptions in life. (Mochtar Buchori dlm Learning to cope with ambiguity, complexity, the Jakarta Post).

    Allahu a’lam

    Sumber : Yusran Pora, Gagal itu indah.



    Senin, 07 September 2009

    Ridha

    Ridha merupakan akhir dari perjalanan tawakkal. Seorang hamba yang pijakan kakinya mantap pada tawakkal, penyerahan diri dan kepasrahan, tentu akan mendapatkan ridha. Seorang hamba yang ridha kepada Rabb-nya , maka Dia juga ridha kepadanya.
    Namun saudaraku, perjalanan menuju ridha sangat berat dan sulit, sehingga Allah tidak mewajibkan kepada makhluk-Nya, sebagai rahmat dan keringanan bagi mereka. Namun begitu Allah sangat menganjurkan kepda hamba-hamba-Nya , memuji pelakunya, dan mengabarkan bahwa pahala yang mereka terima adalah keridhaan Allah terhadap mereka. Dan keridhaan Allah merupakan pahala yang lebih agung daripada surga dan seisinya.
    Ridha adalah pintu Allah yang paling besar, kehidupan orang—orang yang mencintai dan kenikmatan bagi orang-orang yang tekun beribadah. Faktor yang paling besar mencapai ridha adalah mengikuti apa yang Allah ridha kepadanya, karena jalan inilah yang menghantarkan kepada ridha.

    Ridha tidak memberikan jalan bagi orang yang marah, sebagaimana firman Allah yang artinya , “ Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Rabb-mu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah kedalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah kedalam surga-Ku ,” (Qs. Al-Fajr : 27-30).

    Ridha tidak mengingkari untuk merasakan penderitaan dan hal-hal yang tidak disukai. Namun keadaan ini tidak boleh dihadapi dengan kemarahan atau penolakan takdir. Sehingga banyak orang yang tidak bisa masuk ke dalam ridha, karena hal-hal yang tidak disukai. Ini hanya bisa dihadapi dengan sabar. Sebab bagaimana mungkin ridha dan kebencian bisa menyatu padahal keduanya saling bertantangan ?

    Namun sebenarnya, tidak ada pertentangan antara ridha dan kebencian. Adanya penderitaan dan kebencian tidak menafikkan ridha, seperti ridhanya orang yang sakit untuk minum obat, ridhanya mujahid yang harus menanggung derita luka dst.

    Dalam Manazilus Sa’irin, ridha menjadi benar dengan tiga syarat, yaitu :
    1. Menyelaraskan berbagai keadaan pada diri hamba. Dalam kondisi ini segala nikmat dan cobaan harus diterima dengan ridha, dan meyakini bahwa ini adalah pilihan terbaik Allah bagi dirinya. Menurut Manazilus sakirin, yang dimaksud menyelaraskan dengan berbagai keadaan bukan berarti tunduk dan pasrah begitu saja, karena yang demikian ini bertentangan dengan tabiat manusia . Ada 62 sudut pandang pandang dalam pengertian ini yaitu al;


    • a. Seorang hamba hendaknya mengetahui bahwa kesempurnaan ubudiyahnya justru terjadi ketika ada ketetapan hukum Allah yang dibencinya (misalnya : ketetapan Allah tentang musibah yang menimpanya dst). Sekiranya yang terjadi pada dirinya adalah hal-hal yang disenanginya , tentu itu justru menjauhkan dari Allah. Ubidiyah tidak akan menjadi sempurna, sekalipun disertai kesabaran, tawakkal, tunduk, ridha dst, kecuali jika ada qadar yang dibencinya. Yang menjadi perhatian bukan pada keridhaan pada qadha’ yang disenanginya, tetapi pada qadha’ yang menyakitkan dan yang dibenci oleh hati.

    • b. Seorang hamba hendaknya mengetahui bahwa ridhanya terhadap Allah dalam berbagai keadaan akan membuahkan keridhaan Allah terhadapnya. Jika ia ridha terhadap rizki yang sedikit, maka Allah akan ridha terhadap amalanya yang sedikit.

    • c. Amarah merupakan pintu keresahan, kekhawatiran, kesedihan , kehancuran hati, persangkaan buruk terhadap Allah. Ridha membebaskannya dari semua itu dan membukakan pintu surga di hatinya.

    • d. Hamba yang dihatinya dipenuhi keridhaan kepada takdir, maka Allah memenuhi dadanya dengan kekayaan , rasa aman, kepuasa, dan membuka hatinya agar mencintai-Nya dan tawakkal kepada-Nya.

    • e. Ridha menjauhkan hasrat dan ketamakan akan dunia, yang merupakan sumber dari segala kesalahan dan bencana.

    • f. Ridha berarti menerima perintah-perintah Rabb-nya , baik yang berupa perintah agama maupun takdir, dengan lapang, tunduk dan patuh.

    • g. Ridha membebaskan hamba dari penentangan terhadap Rabb berkaitan dengan hukum dan semua ketetapan-Nya. Sedangkan amarah merupakan penentangan terhadap Rabb, karena hamba tidak ridha kepada-Nya.

    • h. Ridha membuahkan kesenangan hatinya terhadap apapun yang ditakdirkan, ketenangan dan kedamaian jiwa dalam menghadapi apapun urusan dunia, kepuasan dan kepasrahan terhadap Rabb-nya dab tidak membuat dirinya mengeluh dan mengadu kepada selain-Nya.

    Ibnu Mas’ud berkata bahwa, kemiskinan dan kekayaan merupakan dua tunggangan dan aku tidak peduli mana yang kujadikan tunggangan. Jika miskin maka didalamnya ada kesabaran dan jika kaya didalamnya ada pengeluaran.


    2. Tidak membuat permusuhan dengan manusia.


    Jadi ridha dianggap benar dan sah jika seorang hamba menggugurkan permusuhan dengan makhluk, kaerna permusuhan bisa menafikkan keadaan ridha dan menafikkan pengaitan segala sesuatu ke tangan yang menetapkan qadha’ dan qadar. Orang yang ridha tentu akan memusuhi dan tidak akan mencela kecuali terhadap yang berkaitan dengan hak Allah. Sebagaimana Rasulullah tidak pernah memusuhi dan mencela seseorang kecuali dalam perkara yang berkaitan dengan hak Allah. Rasulullah juga tidak marah terhadap diri sendiri. Tetapi jika ada kehormatan Allah yang dilanggar , maka tidak ada sesuatupun yang dapat menghalangi kemarahan beliau sampai akhirnya beliau membalasnya karena Allah.


    3. tidak meminta-minta kepada makhluk.
    Sebagaimana firman Allah, yang artinya ,” Dan, orang yang tidak menyangka mereka orang kaya , karena memelihara diri dari meminta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta orang secara mendesak ,” (Qs. Al-Baqarah : 273). Meminta-minta ini pada dasarnya haram (Madarijus Salikin : 288) , lalu diperbolehkan karena ada kebutuhan yang mendesak dan keadaan yang memaksa. Karena meminta-minta ini merupakan jenis kezaliman terhadap hak rububiyah, kezaliman terhadap orang yang diminta dan sekaligus hak orang yang meminta.

    Dikatakan kezaliman terhadap hak rububiyah Allah, karena menyatakan permintaan, kebutuhan dan kehinaan kepada selain Allah. Hal ini disamakan dengan meletakkan permintaan bukan pada tempatnya, meminta kepada yang tidak alayak untuk dimintai, kezaliman terhadap pengesaan Allah.

    Dikatakan menzalimi terhadap orang yang dimintai, karena dia meminta kepadanya apa yang sebenarnya bukan merupakan miliknya, membebani orang yang dimintai bahkan dengan mengeluarkan celaan apabila dia tidak memberinya.

    Dikatakan kezaliman terhadap yang meminta, karena meminta-minta sama dengan meneteskan air mukanya dan menghinakan dirinya kepada selain Khaliq-nya. Sebagaimana dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Demi diriku yang ada Tangan-Nya, salah seorang diantara kalian mengambil seutas talinya lalu dia memanggul kayu bakar diatas punggunya dan menjualnya kepada manusia, lebih baik daripada dia menemui seseorang lalu meminta-minta kepadanya, diberi atau tidak ,”


    Allau a’lam
    Sumber : Manazilus salikin, Ibnu Qayyim al-Jauziyah.



    Derajad Sabar

    Sabar menurut pengertian bahasa adalah menahan atau bertahan. Sabar berarti menahan diri dari rasa gelisah, cemas dan amarah, menahan lidah dari keluh kesah , menahan anggota tubuh dari kekacauan.
    Sabar bisa diartikan sebagai menahan diri dalam menghadapi hal-hal yang tidak disenangi dan membelenggu lisan agar tidak mengadu. Ini merupakan tempat persinggahan paling sulit bagi seorang hamba dan jalan cinta paling terjal serta jalan tauhid yang paling diingkari.Mendapatkan cinta Allah adalah nikmat terbesar bagi seorang hamba karena kesabaran-nya. Allah mencintai orang-orang yang sabar dan mengabulkan doa-doa mereka.
    Sebagaimana firman Allah, yang artinya ,” Dan Allah menyukai orang-orang yang sabar ,” (Qs. Ali Imran : 146).

    Hamba yang mendapatkan cinta dari Rabb-nya, berarti Allah akan memberikan kebaikan dalam segala hal dan menjauhkan hamba-Nya dari segala kejahatan dan kepedihan, sehingga tercapailah kebahagiaan yang hakiki.

    Saudaraku, kesabaran yang baik adalah tidak disertai pengaduan, pengampunan yang baik adalah tidak diseertai dengan mencela, dan penghidaran yang baik adalah tidak disertai ucapan yang menyakitkan.

    Kesabaran mengharuskan seorang hamba yang sedang dirundung musibah agar melakukan hal yang paling bermanfaat baginya, yaitu sabar dan mencari ridha Allah. Karena yang demikian ini akan meringankan musibahnya dan melipatgandakan pahalanya. Mengeluh dan marah justru membuat musibah ini terasa semakin berat dan menghilangkan pahala.

    Ibnu Qayyim al Jauziyah, dalam Madarijus Salikin, dikatakan ada 3 derajad sabar :


    1. Sabar dalam menghadapi kedurhakaan, dengan memperhatikan peringatan, tetap teguh dan mewaspadai hal yang haram. Yang labih baik dari ini adalah sabar dalam menghindari kedurhakaan karena malu. Dalam kondisi ini ada dua penyebab seorang hamba dalam menghindari kedurhakaan (maksiat) yaitu karena takut terjadinya peringatan (Allah) sebagai akibat melakukan kedurhakaan itu dan malu terhadap Allah, karena nikmat-Nya dibalas dengan kemaksiatan.

    2. Sabar dalam ketaatan, dengan menjaga ketaatan terus menerus, memeliharanya dengan keikhlasan dan memperindah dengan ilmu.
      Sabar dalam derajad ini, dilakukan dengan terus-menerus melakukan ketaatan, ikhlas dalam menjalankan ketaatan dan selalu berupaya meningkatkan ketaatan dengan ilmu (belajar).

    3. Sabar dalam musibah, dengan meperhatikan pahala yang baik, menunggu rahmat jalan keluar, meremehkan musibah sabil menghitung-hitung karunia dan kenikmatan yang telah dianugerahkan Allah kepadanya.

    Dalam Manazilus sa’irin, dikatakan bahwa sabar yang paling lemah adalah sabar karena Allah. Ini merupakan kesabaran orang awam kebanyakan (layaknya yang bisa kita jalani ). Kesabaran dalam arti disini adalah mengatahui bahwa kesabaran ini berkat pertolongan Allah dan Allah-lah yang memberikan kesabaran kepada kita.

    Diatasnya adalah sabar berkat pertolongan Allah, ini merupakan kesabaran orang-orang yang menghendaki Allah. Dalam tingkatan ini , seorang hamba bersabar karena cinta-nya kepada Allah, mengharapkan wajah-Nya dan taqarrub kepada-Nya, bukan untuk menampakaan kekuatan jiwa dan ketabahan kepada manusia atau tujuan-tujuan selain Allah.

    Diatasnya lagi adalah sabar menurut hokum Allah, dimana merupakan kesabaran orang-orang yang berjalan menuju Allah. Disini sorang hamba sabar dalam melaksanakan hukum-hukum Allah dan menegakkan hokum-hukum Allah.

    Allahu a’lam
    Sumber : Madarijus Salikin , Ibnu Qayyim Al-Jauziyah



    Minggu, 06 September 2009

    Berita gembira

    Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Sehingga salah seorang diantara mereka, merasa sangat bergembira dengan bala (musibah) yang menimpanya, seperti gembiranya salah seorang diantara kalian ketika mendapatkan kemewahan (kelapangan) , “ (Hr Ibn Majah).1.
    Penyakit (bala’) itu merupakan nikmat dari Allah Subhanhu wa Ta’ala , sehingga orang-orang shaleh terdahulu bergembira ketika mereka ditimpa suatu penyakit atau bala’ seperti gembiranya salah seorang diantara kita ketika mendapatkan kemewahan (kelapangan).
    Allah menimpakan kepadanya cobaan berupa bala’ (penyakit) agar seorang hamba bisa merasakan manfaat dari penyakit yang dideritanya dan mendapatkan keuntungan-keuntungan yang tidak akan pernah dia dapatkan tanpa menderita sakit tersebut.

    Saudaraku, sesungguhnya Allah tidak butuh menyiksa hamba-Nya dan Dia tidak membutuhkan apapun yang dapat menyebabkan hamba-Nya menderita. Namun hikmah Allah dan Rahmat-Nya kepada hamba-Nya lah yang mengharuskan adanya bala’ (penyakit). Segala puji hanya milik Allah dengan seluruh rahmat yang telah Dia berikan.

    Salah satu faedah dari suatu penyakit dan musibah adalah bahwa penyakit itu dapat meyadarkan seorang hamba untuk kembali dari jalan kesesatan ke jalan Rabb-nya yang lurus. Dan juga sebagai penginta bahwa dirinya telah melalaikan Rabb-nya.

    Faedah selanjutnya adalah bahwa penyakit dapat menjadi penyelamat seoranghamba dari siksa api neraka, sebagaimana sabda Rasulullah , yang artinya ,” Beritakanlah kabar gembira, sesungguhnya Allah Azza wa Jalla pernah berfirman, “ Penyakit itu adalah api-Ku yang aku timpakan kepada hamba-Ku yang mukmin di dunia ini agar ia dapat selamat dari api neraka pada akhir nanti “ , (Hr Ahmad dan Hakim). 2.

    Penyakit (bala’ atau musibah) dapat mengantarkan seseorang menuju surge. Seseorang itu tidak memperoleh ganjaran berupa surga kecuali setelah ia mendapatkan ujian yang dibenci oleh jiwanya. Yang dimaksud dengan sesuatu yang dibenci adalah segala sesuatu yang dibenci oleh jiwa dan jiwa merasa terbelenggu olehnya. Sebagaimana sabda Rasulullah, yang artinya ,” Surga itu dikelilingi (dipenuhi) oleh berbagai hal yang dibenci dan neraka itu dikelilingi oleh berbagai syahwat (kesenangan hawa nafsu) ,” (Hr Bukhari Muslim).

    Termasuk dalam pengertian diatas adalah kesungguhan atau pengorbanan jiwa dalam melaksanakan berbagai ketaatan dan pengorbanan menjauhi berbagai perbuatan maksiat, sabar ketika musibah menimpa dan berserah diri terhadap ketentuan Allah.

    Dari Muhammad bin Khalid as-Sulami , dari ayahnya, dari kakeknya , bahwa ia adalah sahabat Rasulullah, ia berkata, aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Sesungguhnya seorang hamba itu jika ditetapkan oleh Allah suatu kedudukan baginya , ia tidak akan dapat mencapainya (kedudukan itu) dengan amal perbuatannya. Allah akan memberikan ujian pada tubuh, harta atau anak keturunannya, kemudian ia bersabar terhadap ujian tersebut hingga ia mencapai kedudukan yang telah ditetapkan oleh Allah baginya itu, “ (Hr Abu Dawud).3.

    Ibnu Qayyim dalam Thariq Al-Hijrataini, menyatakan bahwa seandainya manusia mengetahui bahwa nikmat Allah yang ada didalam bala’ itu tidak lain seperti halnya nikmat Allah yang ada dalam kesenangan , niscaya hati dan lisannya akan selalu sibuk untuk mensyukurinya.

    Dalam ‘Uddatu ash-Shabirin, bahwa Wahab bin Munbih menyatakan bahwa tidaklah seorang itu dikatakan sebagai ahli fiqh yang sempurna sehingga ia memahami bahwa cobaan adalah nikmat dan kesenangan adalah musbah. Hal itu karena setiap orang yang ditimpa bala pada hakikatnya sedang menantikan kesenangan dan setiap orang yang senang pada hakikatnya sedang menantikan musibah.

    Saudaraku, ingatlah bahwa para Rasul dan Nabi serta orang-orang shaleh adalah makhluk yang paling dicintai Allah, maka cobaan bagi mereka pun melebihi cobaan yang ditimpakan kepada orang-orang selain mereka.

    Allahu a’lam
    Sumber : Abdullah bin ali al-Juaitsin, hikmah bagi orang sakit.

    Catatan:


    1. Dikeluarkan Ibn Majah (2/1334-1335), Ahmad dengan lafazhnya (4024), Hakim (4/307) dengan lafazh yang sama seperti Ahmad dari hadits abi Sa’id.

    2. Dtakhrij oleh ahmad (4/440) , Ibn Majah (2/1149, 3470) dan Hakim (1/345), menurutnya hadits ini isnadnya shahih. Adz-Dzahabi dan al-albani sepakat sengan pendapat tersebut sebagaimana dalam Ash Shahihah (557).

    3. Ditakhrij oleh Abu Dawud (3/370, 3090) dengan lafazh seperti itu, oleh Ahmad (5/272) dengan lafazh serupa dan Thabrani dalam Al-Kabir (22/318,801) dengan lafazh sama.



    Makna shalat

    Dari segi bahasa, shalat berarti doa (memohon), atau memohon kebaikan.Sedangkan secara istilah, shalat merupakan perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.
    Shalat ini merupakan tindakan hubungan secara langsung antara seorang hamba dengan Sang Pencita, dengan maksud mengagungkan-Nya, bersyukur kepada-Nya, memohon rahmat-Nya, serta meminta ampunan dari-Nya. Ibadah ini dilakukan dalam rangka memberikan manfaat dan keuntungan besar bagi hamba.
    Sebagaimana firman Allah, yang artinya ,” Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Dan yang demikian itu agama yang lurus ,” (Qs. Al-Bayyinah : 5).

    Shalat merupakan puncak tertingi diantara ibadah-ibadah yang lain. Hal ini bisa dipahami bila Allah sendirilah yang memerintahkan ibadah ini kepada Rasulullah saw. Teptanya ketika Rasulullah melakukan Isra’ Mi’raj hingga sampai ke sidratul Muntaha.

    Allah juga telah mewajibkan shalat kepada semua umat terdahulu. Allah berfirman melalui lisan Nabi Ibrahim as, yang artinya, “ Ya Rabbku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Rabb kami perkenankanlah doaku”, (Qs. Ibrahim : 40).

    Allah juga berfirman, yang artinya , “ Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam al-Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan ia adalah seorang rasul dan nabi. Dan ia menyuruh ahlinya untuk shalat dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Rabbnya , “ (Qs. Maryam : 54-55).

    Allah berfirman kepada Nabi Musa as, yang artinya ,” Maka ketika ia datang ke tempat api itu, ia dipanggil, “ Hai Musa, sesungguhnya Aku inilah Rabb-mu, maka tinggalkanlah kedua terompahmu, sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, thuwa. Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu). Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Rabb (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku “, (Qs. Thaha : 11-14).

    Allah juga berfirman melalui lisan Nabi Isa as, yang artinya ,” Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati dimana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan ) zakat selama aku hidup , “ (Qs. MAryam : 31).

    Shalat adalah sarana utama untuk menampakkan rasa penghambaan kepada Allah dan berserah diri sepenuhnya kepada-Nya. Shalat adalah jalan keberuntungan dan kemenangan.
    Sebagaimana firman Allah, yang artinya ,” sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya ,” (Qs Al Mu’minun : 1-2).

    Allahu a’lam
    Sumber : Hasan bin shmsd Hamman, at tadawi bil istighfari, bis shadaqati, bid du’ai bil qur’ani bis shalati bis shaum.



    Jumat, 04 September 2009

    Zuhud, menghindari yang haram

    Secara tata bahasa , zuhud berasal dari bahasa Arab yang berarti berpaling darinya karena menganggapnya hina dan remeh serta lebih baik tidak membutuhkannya.
    Nabi Sulaiman dan Nabi Daud adalah orang yang paling zuhud di zamannya, walaupun kedua nabi Allah ini memiliki harta , kekuasaan dan istri-istri yang tidak dimiliki oleh orang selain mereka. Sedangkan pada jaman sahabat, Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf, Az-Zubair , Utsman adalah orang-orang yang zuhud, walaupun mereka mempunyai harta yang melimpah.
    Menurut Al-Imam Ahmad, zuhud didasarkan pada tiga perkara yaitu ; meninggalkan yang haram (dan ini merupakan zuhudnya orang awam), Meninggalkan yang berlebih-lebih dalam hal yang halal (merupakan zuhudnya orang-orang khusus), dan meninggalkan kesibukan selain dari Allah (dan ini zuhudny orang-orang yang memiliki ma’rifat).

    Menurut Sufyan Ats-Tsauri, zuhud didunia artinya tidak mengumbar harapan.
    Al-Junaid, berkata bahwa zuhud adalah orang yang tidak gembira karena mendapatkan dunia dan tidak sedih karena kehilangan dunia.

    Sedangkan pengertian zuhud menurut al-Hasan, bahwa zuhud didunia bukan berarti mengharamkan yang halal dan menyia-nyiakan harta, tetapi jika kita lebih menyakini apa yang ada di Tangan Allah daripada apa yang ada di tangan kita, dan jika ada musibah yang menimpa, maka pahala atas musibah lebih disukai daripada jika tidak ditimpa musibah sama sekali.
    Menurut Manzilus Sa’irin, dikelompokkan zuhud dalam 3 derajad yaitu :


    • a. Zuhud yang syubhat.
      Yaitu setelah meninggalkan yang haram, karena tidak menyukai celaan dari Allah, tidak menyukai kekurangan dan tidak suka bergabung dengan orang-orang fasik.
      Zuhud dalam hal ini berarti meninggalkan hal-hal yang meragukan apakah halal atau haram dalam pandangan seorang hamba. Syubhat dikatakan sebagai sekat antara yang halal dan haram

    • b. Zuhud dalam perkara-perkara yang berlebihan.
      Yaitu sesuatu yang lebih dari kebutuhan pokok, dengan memanfaatkan waktu semaksimal mungkin, dengan melepaskan kegoncangan hati dan dengan mencontoh para Nabi dan shiddiqin. Zuhud dalam hal ini, dimana seorang hamba mengisi waktunya hanyabersama Allah, sebab jika dia menyibukkan diri dalam perkara-perkara keduniaany yang melebihi kebutuhannya , maka dia akan merasa kehilangan waktu. Dalam tingkatan ini, seorang hamba mengisi setiap waktunya hanya mendekatkan dirinya kepada Allah, atau berbuat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bisa menolongnya untuk mendekatkan diri kepada Allah, seperti kebutuhan makan , minum, pakaian, tempat tinggal dst.
      Jika dia memenuhi kebutuhan ini dengan niat menambah kekuatan untuk melakukan apa-apa yang dicintai allah dan menjauhi apa-apa yang dimurkai-Nya, maka ini dinamakan sebagai mengisi waktu, sekalipun dia mendapatkan kenikmatan dalam hal-hal ini. Melepas kegoncangan hati , dalam arti tidak tergantung kepada keduniaan, entah saat mendapatkannya atau saat melepaskannya. Zuhud adalah hati.

    • c. Zuhud dalam zuhud, dapt dilakukan dengan tiga cara , yaitu : menghinakan perbuatan zuhudnya, menyeimbangkan keadaan sata mendapatkan dan meninggalkan seuatu, tidak terpikir untuk mendapatkan balasan.

    Saudaraku, menyeimbangkan keadaan saat mendapatkan dan meninggalkan sesuatu artinya melihat apa yang ditinggalkan atau dilakukannya dalam kedudukan yang sama. Dan ini merupakan pemahaman zuhud yang dalam. Dia tetap zuhud saat mengambil keduniaan (misalnya : jabatan) dan tetap zuhud saat meinggalkannya (misalnya : lengser). Apa yang dia ambil dan ditinggalkannya terlalu remeh di matanya.

    Inilah orang yang memenuhi hatinya dengan kecintaan kepada Allah dan pengagungan-Nya, tidak melihat keduniaan yang ditinggalkannya layak disebut pengorbanan, sebab dunia dan segala gemerlapnya tak lebih dari sayap seekor lalat di sisi Allah. Dan seorang hamba yang memiliki ma’rifar tidak melihat bahwa perbuatan zuhudnya merupakan suatu prestasi yang besar, dan dia merasa malu jika hatinya mempersaksikan (mengagumi) zuhudnya itu.

    Wallahu A’lam
    Sumber :Madarijus Salikin Baina manzili iyyaka na’budi wa iyyaka nasta’in, Ibnu Qayyim al-Jauziyah.



    Kamis, 03 September 2009

    Tips atasi mobil diesel ngadat

    Mobil diesel anda terendam banjir? Jangan anda membayangkan bengkaknya biaya rekondisi. Memang benar air banjir masuk besin bercampur dengan olie, lalu menggenangi intake manifold terus masuk keruang bakar. Jangan terburu-buru memvonis untuk turun mesin. Masih ada tips ringan untuk mengatasi dan anda tak perlu keluar banyak uang untuk overhaul (turun mesin). Ada beberapa tips kecil semoga bermanfaat bagi anda.
    Saudaraku, masuknya air ke mesin mobil diesel anda juga bergantung dari tinggi genangan. Lokasi resapannya tentu berbeda untuk setiap jenis kendaraan.
    Anda betul , mobil ngadat ibarat bayi rewel, menjengkelkan juga. Namun anda tak perlu berputus asa. Anda bisa mencoba mengatasinya.
    Untuk mobil anda type Toyota Kijang atau Panther 2,5 l. Lubang udara terletak di atas kepala silinder, sehingga rentan oli bisa kecampuran air. Bila genangan air lebih tinggi lagi, air bisa masuk melalui saluran knalpot, hingga mengganggu dapur pacu. Segera matikan mesin anda . Periksa olie dengan melihat dipstick (tongkat pengecek olie).

    Keberadaan air bisa ditandai dengan warna olie yang berubah seperti warna susu (cokelat muda). Lalu putar puli kruk as. Untuk mengatasinya perlu beberapa tahapan.

    1. Keluarkan olie mesin dari lubang karter. Selanjutnya masukkan olie SAE 10 (olie hidrolis) ke mesin. Karena olie jenis ini lebih encer, berguna untuk membilas air.
    2. Lantas buka busi pijar atau nosel agar air bisa keluar.
    3. Bersihkan injection pump. Sebelumnya ganti dulu filter solar karena , solar di tangki kemungkina besar juga tercampur air.
    4. Pindahkan selang yang menuju pompa solar ke jerigen yang berisi minyak tanah. Minyak tanah ini berfungsi membersihkan sisa air dan karat yang mulai terbentuk. Sementara itu kuras tangkinya beberapa kali.
    5. Lepas slang balik (return) dari injection pump ke tangki. Tekan pompa injector hingga campuran solar dan air tergusur oleh minyak tanah.
    6. Setelah mengecek injection segera beralih ke silinder.
    7. Untuk membilas ruang bakar, masukkan olie SAE 10 ke intake manifold.
    8. Putar kunci kontak , agar mesin berputar, hingga seluruh air terbuang lewat lubang nosel atau glow plug.
    Lakukan tahap-tahap diatas minimal 2 kali atau lihat kondisi olie. Bila masih terlihat putih , ulangi terus hingga warna olie menjadi berubah.



    1. Setelah selesai , ganti minyak tanah dalam jerigen dengan solar
    2. Ganti olie SAE 10 dengan SAE 40 dan rakit kembali nosel atau busi pijarnya.
    3. Hidupkan mesin selama 2- 4 jam
    4. Lihat kondisinya , untuk lebih meyakinkan.
    Masih bercampur air ? Kuras lagi hingga olie menjadi bersih.
    Semoga bermanfaat.

    Allahu a’lam
    Sumber : Aneka Tips, merawat mesin mobil, Otomotif




    Jauh dari Allah , penyebab derita

    Firman Allah, yang artinya, “ Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupannya yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta ,” (Qs. Ta-Ha : 124).
    Firman Allah, yang artinya, “ Allah berfirman,”Demikianlah , telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya , dan begitu (pula) pada hari ini kamu pun dilupakan ,” (Qs. Ta-Ha : 126).
    Saudaraku, tingkat persaingan penghidupan yang makin ketat, menjadikan kita rentan terbawa arus untuk semakin menjauh dari Allah. Seakan kehidupan spiritual mejadi justru menghambat berkembangnya karier kita .
    Saudaraku, pernahkah kita merasa terbelenggu dalam penderitaan ? Selesai dari masalah yang satu segera datang masalah yang lainnya , silih berganti. Ya tentu, saya juga mengalami masalah yang bertubi-tubi seperti anda.
    Setelah sekian lama merenung, jawaban semua itu semakin jelas terpampang didepan saya. Ya, anda betul, penyebab paling utama adalah karena saya semakin menjauh dari Allah. Perhatian terlalu tertuju pada masalah fisik duniawi. Kita berpikir bahwa materi, jabatan, pekerjaan, keilmuan kita, atau yang lainnya bisa menjadi jalan keluar dari masalah-masalah yang menimpa.

    Bukan itu semua jawabannya , justru depresi yang kita dapatkan. Saya semakin terperosok kedalam dasar jurang depresi , samapai sya tidak tahu lagi harus berbuat apa . Disaat itulah barulah kita tersadar bahwa hanya Allah-lah yang bisa menyelamatkan kita dari kehancuran . Kasih sayang Allah yang telah menggapaiku untuk mendekat kepada-Nya. Kelembutan kasih sayang Allah hadir disaat saya semakin jauh dari-Nya.
    Bukankah saat-saat ini adalah saat paling tepat untuk bersyukur kepada Allah? Inilah waktu kita untuk mendekat kepada-Nya.

    Barulah kita menyadari, bahwa Allah mencintai diri kita. Jauh lebih besar dari cinta kita terhadap diri kita sendiri. Allah membukakan pintu agar kita mendekat kepada-Nya, disaat kita jauh terperosok dalam kemaksiatan.

    Saudaraku, janganlah mengulur waktu untuk selalu berusaha mendekat kepada-Nya. Inilah anugerah terindah dari kasih-sayang-Nya.

    Saudaraku, tantangan terbesar dalam kehidupan manusia adalah dirinya sendiri. Tantangan ini tidak bersumber dari luar, namun bersumber dari dalam dirinya sendiri. Benarlah, tantangan yang paling berbahaya adalah kemampuan menerima diri sendiri apa adanya. Dengan kata lain adalah bersyukur kepada Allah, atas apa yang ada dalam dirinya.

    Sungguh sangat sedikit orang-orang yang bersyukur, sebagaimana firman Allah , yang artinya ,” Dan sedikit sekali diantara hamba-hamba-Ku yang bersyukur”, (Qs. Saba’ : 13).

    Tidak atau kurang bersyukur adalah faktor utama penderitaan manusia. Hamba yang paling menderita adalah orang yang tidak bisa menerima keadaan diri sendiri. Karena sikap ini akan melahirkan serangkaian masalah yang tiada berujung. Semua masalah ini berasal dari dalam diri kita sendiri.

    Akibat berpikir negatif tentang dirinya sendiri, maka lambat-laun akan menderita gangguan kejiwaan dan penyakit fisik. Penyebab pikiran negative adalah pengaruh internal dalam dirinya sendiri yang membuat seseorang menghancurkan kehidupannya sendiri. Penyebab utama penderitaan seorang hamba adalah melalui pikiran-pikiran negative tentang dirinya sendiri yang terjadi berulang kali, sehingga akhirnya pikiran ini menjadi keyakinan. Keyakinan yang terus diulang oleh perasaan hingga menjadi kebiasaan yang terbawa sepanjang hidup.
    Salah satu bentuk bersyukur adalah kemampuan kita menerima diri sendiri apa adanya. Manfaat bersyukur justru akan kembali kepada kita sendiri, bukan kembali kepada Allah. Kita sendirilah yang mengambil dari manfaat rasa syukur kita.
    Sebagaimana firman Allah, yang artinya ,” Dan, barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri “ , (Qs. Luqman : 12).

    Wallahu a’lam
    Sumber : Quwwat al-Tafkir, Dr Ibrahim Elfiky.



    Rabu, 02 September 2009

    menyakitkan, tapi mendatangkan kebaikan

    Allah berfirman, yang artinya, “ Dan Kami berikan kepada mereka kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan agar mereka kembali (kepada-Ku) ,” (Qs. Al A’raf : 168).
    Allah akan menguji hamba-hamba Nya dengan berbagai kenikmatan dan musibah agar mereka kembali taat kepda Rabb mereka, bertaubat kepada-Nya dan bertaubat dari segala perbuatan maksiat yang dilakukannya.
    Saudaraku, diantara faedah dari penyakit yang kita derita dan musibah yang menimpa bahwa hal itu bisa menyadarkan seorang hamba untuk kembali dari jalan kesesatan ke jalan Rabb-nya . Selain itu musibah juga dapat berfungsi sebagai pengingat bagi seorang hamba karena melalaikan Rabb-nya.
    Sufyan bin Unaiyah, dalam Al-Farju ba’da asy-syiddah , Ibnu Abi ad-Dunya, berkata bahwa apa yang dibenci oleh seorang hamba itu lebih baik baginya daripada apa yang ia cintai, karena apa yang dibencinya dapat menggerakkannya untuk selalu berdoa dan apa yang dicintainya membuatnya terlena (lalai).
    Banyak diantara kita yang justru terjerumus dalam buaian kenikmatan dan jeratan hawa nafsu ketika dalam keadaan sehat walafiat. Seorang hamba disibukkan dengan urusan duniawinya sehingga melalaikan Tuhan-nya. Dalam kondisi ini setan mengambil kesempatan untuk makin menjerumuskan seseorang untuk makin membuatanya lalai terhadap Allah.

    Firman Allah, yang artinya, “ Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri “. (Qs. Al-an’am : 42).

    Ibnu Jarir, dalam tafsir Ibnu Jarir menyatakan bahwa Allah menyiksa dengan kesengsaraan berupa kefakiran yang amat sangat dan kesempitan dalam hidup serta berbagai penyakit dan penderitaan yang dirasakan tubuh. Allah memberikan penyakit itu kepada hamba-hamba-Nya agar mereka merendahkan dirinya kepada Allah, meng-ikhlaskannya hanya kepada Allah, hanya memasrahkan keinginannya kepada Allah dan tidak meyerahkannya kepada selain Allah, berupa sikap merendahkan diri hamba kepada Allah dengan ketaatan dan memohon ketenangan dari hamba kepada Allah dengan bertaubat.

    Dari Abdurrahman bin Said, dari ayahnya , ia berkata aku bersama Salman mengujungi orang sakit di Kandah, ketika bertemu dengannya ia berkata,’ Kabarkanlah berita gembira, sesungguhnya penyakit yang diderita seorang hamba beriman itu dijadikan oleh Allah sebagai kaffarat (penebus dosa) dan tegoran baginya.

    Penyakit yang diderita dan musibah bisa menjadi faktor penyebab untuk meng-instropeksi diri dan bertaubat dari perbuatan buruk serta sarana untuk menyadari kelalaiannya.

    Yazid bin Masirah, dalam Iddah Ash-Shabiri, menyatakan bahwa sesungguhnya seorang hamba yang ditimpakan penyakit dan sesuatu yang menimpanya, disisi Allah dicatat sebagai amal kebaikan. Allah akan mengingatkan kepadanya sebagian dari kesalahan-kesalahan masa lalu, sehingga keluarlah air mata karena takut kepada Allah. Maka Allah akan melepaskan ujian itu , jika dilepaskan darinya akan menyebabkan menjadi suci (hatinya), atau tetap akan memberikannya ujian jika hal itu dapat membuatnya (hatinya) menjadi suci.

    Ibnu Al-Mu’taz , dalam Jannah ar-ridha, menyatakan bahwa peristiwa-peristiwa yang menyakitkan biasanya akan mendatangkan kebaikan yang sangat banyak, diantaranya berupa tabungan pahala, dihapuskannya dosa, peringatan karena sikap lalai, lebih mengetahui betapa indahnya sebuah kenikmatan dan menolong seorang dari malapetakan zaman (kehidupan).

    Bahkan Sufyan ats-Tsauri dalam asy-syukru, Ibnu abi ad-Dunya, berkata bahwa Allah telah memberikan nikmat kepada hamba-Nya akan kebutuhannya lebih banyak daripada apa yang dimohonkannya.

    Dan , yang menggembirakan sebagaimana dikatakan Wahab bin Munabbih berkata bahwa diturunkannya bencana (bala’) itu agar dengannya doa-doa dikeluarkan (dibacakan).

    Saudaraku, dengan adanya musibah atau penyakit, justru mengingatkan kepada kita betapa sangat banyak kenikmatan yang telah dianugerahkan Allah kepada kita.

    Wallahu a’lam
    Sumber : Hikmah bagi orang sakit, Abdullah bin ali al-J’aitsin.