*****Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yg sabar.(Qs.Al-Baqarah 2 : 155).*****Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga , padahal (cobaan) belum datang kepadamu seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yg beriman bersamanya , berkata, 'kapankah datang pertolongan Allah?' Ingatlah , sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.(Qs.Al-Baqarah 2 : 214). *****Dan sungguh, Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat sebelum engkau, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kemelaratan dan kesengsaraan , agar mereka memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati.(Qs.Al-An'am 6 : 42). *****Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yg baik-baik dan (bencana) yg buruk-buruk, agar mereka kembali (kepda kebenaran). (Qs. Al-A'raf 7 : 168). *****Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yg apabila disebut nama Allah gemetar hatinya , dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal, (yaitu) orang-orang yg melaksanakan shalat dan yg menginfakkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yg benar-benar beriman. Mereka akan memperoleh derajat (tinggi) di sisi Tuhannya dan ampunan serta rizki (nikmat) yg mulia. (Qs.An-anfal 8 : 2-4). *****Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan (begitu saja), padahal Allah belum mengetahui orang-orang yg berjihad diantara kamu dan tidak mengambil teman yg setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Allah Mahateliti terhadap apa yg kamu kerjakan. (Qs. At-Taubah 9 : 16) *****Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yg sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan. (Qs. Al-Anbiya 21 : 35). *****Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sungguh , Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yg dusta. (Qs. Al-'Ankabut 29 : 2-3)

Minggu, 30 November 2008

Jeratan iblis

Istilah kompetisi memang sangat sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan kita sendiri sering terlibat dalam proses kompetisi itu sendiri. Memang banyak kontroversi dalam kompetisi itu sendiri. Saya mencoba mengulas tentang salah satu ekses negatif dari kompetisi itu sendiri
Competition, begitulah istilah populernya. Sahabatku, istilah kompetisi sudah digunakan semenjak abad pertengahan sekitar tahun 1600 an. Sungguh pengertian dan maknanya sudah berkembang liar dan menjauh dari makna yang sesungguhnya.
Compete adalah kata dasar dari competition. Kata ini berasal dari bahasa latin “Competere” yang berarti mencari kebersamaan, bersama-sama, persetujuan atau bisa juga bermakna kecocokan

Bila anda menyimak pada kamus bahasa yang beredar sekarang, maka anda akan menemukan arti tersebut telah bergeser jauh.

Menurut Deaux, Dane, & Wrightsman , kompetisi adalah aktivitas mencapai tujuan dengan cara mengalahkan orang lain atau kelompok
Dalam kamus oxford, disebutkan bahwa compete is a try to win something by defeating others who are trying to do same.

Kompetisi adalah mencoba untuk memenangkan sesuatu dengan cara mengalahkan yang lainnya yang mencoba melakukan hal yang sama). Kompetisi bisa juga ditafsirkan sebagai berperang. Tentu ada menang ada kalah. Dan yang menjadi pemenang hanya ada satu (orang) sedang yang lain adalah pecundang. Lalu bagaimana kebersamaan bisa terwujud dengan cara mengalahkan yang lain ?

Istilah kompetisi yang dewasa ini kita temui, masuk dalam area perbandingan.
Kompetisi menghasilkan sebuah perbandingan, yang dalam hubungan antar manusia sering menimbulkan masalah.
Yang positif disandingkan dengan negatif, yang berprestasi di bidang tertentu dibandingkan yang tidak berprestasi. Yang sukses dibandingkan dengan yang gagal.
Perbandingan sering menimbulkan jurang pemisah. Pemisahan ini menimbulakn kekaburan dan pergeseran makna.

Dalam buku the Artist’s Way : A Spiritual Path to Higher Creativity karya Julia Cameron, sangat menarik untuk dibahas.
“Kompetisi adalah candu spiritual lain. Ketika diri memfokuskan pada kompetisi, kita meracuni sumur kita sendiri, mengganggu kemajuan kita”.

Bila saya juara no.1 dan / maka anda juara no.2 , dengan formula tersebut menjadi I better than you, atau sebaliknya You better than me. Keyakinan dan pemahaman ini adalah awal dari tumbuhnya perangkap iblis. Disinilah kita mulai masuk perangkap iblis

Firman Allah , “ Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (hormat, kepada Adam) ketika Aku (Allah) menyuruhmu?” (iblis) menjawab ,’aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah’.

Iblis merasa dirinya lebih unggul dari Adam. Iblis menggunakan bahasa perbandingan dalam hal ini. Kesombongan iblis menyebabkan Allah menjadi murka. Kesombongan menjadikan makhluk menjadi hina dihadapan Allah.

Kita harus berhati-hati dalam memaknai istilah kompetisi dalam hidup kita. Jangan sampai istilah ini mengaburkan perpektif terhadap sesuatu hal. Perlu pemahaman yang jernih dan bijaksana, agar tidak terseret dalam perangkap iblis, yaitu kesombongan. Suatu sikap perbuatan yang tidak pernah diampuni Tuhan.

Selanjutnya kita lihat artikel yang bisa dihubungkan dengan konteks diatas.

Dr. Aris Arif Mundayat, Kepala PSAAT, di Kabar UGM Online edisi 76/IV/03 JULI 2008. Menyatakan sistem pendidikan di SD - SMU masih mengajarkan bagaimana berkompetisi secara negatif. Dia mengkritik sistem ranking. “Di tingkat SD hingga SMA menunjukkan adanya kompetisi negatif. Termasuk ujian nasional segala macamnya itu. Implikasinya bisa ke arah kekerasan. Kalau pendidikan kita bisa membangun solidaritas proses, maka demokratisasi akan segera tercapai.
Di negara maju yang demokratis, sistem pengaturan kelas tidak dibuat berjajar tapi berkelompok. Di dalam kelas murid membahas dan menyelesaikan persoalan bersama-sama, sehingga terbangun rasa kebersamaan. Jika sudah selesai, mereka akan membantu kelompok lain yang mengalami kesulitan.

Pemberian nilai 1 sampai 10 merupakan angka hukuman. Secara psikologis akan merugikan anak. Selama ini yang terjadi dalam sistem ranking adalah jika ada anak yang tertinggal pelajaran di kelas maka dia akan dianggap bodoh. Ini kompetisi negatif. Orang yang kita anggap bodoh belum tentu bodoh, tetapi mungkin dia sangat jago di bidang lain.

Sumber : Yusran Pora, gagal itu indah



Jumat, 28 November 2008

Mencari makna syukur

Firman Allah SWT, yang artinya ,” Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu “ Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri ; dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”, (Qs Luqman : 12)
Sebagian ulama mengungkapkan bahwa kalimat ini diambil dari akar kata syakara yang berarti membuka. Kata tersebut merupakan lawan kata dari kafarat (kufur) yang berarti menutup atau melupakan nikmat dan menutupi segala rahmat yang dirasakan.

Sungguh tak terhitung nikmat yang diberikan Allah SWT kepada manusia. Namun seringkali potensi ini membawa malapetaka bagi manusia itu sendiri. Hal ini terjadi bila seorang hamba tidak melengkapi potensi diri dengan rasa syukur kepada Allah SWT. Tiada pernah dapat terhitung kemudahan uang Dia berikan, namun kita sering tidak mensyukuri dan justru mengingkari nikmat tersebut. Manusia juga amat rakus, berlaku aniaya, gemar membantah, kikir dan selalu merasa kekurangan.

Oleh karena itu, berawal dari syukur dan selalu mengawali hari dengan ungkapan syukur akan memberikan energi baru bagi kita untuk selalu melakukan kebaikan, kebaikan yang terus menerus, tidak berhanti oleh rintangan yang menghadang.
Akhirnya, hanya kebaikanlah yang mendiami benak dan hati seorang hamba.

Syukur dapat dimaknai sebagi membuka dan menyatakan kenikmatan. Kita membuka dan menyatakan kenikmatan kepada orang lain dengan lisan.
Sementara itu hakekat syukur adalah suatu kondisi dimana kita menggunakan nikmat Allah SWT untuk lebih taat beribadah kepada-Nya dan tidak menggunakannya untuk bermaksiat kepada-Nya.

Abu Said al-Kharraz mengungkapkan makna yang senada, yaitu ,”Syukur adalah bila kita mengakui nikmat kepada yang memberikan nikmat tersebut dan menyatakan rububiyah-Nya”.

Dalam kamus besar bahasa Arab, syukur diartikan sebagai ungkapan terima kasih kepada Allah SWT.

Dalam Al-Qur’an, syukur bermakna menyatakan segala pujian atas kebaikan yang diterima, dirasakan dan diikmati manusia dan didalamnya termasuk ke-ridha-an serta kepuasan, walaupun nikmat itu dirasakannya hanya sedikit.

Allah SWT menjanjikan kepada manusia didalam Al-Qur’an bahwa apabila seorang hamba bersyukur, maka Allah akan menambah nikmat-Nya. Namun disisi lain, jika seorang hamba meng-ingkari nikmat yang diberikan Allah SWT, maka azab-Nya sungguh amat pedih.
Dalam kehidupan manusia, Allah SWT memberikan banyak ujian, baik berupa ujian kemudahan maupun kesulitan. Adakalanya kemudahan sering kita anggap sebagai nikmat, sesungguhnya merupakan ujian juga dari Allah. Pada dasarnya, apa yang kita syukuri adalah untuk kebaikan diri sendiri.

Jika kita mengingkari nikmat allah sekalipun, hal itu tidak membuat-Nya merugi barang sedikitpun , karena sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Mulia.

Raghib al-Isfahani, seorang ulama ahli bahasa Al-Qur’an, menyatakan bahwa “ syukur mengandung gambaran tentang nikmat dan menampakkannya ke permukaan”.
Syukur juga memiliki arti membuka, maka bisa dianalogikan bahwa kekayaan itu akan datang apabila kita membuka diri untuk menerimanya.

Bila kita kufur (kafarat = menutupi) , menutupi diri dari menyongsong nikmat, maka bagaaimana mungkin kita akan menjadi kaya ?

Dari sahabat Abdullah bin Mas’ud ra, bahwa Rasulullah saw bersabda, yang artinya “ Tidak akan masuk surga orang yang didalam hatinya terdapat sifat sombong, walaupun sebesar biji zarrah.” “ Ada oran laki-laki berkata,”Sesungguhnya seseorang itu suka berpakaian yang bagus dan sandal yang bagus pula”. Nabi saw bersabda,”Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan. Sombong itu menolak kebenaran dan merendahkan sesama manusia”. (Hr Muslim).

Setiap hari , mari kita berusaha mengawali hari dengan doa bangun tidur , wudhu, mendirikan shalat malam, shalat subuh, tilawah dsb. Semua itu sungguh akan memberikan energi yang lebih untuk mebuka lembaran hari dengan bersyukur. Rasa syukur yang kita persembahkan kepada Allah , itu menghampiri kita dalam wujud energi untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas ibadah yang indah.

Benar, walaupun kita , kehidupan kita serba terhimpit, mari kita usahakan awali setiap hari dengan bersyukur .
Firman Allah, yang artinya ,” Karena itu ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu , dan bersyukurlah kepada-Ku , dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku “, (Qs. Al-Baqarah : 152).

Allahu a’lam

Sumber : Inilah rahasia bersyukur ,Rusdin S Rauf , Ummu Alif


Tips memilih olie kendaraan

Disamping bahan bakar, tentu saja peran olie mesin kendaraan bermotor termasuk vital juga loh . Pemilihan spesifikasi olie atau minyak pelumas mesin yang tepat, akan berpengaruh pada penghematan biaya operasional kendaraan yang signifikan. Tentu saja tidak mengesampingkan dua hal penting, yaitu ;

a. kode viskositas, dan
b. klasifikasi mutu

tingkat ke-enceran olie
Viskositas adalah tingkat kekentalan pelumas mesin. Umumnya menggunakan angka standar SAE (Society of Automotive engineers). Ditunjukkan dalam bentuk angka. Makin kecil angka yang tertera dalam kemasannya, berarti juga makin encer olie tersebut.

Berkat kemajuan teknologi, yang mampu menghasilkan pelumas mesin dengan kekentalan yang makin rendah. Pelumas mesin dengan viskositas kecil ini, cocok untuk digunakan dalam mesin modern yang lebih banyak memiliki komponen dan lubang saluran olie yang lebih kecil atau lebih halus. Contoh : SAE 10W-40.

Karena ke-enceran-nya, jenis minyak pelumas ini lebih cepat dan lebih mudah mengalir dan tidak banyak merintangi kinerja mesin. Mesin dengan teknologi lebih modern , lebih disarankan untuk menggunakan olie dengan kadar tingkat viskositas lebih rendah.

API
Disamping itu, yang tidak kalah penting peranannya, adalah kode standar API (American Petroleum Institute) . yakni suatu lembaga independen di Amerika yang mengelompokkan tingkat pelumas mesin disandingkan dengan kemampuan kerja mesin. Tanda klasifikasi pelumas mesin bensin diawali dengan huruf S. Sedangkan pelumas mesin diesel dimulai dengan huruf C. Huruf kedua menunjukkan tingkatan mutu standar mulumas.

Mengkonsumsi pelumas mesin dengan klasifikasi lebih tinggi dari ketentuan, sebanarnya tidak menjadi masalah. Dan yang harus dihindari adalah , penggunaan pelumas mesin dengan klasifikasi lebih rendah. Bila dipaksakan digunakan akan cepat merusak komponen mesin.

Mineral atau sintetik
Perlu diperhatikan juga bahwa ada kriteria lainnya jenis pelumas, yaitu

  1. mineral
  2. semi sintetis
  3. sintetis
Jenis peluas mesin atau olie mineral, lebih cocok untuk kendaraan/ mobil berteknologi konvensional, alias berteknologi lawas. Karena sifatnya yang tidak mudah menguap saat mesin beroperasi pada temperatur kerja.

Untuk jenis olie semi sintetis, lebih cocok digunakan untuk spesifikasi standar yang berusia kurang lebih 10 tahun. Gabungan unsur sintetis dan mineral diharapkan mampu menjaga mesin dan melindungi komponen dapur pacu.

Sedangkan pelumas jenis sintetis lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan mesin modern. Kandungan unsur kimianya mampu memenuhi kebutuhan mesin modern. Kelemahannya, jenis olie ini mudah menguap, sehingga memaksa pemilik mobil untuk lebih rajin dan rutin memeriksa voume olie.

Sumber : aneka tips merawat mobil. Otomotif.




Kamis, 27 November 2008

Ragu, sedekah ke pengemis yg sehat

Ada beberapa masalah yang bikin kita ragu-ragu , sering kita melihat di kota-kota besar banyak pengemis yang berkeliaran di penjuru kota, dan banyak pengemis tersebut adalah orang-orang yang masih sehat dan kuat .bahkan ada pengemis laki-laki yang masih muda dan kuat. Apakah saya harus memberi sedekah kepada pengemis-pengemis sehat tersebut? Bagaimana sebaiknya menghadapi para pengemis sehat tersebut?

Di satu sisi, kita ingin memberi sedekah dan membantu fakir miskin yang barangkali nasibnya kurang beruntung. Namun di sisi lain, kita sering kali dihadapkan pada kenyataan bahwa banyak dari para pengemis itu yang sebenarnya merupakan sindikat yang teroganisir. Pendeknya, mereka sebenarnya bukan orang yang tepat untuk diberi bantuan.
Memang pertanyaan ini seringkali menggelitik perasaan kita dan seringkali menggiring kita terjebak ke dalam masalah yang dilematis.

Namun ada juga yang mengeritik bahwa biar bagaimana pun kita tidak boleh menolak orang yang meminta-minta. Apalagi mengingat kita juga belum tahu persis, apakah si peminta-minta itu memang orang yang berhak ataukah semata-mata penipu.
Akan halnya larangan untuk menolak orang yang meminta, sebagian kalangan berhujjah dengan firman Allah SWT berikut ini:

Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian. (QS. Adz-Dzariyat: 19)

Di dalam ayat ini secara tegas Allah SWT menyebutkan bahwa orang yang miskin meminta-minta memang punya hak dari sebagian harta kita. Dan para pengemis itu adalah orang yang meminta-minta. Apakah mereka menipu atau tidak, kita tidak bisa pastikan secara langsung saat itu juga.

Oleh karena itu, sebagain kalangan memberikan solusi jalan tengah. Kepada para peminta-minta, kita dianjurkan untuk tidak menyia-nyiakan begitu saja. Kita berikan tetapi ala kadarnya. Sekedar untuk menggugurkan kewajiban dan tidak melanggar ayat Allah SWT.
Apalagi kita juga mengetahui bahwa Allah SWT melarang kita untuk menghardik orang yang meminta-minta.

Adapun orang yang meminta-minta, maka janganlah kamu menghardiknya.(QS. Adh-Dhuha': 10)

Namun yang lebih baik adalah menyalurkan sebagain besar sadaqah, infaq dan termasuk zakat kita lewat lembaga amil yang amanah, bertanggung-jawab, resmi dan formal. Sebab lembaga-lembaga seperti ini memang didirikan secara profesional demi sampainya niat kita. Ke sanalah dana infaq kita salurkan.

Adapun kepada para peminta-minta, berilah sekedarnya saja. Bahwa ada yang mensinyalir bahwa sebagian dari mereka adalah jaringan para penipu, setidaknya kita tidak bisa disalahkan begitu saja. Namun memang perlu bila sindikat para peminta-minta itu diungkap ke publik. Agar mereka yang memang bukan berhak atas dana infaq tidak menjadi sia-sia.

Wallahu a'lam bishshawab,

Sumber : bersama Ust. H. Ahmad Sarwat, Lc, eramuslim



Diantara kesabaran dan sakit

Barang siapa menghendaki selamat dari siksa Allah, yang ingin memperoleh pahala dan rahmat, serta ingin dimasukkan dalam surga-Nya. Maka ia seharusnya
mencegah keinginan nafsu dari kesenangan duniawi. Selalu sabar dalam penderitaan dan bencana.
Firman Allah, “ Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar”. (Qs.3 : 146).

Sabar dapat ditinjau dari segi :
1. Sabar selalu taat kepada Allah
2. sabar mencegah larangan Allah
3. Sabar pada pukulan pertama ketika ada bencana

Barang siapa yang sabar melakukan ketaatan kepada Allah, artinya Allah memberikan 300 tingkat surga pada hari akherat. Dan setiap tingkatnya seluas antara bumi dan langit.
Barang siapa yang sabar mencegah tidak melakukan larangan Allah, artinya Allah memberikan 600 tingkat surga di hari akherat. Dimana setiap tingkatnya seluas antara langit ke tujuh dan bumi ke tujuh pula.

Barang siapa yang sabar menghadapi musibah, artinya Allah memberikan 700 tingkat surga di hari akherat. Dimana setiap tingkatnya seluas antara arsy dan bumi.

Diriwayatkan , Nabi bersabda dengan membawa firman Allah, “ Tidak ada seorang hamba yang terkena musibah dan masih berpegang teguh kepada-Ku, kecuali Aku akan memberikannya sebelum ia meminta . Dan tidak ada seorang hamba yang kena musibah, lalu ia bergantung selain dari-Ku, kecuali Aku selalu menutup pintu-pintu langit.”

Wajib bagi yang berakal senantiasa bersabar menghadapi bencana. Seharusnya tidak mengadukan bencana kepada sesama manusia, agar ia selamat. Dan bencana yang paling berat adalah bencana yang ditimpakan kepada para Nabi dan wali.
Kata Imam Junaid al Baghdadi, “ Bencana merupakan penerang bagi orang-orang yangbijak, gerakan kebangkitan bagi orang-orang yang mencari ridha allah, kebajikan bagi orang mukmin, dan kebiasaan bagi orang-orang yang lupa (akan Dzat-Nya). Bukankah tak ada seorang mukminpun yang mampu merasakan manisnya iman kecuali dia memperoleh limpahan bencana , kemudian ia ridha dan bersabar. “
Sabda Rasulullah , “ Barang siapa yang sakit semalam serta bersabar dan ridha kepada Allah SWT , maka dosa-dosanya bersih laksana baru dilahirkan oleh ibunya. “

Ketika kalian sakit, janganlah mengharap sembuh. Kata Dhuhak : “ Barang siapa yang tidak kena musibah atau kesusahan selama 40 hari, maka ia menurut Allah tidak memperoleh kebajikan,”.

Riwayat Mu’adz bin Jabal ra, Rasulullah SAW bersabda, “ Ketika seorang hamba mukmin memperoleh bencana, maka Dia berfirman kepada malaikat sebelah kiri-Nya ; “ Ambilkan alat tulis untuknya ‘ Kemudian Dia berfirman kepada malaikat sebelah kanan-Nya ;’Tuliskan untuk hamba-Ku ini suatu kebajikan yang ia lakukan.”


Sumber :Rahasia ketajaman hati , Imam Ghazali , terjemahan dari Mukasyafatul Qulub (111 bab) , Imam Ghazali



Selasa, 25 November 2008

Mulia bersama shalat Subuh

Shalat subuh, selain menjadi garis pembeda antara mukmin sejati dengan seorang yang mulai terjangkit penyakit munafik. Shalat subuh memang memang istimewa. Kita perlu untuk memahami keistimewaan ini, sehingga kita semakin termotivasi untuk memulai hari kita dengan shalat subuh berjamaah.
Dari hadits riwayat Ahmad dan an-Nasa’i , bahwa Rasulullah saw bersabda yang artinya, “ Sesungguhnya dua shalat ini (subuh dan isya’) adalah shalat yang berat bagi orang munafik. Sesungguhnya, apabila mereka mengetahui apa yang terkandung dalam shalat subuh dan isya’, maka mereka akan mendatanginya , sekalipun dengan merangkak,”
Mengapa Allah Ta’ala mensyariatkan shalat subuh dengan waktu yang sempit mulai dari terbitnya fajar hingga terbit matahari ? Waktu dimana banyak hamba masih berat terlena dengan tidurnya.

Beberapa keistimewaan shalat subuh berjamaah (di masjid atau mushala) ;

  1. Pahala shalat malam satu malam penuh. Diriwayatkan Muslim dari Utsman bin Affan berkata, bahwa Rasulullah saw bersabda, yang artinya ,” Barang siapa yang shalat isya’ berjamaah, maka seakan-akan ia telah shalat setengah malam. Dan barang siapa shalat subuh berjamaah (atau dengan shalat isya’, seperti yang tertera dalamhadits Abu Dawud dan Tirmidzi) maka seakan-akan dia telah melaksanakan shalat malam satu malam penuh (Hr Muslim).
  2. Menjadi sumber cahaya di hari kiamat. Dari Burairah al-Islami ra. Ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, yang artinya,” Berikan kabar gembira kepada orang-orang yang banyak berjalan dalam kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sangat terang di hari kiamat,” (Hr Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibn Majah , sanad shahih).
  3. surga yang dijanjikan, dari riwayat Abu Musa al-Asy’ari ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, yang artinya ,” Barang siapa yang shalat dua waktu yang dingin maka akan masuk surga<” (Hr Bukhari).
  4. Melihat Allah. Ini merupakan keistimewaan paling tinggi diantara keistimewaan - keistimewaan lainnya . apakah ada yang lebih tinggi dari surga ? Rasulullah saw telah menggambarkan kepada kita dengan jawabannya. Ya, disana ada yang lebih tinggi dari sekadar surga, yaitu melihat Allah di surga. Anugerah yang sungguh luar biasa , sungguh agung. Siapakah yang mendapatkan kesempatan agung ini? Sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim dari Jabir bin abdullah ra, bahwa ia berkata,” Kami sedang duduk bersama Rasulullah, ketika melihat bulan purnama. Beliau berkata,”Sungguh kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan yang tidak terhalang dalam melihatnya. Apabila kalian mampu, janganlah kalian menyerah dalam melakukan shalat sebelum terbit matahari dan shalat sebelum terbenam matahari. Maka Lakukanlah,” (Hr Bukhari – Muslim).
  5. Berada dalam lindungan Allah.Dari riwayat Jundab bin Sufan ra, bahwa Rasulullah saw bersabda, yang artinya,” Barang siapa yang menunaikan shalat subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Maka jangan coba-coba membuat Allah membuktikan janjin-Nya. Barang siapa membunuh orang yang menunaikan shalat subuh, Allah akan menuntutnya, sehingga Ia akan membenamkan mukanya ke dalam neraka”. (Hr Muslim, at Tirmidzi , Ibn Majah). Jaminan Allah berarti dalam lindungan Allah. Inilah perlindungan Rabbani bagi orang yang melaksanakan shalat subuh.
  6. Berkah dari tiap langkah. Dari riwayat Shakr al-Ghamidi , ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, yang artinya,” Ya Allah berkatilah umatku di waktu pagi ,” (Hr at Tirmidzi, Abu Dawud, Ahmad dan Ibn Majah). Berkah Allah dalam segala bidang , mulai dari perdagangan hingga berjihad di jalan Allah.

Saudaraku masihkah kita berat untuk berjamaan subuh di masjid? Padahal inilah salah satu jalan pembuktian kecintaan kita kepada Allah swt.

Allahu a’lam

Sumber : Ash showah, satu hati sejuta peduli.

Senin, 24 November 2008

To state formally

Confidently that something is true or correct. Ya itulah asal dari arti kata afirmasi. Afirmasi berasal dari kata affirm, atau menyatakan dengan tegas atau dengan keyakinan bahwa sesuatu itu benar atau betul. Marie T Russell mengungkapkan bahwa afirmasi itu seperti halnya persamaan matematika yang berada di otak. Bila anda mengatakan kepada diri anda 10.000 kali bahwa anda itu idiot, maka menurutnya, anda harus mengatakan 10.001 kalai atau lebih bahwa anda itu cerdas. Semakin banyak anda mengatakan hal-hal positif pada diri anda, maka hal ini akan meniadakan seluruh program-program negatif yang ada pada diri anda.
Dari sinilah latar bila dikatakan mengapa afirmasi menjadi begitu penting bagi setiap kita. Bila kita , ingin melakukan sesuatu yang lebih baik daripada sebelumnya, maka kita harus yakin (percaya) lebih dahulu bahwa kita bisa melakukan lebih baik. Tanpa percaya pada diri kita sendiri bahwa kita mampu maka kita tidak akan bisa melakukan lebih baik. Di dalam proses afirmasi. Kita menanamkan pada diri kita bahwa kita bisa melaksanakan melalui kata-kata yang kita baca dan tanamkan dalam sanubari kita. Anda bisa melakukan afirmasi ini setiap hari dan jangan bosan.

Afirmasi seperti juga halnya doa yang kita panjatkan. Afirmasi memberikan energi keyakinan yang kuat. Hal ini akan langsung berimbas pada aktivitas tindakan kita. Kalau kita mengatakan diri kita bodoh, maka sikap-sikap dan tindakan kita akan mengikuti pemikiran dan ucapan kita .

Bila anda berfikir bahwa anda tidak bisa, maka hal itu menjadi kenyataan yang benar-benar terjadi. Dan itulah doa yang sesungguhnya.

Namun kadangkala atau bahkan sering terjadi dream atau impian yang kita tetapkan untuk diri sendiri , bukanlah impian yang berasal dari lubuk hati sendiri. Sering kali impian ini adalah impian yang berasal dari orang lain, yang ”dimasukkan” ke dalam pikiran kita. Jika impian ini bukan berasal dari dalam diri sendiri maka potensi yang kita gunakan atau kembangkan untuk mencapai impian itu tidak akan maksimal.

Afirmasi yang verulang kali kita ucapkan akan menghipnotis kita . Kita bisa bahagia, menangis, tertawa, karena kita sendirilah yang menghipnotis diri sendiri untuk menjadi demikian. Sering kita sadar atau tidak sadar telah mengambil pikiran-pikiran sedih, frustasi, kecewa dan takut untuk selalu dimasukkan dalam pikiran kita.

Mungkin benarlah kenyataan di masyarakat, ada pepatah bahwa Orang kaya makin kaya, dan Orang miskin makin miskin....
Ya orang kaya makin kaya, sebab pikiran mereka dipenuhi dengan semua kekayaan yang mereka miliki. Terlebih lagi jika orang kaya tersebut adalah orang yang selalu bersyukur, maka secara hukum tarik maenarik ia akan merasa makin kaya.

Sebaliknya orang miskin, makin miskin . Sebab pikirannya dipenuhi semua hal yang tidak dimilikinya. Pikirannya dipenuhi dengan prasaan kekurangan. Afirmasi pun makin menghebat , bila orang ini adalah tipe yang suka mengeluh, maka ia akan terus mengeluarkan doa/ afirmasi tentang kekurangannya.

Wapadalah . karena masalah sesungguhnya bukan terjadi diluar diri kita. Namun masalah sesungguhnya ada didalam pikiran kita sendiri. Sebaiknya kita berhati-hati, dengan ucapan yang tertulis dalam pikiran kita karena ini bisa berubah menjadi afirmasi. Dan akhirnya afirmasi ini akan mengubah hidup kita.

Sumber : gagal itu indah, yusran pora.




Kabar gembira, buah kesabaran

Allah SWT menjanjikan kabar gembira berupa tiga hal yang akan didapat oleh hamba-hamba yang sabar. Sebagaimana difirmankan Allah yang artinya ,” Berikan kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang jika ditimpa suatu musibah berkata,” Sesungguhnya kita ini milik Allah, dan kepada-Nya-lah kita kembali”, Merekalah orang-orang yang mendapat salam kesejahteraan dan rahmat dari Rabb mereka. Dan merekalah orang-orang yang mendapatkan petunjuk. (Qs. Al-Baqarah : 155 -157).
Allah juga menjanjikan kemenangan dengan surga dan keselamatan dari api nereka hanya kepada hamba-hamba yang sabar , sebagaimana Firman Allah SWT yang artinya ,” sesungguhnya aku membalas mereka pada hari ini dengan sebab kesabaran mereka. Sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang mendapat kemenangan ,” (Qs. Al-Mukminun : 111).
Allah SWT juga mengkhususkan bahwa yang dapat mengambil manfaat dari ayat-ayat-Nya hanyalah orang yang sabar dan orang yang bersyukur. Firman Allah SWT, yang artinya ,” Sesungguhnya dalam yang demikian itu tanda-tanda (ayat) bagi setiap orang yang banyak sabar dan bayak bersyukur”. (Qs. Ibrahim : 5) .

Sabar ibarat poros bagi aktivitas seorang mukmin. Tidak ada iman bagi yang tidak memiliki kesabaran. Kalaupun ada pastilah sedikit dan lemah. Hamba ini apabila mendapati kebaikan maka hatinya merasa tentram, dan sedikit saja tertimpa musibah , maka ia tinggalkan keimanannya. Ia tidak mendapatkan sesuatupun kecuali kerugian.

Dengan tegas Allah SWT, memberitahukan bahwa sabar itu lebih baik daripada yang lain, bagi yang memilikinya. Firman Allah yang artinya ,” Sungguh jika kalian sabar, kesabaran itu lebih baik bagi orang-orang yang sabar ,” (Qs. An-Nahl : 126).

Dengan kesabaran dan taqwa, musuh tidak dapat mengalahkan orang yang sabar, sekuat apapun mereka. Firman Allah yang artinya ,” Dan jika kalian sabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka tidak akan mendatangkan mudharat bagi kalian. Sesungguhnya Allah Maha Meliputi atas apa yang mereka kerjakan,” (Qs . Ali Imran : 120).

Ditinjau dari obyeknya , sabar itu ada tiga. , yaitu :
1. Sabar terhadap perintah, yaitu dengan melaksanakannya.
2. Sabar terhadap larangan dan hal-hal yang menyelisihi syariat yaitu dengan menjauhinya,
3. sabar terhadap qadha’ (Takdir ) Allah SWT, yaitu dengan tidak menyesalinya.

Disisi lain, sabar ada dua :

  1. Ikhtiyari , dapat diusahakan. Sabar ini lebih utama.
  2. idh-thiarari, tidak dapat ditolak. Sabar jenis ini dapat dimiliki oleh semua orang, termasuk yang tidak bisa bersabar ikhtiyari. Sehingga, sabar Yusuf terhadap godaan Zulaikha , lebih besar nilainya daripada kesabaran ketika ia dibuang oleh saudara-saudaranya.

Demikian juga seorang hamba, senantiasa memerlukan kesabaransetiap saat, dalam segala kondisi. Sebab seorang manusia itu hidup diantara perintah yang harus ia kerjakan, larangan yang harus ia jauhi dan takdir yang harus ia terima dan nikmat yang harus ia nikmati.

Segala sesuatu yang dihadapi seorang hamba di dunia ini pasti merupakan salah satu dari dua hal , sesuatu yang sesuai dengan hawa nafsu dan keinginannya atau sebaliknya. Ia mem-butuhkan kesabaran untuk kedua-duanya.

Untuk perkara yang sesuai dengan keinginannya (hawa nafsunya) seperti ; kesehatan, kehormatan , harta dll. Ia harus bersabar ditinjau dari berbagai sisi ; al :

  1. Ia tidak boleh berambisi kepadanya dan tertipu karenanya. Perkara ini juga jangan sampai membuatnya sombong dan angkuh yang sanagat dibenci Allah SWT.
  2. tidak boleh serakah dalam menggapainya.
  3. harus bersabar menunaikan hak-hak Allah SWT sehubungan dengan perkara-perkara itu.
  4. Ia harus bersabar untuk tidak memanfaatkannya pada perkara-perkara yang diharamkannya.

Sebagian ulama salaf berkata, ‘ Terhadap bala’ (musibah), orang mukmin maupun kafir bisa bersabar’. ‘Tetapi terhadap kesejahteraan , hanya orang-orang yang shiddiq saja yang mampu bersabar’.

Abdurrahman bin Auf berkata,” Kami telah diuji dengan kesempitan dan kami bisa bersabar. Lalu kami diuji dengan kemudahan tetapi kami tidak bisa bersabar”.

Adapun perkara yang tidak sesuai dengan hawa nafsu, ada tiga macam ;

  1. Yang berkaitan dengan ikhtiarnya, meliputi seluruh aktifitas , bisa berupa ketaatan, bisa berupa kemaksiatan. Sehubungan dengan ketaatan, seoranghamba membutuhkan kesabaran, karena tabiat manusia cenderung menjauhi segala bentuk ibadah. Misalnya : didalam shalat ada rasa malas, didalam zakat ada rasa kikir. Seorang hambamembutuhkan kesabaran dalam tiga keadaan, sebelum berbuat, selama berbuat dan seusai berbuat suatu kebajikan.
  2. sabar yang tidak termasuk dalam lingkup ikhtiar, dan tidak ada daya upaya seorang hamba untuk menolaknya. Seperti datangnya musibah.
  3. Sabar terhadap suatu perkara yang muncul karena ikhtiarnya, tetapi belakangan ia tidak mampu lagi menghindar darinya.

Ada beberapa tingkatan manusia dalam menghadapai suatu perkara,

  • a. sikap lemah dan cepat berkeluh kesah
  • b. sikap sabar
  • c. sikap ridha
  • d. sikap syukur, yaitu dengan memandang suatu ujian sebagai suatu nikmat, sehingga orang yang diuji pantas untuk mensyukurinya.

Sedangkan sehubungan dengan musibah yang menimpanya karena perlakukan orang lain , ada juga empat sikap ;
a. sikap memaafkan
b. sikap melapangkan dada dari keinginan untuk membalasnya
c. sikap menganggapnya sebagai takdir.
d. Sikap berbuat baik kepada orang yang telah berbuat jahat kepadanya.

Allahu a'lam

Sumber : taskiyatun nafs, Ibn Rajab al-Hambali.




Memelihara rasa syukur

Bersyukur memang tidaklah mudah, kecuali bagi orang yang beriman dan bisa mengendalikan hawa nafsunya. Bersyukur butuh perjuangan dan kesabaran. Syukur menjadikan kita orang yang kaya dan hidup bahagia. Allah SWT sangat mengasihi hamba-Nya yang pandai bersyukur. Allah senantiasa memberikan karunia-Nya berbagai nikmat yang tiada terhitung. Apabila ada hamba yang memohon dan berdoa kepada-Nya, Allah akan malu jika tidak mengabulkan doa-doa hamba-Nya.
Saudaraku, janganlah kita berputus asa dari rahmat dan kasih sayang Allah.
Sungguh banyak kebaikan yang kita dapatkan dari perilaku ini, sehingga syukur bisa dikatakan sebagai magnet kebaikan. Dengan bersyukur, bagaimanapun , ada banyak kebaikan yang akan menghampiri hidup kita.
Jika anda menjadi magnet kabaikan, maka orang-orang akan mencari anda. Anda adalah magnet yang menarik orang-orang disekeliling anda. Mereka tentram berdekatan dengan anda, bahkan menjadikan anda sebagai orang kepercayaan.

Seorang hamba yang menyimpan magnet kebaikan didalam hatinya akan sanggup mem-pengaruhi orang lain untuk berbuat kebajikan pula. Seorang hamba ini, memiliki kharisma dengan aura kesejukan yang melingkupinya..

Janganlah kita berputus bersyukur sebagai bentuk pengharagaan kita atas nikmat-Nya , baik yang kita sadari maupun tidak.

Ada beberapa tips untuk menjaga agar hati , lisan perkataan dan perilaku kita , senantiasa mencerminkan tanda rasa syukur,

  1. ucapkanlah terimakasihkepada Allah , sekecil apapun nikmat-Nya dalam pandangan kita.
  2. Jangan beri kesempatan pikiran-pikiran negatif mengganggu, seperti keluhan, kekecewaan, kegelisahan dan lain sebagainya atas kekurangan yang kita alami.
  3. Seusai shalat, biasakanlah duduk sejenak. Pejamkan mata anda, berdzikir-lah dengan ungkapan rasa syukur, seperti membaca hamdalah.
  4. Sembari berzikir , cobalah anda memvisualisasikan keseuksesan anda. Bayangkanlah anda sudah meraih kesuksesan. Semua mimpi anda pun sudah terwujud. Jangan lupa, lakukanlah kegiatan ini dengan rutin.
  5. Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Biarkanlah mereka sukses dengan jalan mereka masing-masing. Anda tidak perlu membuang energi untuk iri.
  6. Bersabarlah selalu atas realitasa anda, sehingga ketenangan menjadi milik anda.
  7. Tersenyumlah dan nikmati hidup anda.

Cobalah memprkatekkan beberapa langkah ini dengan penuh kesungguhan, rutin dan rileks. Insya Allah , anda akan selalu bersyukur setiap hari.

Allahu a’lam

Sumber : Rusdin SR dan Ummu A, Inilah rahasia bersyukur.



Minggu, 23 November 2008

Tips , deteksi dini Mesin diesel

Bagi anda penggemar dan pengguna kendaraan bermotor mesin diesel. Ada tips sederhana untuk mencermati gejala kerusakan mesin diesel. Memang dibanding mesin berbahan bakar bensin, cara kerja kendaraan bermesin diesel lebih sederhana. Secara global konstruksi kerja mesin diesel, adalah memampatkan campuran udara dan solar, kemudian diberi tekanan hingga timbul ledakan. Jika ada kerusakan, maka gejalanya lebih mudah dirasakan. Kalau tidak berasal dari mesin , tentulah dari pasokan bahan bakar. Sehingga bisaya servis bisa lebih dihemat. Oke, kita perlu mengenali gejala ini .
Secara garis besar, prinsip kerja diesel terbagi menjadi dua komponen utama, yaitu
a.mesin itu sendiri, dan
b.pemasok bahan bakar atau lebih sering kita kenal sebagai injector pump.


Untuk mendeteksi adanya gejala-gejala kerusakan secara dini , bisa diamati dalam kedua bagian penting ini. Beberapa hal yang bisa dirasakan saat mengemudi, seperti tenaga mesin dan bunyi mesin.

Cara paling mudah dirasakan adalah menurunnya tenaga mesin. Ditandai dengan lari mobil yang tersendat saat melaju dengan kecepatan sekitar 80 km/jam. Pedal gas ditekan lebih dalam , tetapi mobil tidak semakin laju, malah memble.
Kondisi ini bisa dipastikan ada yang kurang pas di injeksi bahan bakar. Karena kita tahu sistem diesel tidak dikenal sistem pengapian. Umumnya masalah yang terjadi adalah injector tersumbat kotoran, sehingga bahan bakar tidak mengalir lancar. Penyebabnya jelas berasal dari kotoran yang terkandung dalam bahan bakar. Dua kemungkinan yang terjadi adalah saringan bahan bakar sudah kotor atau water sparator yang sudah penuh.

Sebaiknya lekas ganti saringan solar dan bersihkan air dalam water sparator.
Selanjutnya , perhatian juga bisa ditujukan ke asap yang keluar dari ujung knalpot. Untuk mesin yang sudah dilengkapi teknologi direct injector, maka asap hitam disebabkan oleh campuran bahan bakar yang terlalu miskin. Namun untuk teknologi indirect injection, asap hitam menunjukkan kalau bahan bakar solar tidak habis terbakar sempurna.

Berbeda kalau yang keluar asap putih, ada kemungkinan besar merupakan warna oli yang terbakar. Segera cek mesin, umumnya ring piston yang aus atau bisa juga oli masuk ke ruang bakar.

Tanda lain , misalnya ada bunyi yang tidak wajar (tidak seperti bunyi mesin biasanya). Bunyi yang tidak wajar ini juga seiring dengan putaran mesin. Makin cepat dapur pacu berputar, suara pun kian keras. Bedanya dengan suara yang wajar, jenis ini masih tetap terdengar kalau pedal gas dilepas. Iramanya mengikuti turunnya putaran mesin (rpm).

Bisa juga dicek adakah rembesan cairan diseputar ruang mesin. Selain oli, air dari sistem pendingin dan solar bisa merembes kalau ada noda oli, nah bisa dipastikan ada yang tak beres dalam seal.

Rembesan solar juga bisa terjadi disekitar injector. Yang menandakan seal-seal injector pump sudah aus. Sehingga tekanan yang dihasilkan untuk menyemprotkan bahan bakar menjadi lemah. Segera kalibarasi injector. Agar tenaga mesin tidak ikut melemah.

Cermati pula jalur solar dari dan ke tangki bahan bakar. Kebocoran bisa menimbulkan bau menyengat saat mobil dipacu keras. Segera perbaiki, sebelum laju kendaraan anda makin tersendat.

Sumber : Aneka tips merawat mesin mobil. Otomotif,



Shalat Hajat

Shalat Hajat adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim ia memiliki hajat tertentu dan ia ingin hajat tersebut dikabulkan oleh Allah SWT. Shalat dilakukan minimal 2 raka'at dan maksimal 12 raka'at dengan salam setiap 2 rakaat. Shalat ini dapat dilakukan kapan saja asalkan tidak pada waktu-waktu yang dilarang untuk melakukan shalat.
Keampuhan doa hajat dan masa ke masa menampakkan eksistensi nyata di lapangan. Bahkan, ritual ini telah dicontohkan Nabi saw dan diikuti generasi berikutnya di zaman Khulafaur Rasyidin.
Menurut riwayat beberapa hadits, ada seorang sahabat yang kehilangan fungsi indra penglihatannya, kemudian meminta petunjuk Nabi saw agar diajarkan doa atau ritual tertentu untuk mengembalikan fungsi penglihatannya. Nabi saw lantas mengajarkan ritual hajat lengkap dengan doanya. Allah akhirnya mengabulkan doa itu dan ia sembuh total. Begitu juga pada masa Khalifah Utsman bin Affan, ada seorang sahabat yang mengharap simpati beliau, melalui ritual hajat, dengan segera Allah mengijabahnya. Berdasar penelusuran fakta di lapangan, baik masa lalu maupun sekarang,

Hadits Rasulullah SAW terkait shalat hajat antara lain :


  1. "Siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian shalat dua rakaat (Shalat Hajat) dan sempurna rakaatnya maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat" ( HR.Ahmad )

  2. “Barangsiapa yang memunyai kebutuhan (hajat) kepada Allah atau salah seorang manusia dari anak-cucu adam, maka wudhulah dengan sebaik-baik wudhu. Kemudian shalat dua rakaat (shalat Hajat), lalu memuji kepada Allah, mengucapkan salawat kepada Nabi ? Setelah itu, mengucapkan “Laa illah illallohul haliimul kariimu, subhaana.... (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

  3. Diriwayatkan dari Abu Sirah an-Nakh’iy, dia berkata, “Seorang laki-laki menempuh perjalanan dari Yaman. Di tengah perjalan keledainya mati, lalu dia mengambil wudhu kemudian shalat dua rakaat, setelah itu berdoa. Dia mengucapkan, “Ya Allah, sesungguhnya saya datang dari negeri yang sangat jauh guna berjuang di jalan-Mu dan mencari ridha-Mu. Saya bersaksi bahwasanya Engkau menghidupkan makhluk yang mati dan membangkitkan manusia dari kuburnya, janganlah Engkau jadikan saya berhutang budi terhadap seseorang pada hari ini. Pada hari ini saya memohon kepada Engkau supaya membangkitkan keledaiku yang telah mati ini.” Maka, keledai itu bangun seketika, lalu mengibaskan kedua telinganya.” (HR Baihaqi; ia mengatakan, sanad cerita ini shahih)

  4. Ada seorang yang buta matanya menemui Nabi saw, lalu ia mengatakan, “Sesungguhnya saya mendapatkan musibah pada mata saya, maka berdoalah kepada Allah (untuk) kesembuhanku.” Maka Nabi saw bersabda, “Pergilah, lalu berwudhu, kemudian shalatlah dua rakaat (shalat hajat). Setelah itu, berdoalah....” Dalam waktu yang singkat, laki-laki itu terlihat kembali seperti ia tidak pernah buta matanya.” Kemudian Rasulullah saw bersabda, “Jika kamu memiliki kebutuhan (hajat), maka lakukanlah seperti itu (shalat hajat).” (HR Tirmidzi)

Sesungguhnya shalat hajat menjadi salah satu solusi mewujudkan impian agar menjadi kenyataan. Shalat hajat juga merupakan usaha batin yang dibenarkan oleh syariat tentang apa saja kebutuhan penting manusia, agar cepat terlaksana. Sehingga, kemudahan, kebahagiaan, dan harapan positif lain bisa tercapai atas kehendak Allah SWT.

Selain itu, Abdurrahman AI-Jaziri menyebut shalat sunah hajat sebagai shalat sunah yang dianjurkan, bagi siapa saja yang berhasrat kuat dikabulkan hajatnya. Shalat hajat dimaksudkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan digunakan sebagai sarana menyampaikan keinginan yang sangat penting kepada Allah.

Menurut suatu riwayat, Nabi saw pernah didatangi Malaikat Jibril as untuk menyampaikan wahyu terkait ajaran Islam. Di dalam penyampaian wahyu itu, Jibril berkata, "Wahai Nabi Allah, bila Anda menghadapi persoalan keduniaan dan Anda menginginkan sesuatu untuk keperluan dunia itu, lakukanlah ritual hajat dan berdoalah agar Allah mengabulkannya dengan segera."

Buku “The Power of Shalat Hajat” yang ditulis oleh Dr. Ahmad Sudirman Abbas, M.A. ini, memberikan jalan dan perantara bagi Anda dalam mewujudkan setiap keinginan dan kebutuhan melalui shalat hajat.
Sebagian orang yang belum mendengar atau memahami shalat hajat, mungkin memiliki sedikit keraguan. Namun, dengan membuktikannya sendiri, tentu itu adalah jawaban yang paling tepat dan terbaik.

Shalat hajat, ditetapkan atau disyariatkan yang secara khusus dikaitkan kepada ibadah bagi yang sedang memiliki kebutuhan atau permasalahan. Dan tentunya, ini lebih spesifik dibandingkan dengan shalat-shalat lain dan memiliki suatu keistimewaan sendiri dari Allah dan Rasulullah saw.

Selain itu, shalat hajat merupakan suatu cara paling tepat dalam mengadukan permasalahan yang sedang dihadapi oleh seorang muslim.

Shalat hajat merupakan salah satu jenis shalat yang disyariatkan di dalam Islam. Dasar hukum shalat hajat terdapat di dalam hadits Rasulullah saw. Para sahabat, ulama salaf, dan para shalihin biasa melakukan shalat hajat, terutama ketika mereka memiliki suatu kebutuhan, baik dalam situasi mendesak maupun dalam situasi biasa. Dari beberapa keterangan yang terdapat di kitab-kitab, baik ulama salaf maupun khalaf (kontemporer), shalat ini telah banyak membuktikan keampuhan atau terkabulnya seluruh permohonan dari kebutuhan yang mereka pinta kepada Allah, sebagaimana yang terdapat pada buku ini.

Shalat hajat juga merupakan bagian dari keringanan dan rahmat dari Allah SWT bagi hamba-Nya. Pada praktiknya shalat hajat ini sangat mudah dan bisa dilakukan pada siang hari atau malam, tidak seperti pada shalat-shalat lainnya secara umum. Misalnya, shalat dhuha hanya bisa dilakukan pada saat matahari terbit sampai datangnya waktu zuhur, atau shalat tahajud yang hanya bisa dilakukan pada malam hari.

Sebagai pembuktian atas kebenaran sabda Rasulullah terhadap shalat hajat, tidak terhitung banyaknya orang yang telah mendapatkan keajaiban dan terkabulnya permintaan atau hajat mereka

Wallahu ‘alam bishawaab.

Sumber : Keajaiban Shalat Hajat - Membuat Keinginan Menjadi Kenyataan. Ibnu Thahir. Qultummedia. Jakarta. 2007 http://www.qultummedia.com ,Kumpulan Shalat-Shalat Sunnat, Drs. Moh. Rifa'i, CV Toha Putra, Semarang, 1993
(id) Tuntunan shalat sunnat, Dzikir.org
(id) Nursyifa.net,Shalat Hajat
The Power of Shalat Hajat. DR. Ahmad Sudiman Abbas, M.A.. Qultummedia. Jakarta. 2008 http://www.qultummedia.com



Rabu, 19 November 2008

Kualitas shalat kita

Firman Allah SWT, yang artinya ,” Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya ,” (Qs. Asy-syams : 9-10). Firman Allah swt, yang artinya ,”.... Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaanya dari ibadah-ibdah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan,” (Qs. Al-‘ankabuut : 45).
Seorang hamba yang taat dan khusyu’ dalam shalatnya, maka ia akan mempunyai jiwa yang tenang. Shalat selalu berimplikasi pada kehidupan mamalah atau sosialnya. Oleh karena itu bila shalat seorang hamba ingin diketahui apakah baik maupun tidak , cukup melihat sikap dan kepribadian kesehariannya. Perilaku shalat yang baik, akan tampak dari sikap kesehariannya. Semakin jauh hamba tersebut dari kekejian dan kemungkaran, semakin nyata bahwa shalatnya adalah baik.
Dalam mengerjakan shalat, haruslah dengan hati yang ikhlas dan kepasrahan yang total. Dengan pengertian semua amalan shalat hanya diperuntukkan hanya untuk Allah swt, dengan kepasrahan total, tidak ada tujuan lain kecuali mengharap ridha, rahmat dan hidayah Allah. Shalat seperti ini akan menghantarkan seseorang pada keberuntungan.

Sebagaimana diperingatkan Allah dalam firman-Nya, yang artinya ,” Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan Apabila mereka berdiri untuk shlat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan shalat) dihadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali ,” (Qs. An-Nisaa’ : 142).

Bila seorang hamba melaksanakan shalat seperti ini, maka shalat menjadi tidak bernilai dan tidak mempunyai energi spiritual.
Lalau bagaimanakah agar shalat kita menjadi lebih bernilai, bisa menghadirkan sifat-sifat keikhlasan, dansebagainya. Marilah saudaraku, kita selalu perbaiki sholat kita. Sehingga tercapai suatu kondisi , sebagaimana difrimankan Allah SWT, yang artinya ,” (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram ,” (Qs. Ar-Rad : 28).

Ada beberapa kriteria dalam batasan-batasan shalat yang bisa dikemukanan , meliputi :

  1. Mu’aqqib (pengintai) , dimana dalam kelompok ini adalah orang yang menganiaya diri sendiri, karena banyak kekurangan dalam shalatnya, misalnya kurang sempurna wudhu-nya, pelaksanaan shalat-nya, maupun rukun-rukun-nya.
  2. Muhasih (penghitung), termasuk dalam kelompok ini, adalah orang yang telah menyempurnakan wudhu-nya, memperhatikan tertib shalat-nya, dan rukun-rukun-nya. Namun masih sulit menguasai hatinya untuk khusyu’ menghadap Allah SWT.
  3. Mukaffar’anhu (penerima ampunan), kelompok ini sudah mampu memperhatikan tata tertib, rukun-rukun dan pelaksanaanya, baik dalam wudhu maupun shalat-nya. Disamping itu, hamba dalam kategori ini selalu berjuang untuk menguasai hatinya untuk bisa khusyu’ menghadap Allah SWT. Hamba ini berada dalam shalat dan perjuangan perang melawan nafsunya.
  4. Mutsah (Penerima pahala), Dalam kategori ini seorang hamba telah mampu menyempurnakan segala kewajiban, rukun-rukun, dan hatinya sibuk menjaga shalatnya dari kelalaian. Seluruh potensi yang ada dikerahkan untuk keutuhan dan kesempurnaan shalat secara ideal.
  5. Muqqarrab min Rabbibi (meraih kedekatan dengan Rabb-nya), kelompok yang mengerjakan shalat sebagaimana peringkat mutsah ditambah upaya menempatkan diri dihadapan Allah Yang Maha Agung. Ia selalu muraqabah dan mahabbah kepada-Nya seakan-akan ia langsung melihat-Nya dan bisikan hatinya mampu ia kendalikan. Sungguh semoga Allah meridhai dan memberikan kepada kita hidayah-Nya untu mencapai tingkatan ini.

Saudaraku, semoga kita diberi hiadayah Allah untuk selalu memperbaiki kualitas shalat kita.

Allahu a’lam.

Sumber : Muhammad Makhdlori, Menyingkap mukjizat shalat Dhuha.



Senin, 17 November 2008

Penyakit hati

Bila kita merenung lebih jauh , sebenarnya kita sendirilah yang membuat rasa cemas itu terjadi pada diri kita Bahkan kita sendiri juga yangmempersilahkan kesusahan dan kesedihanmenghampiri kita. Atau bisa dikatakan , banyak diantara kita yang memilih menyiksa diri dengan penyakit hati ini. Penyakit ini bermula pada kerusakan pikiran kita dan akibat dati kurang rasa iman kita kepada Allah SWT.
Salah satu penyakit tersembunyi ini adalah iri. Orang yang terjangkit penyakit ini, akan lebih menyakiti dirinya sendiri daripada menyakiti orang lain. Orang ini akan menyiksa dirinya sendiri karena suatu hal yang bukan miliknya. Bila sifart iri ini mulai menyerang hati pemiliknya. Selanjutnya pemiliknya itu akan dibunuhnya pula.

Allah SWT berfirman, yang artinya ,” Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah berikan kepadanya ? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberinya kerajaan yang beasr ,” (Qs. An-nisaa’ : 54).

Saudaraku , sifat iri akan menghancurkan pemiliknya. Karena apa yang diperbuat dari sifat iri kepada pemiliknya, tak lain adalah akan membawa menuju kekufuran. Rasulullah saw telah memperingatkan akan bahaya sifat iri ,” Waspadalah kalian dari sifat iri, karena iri akan memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar atau rerumputan (sebagaimana dikatakan dalam riwayat lain) ,” (Hr Abu Dawud).

Dilain pihak , Rasulullah saw juga bersabda, yang artinya ,” Penyakit umat-umat terdahulu akan menjalar kepada kalian, yakni penyakit iri dan salingmembenci. Keduanya adalah pemangkas. Aku tidak mengatakan ini akan memangkas rambut, akan tetapi ini akan memangkas agama “, (Hr at-Tirmidzi).

Hasan ra pernah berkata ,” Aku tidak pernah melihat orang yang zalim, keadaanya seperti orang yang dizalimi, seperti halnya keadaan orang yang sedang iri yakni berperasaan terus, selalu bersedih, dan air mata terus menetes tak terhenti “,

Ibn Ms’ud ra pernah mengatakan ,” Janganlah kalian menentang nikmat-nikmat Allah ,”
Dikatakan kepadanya ,” Siapakah yang menentang nikmat-nikmat allah itu ?”
Ia menjawab ,” Mereka adalah orang-orang yang iri kepada manusia karena karunia yang Allah telah berikan kepadanya ,”.

Seorang ulama Mansyur, pernah manyatakan bahwa,” Katakanlah peada orang yang selalu iri kepadaku, tahukah engkau kepada siapa, engkau telah bertindak tidak sopan. Engkau telah bertindak tidak sopan kepada Allah atas ketentuannya karena engkau tidak rela atas apa yang Allah berikan kepadaku”.

Iri merupakan dosa pertama dalam maksiat kepada Allah, baik dilangit maupun di bumi.Jika dilangit adalah irinya iblis kepada Adam as, sedangkan di bumi adalah irinya Qabil kepada Habil.

Seorang laki-laki dari kaum Quraysi pernah mengatakan,” Mereka telah iri atas kenikmatan yang telah tampak , selanjutnya mereka menyambarnya dengan kata-kata batil. Bila Allah telah memberikan suatu kenikmatan, kata-kata para penentang nikmat tidak akan berpengaruh pada nikmat-nikmat itu.”

Saudaraku, marilah kita berusaha menjauhi sifat iri. Berlari jauhlah dari hal itu, seperti kita lari karena dikejar anjing. Jangan pernah iri kepada seseorang yang telah Allah berikan karunia-Nya. Dengan iri itu, berarti kita telah menyalahkan keadilan Allah azza wa jalla, Allah Maha Tinggi dari semua itu.

Jika kita iri, maka seakan-akan kita mengatakan kepada Allah ,” Engkau telah memberi kepada seseorang yang tidak berhak menerimanya dan Engkau malah meninggalkan aku,”
Astagfirullah, apakah kita ingin kita sendirilah yang membagi-bagi rejeki ?
Apakah kita lebih tahu tentang kondisi makhluk allah daripada Allah sendiri ?

Jagalah diri kita dari sifat iri, karena dalam sifat iri akan tumbuh dan berkembang rasa benci antara sesama manusia. Iri akan menimbulkan permusuhan .

Mengapa kita menyiksa diri sendiri ?
Mengapapa kita biarkan kesusahan dan kesedihan menguasai kita hanya karena sifat ini ?
Janganlah pernah membenci orang lain, karena Allah telah memberikan kepadanya sebagian karunia-Nya.
Ya, Allah ampunilah hambamu ini.

Dengan begitu perasaan dan jiwa akan menjadi tenang dan tentram, dan terjauakan dari rasa cemas, kesusahan dan kesedihan.

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat iri.

Sumber : Adil Fathi Abdullah, membangun positive thingking secara Islam




Minggu, 16 November 2008

hamba yang bersyukur

Firman Allah SWT , yang artinya “Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu-bapakku dan untuk mengerjakan amal shalih yang Engkau ridhai , dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu kedalam golongan hamba-hamba-Mu yang shalih, (Qs An-Naml : 19).
Bersyukur memang mensyaratkan sebuah kesadaran tentang betapa luas rahmat Allah SWT. Kita harus berusaha membiasakan diri untuk memiliki kesadaran tersebut, untuk menhindari dari kekeliruan atau kekurang tepatan penerapan kalimat syukur.
Kita sudah dan sering mengucapkan alhamdulillah , namun kadang perbuatan kita masih diliputi dengan ketamakan, egoisme, menganiaya orang lain, atau bisa juga perbuatan kita sudah mendekati baik, namun masih saja berkeluh kesah, marah atau sebagainya.

Kita harus selalu berupaya mendekatkan diri kepada Allah SWT dan berdoa meminta bimbingan –Nya agar menjadi hamba-hamba yang pandai bersyukur. Kita pupuk terus rasa syukur kita dalam jiwa. Hal ini dikatakan sebagai jalan terbaik untuk menghindarakn diri dari kejahatan diri.

Pesan Allah dalam firman-Nya, yang artinya ,” ..... Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mesyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu-bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shalih yang Engkau ridhai ; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak-cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri “, (Qs. Al-Ahqaaf : 15).

Dengan berdoa syukur diatas , bersyukur , sebenarnya kita sedang meng-internaslisasi-kan rasa syukur kita kebawah sadar.
Inilah yang dikatakan sebagai afrimasi sebagaimana dikembangkan dalam pelatihan-pelatihan motivasi , pengembangan diri kemudian menyuntikkan ungkapan-ungkapan positif ke dalam diri.

Doa adalah salah satu bentuk afirmasi yang terbaik. Rasulullah selalu menganjurkan untuk mengulang-ulang doa maupun tilawah Al-Qur’an. Didalam doa kita didalam shalat kita . Dengan doa dan bacaan Al-Qur’an sebagaimana yang diajarkan Rasulullah , anda akan membuktikan kekuatannya pada diri anda.

Dari riwayat hadits Bukhari, Rasulullah bersabda, yang artinya, “Lihatlah orang yang dibawah kalian dan janganlah kalian melihat orang yang diatas kalian. Karena sesungguhnya itu lebih pantas, agar kalian tidak memandang rendah atas nikmat Allah yang diberikan kepada kalian”.

Dengan semakin sering kita mengulang doa syukur, maka makin kuatlah tertanam di alam bawah sadar kita. Syukur akan senantiasa berpijar menerangi kalbu dan tindakan kita. Semoga kita termasuk hamba-hamba-Nya yang pandai dan selalu bersyukur atas nikmat-Nya.

Sumber : Rusdin SR, Ummu alifm , Inilah Rahasia Bersukur.



Jumat, 14 November 2008

Memunculkan kekuatan diri

Dr. David Seabury dalam The Art Living Without Tension , dinyatakan pendapatnya tentang kekuatan batin yang dimiliki semua orang :” Tidak ada terapi yang lebih penting dibandingkan dengan memperingatkan diri kita sendiri tentang kekuatan dimensi ini, dan mempelajarinya terus –menerus. Pendirian kuat yang dimiliki setiap orang akan menjadi modal penting untuk melakukan banyak hal dalam hidup.
Setelah sekitar stengah abad melakukan penelitian klinis, dikatakan dengan tegas bahwa, pusat dari keberanian dan kekuatan batin terdapat dalam diri setiap orang, dan kepercayaan terhadap fakta ini merupakan hal mendasar dari segala bentuk terapi.

Sering orang menanyakan pada Dr David , bahwa mereka percaya akan kekuatan batin-nya sendiri, tetapi tidak tahu bagaimana caranya ?


Benar juga logika mereka, bagaimana saya bisa percaya kepada sesuatu yang tidak saya percayai ?

Anda tidak bisa percaya kepada sesuatu yang tidak anda percayai. Dan walaupun anda berjuang keras untuk menumbuhkan kepercayaan tersebut, itu tetap saja percuma.
Namun demikian bila anda bisa menemukan diri anda yang lebih hebat. Dan ketika anda percaya pada diri anda, maka tidak ada persoalan yang muncul.

Lalu bagaimana caranya ?

Ya dengan , menantang diri anda sendiri.

Hanya inilah cara untuk menyelam kedalam sumber kekuatan batin. Misalnya anda melakukan suatu kegiatan. Dan ketika menghadapi masalah, anda bisa mengubahnya menjadi petualangan yang kreatif. Anda bisa menikmati kesulitan anda jika anda mampu mengubahnya secara bijak menjadi tantangan yang menarik.

Suatu penelitian di Wall Street, membuktikan nilai dari pekerjaan/ kegiatan yang dikerjakan dengan rasa senang. Salah satu kesimpulan dari penelitian itu menyebutkan bahwa bekerja dengan riang dapat meningkatkan keuntungan finansial 75% lebih.
Seorang pedagan teh yang terkenal Thomas Lipton, bahkan memajang semboyan : “ Bekerja adalah kesenanganku”.

Tantangan akan menumbuhkan kepercayaan diri . Sedangkan kepercayaan diri menumbuhkan kesuksesan.

Tingkat keberhasilan seseorang ditentukan oleh kemampuannya memusatkan kekuatan mental dalam mencapai sasaran. Dengan demikian , kita mengubah masa depan dengan terlebih dahulu mengubah mentalitas dan menjernihkan pikiran kita.

Sumber : Secrets of mental Magic , Vernon Howard.




Kamis, 13 November 2008

Tips, adab bertamu

Saudaraku, bertamu , baik kepada kerabat, tetangga , relasi atau pihak lainnya, bukan hanya baik ditinjjau dari segi budaya tetapi juga sangat dianjurkan dalam Islam. Karena ini merupakan salah satu sarana untuk mempererat tali persaudaraan sesama.
Firman Allah, yang artinya ,” Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kalian berbangsa-bangsa, dan bersuku-suku supaya kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kalian disisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa ,” (Qs. Al Hujurat : 13 ) .
Dari riwayat Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya ,” Bila seseorang mengunjungi saudaranya, maka Allah berkata kepadanya “ Engkau dan perjalanan-mu itu adalah baik, dan engkau telah menyiapkan suatu tempat tinggal di jannah (surga),” (Shahih al-Abdul Mufrad no. 345).

Namun tentu saja , juga ada adab-adab dalam bertamu, antara lain ;


  1. Beretikad dan niat yang baik. Ini adalah alasan yang paling utama , bertamu kepadanya karena semata-mata rasa cinta karena Allah dan bukan untuk tujuan lainnya. Niscaya Allah akan mencintai sebagaimana ia mencintai saudaranya. Dalam riwayat Shahih al-Abdul Mufrad no. 350, Ash Shahihah no. 1044, bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya “ Ada seorang yang berkunjung kepada saudaranya didalam suatu kampung, maka Allah mengirim malaikat untuk mengawasi arah perjalannya. Ia (malaikat) bertanya kepadanya :”Mau kemana anda pergi ?” Ia menjawab :”Kepada saudaraku yang ada di kampung ini. Malaikat berkata “ Apakah dia memiliki nikmat (rizki) yang akan diberikan kepada engkau?”. Dia menjawab” Tidak, semata-mata saya mencintainya karena Allah”. Malaikat berkata :”Sesungguhnya saya diutus oleh Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah mencintaimu sebagaimana kamu mencintai saudaramu”.
  2. Tidak memberatkan tuan rumah. Hendaklah pula seorang tamu berusaha untuk tidak membuat repot atau menyusahkan tuan rumah. Sebagaimana sabda Rasulullah saw, yang artinya ,” Bagaimana bisa dia menyebabkan saudaranya terjatuh kedalam perbuatan dosa ?” Beliau menjawab,” dia tinggal di tempat saudaranya , padahal saudaranya tersebut tidak memiliki sesuatu yang bisa disuguhkan kepadanya “, (Hr Muslim). Al Imam an Nawawi berkata ,’karena keberadaan si tamu yang lebih tiga hari itu bisa menyebab-kan tuan rumah terjatuh dalam perbuatan ghibah, atau berniat untuk menyakitinya atau berburuk sangka (kecuali bila mendapat izin dari tuan rumah)’ (syarh shahih Muslim 12/28).
  3. Memilih waktu berkunjung. Bertamu pada waktu yang kurang tepat bisa menimbulkan perasaan kurang baik dari tuan rumah bahkan juga bagi tetangganya. Sahabat Anas ra , menyatakan ‘Rasulullah tidak pernah mengetuk pintu pada keluarganya pada waktu malam. Beliau biasanya datang kepada mereka pada waktu pagi atau sore “, (Muttafaqun ‘alaihi). Begitulah akhlak mulia Rasulullah , beliau memilih waktu yang tepat untuk mengunjungi saudaranya.
  4. Meminta izin kepada tuan rumah. Firman Allah SWT, yang artinya ,” Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik agar kamu selalu ingat ,” (Qs An-nur : 27).

Rasulullah bersabda ,” Meminta izin itu dijadikan suatu kewajiban karena untuk menjaga pandangan mata “. (Muttafaqun ‘alaihi).
Rumah bagaikan penutup aurat bagi segala sesuatu yang ada didalamnya. Jika seorang tamu meminta izin kepada tuan rumah. Maka ada kesempatan bagi tuan rumah untuk mempersiapkan kondisi didalam rumahnya itu. Sehingga tidaklah dibenarkan ia melihat kedalam rumah melalui suatu celah untuk mengetahui ada atau tidaknya tuan rumah sebelum dipersilahkan masuk.
Allah melarang orang mukmin untuk memasuki rumah orang lain tanpa seizin penghuninya (Taisirul Karimir Rahman , Asy syaikh Abdurrahman As Sa’di).

Lalu bahgaimana cara meminta izin ?
Saudaraku, dalam hal meminta izin, Rasulullah telah memberikan contoh antara lain :

  • a. Mengucapkan salam. Pernah salah seorang sahabat dari Bani ‘Amir meminta izin kepada Rasulullah ketika beliau sedang berada dirumahnya. Orang tersbut mengatakan “Bolehkah saya masuk”. Maka Rasulullah memerintahkan pembantunya dengan bersabda ,” Keluarlah, ajari orang ini tata cara meminta izin , katakanlah kepadanya : ‘Assalu’alaikum, bolehkah sasya masuk ?’ . Sabda Rasulullah-pun didengar sahabat tadi, sehingga dia mengatakan itu: “akhirnya Rasul pun mempersilahkan nya untuk masuk rumah beliau.” (Hr Abu Dawud).
  • b. Meminta izin hingga tiga kali. Rasulullah saw bersabda, yang artinya,” Meminta izin itu tiga kali, apabila diizinkan , maka masuklah , jika tidak maka kembalilah “. (muttafaqun ‘alaihi). Firman Allah SWT , yang artinya ,”Jika kamu tidak menemui seorangpun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan Jika dikatakan kepadamu :”Kembalilah, maka hendaknya kamu kembali. Itu lebih bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (An-Nur : 28)

Selanjutnya ada beberapa adap yang juga harus diperhatikan yaitu :

  1. Memperkenalkan identitas diri. Ketika Rasulullah menceritakan tentang kisah Isra’ Mi’raj, beliau bersabda, yang artinya “ Kemudian Jibril naik ke langit dunia dan meminta izin untuk dibukakan pintu langit . Jibril ditanya “ Siapa anda”. Jibril menjawab , “Jibril”. Kemudian ditanya lagi ,” Siapa yang bersama anda?”. Jibril menjawab “,Muhammad”. Kemudian Jibril naik ke langit, kedua, ketiga, keempat dan seterusnya disetiap pintu langit, Jibril ditanya ,” Siapa anda?” Jibril menjawab,”Jibril”. Al Imam al Nawawi ra dalam kitabnya Riyadhush shalihin , membuat bab khusus ,” Bab yang bahwasanya termasuk sunnah jika seorang yang meminta izin (bertamu) ditanya namanya :”Siapa anda?”. Maka harus dijawab dengan nama atau kunyah yang sudah dikenal . Deikian sunnah dari Rasul yang langsung dipraktekkan oleh para sahabat, bahkan beliau pernah marah kepada salah seorang sahabat ketika kurang memperhatikan adab dan tata cara yang telah beliau contohkan. Sebagaimana dikatakan oleh Jabir :”Aku mendatangi Rasul, kemudian aku mengetuk pintunya, beliau bersabda ,”Siapa ini?”. Aku menjawab “Saya”. Maka beliaupun bersabda :”saya...saya !! Seolah-olah beliau tidak menyukainya”. (Muttafaqun alaihi).
  2. Menyebutkan keperluan. Sikap ini menjadikan tuan rumah lebih perhatian dan menyiapkan diri ke arah tujuan kunjungan tersebut, serta dapat mempertimbangkan dengan keperluannya sendiri. Hal ini sebagaimana Allah mengisahkan para malaikat yang bertamu kepada Ibrahim as didalam Al-Qur’an ,yang artinya ,” Apakah urusan-mu wahai para utusan ?”, Mereka menjawab,”Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang berdosa “. (Qs Adz Dzariyat : 32).
  3. Segera kembali setelah urusan selesai. Ini juga termasuk adab yang harus diperhatikan dalam bertamu, agar tidak mengganggu keperluan tuan rumah. Firman Allah SWT, yang artinya ,”.... tetapi jika kalian diundangmaka masuklah, dan bila telah selesai makan maka kembalilah tanpa memperbanyak percakapan ....”. (Qs AlAhzab : 53).
  4. Mendoakan tuan rumah . Sebagaimana telah diajarkan oleh Rasulullah dengan doanya Allahumma baariklahum fiimaa razaqtahum waghfirlahum warhamhum ( Ya Allah... , berikanlah barahkah untuk mereka pada apa yang telah Engkau berikan rizki kepada mereka, ampunilah mereka dan rahmatilah mereka “ (Hr Muslim).

Wallahu a’lam bishowab.

Sumber : Bulletin Islam As-sunnah, www.assalafy.org



Rabu, 12 November 2008

Tips, pengecekan tutup radiator

Tentu anda sudah mengenal peralatan radiator di mobil anda. Betul sekali anda, Radiator berfungsi sebagai sistem pendingin mesin, agar tidak menjadi terlalu pana saat bekerja. Disini kita membahas salah satu komponen radiator, yaitu tutup radiator.
Memang sepintas kelihatan sepele , yaitu perangkat tutup radiator. Tetapi kalau diperhatikan lebih jauh, fungsi tutup ini cukup vital juga. Kita perlu mencermati atau rutin melakukan pengecekan komponen ini. Karena resiko akan menanti anda.

Radiator selalu membutuhkan air, apalagi ketika mobil anda mengalami gejala overheating.
Minimal ada tiga komponen yang harus dilakukan pemeriksaan, yaitu
1. klep tekan,
2. pegas, dan
3. klep vakum

Klep tekan bersama pegas berfungsi untuk menjaga agar tekanan dalam ruang radiator konstan atau stabil. Bila suhu mesin meningkat, menyebabkan temperatur air dalam radiator ikut meningkat. Karena adanya lubang pernapasan,maka desakan tekanan didalam ruag pendingin juga meningkat.

Ketika tekanan tersebut telah mencapai batas minimal, maka kerja pegas , klep tekan akan membuka. Selanjutnya, uap radiator disalurkan ke reservoir. Tutp ini akan membuka bila tekanan mencapai 0,9 bar.
Dan akan menjadi masalah bila alat pegas ini macet. Katup tekan akan sulit membuka meskipun tekanan/ desakan ruang pendingin meningkat, melebihi tekanan pegas.

Akibat langsung yang dirasakan adalah temperatur mesin merangkak naik hingga menjadi overheat.

Selanjutnya , bagaimana bila terjadi , katup vakum yang ngadat ?

Pada tutup radiator, klep ini bertugas ketika suhu mesin mulai turun. Akibat perubahan temperatur ini, tekanan ruang radiator bergeser menurun. Sehingga dari ruang pendingin timbul kondisi menghisap.

Selanjutnya karena ada tekanan hisap, maka klep vakum terbuka. Andai saja peralatan ini macet, air dari reservoir tidak akan mengisi radiator. Padahal cadangan air ini dipergunakan untuk mengisi cairan pendingin secara otomatis. Bila fungsi ini bermasalah, maka akibatnya air radiator akan cepat habis. Selanjutnya tentu saja mesin menjadi rawan overheating.

Untuk mengantisipasi gejala-gejala diatas, sebaiknya ganti saja tutup radiator dengan yang baru. Gak mahal kok,.

Sumber :Otomotif, aneka tips merawat mesin mobil.




Selasa, 11 November 2008

Ada Apa Dengan Doa kita

Seringkali kita mengalami suatu kondisi , dimana setelah berdoa , namun kita masih diliputi perasaan cemas, takut , gundah, gelisah. Kalaupun demikian berarti keyakinan kita akan kekuatan bawah sadar kita masih perlu diperbaiki kembali.
Tidak ada kata mengapa, dalam sebuah keyakinan. Kata-kata mengapa ini, menunjukkan bahwa kita belum yakin terhadap doa yang kita panjatkan. Anda perlu ingat bahwa kepasrahan total kepada bawah sadar anda sangatlah diperlukan. Doa yang terlalu dipaksakan justru tida efektif bagi bawah sadar kita.
Pemaksaaan disini , dimaksudkan sebagai tidak tergesa-gesa dalam mengharapkan hasil dari doa, yang anda kirimkan ke alam bawah sadar anda. Pemaksaan ini makin membuat kita semakin tidak rileks. Pemaksaan ini hanya membuat anda menjadi tegang. Kodisi tegang dan tidak rileks ini akan menutup pintu perwujudan bawah sadar menjadi suatu realitas yang fisik.

Mari kita berdoa. Namun dalam doa ini, kita jangan hanya melakukan semacam sharing kepada Allah. Karena didalam sharing , anda masih membagi beban, anda masih memiliki beban. Berdoalah, dengan cara menyerahkan seluruh masalah apapun yang dihadapi saat ini. Serahkan seluruh masalah anda pada Allah. Biarkan Allah yang menyelesaikan ini semua.

Yang kita perlukan disini adalah kesabaran. Benjamin Franklin menyatakan bahwa orang yang memiliki kesabaran juga akan memiliki apa yang dikehendakinya.
Firman Allah SWT, yang artinya ,” Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-rangyang sabar ,” .(Qs Al-Baqarah : 153).

Dari hadits riwayat Bukhari – Muslim, bahwa Rasulullah SAW bersabda, yang artinya ,” Pasti akan diterima doa salah satu dari kamu selama tidak keburu, hingga saya berkata : Saya telah berdoa tetapi tidak diterima”.

Firman Allah SWT, yang artinya ,” Dan manusia berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan. Dan ,manusia itu tergesa-gesa “, (Qs. Al-Isra’ : 11).

Berikan waktu sepenuhnya bagi bawah sadar anda untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan (doa) yang telah anda delegasikan kepadanya. Jangan ganggu alam bawah sadar anda dengan kecemasan, kekhawatiran dan ketakutan.

Banyak hamba yang telah berdoa dan meminta segala keinginan-keinginan namun pada waktu yang bersamaan masih memproduksi kekhawatiran dan kecemasan dalam pikiran mereka. Kekhawatiran dan kecemasan inilah yang akan mereduksi doa-doa itu.

Terimalah kehidupan ini apa adanya. Kegelisahan, kekhawatiran atau kesedihan muncul karena kita mencoba melawan masalah yang ada. Tetaplah tenang. Berdoalah dan bersabarlah, dengan kepasrahan total, anda akan melihat bahwa solusi dari masalah tersebut akan datang dengan sendirinya. Ketenangan andalah yang menarik pintu penyelesaian dari masalah itu.

Bila kita telah menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah , mengapa mesti harus cemas ?
Mengapa masih ada kekhawatiran, kegundahan dalam kehidupan ini ?

Bila kita masih diliputi kersahan, gundah, gelisah , maka penyerahan itu belumlah sempurna. Penyerahan , kepasrahan kita masih setengah hati. Kita belum yakin akan kuasa Allah. Keyakinan yang setengan hati inilah yang menjadi faktor penghambat terkabulnya (bekerjanya) doa. Ketidakyakinan inilah yang menghambat aliran keberlimpahan berkah Allah mengalir bebas pada diri kita.

Firman Allah, yang artinya ,” Katakanlah, hai hamba-hamba-Ku yang mendzalimi diri sendiri , janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah ! Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa ! Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Pengasih “, (Az-Zumar : 53).

Saudaraku, yakinlah , percayakanlah semua persoalan anda kepada Allah , dan rasakanlah keajaiban akan segera terjadi dalam kehidupan anda. Janganlah percayakan persoalan anda kepada siapapun atau apapun , karena mereka tidak memiliki daya upaya untuk menyelesaikan persoalan yang sedang anda hadapi.

Mendekatlah dan sujudlah kepada Allah. Dan Allah akan membalas kepasrahan anda dengan pelukan rehmat yang erat dan mesra.

Rasulullah pun mengingatkan dalam sabdanya, “ Jika seorang hamba mendekat kepada-Ku sejengka, maka Aku akan mendekat kepadanya sedepa. Dan jika ia datang kepada-Ku berjalan, maka Aku datang kepadanya dengan berlari “.
Allah sangat peduli kepada kita. Permasalahan apapun yang anda hadapi saat ini , akan beres dengan sendirinya dengan cara mendekat kepada-Nya. Berdoalan dan akan terjadi keajaiban pada diri anda.

Sumber kutipan : Gagal itu indah , Yusran Pora.



Siwak , Salvadora persica

Penggunaan alat-alat kebersihan mulut telah dimulai semenjak berabad-abad lalu. Beraneka ragam peralatan sederhana dipergunakan untuk membersihkan mulut mereka dari sisa-sisa makanan, mulai dari tusuk gigi, batang kayu, ranting pohon, kain, bulu burung, tulang hewan hingga duri landak.
Diantara peralatan tradisional yang mereka gunakan dalam membersihkan mulut dan gigi adalah kayu siwak atau chewing stick. Kayu ini walaupun tradisional, merupakan langkah pertama transisi/peralihan kepada sikat gigi modern dan merupakan alat pembersih mulut terbaik hingga saat ini.

Miswak (Chewing Stick) telah digunakan oleh orang Babilonia semenjak 7000 tahun yang lalu, yang mana kemudian digunakan pula di zaman kerajaan Yunani dan Romawi, oleh orang-orang Yahudi, Mesir dan masyarakat kerajaan Islam. Siwak memiliki nama-nama lain di setiap komunitas, seperti misalnya di Timur Tengah disebut dengan miswak, siwak atau arak, di Tanzania disebut miswak, dan di Pakistan dan India disebut dengan datan atau miswak.
Penggunaan chewing stick (kayu kunyah) berasal dari tanaman yang berbedabeda pada setiap negeri. Di Timur Tengah, sumber utama yang sering digunakan adalah pohon Arak (Salvadora persica), di Afrika Barat yang digunakan adalah pohon limun (Citrus aurantifolia) dan pohon jeruk (Citrus sinesis). Akar tanaman Senna (Cassiva vinea) digunakan oleh orang Amerika
berkulit hitam, Laburnum Afrika (Cassia sieberianba) digunakan di Sierre Leone serta Neem (Azadirachta indica) digunakan secara meluas di benua India.

Istilah siwak sendiri pada kenyatannya telah umum dipakai selama masa kenabian
Nabi Muhammad yang memulai misinya sekitar 543 M.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : “Seandainya tidak memberatkan ummatku niscaya akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan sholat (dalam riwayat lain : setiap akan berwudhu’).”
Nabi memandang kesehatan dan kebersihan mulut adalah penting, sehingga beliau senantiasa
menganjurkan pada isterinya untuk selalu menyiapkan siwak .

Siwak terus digunakan hampir di seluruh bagian Timur Tengah, Pakistan, Nepal, India, Afrika dan Malaysia, khususnya di daerah pedalaman. Sebagian besar mereka menggunakannya karena faktor religi, budaya dan sosial. Ummat Islam di Timur Tengah dan sekitarnya menggunakan siwak minimal 5 kali sehari disamping juga mereka menggunakan sikat gigi biasa. Penelitian yang dilakukan oleh Erwin dan Lewis (1989) menyatakan bahwa pengguna siwak memiliki relativitas yang rendah dijangkiti kerusakan dan penyakit gigi meskipun mereka
mengkonsumsi bahan makanan yang kaya akan karbohidrat.

Morfologi dan Habitat Tanaman Siwak
Siwak atau Miswak, merupakan bagian dari batang, akar atau ranting tumbuhan Salvadora persica yang kebanyakan tumbuh di daerah Timur Tengah, Asia dan Afrika. Siwak berbentuk batang yang diambil dari akar dan ranting tanaman arak (Salvadora persica) yang berdiameter mulai dari 0,1 cm sampai 5 cm. Pohon arak adalah pohon yang kecil seperti belukar dengan batang yang bercabang-cabang, berdiameter lebih dari 1 kaki. Jika kulitnya dikelupas
berwarna agak keputihan dan memiliki banyak juntaian serat. Akarnya berwarna cokelat dan bagian dalamnya berwarna putih. Aromanya seperti seledri dan rasanya agak pedas.

Siwak berfungsi mengikis dan membersihkan bagian dalam mulut. Kata miwak sendiri berasal dari bahasa arab ‘yudlik’ yang artinya adalah memijat (massage). Siwak lebih dari sekedar sikat gigi biasa, karena selain memiliki serat batang yang elastis dan tidak merusak gigi walaupun di bawah tekanan yang keras, siwak juga memiliki kandungan alami antimikrobial dan antidecay
system (sistem antipembusuk). Batang siwak yang berdiameter kecil, memiliki kemampuan fleksibilitas yang tinggi untuk menekuk ke daerah mulut secara tepat dan dapat mengikis plak pada gigi. Siwak juga aman dan sehat bagi perkembangan gusi.

Kandungan Kimia Batang Kayu Siwak

Al-Lafi dan Ababneh (1995) melakukan penelitian terhadap kayu siwak
dan melaporkan bahwa siwak mengandung mineral-mineral alami yang dapat
membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri, mengikis plaque, mencegah
gigi berlubang serta memelihara gusi. Siwak memiliki kandungan kimiawi yang
bermanfaat, meliputi :
Antibacterial Acids, seperti astringents, abrasive dan detergent yang berfungsi untuk membunuh bakteri, mencegah infeksi, menghentikan pendarahan pada gusi. Penggunaan kayu siwak yang segar pertama kali, akan terasa agak pedas dan sedikit membakar, karena terdapat kandungan serupa mustard yang merupakan substansi antibacterial acid tersebut.
Kandungan kimiawi seperti Klorida, Pottasium, Sodium Bicarbonate, Fluorida, Silika, Sulfur, Vitamin C, Trimetilamin, Salvadorin, Tannin dan beberapa mineral lainnya yang berfungsi untuk membersihkan gigi, memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi. Bahan-bahan ini sering diekstrak sebagai bahan penyusun pasta gigi.
Minyak aroma alami yang memiliki rasa dan bau yang segar, yang dapat menyegarkan mulut dan menghilangkan bau tidak sedap.
Enzim yang mencegah pembentukan plak yang merupakan penyebab radang gusi dan penyebab utama tanggalnya gigi secara prematur.
Anti Decay Agent (Zat anti pembusukan) dan Antigermal System, yang bertindak seperti Penicilin menurunkan jumlah bakteri di mulut dan mencegah terjadinya proses pembusukan. Siwak juga turut merangsang produksi saliva, dimana saliva sendiri merupakan organik mulut yang melindungi dan membersihkan mulut.
Menurut laporan Lewis (1982), penelitian kimiawi terhadap tanaman ini telah dilakukan semenjak abad ke-19, dan ditemukan sejumlah besar klorida, fluor, trimetilamin dan resin. Kemudian dari hasil penelitian Farooqi dan Srivastava (1990) ditemukan silika, sulfur dan vitamin C. Kandungan kimia tersebut sangat bermanfaat bagi kesehatan gigi dan mulut dimana trimetilamin dan vitamin C membantu penyembuhan dan perbaikan jaringan gusi. Klorida bermanfaat untuk menghilangkan noda pada gigi, sedangkan silika dapat bereaksi sebagai penggosok. Kemudian keberadaan sulfur dikenal dengan rasa hangat dan baunya yang khas, adapun fluorida berguna bagi kesehatan gigi sebagai pencegah terjadinya karies dengan memperkuat lapisan email dan mengurangi larutnya terhadap asam yang dihasilkan oleh bakteri.

Siwak sebagai zat antibakterial
El-Mostehy dkk (1998) melaporkan bahwa tanaman siwak mengandung zat-zat antibakterial. Darout et al. (2000) Melaporkan bahwa antimikrobial dan efek pembersih pada miswak telah ditunjukkan oleh variasi kandungan kimiawi yang dapat terdeteksi pada ekstraknya. Efek ini dipercaya berhubungan dengan tingginya kandungan Sodium Klorida dan Pottasium Klorida seperti salvadourea dan salvadorine, saponin, tannin, vitamin C, silika dan resin, juga cyanogenic
glycoside dan benzylsothio-cyanate. Hal ini dilaporkan bahwa komponen anionik alami terdapat pada spesies tanaman ini yang mengandung agen antimikrobial yang melawan beberapa bakteri. Nitrat (NO3-) dilaporkan mempengaruhi transportasi aktif porline pada Escherichia coli seperti juga pada aldosa dari E. coli dan Streptococcus faecalis. Nitrat juga mempengaruhi transport aktif oksidasi fosforilasi dan pengambilan oksigen oleh Pseudomonas aeruginosa dan Stapyhylococcus aureus sehingga terhambat.

Menurut hasil penelitian Gazi et al. (1987) ekstrak kasar batang kayu siwak pada pasta gigi yang dijadikan cairan kumur, dikaji sifat-sifat antiplaknya dan efeknya terhadap komposisi bakteri yang menyusun plak dan menyebabkan penurunan bakteri gram negatif batang.


Sebuah penelitian tentang Periodontal Treatment (Perawatan gigi secara berkala) dengan mengambil sampel terhadap 480 orang dewasa berusia 35-65 tahun di kota Makkah dan Jeddah oleh para peneliti dari King Abdul Aziz University Jeddah, menunjukkan bahwa Periodontal Treatment untuk masyarakat Makkah dan Jeddah adalah lebih rendah daripada treatment yang harus diberikan kepada masyarakat di negara lain, hal ini mengindikasikan rendahnya kebutuhan masyarakat Makkah dan Jeddah terhadap Periodontal Treatment.

WHO (World Health Organization) turut menjadikan siwak sebagai salah satu komoditaskesehatan yang perlu dipelihara dan dibudidayakan.

Sumber : Muhammad Rachdie Prataman




Senin, 10 November 2008

Izmul A’zham

Banyak dari kita yang tertimpa kesusahan dan kepedihan. Banyak dari kita yang merasa dadanya sempit karena gelisah dan duka. Bila kita merenung lebih jauh, maka penyebab terbesar adalah kita telah melupakan doa kepada Allah SWT. Kita lupa atau alpa untuk menghadap Allah SWT dengan memohon pertolongan-Nya.
Saudaraku, yakinlah Allah SWT tidak akan memupuskan harapan anda, harapan kita semua, bila kita berdiri dihadapan Allah SWT dengan merendahkan diri, khusyu, menharapkan rahmat-Nya dan berdoa kepada-Nya sesuka hati anda untuk segala urusan dunia dan akhirat.
Hal ini dapat terjadi bila kita berdoa dan berharap kepada Allah dengan penuh keyakinan akan dikabulkan .
Firman Allah , yang artinya ,” Dan Tuhanmu berfirman, “ Berdoalah kepada-Ku , niscaya akan Kuperkenankan bagimu ... “, (Qs Al-Mu’min : 60).
Dari riwayat hadits Hr Ahmad, At- Tirmidzi dan Al Haakim, bahwa Rasulullah SAW bersabda, yang artinya ,” Berdoalah kepada Allah dan bersama itu kalian merasa yakin akan dikabulkan”.

Doa itu sendiri adalah ibadah. Maka janganlah kita melupakan bahkan mengabaikan doa. Kita jadikan doa sebagai senjata ditangan dan jangan pernah meninggalkannya.
Rasulullah SAW telah mengajarkan kepada kita bagaimana doa mustajab, dan salah satu hal yang menjadikan doa musjatab adalah berdoa dengan menggunakan Ismullah al –A’zam.

Ismullah al-A’zham.
Banyak riwayat yang menyebutkan tentang ismullah al_Azham. Sebagian ulama mengatakan bahwa ismullah al-Azham ini bukan satu pengertian saja, akan tetapi banyak sekali sesuai dengan banyaknya riwayat yang menyatakannya.

Dari riwayat Abdullah bin Buraidah dari ayahnya, bahwa Rasulullah SAW mendengar seorang laki-laki berkata ,” Ya Allah, sungguh aku minta kepada Engkau bahwa Engkau adalah Allah yang tiada tuhan selain Engkau, Yang Maha Satu dan Mahakekal, yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, serta tidak ada satu pun yang setara dengan Dia “,
Maka Rasulullah SAW bersabda, yang artinya ,” Kamu telah meminta kepada Allah dengan menggunakan Ismul A’zham yang apabila meminta dengannya akan diberi dan apabila berdoa dengannya akan dikabulkan “, (Hr Abu Dawud, at-Tirmidzi dan Ibn Hibban).

Sa’ad bin Malik ra berkata bahwa ia mendengan Rasulullah SAW bersabda , yang artinya ,” Bukankah aku tunjukkan kalian pada Ismullah A’zham yang apabila meminta dengannya akan diberi, dan apabila berdoa dengannya akan dikabulkan. Doa yang telah digunakan Nabi Yunus AS ketika beliau memanggil-manggil nama Tuhan-nya dalam kegelapan yang sangat yakni, “ Laa ilaaja illa Anta subhaanaka inni kuntu minadzdzaalimmiina (tiada tuhan selain Engaku, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dzalim).
’Maka seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW ,” Apakah doa ini khusus untuk Nabi Yunus saja atau untuk semua orang Islam secara umum ?’
Maka Rasulullah SAW menjawab ,” Tidakkah kamu mendengar bunyi firman Allah azza wa jalla ,” Maka Kami perkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman”. (Qs. Al-Anbiyaa’ : 88).

Rasulullah SAW bersabda , “ Setiap muslim yang berdoa dengannya (doanya Nabi Yunus AS) ketika dalam keadaan sakit selama 40 kali, lantas apabila ia mati di tengah sakitnya itu, ia akan diberi pahalanya orang yang mati syahid “. (Hr Al-Hakim).

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda, “ Doa Dzun Nun (Yunus AS) yang ia berdoa dengan doa itu ketika didalam perut ikan besar, yaitu ‘Laa Ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntuk minadzdzaalimmiina (Tiada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim).

Tidak diragukan lagi bahwa berdoa dengan menggunakan doa yang berasal dari Nabi Muhammad SAW, seperti

1. doa dengan menggunakan Ismullah al-A’zham
2. doa al-Ma’tsur
3. doa-doa lain yang berasal dari Rasulullah SAW

itu adalah doa-doa yang lebih baik dari doa-doa yang biasa, seperti yang diucapkan orang-orang yang terkadang ada yang bagus terkadang ada pula yang kurang. Disamping itu , hendaknya kta berpegangan pada doa-doa al-ma’tsur ketika hendak berdoa karena hal itu akan mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat.

Dalam berdoa pun , ada adab-adab yang perlu dipenuhi, antara lain :

  1. tidak berdoa untuk perbuatan dosa, tidak memutuskan silaturahmi serta tidak tergesa-gesa. Dari riwayat Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda, yang artinya ,” Seorang hamba doanya akan senantiasa dikabulkan selama tidak berdoa untuk perbuatan dosa, memutuskan silaturahmi dan selama tidak tergesa-gesa. Dikatakan oleh sahabat,”Wahai Rasulullah SAW apa yang dimaksud dengan tergesa-gesa ? Rasulullah SAW menjawab ,” Aku telah berdoa, aku telah berdoa, tapi aku tidak melihat doaku dikabulkan. Lantas ia merasa kecewa dengan hal itu maka ia pun meninggalkan doa “. (Hr Muslim).
  2. Tidak berdoa hanya untuk urusan dunia. Dimata Allah , dunia sangatlah remeh dan hina, seperti sayap seekor nyamuk. Selain itu hanyalah orang kafir yang mengharapkan dunia. Berbeda dengan orang mukmin, yang ia mengenal balasan di akhirat sebagai sesuatu hal yang lebih baik dan lebih kekal. Seorang mukmin, bila berdoa untuk urusan dunia, harus menyertakan doa untuk meminta balasan di akhirat. Firman Allah yang artinya ,” ... Maka diantara manusia ada orang yang berdoa,’Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia, dan tiadalah baginya bagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan diantara mereka ada orang yang berdoa ,’Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan didunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka “, (Qs. Al-Baqarah : 200 -201).
  3. Bersungguh-sunnguh dalam berdoa. Dari riwayat Anas ra mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda , yang artinya ,” Bila salah seorang kalian berdoa, hendaknya bersungguh-sungguh dalam berdoa dan hendaknya tidak mengatakan ,”Ya Allah , jika Engkau berkenan, maka berilah aku karena sesungguhnya allah tidak membencinya,” (Hr Bukhari-Muslim).
  4. Tidak mengeraskan suara ketika berdoa. Ummu mu’minin Aisyah ra berkata,” Diturunkannya ayat ... “Dan jangan kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah diantara kedua itu “. (Qs. Al-Israa’ :110). Adalah mengenai doa. Karena sesungguhnya Allah SWT , dekat sekali dengan kita, para hamba-Nya. Oleh karena itu, kita tidak diminta mengeraskan suara dalam berdoa. Allah berfirman ,” Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku ...”, (Qs al-Baqarah : 186).
  5. Memilih waktu yang mustajab. Doa memiliki waktu-waktu khusus apabila seorang hamba membacanya, maka doa tidak akan ditolah. Salah satu waktu itu adalah ketika sujud. Allah SWT tidak akan menolak doa seorang hamba yang menyujudkan wajah dan keningnya untuk merendahkan diri karena taut kepada-Nya. Rasulullah SAW bersabda, “ Seorang hamba menjadi lebih dekat dengan Tuhan-nya dalam keadaaan sujud. Maka perbanyaklah doa”. (Hr Muslim).
  6. Salah satu waktu lain, dimana berdoa menjadi mustajab adalah ketika azan dan iqamat. Rasulullah bersabda ,”Doa diantara azan dan iqamat tidak akan ditolak”. (Hr abu Dawud dan at-Tirmidzi).
  7. Begitu juga doa ketika turun hujan dan doa setelah shalat.


Allahu a’lam

Sumber :Adil Fathi Abdullah,”Isyriin nasiihah lit-takhllush min al-qalaq.